Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Efek Basic dan Alternating Foot Skipping terhadap Daya Tahan Kardiovaskular Atlet Atletik Nomor Lari Hunta, Muhammad Akil; Putra Duhe, Edy Dharma; Haryanto, Arief Ibnu; Nurkhoiroh; Refiater, Ucok Hasian
SPORT GYMNASTICS : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani Vol. 6 No. 1 (2025): April
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/gymnastics.v6i1.40683

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kedua variasi dari metode latihan skiping, yaitu antara Basic foot skipping dan alternating foot skipping. Metode penelitian quasi experiment dipakai dalam penelitian ini dan berjenis kuantitatif. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini yaitu Bleep Test. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 18 atlet yang merupakan keseluruhan sampel. Populasi dalam penelitian ini merupakan atlet atletik nomor lari di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Hasilnya, kedua metode latihan berkontribusi dalam meningkatkan daya tahan kardiovaskular atlet, dengan kelompok Alternating Foot Skipping menunjukkan peningkatan lebih banyak ke kategori Sangat Baik dibandingkan Basic Skipping. Namun, berdasarkan uji statistik, tidak ada bukti yang cukup untuk menyatakan bahwa salah satu latihan lebih efektif dibandingkan yang lain dalam meningkatkan daya tahan kardiovaskular, Penelitian ini menunjukkan bahwa kedua variasi latihan dapat diterapkan dalam program pelatihan untuk atlet lari, namun pilihan latihan sebaiknya disesuaikan dengan preferensi dan tujuan spesifik atlet untuk mencapai hasil optimal agar dapat menyasar pula ke hal-hal dominan untuk nomor lari. Abstract This study aims to compare two variations of the skipping training method, namely basic foot skipping and alternating foot skipping. The quasi-experimental research method was used in this study and is quantitative. The instrument used in this study was the Bleep Test. The population in this study was 18 athletes who were the entire sample. The population in this study were athletic athletes in the running category in Bone Bolango Regency, Gorontalo Province. As a result, both training methods contributed to increasing the cardiovascular endurance of athletes, with the Alternating Foot Skipping group showing a greater increase to the Very Good category compared to Basic Skipping. However, based on statistical tests, there is insufficient evidence to state that one exercise is more effective than the other in increasing cardiovascular endurance. This study shows that both variations of training can be applied in training programs for running athletes, but the choice of training should be adjusted to the preferences and specific goals of the athlete to achieve optimal results in order to also target the dominant things for the running number
Using Electrocardiographic Findings Utilized International Standards in Athletes from Gorontalo Province Nooradliah, Livia; Jusuf, Muhammad Isman; Pateda, Sri Manovita; Poetra, Jufri Febriyanto; Refiater, Ucok Hasian; Siregar, Muchtar Nora Ismail
Jambura Medical and Health Science Journal Vol 4, No 1 (2025): Jambura Medical and Health Science Journal
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jmhsj.v4i1.30190

Abstract

Introduction: The rate of sudden cardiac death among athletes is notably high due to cardiovascular disorders. However, there is a significant gap in fundamental electrocardiographic (ECG) data within the athlete population, particularly in Gorontalo Province. This study aims to describe the electrocardiography findings using international standards for athletes in Gorontalo Province, aiming to prevent the risk of sudden death through proactive early detection via ECG.Methods: Utilizing a cross-sectional descriptive design, we employed total sampling techniques with a population of 80 active athletes. Data was collected through direct examinations using a high-quality, internationally standardized ECG device, followed by thorough descriptive analysis.Results: The results indicate that 90% of the athletes displayed normal ECGs, while 6.3% were classified as abnormal and 3.7% as borderline. Among the various athletic disciplines, endurance athletes showed a notable 9.4% rate of abnormalities, whereas athletes engaged in strength and mind sports consistently exhibited normal ECG results. Moreover, athletes in the productive age group (19–39 years) demonstrated a higher incidence of abnormalities than their counterparts in other age groups.Conclusion: This study emphasizes the importance of early electrocardiographic screening in athletes to identify potential cardiovascular risks and prevent sudden cardiac death. The findings reveal that most athletes in Gorontalo Province exhibit normal ECG results, followed by abnormal (6.3%) and borderline (3.7%) patterns, which undoubtedly require further investigation. These findings highlight the importance of regular ECG screening for active athletes to detect potential cardiovascular abnormalities early and prevent sudden cardiac events.Keywords: Athlete, cross-sectional studies, electrocardiography, international criteria, sudden cardiac death
PEMANFAATAN BLEEP TEST SEBAGAI INDIKATOR AWAL DALAM SELEKSI ATLETIK NOMOR LARI MAHASISWA PUTRI Refiater, Ucok Hasian; Nurkhoiroh, Nurkhoiroh; Ilham, Al
Jambura Journal of Sports Coaching Vol 7, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jjsc.v7i2.33050

Abstract

Kebugaran kardiorespirasi merupakan salah satu penentu utama dalam performa lari, khususnya pada nomor jarak menengah dan jauh. Namun demikian, proses seleksi atlet mahasiswa sering kali belum menggunakan metode yang efisien, objektif, dan hemat biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan Bleep Test sebagai indikator awal dalam seleksi mahasiswi untuk nomor lari atletik. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan metode studi lapangan. Sampel terdiri atas 17 mahasiswi Universitas Negeri Gorontalo yang telah mengikuti latihan fisik umum minimal selama tiga bulan. Data diperoleh melalui tes kebugaran multistage 20 meter dengan protokol standar sesuai kelompok usia. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada peserta yang mencapai kategori kebugaran “tinggi” atau “bagus”. Sebanyak 8 peserta masuk kategori “sedang”, 7 “rendah”, dan hanya 2 peserta berada pada kategori “cukup”. Temuan ini mengindikasikan tingkat kesiapan fisik yang masih rendah dan memperkuat nilai guna Bleep Test tidak hanya sebagai alat seleksi awal, tetapi juga sebagai alat pemantauan berkala. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa Bleep Test merupakan metode yang valid, praktis, dan dapat diterapkan secara luas untuk mendukung proses pengambilan keputusan berbasis data dalam seleksi atlet. Oleh karena itu, disarankan agar institusi pendidikan tinggi mengintegrasikan tes ini dalam program pembinaan atlet untuk meningkatkan hasil pelatihan dan menciptakan sistem identifikasi bakat yang lebih terstruktur.
Pengembangan Model Latihan Bantingan Pencak Silat Berbasis Aplikasi Android Suardika, I Kadek; Hunowu, Adam; Refiater, Ucok Hasian; Kadir, Suprianto
JURNAL PENJAKORA Vol. 12 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Fakultas Olahraga dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jurnalpenjakora.v12i2.94006

Abstract

Pencak silat sebagai olahraga prestasi memerlukan penguasaan teknik bantingan, namun pembelajaran teknik ini di Gorontalo terkendala oleh keterbatasan literatur dan media. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model latihan bantingan berbasis aplikasi Android untuk meningkatkan pemahaman atlet. Metode pengembangan dengan desain ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) dengan uji coba terbatas (10 atlet) dan luas (20 atlet). Hasil validasi menunjukkan kelayakan tinggi dari ahli materi (92%), ahli media (87%), uji kelompok kecil (83%), dan uji kelompok besar (94%). Simpulan penelitian ini adalah aplikasi yang dikembangkan layak digunakan sebagai media latihan, dengan rata-rata penilaian 89% kategori sangat baik, sehingga dapat mendukung pembelajaran pencak silat.