Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TEOLOGI KONVERSI AGAMA DAN UPAYA MENUMBUHKAN NILAI-NILAI TOLERANSI DI BASIS MULTIKULTURAL Syamsul Arifin; Moh. Anas Kholish; Dzikrul Hakim Tafuzi Mu'iz
Waskita: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter Vol 6, No 1 (2022): WASKITA: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter
Publisher : PUSAT MPK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.waskita.2022.006.01.4

Abstract

Teologi Konversi Agama dan Upaya Menumbuhkan Nilai-Nilai Toleransi di Basis Multikultural. Tulisan artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis konstruksi para elite tiga agama samawi dalam melakukan misi konversi agama di satu sisi, namun di sisi lain mereka juga harus mampu menumbuhkan nilai-nilai toleransi di tengah kehidupan mereka yang multikultural di Kabupaten Malang. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan dalam tulisan artikel ini adalah studi komunitas (Community Studies) dengan menggunakan perspektif fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi. Adapun hasil dari studi ini menunjukkan bahwa proselitisasi atau koversi agama merupakan sebuah keniscayaan teologis yang dimiliki oleh ketiga agama samawi di Indonesia, yaitu Islam, Katolik, dan Kristen. Namun, misi konversi agama tersebut di sisi yang lain dapat mencederai nilai-nilai toleransi dalam beragama. Sehingga teologi konversi agama tersebut harus mampu dikontekstualisasikan dengan konteks kebinekaan masyarakat Indonesia yang multikultural.
Agama dan Perubahan Sosial di Basis Multikulturalisme: Sebuah Upaya Menyemai Teologi Pedagogi Damai di Tengah Keragaman Agama dan Budaya di Kabupaten Malang Syamsul Arifin; Moh Anas Kholis; Nada Oktavia
NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan Vol 8 No 2 (2021): (Oktober 2021)
Publisher : Institut Agama Islam Yasni Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51311/nuris.v8i2.372

Abstract

Kebhinekaan agama dan budaya ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi merupakan sebuah kekayaan dan menjadi kekuatan dan peluang. namun di sisi lain juga dapat menjadi pemicu konflik dan perpecahan jika tidak di kelola dengan baik. Kasus Poso, Sampit dan Tolikara merupakan sebagian exsemplar contoh bagaimana keragaman agama dan budaya yang tidak termenej dengan baik. di titik inilah peran agama sebagai basis perubahan sosial menempati peran vital untuk dijadikan sebagai katalisator perdamaian di dunia. melalui doktrin-doktrin peace education yang menjadi inti ajaran semua agama diaharapkan eksistensi agama mampu menjadi alat penyulam kebhinekaan agama dan budaya di indonesia. Oleh karena itu, studi dalam tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis potret masyarakat multikultural di malang dalam menyikapi keragaman agama dan budaya. Selain itu artikel ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kognisi para guru PAI dalam melihat pentingnya teologi pedagogi damai di tengah keragaman agama dan budaya di Kabupaten Malang. pada waktu yang bersamaan artikel ini juga bertujuan untuk menganalisis media pembelajaran apa sajakah yang digunakan oleh guru PAI dalam menyemai teologi pedagogi damai di tengah keragaman agama dan budaya di Kabupaten Malang.
PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN HADIST TENTANG MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Syamsul Arifin
TAMADDUN : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Keagamaan Vol 22 No 1 (2021): Tamaddun Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Keagamaan
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tamaddun.v22i1.2919

Abstract

Pendidikan adalah disebut juga dengan istilah Kurikulum atau lebih tepatnyamateri adalah bagian dari kurikulum, sehingga pengertian Materi dalam operasionalnya lebihpada pengertian kurikulum. Maka dapat penulis definisikan bahwa Materi PendidikanAgama Islam dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadist sangat relevan dengan pengertian yangkedua bahwa Hakikat Materi dalam Pendidikan Agama Islam adalah Sesuatu yang menjadibahan yang telah dipikirkan, dibicarakan, dikarangkan (diceritakan/disampaikan) yangberhubungan dengan pelajaran dan pembelajaran sebagai bagian dari muatan kurikulumpendidikan yang didasarkan pada Perspektif Al-Qur’an dan Al-Hadist. Dalam wacanakeislaman pendidikan lebih populer dengan istilah tarbiyah, ta'lim, ta'dib, riyadhah, irsyad,dan tadris selanjutnya pengertian pendidikan secara umum dalam konsep Islam mengacu padamakna dan asal kata yang membentuk kata pendidikan itu sendiri dalam hubungannya denganajaran Islam sebagaimana didefinisikan oleh para pakar.
Natural Disaster Mitigation Through The Disaster Safe Education Unit (SPAB) Program After The Flash Flood Disaster In Batu City Adi Yusuf Salsabilah; Syamsul Arifin; Djalaludin Djalaludin
KOLOKIUM Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 10, No 2 (2022): Kolokium : Publishing October 2022
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/kolokium.v10i2.545

