I Dewa Putu Subamia
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGEMBANGAN PERANGKAT PRAKTIKUM BERORIENTASI LINGKUNGAN PENUNJANG PEMBELAJARAN IPA SMP SESUAI KURIKULUM 2013 Putu Subamia, I Dewa
JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia) Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.517 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v4i2.6064

Abstract

Penelitian ini bertujuan menghasilkan perangkat praktikum berorientasi lingkungan pada mata pelajaran IPA SMP sesuai kurikulum 2013. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan oleh Borg dan Gall, yang dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: studi pendahuluan, studi pengembangan, dan uji produk. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif dan kuantitatif menggunakan angket. Subjek pada penelitian ini adalah ahli, guru, dan siswa. Guru dan siswa yang dijadikan sampel pada uji coba adalah guru IPA dan siswa SMPN 2 Singaraja. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perangkat praktikum yang dikembangkan termasuk kriteria valid. Skor rata-rata uji keterbacaan pada uji coba terbatas termasuk kriteria sangat valid. Pada uji coba terbatas dan luas hampir seluruh siswa memberi respon positif terhadap pemanfaatan perangkat praktikum yang dikembangkan. Guru memberi respon positif terhadap perangkat praktikum berorientasi lingkungan, baik dari segi kemudahan mempersiapkan maupun mengimplementasikannya. Disimpulkan bahwa perangkat praktikum berorientasi lingkungan yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria relevan dan mudah digunakan.
Analisis Kebutuhan Tata Kelola Tata Laksana Laboratorium IPA SMP di Kabupaten Buleleng Putu Subamia, I Dewa
JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia) Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.227 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v3i2.4461

Abstract

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah rendahnya kualitas tata kelola dan tata laksana laboratorium IPA SMP di Kabupaten Buleleng. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kebutuhan pengembangan perangkat Tata Kelola Tata Laksana Laboratorium IPA di SMP. Populasi penelitian mencakup seluruh SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Buleleng. Sampel penelitian ditetapkan dengan teknik cluster sampling mempertimbangkan status sekolah, keadaan sosial, dan alamiahnya.  Jumlah sekolah sampel sebanyak 9, masing-masing 3 dari setiap kawasan kabupaten Buleleng; dengan melibatkan kepala sekolah, pengelola lab, guru IPA, dan laboran sebagai subjek penelitian. Data penelitian dikumpulkan dengan daftar isian, pedoman observasi, pedoman wawancara, penilaian kinerja, dan angket; serta dianalisis secara deskriptif,dilengkapi cross-check data dari sumber data. Kesimpulan hasil analisis: sekolah menghadapi beberapa kendala dan hambatan untuk melaksanakan tata kelola tata laksana laboratorium, yaitu: keterbatasan ruang dan fasilitas laboratorium, keterbatasan alat-alat dan bahan-bahan praktikum, ketidaktersediaan tenaga laboran, belum ada SOP tata kelola tata laksana laboratorium, ketidakmampuan guru mengelola pembelajaran sesuai dengan ketersediaan waktu efektif, hambatan psikologis guru yang belum merasa puas jika tidak banyak berceramah,dan keterbatasan laboratorium IPA SMP,(2)artikel ilmiah,dan (3) proseding pada seminar ilmiah institusi.dana pendukung operasional. Luaran penelitian berupa (1) perangkat SOP tata kelola dan tata laksana laboratorium IPA SMP,(2)artikel ilmiah,dan (3) proseding pada seminar ilmiah institusi.
Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Menggu-nakan Pendekatan Starter Experiment. I Dewa Putu Subamia
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 45 No 1 (2012): April, 2012
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.201 KB) | DOI: 10.23887/jppundiksha.v45i1.1780

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perbedaan keterampilan proses sains dan hasil belajar sains siswa sekolah dasar pada penerapan dua model pembelajaran, yaitu model pembelajaran menggunakan Pendekatan Starter Experiment (PSE) dan model Pembelajaran Langsung (PL). Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 3 Banjar Jawa pada siswa kelas 4 semester 2 tahun ajaran 2009/2010. Penelitian ini menggunakan rancangan posttest only control group design. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial, yaitu Manova menggunakan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menun-jukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan keterampilan proses sains dan hasil belajar sains secara bersama-sama antara yang dibelajarkan dengan model pembelajaran menggunakan PSE dan model PL; (2) keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran menggunakan PSE lebih tinggi dibandingkan dengan yang dibelajarkan dengan model PL; dan (3) hasil belajar pada pembelajaran sains siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran menggunakan PSE lebih tinggi dibandingkan dengan yang dibelajarkan dengan model PL. Kata-kata Kunci: pendekatan starter experiment, keterampilan proses sains, hasil belajar
Pengembangan Perangkat Penunjang Praktikum IPA SMP Berbasis Lingkungan I Dewa Putu Subamia; I Gusti Ayu Nyoman Sri Wahyuni; Ni Nyoman Widiasih
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 47 No 1 (2014): April, 2014
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.241 KB) | DOI: 10.23887/jppundiksha.v47i1.4954

Abstract

Penelitian pengembangan ini bertujuan menghasilkan perangkat prak-tikum berorientasi lingkungan pada mata pelajaran IPA SMP sesuai kurikulum 2013. Produk dikem-bangkan mengacu pada model pengembangan Borg & Gall yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: studi pendahuluan, pengembangan, dan uji produk. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif dan kuantitatif menggunakan angket. Subjek penelitian adalah ahli, guru, dan siswa. Guru dan siswa yang dijadikan sampel pada uji coba adalah guru IPA dan siswa SMPN 2 Singaraja. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perangkat praktikum yang dikembangkan termasuk kriteria valid. Skor rata-rata uji keterbacaan pada uji coba terbatas termasuk kriteria sangat valid. Pada uji coba terbatas dan luas, hampir seluruh siswa memberi respon posistif. Guru memberikan respon positif terhadap perangkat praktikum berorientasi lingkungan, baik dari segi kemudahan mempersiapkan maupun mengimple-mentasikannya. Dapat disimpulkan bahwa perangkat praktikum berorientasi lingkungan yang dikem-bangkan sudah memenuhi kriteria relevan dan mudah digunakan. Kata-kata Kunci: penelitian pengembangan, perangkat praktikum, praktikum berbasis lingkungan
REKAYASA ALAT PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM KIMIA SECARA ADSORBSI BERSIKLUS MEMANFAATKAN KOMBINASI BAHAN SISA KERAJINAN BATU VULKANIK I Dewa Putu Subamia
Jurnal IKA Vol. 11 No. 2 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v11i2.1994

Abstract

REKAYASA ALAT PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM KIMIA SECARA ADSORBSI BERSIKLUS MEMANFAATKAN KOMBINASI BAHAN SISA KERAJINAN BATU VULKANIK Oleh I Dewa Putu Subamia PLP Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Undiksha ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) merekayasa peralatan pengolahan limbah laboratorium kimia secara adsorbsi bersiklus memanfaatkan kombinasi bahan batu vulkanik, ijuk, sabut kelapa dan tempurung kelapa, (2) mengetahui hasil uji coba efektifitas kerja alat pengolahan limbah secara adsorbsi bersiklus memanfaatkan bahan kombinasi batu vulkanik, ijuk, sabut kelapa dan tempurung kelapa. Data karakterisasi limbah cair laboratorium kimia dianalisis secara eksperimen menggunakan alat ukur pH meter, COD meter, uji residu tersuspensi, dan instrumen