Pomalingo, Dwina Ramadhani
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Kadar Natrium Siklamat Pada Minuman Es Teh Manis Di Pamulang Barat Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis Sabrina, Putri Ayu; Pomalingo, Dwina Ramadhani; Pranoto, Muhammad Eko
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 4, No 2 (2024): Pharmaceutical Science Journal Vol 4 No 2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v4i2.905

Abstract

Pemanis buatan yang banyak dijumpai salah satunya adalah natrium siklamat, natrium siklamat memiliki tingkat kemanisan 30 kali lipat dibandingkan dengan gula alami dan terdapat dalam produk olahan seperti makanan atau minuman. Konsumsi natrium siklamat secara berlebihan akan memberikan dampak bagi kesehatan seperti kebotakan, impotensi, gangguan seksual, alergi, migrain, sakit kepala, bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare dan sakit perut. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan mengetahui atas kadar natrium siklamat pada minuman es teh manis yang dijual di wilayah Pamulang Barat dan mengetahui kadar natrium siklamat pada minuman es teh manis masih aman untuk dikonsumsi. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini yaitu metode eksperimental secara kuantitatif menggunakan spektrofotometri Uv-Vis. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dengan kriteria sampel es the yang belum terdaftar dalam BPOM dan es teh manis yang dijual di wilayah Pamulang Barat. Selanjutnya sampel diukur serapanya pada panjang gelombang maksimum 369 nm dan melakukan parameter validasi metode yaitu linearitas, LOD, LOQ, dan presisi. Sampel yang dipakai yaitu lima sampel yang diperoleh dari penjual es teh manis di wilayah Pamulang Barat. Hasil penelitian menunjukan ke-lima sampel terdapat kadar natrium siklamat, didapatkan kadar sampel 1 yaitu 0,4376 mg/kg, sampel 2 yaitu 0,4368 mg/kg, sampel 3 yaitu 0,4525 mg/kg, sampel 4 yaitu 0,4403 mg/kg, dan sampel 5 yaitu 0,4372 mg/kg. Hasil uji validasi metode diperoleh linearitas y = 1,3102x – 1,0985 dengan nilai r = 0,9764, nilai %RSD natrium siklamat sampel 1  adalah, 0,0009%, sampel 2 adalah 0,0073%, sampel tiga adalah 0,006%, sampel 4 adalah 0,0022%, dan sampel 5 adalah 0,5048%.  Kelima sampel es teh manis yang dijual di wilayah Pamulang Barat memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan  oleh Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 4 Tahun 2014 dengan batas maksimum penggunaan bahan tambahan pemanis yaitu 350 mg/kg.
ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF KADAR SAKARIN PADA MINUMAN ES TEH MANIS DI PAMULANG TIMUR Pomalingo, Dwina Ramadhani; Fadhilah, Humaira; Maelaningsih, Firdha Senja; Zulfahrin, LM; Fu'adah, Intan Tsamrotul; Linawati, Linawati; Fauziah, Vina; Utami, Anissa
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 5, No 1 (2025): Vol 5 No 1 : Pharmaceutical Science Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v5i1.1073

