Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Standar Sarana Dan Prasarana Di Madrasah Di MAS Al-Washliyah Kp. Mesjid Ria Sartika
ALACRITY : Journal of Education Volume 1 Issue 1 Februari 2021
Publisher : LPPPI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.46 KB)

Abstract

Manajemen sarana dan prasarana merupakan kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh sekolah dalam upaya menunjang seluruh kegiatan, baik kegiatan pembelajaran maupun kegiatan lain sehingga seluruh kegiatan berjalan dengan lancar. Dengan tujuan penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana secara efektif dan efisien dan selalu dalam kondisi siap pakai saat diperlukan oleh semua personel sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil penelitian mengenai: (1) perencanaan sarana dan prasarana; (2) pengadaan sarana dan prasarana; (3) pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di MAS Al-Washliyah Kp. Mesjid merupakan penelitian deskriptif dengan metode penelitian pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah Kepala Madrasah,Waka Sarpras dan sraf TU. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, studi dokumen. Uji keabsahan data dengan trianggulasi metode dan trianggulasi sumber. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis data yang sudah dilakukan, diperoleh hasil penelitian menunjukan sebagai berikut: yang pertama, Perencanaan sarana dan prasarana di MAS Al-Washliyah Kampung Mesjid tidak selalu melihat kebutuhan yang ada, pelaksanaan perencanaan kebutuhan disertai seleksi oleh Kepala Madrasah. Yang kedua tahap pengadaan, dalam tahap ini Mas Al-Washliyah Kampung Mesjid selalu menyesuaikan dengan rencana yang disusun. Sesuai dengan ketentuan dalam perencanaan tersebut, Yang ketiga tahap pemeliharaan sarana dan prasarana di MAS Al Washliyah Kampung Mesjid melakukan pengecekan terhadap sarana dan prasarana yang ada, untuk melihat kondisi dan keadaan sarana dan prasarana yang dirasa perlu diperbaiki. bekerjasama dengan tenaga ahli bidangnya.
Model Perkiraan Kebutuhan Pasokan Beras untuk Program Raskin (Studi Kasus pada Perum BULOG Subdivisi Regional Cianjur) Models to EstimateRice SupplyNeededfor Raskin (Case Study at Perum BULOG ofRegional Subdivision Cianjur) Ria Sartika; Emmy Darmawati; Ridwan Rachmat
JURNAL PANGAN Vol. 23 No. 3 (2014): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v23i3.66

Abstract

Permintaan distribusi beras yang tidak beraturan dan tidak dapat diprediksi menjadi unsur ketidakpastian pada rantai pasokan beras untuk Program Raskin. Hal ini menyebabkan beberapa wilayah kerja BULOG tidak dapat menentukan kebutuhan pasokan secara pasti di setiap bulannya, salah satunya adalah Subdivre Cianjur. Tujuan penelitian ini adalah membuat perkiraan kebutuhan pasokan pada kondisi ketidakpastian permintaan distribusi menggunakan pendekatan metode simulasi Monte Carlo. Hasil simulasi membuktikanbahwa semakin terlambat waktu dalam penerbitan SPA Raskin Kabupaten/Kota dan semakin besar jumlah tunggakan dalam pembayaran HP-Raskin cenderung akan meningkatkan ketidakpastian penyediaan dan semakin besar jumlah pasokan. Kondisi ketidakpastian permintaan distribusi terendah membutuhkan pasokan minimal sebesar 194.308 ton per tahun, sedangkan kondisi ketidakpastian permintaan distribusi tertinggi membutuhkan pasokan sebesar 319.025 ton per tahun atau sebesar 1,6 kali dari rencana Pagu Raskin Kabupaten/Kota tahun 2012.Demand distribution ofrice for Raskin Program is irregularand unpredictable and it causes uncertainty to rice supply chain for Raskin Program. This obstacle make some BULOG regional areas cannot determine the adequate amount of rice to meet the distribution need every month. One of this area is Subdivre Cianjur. This research is aimed to estimate rice supply need under the uncertainty demand condition using Monte Carlo simulation. Simulation results prove that the late time of the issuance of SPA Raskin and the greater the amount ofpayment arrears of the HP-Raskin tend to increase the amount of rice supply needs. Estimated minimum supply is 194.308 tons per year, while the amount of stock required is 319.025 tons per year, or 1,6 times the plan of Pagu Raskin in 2012 that is needed to anticipate uncertainty at rice supply chain for Raskin Program. 
MEASUREMENT AND INFRASTRUCTURE MANAGEMENT IN MADRASAH ALIYAH PRIVATE AL-WASHLIYAH KESUNG MESJID Mesiono Mesiono; Ria Sartika; Rudi Hasibuan
Jurnal Sabilarrasyad Vol 5, No 2 (2020): SABILARRASYAD: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Facilities and infrastructure management are facilities and infrastructure management activities carried out by schools to support all activities, both learning activities and other activities so that all activities run smoothly. Intending to use and maintain facilities and infrastructure effectively and efficiently and always in a ready-made condition when needed by all school personnel This research aims to describe the results of research regarding: (1) planning of facilities and infrastructure; (2) procurement of facilities and infrastructure; (3) maintenance of educational facilities and infrastructure in MAS Al-Washliyah Kp. The mosque is a descriptive study with a qualitative approach research method. The subjects of this study were the Head of Madrasah, Waka Sarpras, and Staf TU
TERAPI MENDENGARKAN MUSIK UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK DAN MENGHILANGKAN RASA BOSAN PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 2 Siti Robeatul Adawiyah; Yulis Setyawati; Siti Novalia; Fadiatul Aini; Widah Nurul Aini; Ria Sartika; Utari Nursafitri; Nopela, Nopela; Siti Nurmala; Eka Haniawati; Indriana Dwi Assyfah
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 4 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v2i4.2838

Abstract

Lansia merupakan seseorang yang usianya mencapai lebih dari sama dengan 60 tahun berdasarkan Undang Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia (Kemenkes, 2016). Menurut WHO, lansia dibagi menjadi tiga kategori yaitu, usia lanjut (60-70 tahun), usia tua (75-89 tahun dan usia sangat lanjut). Tujuan dilakukannya Terapi mendengarkan musik adalah Lansia mampu menceritakan perasaannya setelah mendengarkan musik dan lansia tidak merasa bosan dalam melewati hari-harinya di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2. Terapi Aktivitas mendengarkan musik dilaksanakan pada hari Kamis, 18 April 2024. Populasi dalam penyuluhan ini yaitu sebanyak 34 lansia diruang Wisma Pisang Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2. Setelah dilaksanakan Terapi Mendengarkan Musik Untuk Meningkatkan Motorik Dan Menghilangkan Rasa Bosan Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2.Setelah dilaksanakan terapi dengan terapi musik, didapatkan hasil 93,25% para lansia mengalami penurunan rasa bosan dan dapat dilihat dari lansia yang mengikuti serta menikmati kegiatan dari awal sampai akhir acara dengan senang.