Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Farmasi Tinctura

Pengaruh Ukuran Serbuk Terhadap Karakteristik Rendaman Serbuk Daun Azadirachta Indica Dalam Minyak Zaitun M. Eko Pranoto; Diana Lady Yunita Handoyo
Tinctura Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.429 KB) | DOI: 10.35316/tinctura.v1i1.985

Abstract

Neem (Azadirachta indica) is known as an anti-insecticide that can affect approximately 400 species of insects. Neem is widely grown in Indonesia and easily found so it is used as a vegetable insecticide. Simple processing methods are needed so they can be easily applied. Preliminary treatment that can be done before immersion is one of them is reduction in particle size (grinding). This study aims to determine the effect of powder size on the physical characteristics of neem leaf immersion oil. By observing the results of immersion in olive oil Nimba powder leaf that has been sifted using 40, 60 and 80 mesh sieves. The results obtained show the size of the powder affects the color, clarity, aroma and specific gravity. Immersion oil of Neem leaf powder which sifted using 80 mesh sieve has blackish green color, concentrated and characteristic odor of neem and specific gravity of 0.907 g / ml. Keyword : Neem Leaf, Powder Size, Immersion, Olive Oil, Organoleptic. ABSTRAK Nimba (Azadirachta indica) dikenal sebagai anti insektisida yang dapat berpengaruh pada kurang lebih 400 jenis serangga. Nimba banyak tumbuh di indonesia dan mudah dijumpai sehingga digunakan oleh masyarakat sebagai insektidsida nabati. Metode pengolahan secara sederhana pada pemanfaatan daun mimba diperlukan sehingga dapat dengan mudah diterapkan oleh masyarakat. Perlakuan pendahuluan yang dapat dilakukan sebelum dilakukan perendaman salah satunya pengecilan ukuran partikel (penggilingan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran serbuk terhadap karakteristik fisik minyak rendaman daun Nimba. Dengan mengamati hasil rendaman dalam minyak zaitun serbuk Nimba yang telah diayak menggunakan ayakan 40, 60 dan 80 mseh. Hasil yang diperoleh menunjukkan ukuran serbuk mempengaruhi warna, kejernihan dan aroma minyak hasil rendaman. Ukuran serbuk juga berpengaruh secara bermakna pada bobot jenis hasil rendaman. Minyak rendaman serbuk daun Nimba yang diayak menggunakan ayakan 80 mesh memiliki warna hijau kehitaman, pekat dan bau khas nimba serta bobot jenis sebesar 0,907 g/ml. Kata Kunci : Daun Nimba, Ukuran Serbuk, Perendamana, Minyak Zaitun, Organoleptis.
Pengaruh Variasi Suhu Pengeringan Terhadap Pembuatan Simplisia Daun Mimba (Azadirachta Indica) Diana Lady Yunita Handoyo; M. Eko Pranoto
Tinctura Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.084 KB) | DOI: 10.35316/tinctura.v1i2.988

Abstract

One of the plants that has long been used as a traditional medicine is neem (Azadirachta indica). The medicinal plants used are usually in the form of simplicia (plant material that has not undergone any processing and is generally in the form of dried material). The purpose of this study was to determine the effect of drying temperature variations on the manufacture of neem (Azadirachta indica) leaf simplicia. This research is a type of research that is a laboratory experimental study with samples of neem leaves from the village of Sumberejo, Banyuputih District, Situbondo Regency. Drying uses the direct sun drying method, the drying method with direct sunlight is covered using a black cloth and drying using the oven method with temperature variations of 45 ℃, 50 ℃, 60 ℃. The results showed that the drying method affected the quality of neem leaf simplicia. Drying using an oven with a temperature variation of 45 ℃ and 50 ℃ is good drying because the results are bright green leaf color, tasteless, a distinctive smell of neem leaves, curved lancet-shaped leaves, jagged leaf edges, brittle when held, there is a distinctive smell. Keywords: Neem Leaves, Temperature, Simplicia ABSTRAK Salah satu tanaman yang telah lama digunakan sebagai obat tradisional adalah mimba (Azadirachta indica). Tanaman obat yang digunakan biasanya dalam bentuk simplisia (bahan tumbuhan yang belum mengalami pengolahan apapun dan umumnya berupa bahan yang dikeringkan). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variasi suhu pengeringan terhadap pembuatan simplisia daun mimba (Azadirachta indica). Penelitian ini merupakan Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan sampel daun mimba berasal dari daerah Desa Sumberejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo. Pengeringan menggunakan metode pengeringan matahari langsung, metode pengeringan dengan sinar matahari langsung ditutup menggunakan kain hitam dan pengeringan menggunakan metode oven dengan variasi suhu 45℃, 50℃, 60℃. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengeringan berpengaruh terhadap mutu simplisia daun mimba. Pengeringan menggunakan oven dengan variasi suhu 45℃ dan 50℃ merupakan pengeringan yang baik karena didapat hasil warna daun hijau cerah, tidak berasa, bau khas daun mimba, daun berbentuk memanjang lanset bengkok, tepi daun bergerigi, rapuh saat digenggam, terdapat bau khas. Kata Kunci: Daun Mimba, Suhu, Simplisia
Uji Toksisitas Ekstrak Serai (Cymbopogon sp.) Terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Aedes Aegypti M. Eko Pranoto
Tinctura Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.804 KB) | DOI: 10.35316/tinctura.v2i1.1544