Abstract

 Sakarin (C7H5NO3S) merupakan pemanis buatan yang digunakan masyarakat sebagai pengganti gula karna rasanya yang manis, sifatnya yang stabil dan bermanfaat bagi penderita diabetes untuk mengurangi kalori, Penggunaan sakarin dapat menimbulkan efek samping akut pada gangguan tenggorokan berupa batuk dan radang serta efek samping kronis seperti mual, muntah dan kanker kandung kemih.  Produk minuman yang menggunakan sakarin di antaranya adalah minuman ringan (soft drinks). Produk minuman ringan salah satunya yaitu minuman teh. Minuman teh masih menjadi peminat konsumen yang unggul, Produk teh ialah minuman mengandung kafein, dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis. Penelitian ini menggunakan 5 (lima) sampel minuman es teh solo yang dijual disekitar wilayah pamulang timur. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keberadaan dan konsentrasi sakarin dalam sampel minuman es teh manis di sekitar pamulang timur dengan mengacu pada persyaratan yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.4 tahun 2014 tentang batas penggunaan maksimum bahan tambahan pangan sakarin yaitu 300 mg/kg. Metode yang digunakan yaitu uji kualitatif menggunakan Metode Uji Reaksi Warna dengan perekasi resorsinol dan uji kuantitaif dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis. Hasil penelitian Uji kualitatif menunjukkan bahwa ke 5 sampel minuman es teh manis semuanya negatif sakarin dengan ditandai tidak adanya perubahan warna hijau fluoresensi pada sampel. Uji kuantitatif menunjukkan Kadar sakarin pada ke 5 sampel yang di uji yaitu sampel 1 sebesar 35,54 mg/kg, sampel 2 sebesar 16,18 mg/kg, sampel 3 sebesar 87,18 mg/kg, sampel 4 sebesar 757,8 mg/kg dan sampel 5 sebesar 542,8 mg/kg dan didapatkan nilai koefisien korelasi yaitu 0,9268 yang memenuhi kriteria 1 dengan nilai LOD sebesar 27,13 mg/ml dan nilai LOQ sebesar 90,45 mg/ml. Untuk sampel teh nilai LOD sebesar 3, 225 mg/ml dan nilai LOQ sebesar 10,753 mg/ml. Kesimpulan penelitian ini yaitu 5 sampel minuman es teh manis yang dijual disekitar pamulang timur tidak mengandung sakarin serta sampel ke 4 dan 5 kadarnya tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.4 tahun 2014.
THE INFLUENCE OF DIFFERENCES IN THE CONCENTRATION OF 70% ETHANOL EXTRACT OF YARROW LEAVES (Achillea millefolium L) IN GEL FORMULATION ON PHYSICAL PROPERTIES, PHYSICAL STABILITY, AND ANTIBACTERIAL ACTIVITY AGAINST Pseudomonas aeruginosa IN VITRO Nasar, Nur Afni Syariah; Nafisah, Lina; Fu'adah, Intan Tsamrotul; Pomalingo, Dwina Ramadhani; Fauziah, Siva
Edu Masda Journal Vol 9, No 2 (2025): EDU MASDA JOURNAL
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v9i2.297

Abstract

                                                 ABSTRACTMany infections are caused by bacteria, viruses, fungi, or other minor groups. One of the bacteria that can cause skin infections is Pseudomonas aeruginosa. Yarrow (Achillea millefolium L) is a plant that is empirically used to treat bleeding wounds on the skin. This research was conducted by testing the antibacterial activity of 70% ethanol extract and in gel dosage form at concentrations of 5%, 10%, and 15% using the disc diffusion method. The reference substance/positive control used is gentamicin, and the negative control is sterile distilled water. The research results show that antibacterial activity at a concentration of 5% provides an inhibition zone against Pseudomonas aeruginosa bacteria of 16.46 mm, while the gel formulation at a concentration of 15% effectively inhibits the growth of Pseudomonas aeruginosa bacteria with an inhibition zone of 22.69 mm. Stability testing of the gel formulation during storage did not show any changes in colour, taste, odour, or form organoleptically. Homogeneous gel preparations with appropriate pH, spreadability, and viscosity remained stable for 28 days at different temperatures.                                           ABSTRAKBanyak infeksi disebabkaan oleh bakteri virus, jamur, atau beberapa kelompok minor lainnya. Salah satu bakteri yang dapat menyebabkan infeksi kulit adalah bakteri Pseudomonas aeruginosa. Daun Seribu (Achillea millefolium L) merupakan tumbuhan yang secara empiris digunakan untuk mengobati luka pendarahan pada kulit. Penelitian ini dilakukan dengan uji aktivitas antibakteri terhadap ekstrak etanol 70% dan dalam bentuk sediaan gel dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15% dengan menggunakan metode difusi cakram. Sebagai zat pembandingnya/Kontrol positif yang digunakan adalah gentamicin dan sebagai kontrol negatif adalah aquadest steril. Hasil penelitian  menunjukan bahwa aktivitas antibakteri dengan konsentrasi 5% memberikan zona hambat pada bakteri Pseudomonas aeruginosa  16,46 mm sedangkan dalam bentuk sediaan gel dengan konsentrasi 15% efektif menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa dengan zona hambat 22,69 mm. Uji stabilitas sediaan gel  pada penyimpanan secara organoleptik tidak terjadi perubhan warna, rasa, bau dan bentuk. Sediaan gel homogen dengan pH, daya sebar dan viskositas sesuai selama 28 hari dengan suhu yang berbeda.