Wahyu Sanjaya
Universitas Nurul Huda OKU Timur

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Komunkasi Interpersonal Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Wahyu Sanjaya; Muhamad Ikhsanudin; Ahmad Sodikin
JURNAL PENDIDIKAN ISLAM AL I’TIBAR Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Pendidikan Islam: Al I'tibar
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui peran komunikasi interpersonal guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian qualitatif field research dengan metode penelitian bersifat deskriptif. Pengumpulan data, menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiannya bahwa Peran komunikasi interpersonal PAI di MA Al-Falaah Lekis Rejo melaksanakan empat peran pokoknya sebagai pendidik, pembimbing, manajer, administrator. Motivasi belajar peserta didik diketahui bahwa berbagai motivasi yang diberikan oleh guru guru PAI akan membuat motivasi belajar dan disiplin peserta didik akan meningkat sehingga prestasi belajar juga semakin meningkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik dapat berasal dari dalam maupun dari luar. Faktor pendukung meliputi iklim komunikasi, adanya kebersamaan dan saling menghargai antara guru dengan peserta didik, sikap saling terbuka antara guru dengan peserta didik, mampu memberikan kelancaran dan kemudahan dalam berkomunikasi terkait pelaksanaan kemajuan kelas, Memberikan pengahargaan pada peserta didik yang berprestasi. Faktor penghambat meliputi, hambatan fasilitas, dan hambatan eksternal. Hambatan pekerjaan misalnya masih kurangnya waktu guru PAI di sekolah maupun di kelas sehingga sangat sulit untuk menyampaikan informasi yang bersifat mendadak. Hambatan fasilitas yaitu masih terdapatnya peserta didik yang tidak mempunyai alat komunkasi serta letak geografis peserta didik yang sulit dijangkau. Hambatan eksternal yaitu misalnya terdapat gangguan sinyal pada telepon celuler. .
Peran Komunkasi Interpersonal Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Wahyu Sanjaya; Muhamad Ikhsanudin; Ahmad Sodikin
JURNAL PENDIDIKAN ISLAM AL I’TIBAR Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Pendidikan Islam: Al I'tibar
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jpia.v9i1.1467

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui peran komunikasi interpersonal guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian qualitatif field research dengan metode penelitian bersifat deskriptif. Pengumpulan data, menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiannya bahwa Peran komunikasi interpersonal PAI di MA Al-Falaah Lekis Rejo melaksanakan empat peran pokoknya sebagai pendidik, pembimbing, manajer, administrator. Motivasi belajar peserta didik diketahui bahwa berbagai motivasi yang diberikan oleh guru guru PAI akan membuat motivasi belajar dan disiplin peserta didik akan meningkat sehingga prestasi belajar juga semakin meningkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik dapat berasal dari dalam maupun dari luar. Faktor pendukung meliputi iklim komunikasi, adanya kebersamaan dan saling menghargai antara guru dengan peserta didik, sikap saling terbuka antara guru dengan peserta didik, mampu memberikan kelancaran dan kemudahan dalam berkomunikasi terkait pelaksanaan kemajuan kelas, Memberikan pengahargaan pada peserta didik yang berprestasi. Faktor penghambat meliputi, hambatan fasilitas, dan hambatan eksternal. Hambatan pekerjaan misalnya masih kurangnya waktu guru PAI di sekolah maupun di kelas sehingga sangat sulit untuk menyampaikan informasi yang bersifat mendadak. Hambatan fasilitas yaitu masih terdapatnya peserta didik yang tidak mempunyai alat komunkasi serta letak geografis peserta didik yang sulit dijangkau. Hambatan eksternal yaitu misalnya terdapat gangguan sinyal pada telepon celuler. .