AAS, berturut-turut untuk menentukan pH, COD, uji residu, dan untuk uji kadar Fe dan Pb. Karakterisasi terhadap kualitas limbah cair laboratorium kimia jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Undiksha menunjukkan: warna coklat keruh; pH = 0,49, COD = 129; kadar Fe = 9,2; kadar Pb = 1,32 dan residu tersuspensi = 358 mg/L. Standar baku mutu limbah cair sesuai SK Menteri Lingkungan Hidup tahun 1995 adalah pH = 6,9; COD = 90-100; Fe = 5; Pb = 0,1-1; dan residu tersuspensi = 200 mg/L. Karakteristik limbah setelah diolah adalah warna bening; pH=5,9; COD=90; residu tersuspensi=20 mg/L;kadar Fe=1,5 (ppm); kadar Pb=0,1 (ppm). Perbandingan karakteristik limbah sebelum dan sesudah diolah menunjukkan bahwa proses pengolahan limbah laboratorium kimia dengan alat yang direkayasa memberi perbedaan yang cukup signifikan. Jika dibandingkan dengan baku mutu sesuai SK Menteri Lingkungan Hidup tahun 1995, menunjukkan bahwa setelah diolah kadar logam Fe dan Pb di bawah ambang batas. Simpulan, pengolahan limbah laboratorium kimia secara adsorbsi bersiklus memanfaatkan bahan kombinasi batu vulkanik, ijuk, sabut kelapa dan tempurung kelapa layak dipakai untuk mengurangi potensi pencemaran lingkungan yang potensial ditimbulkan oleh pembuangan limbah laboratorium kimia. Kata-kata kunci: pengolahan limbah, adsorbsi bersiklus, batu vulkanik
OPTIMALISASI EKSISTENSI LABORATORIUM PENDIDIKAN SEBAGAI WAHANA STRATEGIS REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER BERLANDASKAN KEARIFAN LOKAL I Dewa Putu Subamia
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2011
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Banyaknya kasus demoralisasi belakangan ini menunjukkan belum tercapainya tujuan pendidikan sebagai  upaya menjadikan manusia yang berakhlak  mulia (berkarakter). Kegagalan tersebut diduga bahwa dalam tataran praksis, pengajaran yang berlangsung selama ini belum sampai kepada pendidikan yang berkarakter. Kesenjangan pengetahuan moral (cognition) dan perilaku (action) diduga karena pembelajaran selama ini lebih berorientasi pada intelektualitas tanpa diimbangi pembentukan mentalitas. Hal ini memperkuat alasan pentingnya dilakukan revitalisasi pendidikan karakter. Pendidikan karakter hanya memiliki makna ketika dilandasi atas nilai-nilai universal yang mengakar dalam budaya dimana nilai-nilai itu dibangun (berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal). Salah satu kearifan lokal yang sesuai dengan nilai-nilai universal adalah nilai-nilai kearifan yang bersumber pada konsep ajaran Hindu yakni Tri Kaya Parisudha. Berdasarkan konsep Tri Kaya Parisudha ada tiga jenis aktivitas yang harus dikendalikan dan diselaraskan satu sama lainnya, yaitu gerak pikiran, perkataan, dan gerak perbuatan. Keselarasan antara gerak pikiran, perkataan dan perbuatan merupakan indikator kualitas karakter manusia. Menurut perspektif  Hindu, watak atau karakter seseorang sangat ditentukan oleh Budhi, Manas, Ahamkara (Tri Antah Karana). Tri Antah Karana inilah merupakan alat batin yang menentukan watak atau karakter seseorang yang secara operasional diaktualisasi melalui instrument yang disebut indera (indriya). Indera merupakan alat yang menghubungkan manusia dengan objek alam. Sentuhan indera dengan objek alam menimbulkan guncangan-guncangan pribadi yang akhirnya mempengaruhi karakter manusia. Dengan demikian, pembentukan karakter dapat dilakukan dengan mengendalikan dan melatih indera sehingga terbentuk kebiasaan baik pada anak. Aktivitas di laboratorium pendidikan (praktikum) tidak semata-mata melatih keterampilan fisik, namun lebih pada upaya melatih dan mengembangkan nilai–nilai sikap ilmiah seperti kritis, objektif, kreatif, skeptis, terbuka, disiplin, tekun, mengakui kelebihan orang lain dan kekurangan diri sendiri. Nilai-nlai sikap ilmiah tersebut merupakan bagian dari nilai-nilai karakter yang sangat penting ditanamkan pada anak. Dengan kata lain, laboratorium merupakan wahana strategis untuk menanamkan  kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation). Simpulannya, revitalisasi pendidikan karakter dapat dilakukan lebih optimal melalui integrasi nilai-nilai kearifan lokal-universal dalam proses pembelajaran di laboratorium (praktikum).