Abstract

The Malang region, including the city of Batu, is arguably the city of education. Batu City in particular has a natural geographical condition that is still beautiful, but is also one of the areas prone to natural disasters. Exactly in 2021 the city of Batu was hit by flash floods that have killed victims and destroyed houses, damaged public facilities including the impact on learning in schools. With this incident, efforts are needed to educate the community, especially school residents, both educators and students regarding disaster mitigation in schools. The implementation of the Disaster Safe Education School (SPAB) program in schools must always be actively enforced. Through SPAB, all school residents will have a better understanding and know how to safeguard in the event of a natural disaster. The research method used is a qualitative method with a descriptive approach. The results showed that in the implementation of the Disaster Safe Education School Program (SPAB) in several schools affected by the "Banjir Bandang" natural disaster in Batu City, it was very good, especially educators who had been provided by the disaster mitigation team from BPBD and NU concerned with humanity, which could directly apply to students. In order to find out what handling they should do in the event of a disaster through the dissemination stage which consists of socialization, visualization and also disaster simulation, and there is a monitoring or monitoring stage to see to what extent this program is well conveyed to students, and program evaluation related to measuring the extent of understanding after the implementation of the SPAB program is implemented. Keywords: Disaster Safe Education School Program (SPAB), Disaster Management, Disaster Mitigation
JIHAD EKOLOGI MELAWAN EKSPLOITASI TAMBANG EMAS DI BANYUWANGI SEBAGAI PENGUATAN GREEN CONSTITUTION Syamsul Arifin; Moh. Anas Kholish; Abul Ma’ali; In'amul Mushoffa
Peradaban Journal of Religion and Society Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Pustaka Peradaban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.251 KB) | DOI: 10.59001/pjrs.v2i1.52

Abstract

This research was conducted to study (1) How is the portrait of the ecological damage caused by the management of a gold mine in Banyuwangi? (2) How is the ecological jihad of the gloved people related to environmentally friendly management of natural resources as strengthening the green constitution in responding to gold mining in Banyuwangi? This study resulted in findings that: First, gold mining in Banyuwangi has caused air and sea/coastal pollution, damaged roads, mud floods, and vulnerability to tsunami-prone areas on the south coast of Banyuwangi. Second, various jihad efforts or actions with religious nuances such as istighasah, praying together, reciting hizb nashar as a form of ecological jihad of people wearing gloves in saving the environment has not succeeded in saving the Mount Tumpang Pitu and Mount Salakan areas from mining exploitation. This condition implies the increasing importance of the green constitutionalization of the structural model by granting the right of nature or treating nature as a legal subject in the norms of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia.   Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari (1) Bagaimana potret kerusakan ekologi yang diakibatkan oleh pengelolaan tambang emas di Banyuwangi? (2) Bagaimana jihad ekologis kaum bersarung terkait pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan sebagai penguatan green constitution dalam menyikapi penambangan emas di Banyuwangi? Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa: Pertama, Penambangan emas di Banyuwangi telah menyebabkan pencemaran udara dan laut/pantai, kerusakan jalan, banjir lumpur, merentankan kawasan rentan tsunami di pesisir selatan wilayah Banyuwangi. Kedua, berbagai upaya jihad atau aksi bernuansa religius seperti istighasah, doa bersama, membaca hizb nashar sebagai bentuk jihad ekologis kaum bersarung dalam penyelamatan lingkungan belum berhasil menyelamatkan kawasan Gunung Tumpang Pitu dan Gunung Salakan dari eksploitasi tambang. Kondisi ini menyiratkan semakin pentingnya konstitusionalisasi hijau model struktural dengan memberikan hak alam (right of nature) atau memperlakukan alam sebagai subjek hukum dalam norma UUD NRI 1945.