Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KODE SEMIOTIKA PADA BANGUNAN PERPUSTAKAAN KAMPUS 4 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Sulaeman Halang; Heryati Heryati
JAMBURA Journal of Architecture Vol 4, No 1 (2022): JJoa : Juni 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v4i1.14258

Abstract

Semiotika dalam arsitektur merupakan bahasa simbol yang memberi dan memahami informasi kepada pengamat lewat bentuk-bentuk dan pesan tertentu. Hal yang melatar belakangi pentingnya kajian ini adalah proses pemaknaan sebuah bangunan yang ingin disampaikan, setidaknya akan mampu dihayati oleh masyarakat umum dan pengamat bangunan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang analisisnya dilakukan secara deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, wawancara dan studi literatur. Objek amatan adalah gedung Perpustakaan kampus 4 Universitas Negeri Gorontalo yang terletak di Bone Bolango. Hasil peneltian menunjukkan bahwa gedung perpustakaan kampus 4 Univeritas Negeri Gorontalo tidak hanya menampilkan nilai estetika dari proporsi dan komposisi massanya, tetapi estetika ditampilkan karena adanya aplikasi konsep semiotik yang ditunjukkan pada penanda ikon, indeks, dan simbol. Penanda Ikon, indeks dan simbol ini secara eksplisit dan implisit memberikan makna pada bentuknya sebagai bangunan perpustakaan.
PENDAMPINGAN MASYARAKAT JAWA TONDANO (JATON) DESA REKSONEGORO DALAM IDENTIFIKASI KEASLIAN RUMAH JATON SEBAGAI BENDA CAGAR BUDAYA d Heryati Heryati; Heryati - -
Jurnal Abdimas Terapan Vol 1, No 2 (2022): JURNAL ABDIMAS TERAPAN (MEI)
Publisher : Jurnal Abdimas Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diera globalisasi ini masyarakat kurang memiliki hasrat kepedulian dengan arsitektur tradisional membuat banyak arsitektur tradisional dibongkar dan disulap menjadi arsitektur modern karena mengikuti perkembangan zaman, demi kepentingan bisnis dan kekuasaan, padahal sejatinya sejarah adalah kenangan yang terindah yang syarat dengan nilai sebagai penciri identitas. Oleh karena itu sangat penting pendampingan masyarakat Jawa Tondano Desa Reksonegoro dalam identifikasi keaslian rumah Jaton. Kegiatan ini diharapkan mampu mencapai hasil berupa: 1. Teridentifikasinya keaslian (tangible dan intangible) rumah Jaton pada rumah Jaton baik yang sudah tercatat sebagai benda cagar budaya maupun yang masih dalam proses pendataan oleh tim BPCB, selanjutnya dapat menjadi masukan tim BPCB dalam menentukan kriteria penetapan benda cagar budaya kedepannya; 2. Teridentifikasinya kesadaran masyarakat Jaton terhadap pemahaman nilai-nilai sejarah dan budaya yang terekspresi pada rumah tinggalnya, sehingga dari hasil kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan/meningkatkan kesadaran dan kecintaan terhadap artefak rumah Jaton sebagai bekal menghadapi era globalisasi.
PENDAMPINGAN MASYARAKAT JAWA TONDANO (JATON) DESA REKSONEGORO DALAM IDENTIFIKASI KEASLIAN RUMAH JATON SEBAGAI BENDA CAGAR BUDAYA d Heryati Heryati; Heryati - -
Jurnal Abdimas Terapan Vol 1, No 2 (2022): JURNAL ABDIMAS TERAPAN (MEI)
Publisher : Jurnal Abdimas Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diera globalisasi ini masyarakat kurang memiliki hasrat kepedulian dengan arsitektur tradisional membuat banyak arsitektur tradisional dibongkar dan disulap menjadi arsitektur modern karena mengikuti perkembangan zaman, demi kepentingan bisnis dan kekuasaan, padahal sejatinya sejarah adalah kenangan yang terindah yang syarat dengan nilai sebagai penciri identitas. Oleh karena itu sangat penting pendampingan masyarakat Jawa Tondano Desa Reksonegoro dalam identifikasi keaslian rumah Jaton. Kegiatan ini diharapkan mampu mencapai hasil berupa: 1. Teridentifikasinya keaslian (tangible dan intangible) rumah Jaton pada rumah Jaton baik yang sudah tercatat sebagai benda cagar budaya maupun yang masih dalam proses pendataan oleh tim BPCB, selanjutnya dapat menjadi masukan tim BPCB dalam menentukan kriteria penetapan benda cagar budaya kedepannya; 2. Teridentifikasinya kesadaran masyarakat Jaton terhadap pemahaman nilai-nilai sejarah dan budaya yang terekspresi pada rumah tinggalnya, sehingga dari hasil kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan/meningkatkan kesadaran dan kecintaan terhadap artefak rumah Jaton sebagai bekal menghadapi era globalisasi.
EDUKASI DALAM MEWUJUDKAN KESADARAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI SOSIALISASI LINGKUNGAN DAN RUMAH SEDERHANA SEHAT DI KELURAHAN TENILO KOTA GORONTALO Heryati Heryati; Kalih Trumansyahjaya; Nurnaningsih N. Abdul
Jurnal Abdimas Terapan Vol. 2 No. 2 (2023): JURNAL ABDIMAS TERAPAN (MEI)
Publisher : Program Vokasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.248 KB) | DOI: 10.56190/jat.v2i2.20