REKAYASA ALAT PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM KIMIA SECARA ADSORBSI MEMANFAATKAN KOMBINASI BAHAN SISA KERAJINAN BATU VULKANIK I Dewa Putu Subamia
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2013: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2013
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah permasalahan limbah laboratorium kimia FMIPA Undiksha.Tujuan penelitian ini adalah merekayasa peralatan pengolahan limbah laboratorium kimia secara adsorbsi bersiklus memanfaatkan kombinasi bahan batu vulkanik, ijuk, sabut kelapa dan tempurung kelapa. Data karakterisasi limbah cair laboratorium kimia dianalisis secara eksperimen menggunakan alat ukur pH meter, COD meter, uji residu tersuspensi, dan instrumen AAS, berturut-turut untuk menentukan pH, COD, uji residu, dan untuk uji kadar Fe dan Pb. Hasil karakterisasi menunjukkan: warna limbah coklat keruh; pH = 0,49, COD = 129; kadar Fe = 9,2; kadar Pb = 1,32 dan residu tersuspensi = 358 mg/L. Standar baku mutu limbah cair sesuai SK Menteri Lingkungan Hidup tahun 1995 adalah pH = 6,9; COD = 90-100; Fe = 5; Pb = 0,1-1; dan residu tersuspensi = 200 mg/L. Karakteristik limbah setelah diolah adalah warna bening; pH=5,9; COD=90; residu tersuspensi=20 mg/L;kadar Fe=1,5 (ppm); kadar Pb=0,1 (ppm). Perbandingan karakteristik limbah sebelum dan sesudah diolah menunjukkan bahwa proses pengolahan limbah laboratorium kimia dengan alat yang direkayasa memberi perbedaan yang cukup signifikan. Simpulan, jika dibandingkan dengan baku mutu sesuai SK Menteri Lingkungan Hidup tahun 1995, pengolahan limbah laboratorium kimia secara adsorbsi bersiklus memanfaatkan bahan kombinasi batu vulkanik, ijuk, sabut kelapa dan tempurung kelapa layak dipakai untuk mengurangi potensi pencemaran lingkungan yang potensial ditimbulkan oleh pembuangan limbah laboratorium kimia.
IMPLEMENTASI 3RH (Reduce, Reuse, Recycle, dan Handle) DALAM TATA KELOLA LABORATORIUM IPA (KIMIA) BERWAWASAN GREEN CHEMISTRY I Dewa Putu Subamia
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2012: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2012
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakIsu peningkatan kadar polutan yang dapat merusak lingkungan menjadi sebuah fenomena yang krusial saat ini. Laboratorium IPA (Kimia) merupakan salah satu pihak yang sering disorot sebagai penghasil polutan (perusak lingkungan) tersebut. Kajian ini bertujuan mengkaji efektivitas implementasi 3RH (Reduce, Reuse, Recycle, dan Handle) dalam tata kelola laboratorium IPA (Kimia) untuk menunjang terwujudnya laboratorium yang, efektif, efisien, produktif, serta berwawasan green chemistry. Permasalahannya adalah bagaimana mengimplementasikan 3RH dan sejauh mana efektifitas implementasi 3RH dalam tata kelola laboratorium dapat menunjang terwujudnya laboratorium IPA (Kimia) yang berwawasan green chemistry?Implementasi 3RH, adalah upaya penerapan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) + 1H (Handle) dalam kegiatan praktikum di laboratorium. Reduce berarti mengurangi penggunaan bahan-bahan (terutama yang merusak lingkungan). Bila harus menggunakan bahan berbahaya, gunakan sesedikit mungkin. Reuse sendiri berarti pemakaian kembali bahan-bahan hasil percobaan satu pada percoban lainnya (berikutnya). Recycle, berarti mendaur ulang sampah/limbah laboratorium atau ingkungan sekitar untuk kegiatan praktikum. Handle, penanganan dan pembuangan bahan kimia tumpahan di laboratorium dengan baik dan benar.Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan, implementasi konsep 3RH (Reduce, Reuse, Recycle, dan Handle) dalam tata kelola laboratorium IPA (Kimia) disamping efektif meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan, juga memiliki nilai efisiensi dan produktivitas. Penerapan konsep ini sangat relevan dengan prinsip green chemistry dalam menunjang pembangunan berkelanjutan
OPTIMALISASI LAYANAN LABORATORIUM PENDIDIKAN KIMIA MELALUI PENERAPAN SISTEM (Online Laboartory Service) I Dewa Putu Subamia