Abstract

The use of chemical insecticides has a negative impact and an alternative to overcome the use of vegetable insecticides from Lemongrass (Cymbopogon sp.) Which contains substances such as geraniol, methyl heptanone, terpenes, terpenes-alcohol, organic acids and especially citronellal. The purpose of this study was to determine the level of toxicity of lemongrass extract (Cymbopogon sp.) On mortality of Aedes aegypti larvae. The research design used was a randomized block design (RBD), with treatment of lemongrass extract concentrations of 750 ppm, 1000 ppm, 1500 ppm, 2000 ppm, and 5000 ppm and the number of repetitions 3 times with 15 trials. The results of the research that have been done show that the extract of lemongrass can kill the larvae of Aedes aegypti mosquitoes and can be used as bio larvicide. Lemongrass extract is effective in killing mosquito larvae as seen in the percentage of larvae mortality. The contact time which is effective in killing larvae is 90 minutes with a concentration of 2000ppm which kills almost 100% of larvae. ABSTRAK Penggunaan insektisida dari bahan kimia ternyata menimbulkan dampak negatif dan alternatif menanggulangi yaitu menggunakan insektisida nabati dari Serai wangi (Cymbopogon sp.) yang mengandung zat-zat seperti geraniol, metil heptenon, terpen-terpen, terpen-alkohol, asam-asam organik dan terutama sitronelal. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui untuk mengetahui tingkat toksisitas dari ekstrak serai (Cymbopogon sp.) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti. Model penelitian yang digunakan dengan berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK), mulai dari pemberian ekstrak serai yaitu 750 ppm, 1000 ppm, 1500 ppm, 2000 ppm, dan 5000 ppm dan jumlah ulangan sebanyak 3 kali dengan 15 kali percobaan. Hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa ekstrak serai wangi mampu membunuh larva nyamuk Aedes aegypti dan dapat dijadikan biolarvasida. Ekstrak serai efektif dalam membunuh larva nyamuk terlihat pada jumlah persentase kematian larva. Waktu kontak yang efektif dalam membunuh larva adalah 90 menit dengan konsentrasi yaitu 2000ppm dapat membunuh hampir 100% larva.
Pengaruh Pemberian Salep Fraksi Etil Asetat Daun Jambu Biji (Psidium guajava) terhadap Luka Bakar Pada Mencit Putih (Mus musculus L.) M. Eko Pranoto
Tinctura Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/tinctura.v3i1.1598

Abstract

Jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan salah satu bahan alam yang banyak tersebar. Daun jambu biji diteliti memiliki khasiat terhadap percepatan penyembuhan luka. Fraksi etil asetat kstrak daun jambu biji terbukti memiliki aktivitas penyembuhan luka yang lebih baik dibandingkan fraksi air, fraksi etanol maupun n-heksan. Etil asetat sebagai pelarut semi polar diasumsikan mampu menarik senyawa yang sifatnya relative polar maupun non polar. Ekstrak yang potensial perlu untuk diformulasikan menjadi bentuk sediaan yang mudah untuk diaplikasikan, memberikan efek perlindungan dan menstabilkan senyawa. Salep diformulasikan menggunakan basis adeps lanae dan vaselin album. Efek penyembuhan luka diujikan terhadap luka bakar pada mencit yang diberi perlakuan salep 5%, 10%, kontrol negatif dan kontrol positif. Pengujian dilakukan selama 14 hari dengan mengukur pengurangan diameter pada luka. Data hasil pengujian diolah menggunakan ANOVA dan menunjukkan adanya perbedaan yang berarti diantara kelompok pengujian (nilai p=0,003). Pengolahan data menggunakan DUNCAN menunjukkan kelompok perlakuan yang diberi salep dengan konsentrasi 10% memberikan hasil yang setara dengan kelompok perlakuan kontrol positif.