Abstract

Edukasi mengenai pentingnya budaya bersih kepada masyarakat sudah menjadi kebutuhan mengingat semakin padatnya penduduk terkhusus di wilayah kampung kota. Sangat penting untuk melakukan upaya preventif terhadap dampak sanitasi yang tidak sehat. Oleh karena itu kami melakukan kegiatan edukasi sebagai upaya mewujudkan kesadaran masyarakat hidup bersih melalui sosialisasi lingkungan dan rumah sehat sederhana di Kelurahan Tenilo Kota Gorontalo. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 04 Juli 2022. Kegiatan sosialisasi ini memberikan manfaat bagi masyarakat di Kelurahan Tenilo yaitu mengedukasi masyarakat memahami jenis limbah, sistem pembuangan, perletakan septicktank, persyaratan air bersih, dan bagaimana desain rumah yang sederhana tetapi tetap sehat. Edukasi juga dilakukan dengan memberikan pemahaman bagaimana menata ruang atau perabot rumah pada luasan ruang yang terbatas, serta tata letak bukaan untuk mendapatkan pencahayaan dan pengudaraan yang sehat. Motivasi preventif dilakukan mulai di lingkungan terkecil yaitu rumah sendiri, kemudian lingkungan yang lebih luas yakni lingkungan perumahan. Adanya sinergitas yang terbentuk antara Dinas Perkim Kota dan Kelurahan Tenilo dengan menggandeng pihak akademisi dalam hal ini jurusan arsitektur pada kegiatan sosialisasi memberi harapan untuk secara perlahan memberikan impact yang lebih baik dan membuka peluang untuk keberlanjutan kegiatan-kegiatan serupa kedepannya.   Kata kunci: Lingkungan; Rumah Sehat; Sanitasi; Sederhana
KONSEP SEMIOTIKA PADA BANGUNAN MASJID AGUNG BAITURRAHIM GORONTALO, KOTA GORONTALO: SEMIOTICS CONCEPTS ON THE BAITURRAHIM GORONTALO MOSQUE BUILDING, GORONTALO CITY Amalia Eka Putri Abdullah; Heryati Heryati
Jurnal Vokasi Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 1 (2022): JURNAL VOKASI SAINS DAN TEKNOLOGI (NOVEMBER)
Publisher : Program Vokasi UNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.452 KB) | DOI: 10.56190/jvst.v2i1.21