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2015: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan laboratorium kimia di FMIPA Undiksha menjadi sangat penting. Laboratorium merupakan tempat untuk melakukan kegiatan akademik berupa praktikum kimia, sebagai wadah bagi staf pengajar dan mahasiswa untuk mengadakan penelitian dan pelatihan, serta dapat diberdayakan untuk melakukan aktivitas penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi serta potensial dikembangkan menuju aktivitas berorientasi profit. Untuk mewujudkan eksistensi laboratorium tersebut, dibutuhkan kualitas pelayanan laboratorium yang memadai. Tulisan ini merupakan hasil kajian deskriptif analisis yang bertujuan untuk memberi solusi alternatif untuk mengatasi masalah pelayanan di laboratorium Kimia FMIPA Undiksha kepada pengguna laboratorium (mahasiswa, dosen dan layanan masyarakat). Permasalahan yang diungkapkan dalam kajian ini adalah kurang optimalnya sistem pelayanan informasi di Laboratorium Kimia Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Undiksha. Pokok kajian meliputi pelayanan informasi mengenai kondisi alat dan bahan laboratorium, keberadaan instrumen, prosedur operasional laboratorium, aktivitas praktikum, termasuk sistem pelayanan informasi keberadaan laboratorium kepada pengguna laboratorium. Metode yang dipergunakan adalah kajian pustaka dipadu dengan hasil observasi dan pengalaman empirik di laboratorium kimia. Solusi alternatif yang digagas dalam kajian ini adalah penerapan sistem (Online Laboratory Service) yakni sistem layanan informasi berbasis IT. Melalui sistem layanan tersebut, pengguna laboratorium dengan mudah bisa mengakses informasi (data) tentang kondisi dan keberadaan alat/bahan, instrumen, jadwal, prosedur operasional lab, dan hal-hal lain berkaitan dengan ativitas praktikum di laboratorium Jurusan Kimia FMIPA Undiksha.Kata kunci: layanan, optimalisasi, online laboratory serviceAbstractThe existence of a chemical laboratory in the Science Faculty Undiksha becomes very important. Laboratory is a place to conduct academic activities such as chemistry lab, as a forum for faculty and students to conduct research and training, and be empowered to undertake supporting activities of Tri Dharma Perguruan Tinggi as well as the potential to be developed towards profit-oriented activity. To realize the existence of the laboratory requires adequate quality of laboratory services. This paper is a descriptive analysis of the results of a study that aims to provide an alternative solution to solve service problems in laboratory Chemistry laboratory Undiksha to users (students, faculty and community services). The problems described in this study is less optimal information service system Chemistry Laboratory Chemistry Department of Education Undiksha. Principal studies include information services on the condition of laboratory equipment and materials, the presence of the instruments, operational procedures lab, lab activities, including the existence of a laboratory information system services to the users laboratory. The method used is a literature review combined with the results of observation and empirical experience in the chemistry laboratorium. Alternative solutions are initiated in this study is the application of the system of "Olas" (Online Laboratory Service) ie IT-based information service system. Through the service system, the laboratory could easily access information (data) on the condition and whereabouts of the equipment / materials, instruments, schedules, operational procedures lab, and other matters relating to laboratory experiments ativitas Department of Chemistry Undiksha.Keywords: service, optimization, online laboratory service
PENGEMBANGAN KIT IPA BERORIENTASI LINGKUNGAN PENUNJANG PRAKTIKUM PADA PEMBELAJARAN IPA SESUAI KURIKULUM 2013 DI SMPN 2 SINGARAJA I Dewa Putu Subamia; I. G. A. N. Sri Wahyuni; Ni Nyoman Widiasih
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2014
