Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TERAPI MENDENGARKAN MUSIK UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK DAN MENGHILANGKAN RASA BOSAN PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 2 Siti Robeatul Adawiyah; Yulis Setyawati; Siti Novalia; Fadiatul Aini; Widah Nurul Aini; Ria Sartika; Utari Nursafitri; Nopela, Nopela; Siti Nurmala; Eka Haniawati; Indriana Dwi Assyfah
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 4 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v2i4.2838

Abstract

Lansia merupakan seseorang yang usianya mencapai lebih dari sama dengan 60 tahun berdasarkan Undang Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia (Kemenkes, 2016). Menurut WHO, lansia dibagi menjadi tiga kategori yaitu, usia lanjut (60-70 tahun), usia tua (75-89 tahun dan usia sangat lanjut). Tujuan dilakukannya Terapi mendengarkan musik adalah Lansia mampu menceritakan perasaannya setelah mendengarkan musik dan lansia tidak merasa bosan dalam melewati hari-harinya di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2. Terapi Aktivitas mendengarkan musik dilaksanakan pada hari Kamis, 18 April 2024. Populasi dalam penyuluhan ini yaitu sebanyak 34 lansia diruang Wisma Pisang Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2. Setelah dilaksanakan Terapi Mendengarkan Musik Untuk Meningkatkan Motorik Dan Menghilangkan Rasa Bosan Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2.Setelah dilaksanakan terapi dengan terapi musik, didapatkan hasil 93,25% para lansia mengalami penurunan rasa bosan dan dapat dilihat dari lansia yang mengikuti serta menikmati kegiatan dari awal sampai akhir acara dengan senang.
Terapi Aktivitas Bermain Digital Story Telling Sebagai Tindakan Pencegahan Dampak Hospitalisasi Di Ruang Kemuning Bawah Rsud Kabupaten Tangerang 2024 Suhati; Ria Setia Sari; Yulis Setyawati; Upit Sarimanah; Rini Lestari; Gea Clarissa Agustin; Friesca Berlianie Poetri; Sri Yuspita; Siti Romizatul Halawiyah; Hilda Hijrianti; Aldi Nubli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lingkungan sekitar yang membuat pasien anak tidak nyaman, keberadaan orang-orang asing, obat-obatan dan alat-alat yang terasa asing, pembatasan aktivitas, jauh dari teman sepermainan karena hospitalisasi membuat pasien anak semakin takut dan cemas. Dampak dari hospitalisasi di Ruang Kemuning Bawah yaitu, pasien anak sering menolak untuk makan, sering bertanya, sering menangis perlahan, meminta untuk pulang ke rumah dan tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk memberikan terapi bermain Digital Story Telling untuk mengurangi dampak hospitalisasi di ruang Kemuning Bawah RSUD Kabupaten Tangerang. Tujuan kegiatan yaitu menurunkan dampak hospitalisasi pada anak yang sedang sakit dengan Digital Story Telling di Ruang Kemuning Bawah RSUD Kabupaten Tangerang. Metode yang digunakan ialah terapi aktivitas bermain digital story telling dengan memanfaatkan laptop dan speaker sebagai media penyampaiannya. Hasil pada kegiatan Tetapi Aktivitas Bermain dengan metode digital story telling pada anak toddler, usia pre sekolah, dan usia sekolah didapati penurunan kecemasan sebesar 45,58%. Sehingga terapi aktivitas bermain dengan metode ini dapat disarankan untuk mengurangi tingkat cemas pada anak yang terkena dampak hospitalisasi di rumah sakit.
Efektifitas Intervensi Pemberian Teknik Batuk Efektif Pada Pasien Pneumonia Terhadap Peningkatan Bersihan Jalan Napas Di Ruang Perawatan Umum (RPU) 4 Rumah Sakit An-Nisa Yulis Setyawati; Meynur Rohmah; Samrotul Fuadah
Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jkmc.v3i1.1300

Abstract

Pneumonia merupakan suatu peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit), bahan kimia, radiasi, aspirasi, obat-obatan, dan lain-lain. Tujuan: Karya Tulis Ini berutuhan untuk menganilisis implementasi penerapan teknik batuk efektif untuk meningkatkan bersihan jalan napas pasien dengan pneumonia. Metode: Metode penelitian ini menggunakan pre experimental one shoot study case pre and post test design dengan menerapkan intervensi teknik batuk efektif untuk meningkatkan bersihan jalan napas dilakukan selama 3 hari, dalam sehari dilakukan 1x dengan durasi 5-10 menit. Penelitian ini dilakukan dengan kriteria: diagnosa medis pneumonia, masalah pada jalan napas, RR > 24 x/menit, bersedia menjadi responden, di ruang perawatan umum. Hasil: Studi kasus didapatkan hasil bahwa setelah dilakukan implementasi selama 3 hari dengan penerapan teknik batuk efektif batuk dan sesak yang dialami pasien pneumonia menurun, SPO2 membaik, dan tidak terdengar bunyi napas tambahan (ronchi). Kesimpulan: Penerapan teknik batuk efektif memberikan pengaruh terhadap peningkatan bersihan jalan napas pasien dengan pneumonia sehingga menurunkan frekuensi pernapasan pasien dalam rentang normal, memperbaiki SPO2.