Abstract

Semiotika merupakan ilmu membaca tanda dalam memberikan pemaknaan pada arsitektur. Pemkanaan melalui bahasa simbol yang akan memberikan pesan tertentu bagi pengamat. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana penerapan tanda berdasarkan semiotika Pierce: Ikon, Indeks, dan Simbol pada bangunan Masjid Agung Baiturrahim. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan dengan mengamati bangunan Masjid Agung Baiturrahim secara detil untuk menemukan aspek fisik yang menjadi penanda dan memberikan makna pada arsitekturnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masjid Agung Baiturrahim termasuk bangunan yang menerapkan konsep Arsitektur Semiotika yang terbaca pada elemen bentuk bangunan, fasad, pintu utama, mihrab, menara, atap, dan pedestrian. Elemen-elemen ini teridentifikasi melalui penanda Ikon, Indeks, dan Simbol. Pembacaan semiotika pada bangunan Masjid Agung Baiturrahim menunjukkan adanya ekspresi nilai-nilai kearifan lokal yang menyusun Konsep Arsitekturnya.
EDUKASI DALAM MEWUJUDKAN KESADARAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI SOSIALISASI LINGKUNGAN DAN RUMAH SEDERHANA SEHAT DI KELURAHAN TENILO KOTA GORONTALO Heryati Heryati; Kalih Trumansyahjaya
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 12, No 1 (2023): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v12i2.16973

Abstract

Edukasi mengenai pentingnya budaya bersih kepada masyarakat sudah menjadi kebutuhan mengingat semakin padatnya penduduk terkhusus di wilayah kampung kota. Sangat penting untuk melakukan upaya preventif terhadap dampak sanitasi yang tidak sehat. Oleh karena itu kami melakukan kegiatan edukasi sebagai upaya mewujudkan kesadaran masyarakat hidup bersih melalui sosialisasi lingkungan dan rumah sehat sederhana di Kelurahan Tenilo Kota Gorontalo. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 04 Juli 2022. Kegiatan sosialisasi ini memberikan manfaat bagi masyarakat di Kelurahan Tenilo yaitu mengedukasi masyarakat memahami jenis limbah, sistem pembuangan, perletakan septicktank, persyaratan air bersih, dan bagaimana desain rumah yang sederhana tetapi tetap sehat. Edukasi juga dilakukan dengan memberikan pemahaman bagaimana menata ruang atau perabot rumah pada luasan ruang yang terbatas, serta tata letak bukaan untuk mendapatkan pencahayaan dan pengudaraan yang sehat. Motivasi preventif dilakukan mulai di lingkungan terkecil yaitu rumah sendiri, kemudian lingkungan yang lebih luas yakni lingkungan perumahan. Adanya sinergitas yang terbentuk antara Dinas Perkim Kota dan Kelurahan Tenilo dengan menggandeng pihak akademisi dalam hal ini jurusan arsitektur pada kegiatan sosialisasi memberi harapan untuk secara perlahan memberikan impact yang lebih baik dan membuka peluang untuk keberlanjutan kegiatan-kegiatan serupa kedepannya.
PENGARUH MODA TRANSPORTASI ONLINE TERHADAP RUANG PUBLIK PADA LINGKUNGAN PERKOTAAN DI KOTA GORONTALO (The Influence of Online Transportation Modes on Public Space in Urban Environments in Gorontalo City) Asta Juliarman Hatta; Dara Fitriani; Heryati Heryati
Tesa Arsitektur Vol 21, No 2: Desember 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v21i2.11098