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan KIT IPA berorientasi lingkungan sebagai penunjang praktikum untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA SMP sesuai kurikulum 2013. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan perangkat praktikum IPA yang mengacu pada model pengembangan perangkat pembelajaran oleh Borg dan Gall yang terdiri atas 3 tahap yaitu tahap studi pendahuluan, tahap studi pengembangan, dan tahap uji produk. Data dikumpulkan berupa data kualitatif dan kuantitatif melalui instrumen angket. Data hasil uji validasi dianalisis dengan teknik analisis rata-rata, selanjutnya produk direvisi sesuai hasil analisis data serta saran dari validator. Subjek pada penelitian ini adalah ahli, siswa, dan guru. Siswa yang dijadikan sampel uji coba adalah siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Singaraja tahun pelajaran 2014/2015. Hasil penilaian ahli dan guru terhadap model KIT yang dikembangkan menunjukkan rata-rata menyatakan baik. Hasil uji coba pemanfaatan produk menunjukkan skor rata-rata 87,8% siswa menyatakan baik. Hasil ujicoba terbatas menunjukkan respon guru terhadap pemanfaatan perangkat KIT IPA menyatakan sangat layak. Aktivitas siswa kategori aktif dan sangat aktif dalam pembelajaran di kelas ujicoba terbatas sejumlah 83,4% dari seluruh siswa. Respon positif ditunjukkan pada kelas ujicoba terbatas sebesar 86,3% dari seluruh siswa. Respon siswa pada pembelajaran memanfaatkan KIT IPA berorientasi lingkungan rata-rata menyatakan lebih baik dan lebih menyenangkan. Dari hasil pengamatan pembelajaran, ternyata pada pembelajaran memanfaatkan KIT IPA berorientasi lingkungan siswa lebih aktif dibandingkan pada pada pembelajaran tanpa KIT IPA. Respon siswa terhadap pemanfaatan KIT IPA berorientasi lingkungan dalam pembelajaran IPA diperoleh hasil jumlah siswa yang mempunyai respon positif mencapai 87,8%. Hal tersebut menunjukkan perangkat KIT IPA mampu mendukung proses pembelajaran IPA menjadi lebih menarik. Guru memberi kesan positif terhadap perangkat KIT IPA berorientasi lingkungan baik dari mudahnya mempersiapkan, maupun kemudahan mengaplikasikannya. Dari hasil tersebut maka disimpulkan model KIT IPA berorientasi lingkungan yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria relevan dan mudah digunakan.Kata-kata kunci: pengembangan, perangkat praktikum, berorientasi lingkunganAbstract: This research aims to generate KIT IPA as a support lab-oriented environment to improve the quality of science teaching appropriate curriculum SMP 2013 This research is the development of practical science that refers to a development model learning device by Borg and Gall which consists of three phases: a preliminary study , stages of development studies, and product testing phase. Data collected in the form of qualitative and quantitative data through a questionnaire instrument. Data validation test results were analyzed with analysis techniques on average, then the product was revised according to the results of data analysis and advice from the validator. Subjects in this study were experts, students, and teachers. Students sampled trials are VIIa grade students of SMP Negeri 2 Singaraja school year 2014/2015. Expert and teacher assessment results against KIT models developed shows the average declared good. The test result shows the use of the product an average score of 87.8% of students stated either. Limited test results show the response of teachers to the use of the IPA states KIT is very feasible. Activity category students active and very active in the classroom is limited test some 83.4% of all students. Positive response is shown in a limited trial class for 86.3% of all students. Student responses on science-oriented learning environment utilizing KIT an average expressed better and more enjoyable. From the observation of learning, it turns on the learning environment utilizing KIT science oriented students are more active than in the science of learning without KIT. Students' response to the use of IPA KIT oriented science learning environment in the obtained results have a number of students who achieve a 87.8% positive response. It shows the KIT IPA IPA can support the learning process becomes more attractive. The teacher gives a positive impression to the IPA KIT well oriented environment of easy toprepare, and easy to apply. From these results we concluded KIT models developed meets the relevant criteria and usefull.Key words: development, practical devices, oriented environment