Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Monitoring Area Perkebunan Kopi dan Kubis Serta Pohon Pelindung (Pinus) dengan Menggunakan Teknologi WSN (Wirelesss Sensor Network ) dan Computer Vision Muhammad Benny Chaniago; Ari Purno Wahyu Wibowo
Jurnal Sistem Cerdas Vol. 2 No. 1 (2019): Artificial Intelligence for Smart Society
Publisher : APIC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1123.854 KB) | DOI: 10.37396/jsc.v2i1.17

Abstract

Perkebunan merupakan sebuah area atau bidang kegiatan yang dilakukan oleh petani untuk bercocok tanam. Area perkebunan membutuhkan pengawasan dalam prosesnya dan aktivitas ini membutuhkan effort yang sangat besar oleh setiap petani. Dengan berkembangnya teknologi informasi saat ini, ada beberapa teknologi yang dapat diadopsi oleh petani dalam aktivitas pengawasan perkebunannya dengan menggunakan teknologi WSN dan computer vision. Kedua teknologi ini dapat menjadikan kegiatan petani lebih efektif dan efisien karena sistem pengawasan dapat dilakukan dari jarak jauh untuk memonitor kondisi perkebunannya, baik dalam kondisi normal ataupun dalam kondisi tanaman membutuhkan treatment dikarenakan kekurangan air atau terkena hama penyakit. Pada penelitian ini penerapan teknologi tersebut dapat membantu petani dalam mengelola perkebunannya menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat melakukan panen pada perkebunan dengan produksi lebih banyak lagi dan dengan kualitas yang semakin baik.
EVALUASI SISTEM INFORMASI UNTUK MENILAI PROSES DELIVER DAN SUPPORT DALAM KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DI PUSLIT TELIMEK LIPI Muhammad Benny Chaniago
Jurnal Ilmiah Teknologi Infomasi Terapan Vol. 2 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.515 KB) | DOI: 10.33197/jitter.vol2.iss2.2016.96

Abstract

[Id][En]Puslit TelimekPuslit Telimek LIPI telah menerapkan Tata Kelola TI dalam proses bisnisnya dan bermaksud mengembangkan bisnis yang sudah berjalan untuk lebih baik lagi. Namun sebelum hal ini diputuskan, diperlukan suatu kajian mendalam mengenai kesesuaian layanan TI yang tersedia terhadap prioritas bisnis, optimalisasi pembiayaan TI dan penelitian untuk membuktikan bahwa sistem yang tersedia telah dapat digunakan oleh karyawan secara produktif. Oleh karena itu diperlukan pengukuran terhadap kinerja TI untuk mendeteksi permasalahan sebelum meluas dan membesar. Domain Deliver dan Support (DS) yang terdapat dalam? framework COBIT digunakan untuk mengevaluasi kinerja TI tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat pada current maturity level yaitu DS1, DS2, DS3, DS4, DS5, DS6, DS7, DS8, DS9, DS10 dan DS11 berada pada tingkat kematangan Repeatable but Intuitive sedangkan DS12 dan DS13 berada pada tingkat yang lebih rendah, yakni pada tingkat kematangan Initial/Ad Hoc. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sebuah masukan dan rekomendasi untuk peningkatan efisiensi dan efektifitas TI yang selaras dengan bisnis, dapat menjawab kebutuhan bisnis serta dapat membantu eksekutif untuk memahami dan mengelola investasi TI dalam mendukung manajemen inovasi.Kata kunci : Tata Kelola TI, Domain DS, COBIT, Maturity Level, Repeatable but Intuitive, Initial/Ad Hoc?[En]LIPI has implemented IT Governance in the business process and intends to develop a business that has been running for the better. But before this is decided, needed an in-depth study on the suitability of IT services available to business priorities, optimization of finance IT and research to prove that the systems available have been used by employees productively. Therefore we need a measurement of IT performance to detect problems before they escalate and expand. Deliver and Support domain contained in the COBIT framework is used to evaluate the performance of IT and the results can be seen on the current maturity level DS1, DS2, DS3, DS4, DS5, DS6, DS7, DS8, DS9, DS10 and DS11 are at maturity level Repeatable but Intuitive while the DS12 and DS13 are at a lower level, ie at maturity level Initial/Ad Hoc. From the results of measurements in this study is expected to be a recommendations for improving the efficiency and effectiveness of IT is aligned with business, can answer the needs of the business and can help executives to understand and manage IT investments in support of innovation management.Keywords :IT Governance, Deliver and Support Domain, COBIT, Maturity Level, Repeatable but Intuitive, Initial / Ad Hoc
Sistem Monitoring Gangguan Burung pada Area Bandara dan Vision Recognition Muhammad Benny Chaniago; Dani Hamdani; Ari Purno Wahyu
JUMANJI (Jurnal Masyarakat Informatika Unjani) Vol 3 No 01 (2019): Jurnal Masyarakat Informatika Unjani
Publisher : Jurusan Informatika Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.889 KB) | DOI: 10.26874/jumanji.v3i01.54

Abstract

Saat ini di Indonesia moda transportasi udara merupakan moda transportasi yang cukup banyak dijadikan pilihan oleh masyarakat, salah satu faktor yang mengindikasikannya adalah jumlah kunjungan masyarakat ke bandara dan trafik penerbangan sudah sangat padat sehingga banyak dibuat bandara-bandara baru di beberapa kota di Indonesia. Di bandara banyak sekali permasalahan yang mesti segera diselesaikan berkaitan dengan pelayanan publik sehingga bandara diharapkan dapat memberikan solusi-solusi terhadap permasalahan tersebut dan menjadikan bandara lebih aman serta nyaman. Permasalahan yang sering terjadi di bandara yaitu berkaitan dengan keberadaan burung yang sedang melakukan migrasi dari satu tempat ke tempat lain melintasi kawasan bandara. Banyak kasus terjadi bahwa mesin pesawat jet menabrak dan menyedot burung ke dalam mesin yang berdampak sangat fatal bagi pesawat karena mesin pesawat akan mati. Untuk permasalahan tersebut peneliti melakukan penelitian dengan merancang sistem monitoring gangguan burung pada area bandara menggunakan sistem radar dan vision recognition. Dimana tahapan vision recognition yang digunakan adalah image detection, image acquisition, texture recognition, color recognition dan bird recognition. Dan hasilnya sistem monitoring ini dapat mengidentifikasi keberadaan burung dan membedakannya dengan objek lain, setelah sistem dapat mengetahui keberadaan burung maka alarm akan menyala untuk mengusir keberadaan burung sehingga landasan akan dapat dipastikan aman untuk digunakan pesawat take off dan landing.