Abstract

Penggunaan moda transportasi umum semakin berkembang dari tahun ke tahun yang ditandai dengan munculnya ojek online yang semakin diminati dan menjadi kebutuhan di masa kini. Untuk menjemput penggunanya, pengemudi ojek online memanfaatkan faktor kedekatan dengan pengguna dengan menciptakan suatu titik kumpul. Permasalahan yang banyak ditemukan bahwa pengemudi ojek online kerap membuat titik kumpul dengan menggunakan ruang publik, bahkan mentransformasinya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh titik kumpul ojek online terhadap ruang publik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan mendeskripsikan bagaimana bentuk, aktivitas, karakteristik, serta perubahan yang terjadi pada fenomena penggunaan ruang publik sebagai titik kumpul ojek online. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pada tiga titik kumpul ojek online di ruang publik pada area minimarket, pedestrian, dan taman kota/RTH memiliki pengaruh terhadap tipologi dan morfologi kota. Perubahan tipologi yang terjadi menyebabkan adanya penyalahgunaan fungsi ruang publik, struktur fisik, ketidakteraturan tata letak dan tata ruang kota pada ruang publik. Perubahan morfologi yang terjadi menyebabkan kemudahan aksesibilitas kepada pengguna jasa ojol, mengurangi beban lalu lintas, penggunaan ruang publik menjadi lebih hidup dan dinamis, serta memicu pertumbuhan sentra ekonomi lokal yang berdampak positif pada perkembangan kota. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi pemerintah dan pihak terkait untuk mengembangkan kebijakan dan regulasi yang tepat mengenai bagaimana titik kumpul ojek online dapat mengubah ruang publik dan membantu mengarahkan perkembangan perkotaan yang inklusif dan berkelanjutan.
PENERAPAN ARSITEKTUR HIJAU PADA PERANCANGAN RUMAH SAKIT SPESIALIS SARAF DI KOTA GORONTALO Ririn Saskia Ramadhani; Vierta Ramlan Tallei; Heryati Heryati
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.21592

Abstract

ABSTRACT A specialized neurological hospital focuses on providing comprehensive care for patients with neurological disorders, such as those experiencing disturbances, abnormalities, or damage to the nervous system. The hospital has complete facilities to handle a wide range of neurological conditions. The purpose of designing a specialized neurogical hospital in Gorontalo City with a Green Architecture approach is to create an eco-frendly hospital that promotes better health. The research utilizes various methods to collect data releted to the design of a specialized neurological hospital, including data collection, site analysis, benchmarking, and literature review. The specialized neurological hospital in Gorontalo City is planned to be a comprehensive healthcare facility that accommodates all types of services for patients with neurological disorders. This design aims to provide convenient access to neurological care with complete facilities in a healthier building environment. The hospital is planned with a green architecture theme, empashizing sustainable and eco-frendly practices. The green architecture theme is intended to create an eco-frendly building thet requires minimal maintenance and reduces he use of natural resources. It ensures a comportable environment for building users while providing hope for better patient health.  Keywoards: Hospital, Neurology, Gorontalo, Green Architecture.  ABSTRAK Rumah sakit spesialis saraf adalah rumah sakit yang pelayanan utamanya yaitu untuk melayani pasien yang mengidap penyakit saraf seperti pasien yang mengalami gangguan, kelainan atau kerusakan pada sistem saraf tubuh yang memiliki fasilitas lengkap agar dapat menangani segala jenis penyakit saraf. Tujuan dari perancangan rumah sakit spesialis saraf adalah terwujudnya rancangan rumah sakit spesialis saraf di Kota Gorontalo dengan pendekatan Arsitektur Hijau sehingga menghasilkan rumah sakit yang ramah lingkungan serta memberi harapan sehat. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode pengumpulan data yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan perancangan rumah sakit spesialis saraf, metode analisis site, studi banding dan studi literatur. Rumah sakit spesialis saraf di Kota Gorontalo direncanakan akan menjadi rumah sakit yang dapat mewadahi semua jenis fasilitas pelayanan kesehatan untuk para pengidap penyakit saraf sehingga dapat memudahkan para pasien untuk mendapatkan pelayanan penyakit saraf dengan fasilitas yang lengkap dengan bangunan yang lebih sehat, yang direncanakan dengan tema arsitektur hijau. Tema arsitektur hijau direncanakan agar dapat menciptakan bangunan yang lebih ramah lingkungan sehingga dapat memudahkan dalam perawatan bangunan serta mengurangi penggunaan sumber daya alam baru dan tidak akan merusak keadaan lingkungan sekitar, sekaligus memberikan kenyamanan bagi pengguna bangunan dan memberikan harapan sehat kepada pasien. Kata kunci: Rumah Sakit, Spesialis Saraf, Gorontalo, Arsitektur Hijau. 
PERANCANGAN SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN MARITIM DI PROVINSI GORONTALO DENGAN TEMA ARSITEKTUR EKOLOGI Afdhalash Badrid Soman; Kalih Trumansyahjaya; Heryati Heryati
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.20755

Abstract

ABSTRACT.Indonesia is an archipelagic country with a greater ocean area than land area. Its strategic geographical location also supports shipping in Indonesia. It has an area of water reaching 3,257,357 km² with a coastline stretching to 99,803 km², making Indonesia the country with the second longest coastline in the world. As of 2020, the Gazette of the Republic of Indonesia recorded a total of 16,771 islands. Ironically, despite being an archipelagic and maritime country, Indonesia experiences an annual shortage of sailors. The Human Resource Development Agency reported in 2015 that the national maritime industry still requires 83,000 sailors. The province of Gorontalo, in particular, contributes very few marine experts, primarily due to the absence of maritime high schools offering advanced education. The theme of Ecological Architecture was chosen to address the lack of public awareness regarding the preservation of the coastal environment. This issue has resulted in damage to the 40-hectare mangrove forests along the coast of Kwandang district and Anggrek district in North Gorontalo regency, caused by the surrounding community actions.The method of data collection used was the descriptive method, which involved gathering primary and secondary data sources. These sources were then explained and analyzed through descriptions. Additionally, the data was collected through literature studies, object observations, surveys, data studies or comparative studies, and interviews with relevant parties.The hope or purpose of this design is to address the shortage of sea officers, which poses a significant challenge for our country, known as a maritime country. ABSTRAK.Indonesia adalah negara kepulauan dengan luas lautan melebihi luas daratan. Letak geografis negara Indonesia yang sangat strategis juga mendukung dalam segi pelayaran di Indonesia. Memiliki luas wilayah perairan mencapai 3.257.357 km2 dengan panjang garis pantai mencapai 99.803 km yang ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia serta jumlah pulau yang tercatat di Grezette Republik Indonesia di tahun 2020 sebanyak 16.771 pulau.Ironisnya, Indonesia sebagai negara kepulauan dan negara maritim justru mengalami kekurangan pelaut setiap tahunya. Menurut Badan Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) pada tahun 2015, industri maritim nasional masih membutuhkan 83.000 pelaut. Provinsi Gorontalo sendiri masih sangat sedikit menyumbang tenaga ahli kelautan, hal ini dikarenakan tidak terdapatnya sekolah tinggi pelayaran yang dapat melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Tema Arsitektur Ekologi di ambil karena belum ada kesadaran masyarakat dalam memelihara lingkungan dekat pantai hal ini mengakibatkan 40 hektar hutan mangrove di pesisir kecamatan Kwandang dan kecamatan Anggrek kabupaten Gorontalo Utara rusak akibat masyarakat sekitar.Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu dengan pengumpulan sumber data primer dan sekunder kemudian dijelaskan dan dianalisa dalam bentuk uraian, serta data-data yang di kumpulkan degan cara Studi literature, observasi objek dan survey, melakukan studi data atau studi perbandingan, dan melakukan wawancara kepada pihak-pihak terkait.Harapan atau tujuan dari desain ini adalah untuk dapat membantu menambah kekurangan akan tenaga perwira laut yang menjadi masalah bagi negara kita yang di juluki sebagai negara maritim.
KONSEP DASAR ARSITEKTUR BALI PADA PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN KESENIAN BALI DI KECAMATAN TOILI KABUPATEN BANGGAI I Nengah Dwi Kumbara Dika; Nurnaningsih Nico Abdul; Heryati Heryati
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.20634

Abstract

ABSTRACT The design of Bali Arts Training Center is a Balinese art building with a design concept located in Toili Dsitrict, Banggai Regency, Central Sulawesi Province. Balinese arts in toili are accommodated by Balinese Traditional Institutions, namely Adat and Banjar and private studios in the Toili District. The available private studios have a limited capacity and subpar facilities. Thus, in terms of providing facilities for the arts, are not optimal in terms of facilities and training management. This design was created to serve as a forum for Balinese art practitioners in the Toili area. The data collection employed a literature study with several supporting data such as books, journals, articles and so forth, followed by interviews, analyzing and summarizing the informants’ opinions related to the discussion title and theme. Last it observation, i.e direct monitoring. Qualitative descriptive analysis, namely analyzing the obtained data, drafting the concept, and designing the process. The Balinese architectural approach is applied in this design because it is considered in accordance with the required art building concept. Further, with the basic concept of Balinese architecture, such as Tri Hita Karana, Tri Angga, Tri Loka, and several other concepts, it is expected to create buildings that align with Balinese design principles. The study’s results are in the form of a Balinese Arts Training Center building that can accommodate and provide facilities for artist in the Toili District with supporting facilities such as adequate space for movement, fostering positive interaction between space users and space in the building in the process of training, coaching, developing, and performing Balinese arts. . Keywords: Balinese Art, Traditional and Banjar, Balinese Architecture ABSTRAK Perancangan Pusat Pelatihan Kesenian Bali merupakan sebuah bangunan kesenian Bali dengan gagasan perancangan yang terletak di Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Kesenian Bali di Toili diwadahi oleh Lembaga Tradisional Bali yaitu Adat dan Banjar dan sanggar-sanggar pribadi yang ada di kecamatan Toili. Sanggar-sanggar pribadi yang tersedia tidak maksimal dalam penyediaan fasilitas serta dengan daya tampung yang kecil Sehingga, dalam mewadahi bidang kesenian, belum maksimal dalam hal fasilitas dan manajemen pelatihannya.Perancangan ini dibuat dengan tujuan sebagai wadah bagi para pelaku kesenian Bali yang ada di daerah Toili. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu studi literatur dengan cara mencari data-data penunjang lainnya melalui buku-buku, jurnal, artikel dan lainnya, Wawancara yaitu menganalisa dan merangkum pendapat-pendapat dari narasumber yang berkaitan dengan judul serta tema yang di angkat, dan observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung pada lokasi. Analisa deskriftif kualitatif yaitu melakukan Analisa terhadap data yang sudah diperoleh, penyusunan konsep dan proses desain. Pendekatan Arsitektur Bali diterapkan dalam perancangan ini karena dianggap selaras dengan konsep bangunan kesenian yang diperlukan. Konsep-konsep dasar arsitektur Bali seperti Tri Hita Karana, tri Angga, Tri loka dan beberapa konsep lainnya, diharapkan dapat menciptakan bangunan yang sesuai dengan kaidah perancangan Bali.Hasil dari penelitian ini berupa rancangan bangunan Pusat Pelatihan Kesenian Bali yang dapat mewadahi serta menyediakan fasilitas bagi para pelaku kesenian yang ada di Kecamatan Toili dengan fasilitas pendukung seperti fasilitas ruang gerak yang memadai, sehingga akan tercipta dan terjalin interaksi yang baik antara pengguna ruang dan ruang dalam bangunan dalam proses pelatihan, pembinaan, pengembangan maupun pementasan kesenian Bali. Kata Kunci: Kesenian Bali, Adat dan Banjar, Arsitektur Bali