Muhamad Ikhsanudin
Universitas Nurul Huda

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Implementasi Metode Active Debate Learning Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Nurul Huda Sukaraja Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Muhamad Ikhsanudin
JURNAL PENDIDIKAN ISLAM AL I’TIBAR Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Islam Al I'tibar
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.584 KB) | DOI: 10.30599/jpia.v5i2.528

Abstract

Di dalam dunia Pendidikan, Pembelajaran akan ketinggalan zaman apabila masih memposisikan pengajar (guru) sebagai pusat segala-galanya (teacher oriented). Tetapi pembelajaran harus menjadikan siswa sebagai subyek (actor) pembelajaran yaitu pembelajaran berbasis pada siswa (active learning). Diantara satu metode pembelajran berbasis active learning adalah metode active debate learning. Oleh karena itu pokus pemasalahannya Sebagai berikut: Bagaimanakah persiapan metode active debate learning dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. Bagaimanakah pelaksanaan metode active debate learning dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. Apakah faktor pendukung dan penghambat penerapan metode active debate learning dalam pendidikan agama Islam berlokasi di SMK Nurul Huda Sukaraja dengan tujuan mendeskripsikan implementasi metode active debate learning pada pembelajaran pendidikan agama Islam di SMK Nurul Huda Sukaraja Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan objek penelitian sesuai dengan apa adanya, dalam bentuk kata-kata tanpa menggunakan rumus-rumus berdasarkan angka-angka. Dengan menggunakan alat pengumpul data Obsesvasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah itu di analisis dengan menggunakan analisis deskriptif, karena bertujuan untuk mendeskripsikan implemantasi metode active debate learning pada pembelajaran pendidikan agam Islam di SMK Nurul Huda Sukaraja. Dari teori ini dapat di tarik suatu kesimpulan, Pertama, Kedua Guru Pendidikan Agama Islam pada ketiga kelas yang diteliti, sebelum mengajar telah mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan berbagai aktifitas seperti membuat perangkat pembelajaran meliputi; Program Tahunan (Prota), Program Semester (Promes), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan bahan ajar yang akan diperdebatkan di kelas. Kedua. Dalam pelaksanaan pembelajaran, pada aspek Tarikh dan SKI di kelas XII Administrasi Perkanntoran dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu pro/penyaji, kontra dan pembela. kelompok penyaji bertugas menyampaikan materi dan di tanggapi oleh kelompok kontra dan kelompok pembela bertugas untuk meluruskan jalannya perdebatan, begitu juga pada aspek Akhlak di kelas XI Multimedia dan aspek Akidah di kelas X Akuntansi. Dalam mengevaluasi kedua guru Pendidikan Agama Islam tersebut sudah cukup baik, karena sudah menggunakan instrumen dalam pola yang baru yaitu instrumen soal uraian tertulis untuk menilai aspek kognitif, instrumen pengamatan sikap dan minat untuk menilai aspek afektif dan instrumen penugasan untuk menilai aspek psikomotorik. Ketiga. Faktor pendukung dalam pelaksanaan metode Active Debate ini barasal dari ‘guru, siswa dan sarana prasarana’. Kedua guru Pendidikan Agama Islam sudah tersertifikasi sehingga keduanya sudah sering mendapatkan diklat tentang pembelajaran, semua siswa sudah terbiasa dengan debat tatkala belajar diasrama, ‘Sarana prasarana’ terutama bangku dan meja yang mudah di susun dalam formasi debate dan didukung adanya waifi, materi pelajaran didukung dari pelajaran yang diajarkan dipesantren, dan metode yang di gunakan di pesantren adalah metode sawir (musyawarah) juga bisa di katakana metode Devate. Dan faktor penghambat dalam pelaksanaan metode debat aktif ini adalah tidak semua guru mendukung, tidak ada respon yang positif dari pengurus yayasan dan adanya intimidasi dari siswa yang merasa tersudut. Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan pada peneliti untuk melanjutkan penelitian ini dan kepada pengelola sekolah (Kepala sekolah dan guru) agar tidak melakukan pembelajaran monoton di dalam kelas saja, tetapi memanfaatkan ruang multimedia dengan segala fasilitasnya, bahkan bila perlu di luar kelas.
Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Visual (SMART SPINNER) Erfan Triyanto; Suhartono Suhartono; Muhamad Ikhsanudin
JURNAL PENDIDIKAN ISLAM AL I’TIBAR Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Pendidikan Islam: Al I'tibar
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jpia.v7i2.850

Abstract

Pengembangan media pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis visual (Smart Spinner) ini didasarkan pada kenyataan bahwa mayoritas guru Pendidikan Agama Islam masih cenderung menggunakan media gambar yang terdapat di buku maupun gambar yang berbentuk lukisan. Permasalahan hadir tatkala siswa mulai jenuh dan merasa monoton jika hanya terfokus pada gambar yang ada di buku dikarenakan sifatnya hanya satu arah. Hasil penelitian dan pengembangan media pembelajaran ini berupa media berbasis visual yaitu smart spinner yang terbuat dari bahan sederhana berupa triplek, kertas warna dan beberapa gambar yang ditujukan sebagai penguat materi. Adapun hasil uji coba media pembelajaran oleh ahli media pembelajaran dengan tingkat kelayakan media pembelajaran sebesar 75,7 %, dengan kualifikasi cukup. Uji coba perorangan ada peningkatan sebesar 15% setelah menggunakan produk media pembelajaran, uji coba kelompok kecil sebesar 13,8% dan uji coba lapangan sebesar sebesar 17%. Jadi dapat diambil kesimpulan akhir bahwa media pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis visual bagi kelas X SMK Istiqlal Sidomulyo, dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Penerapan Model Pembelajaran Double Loop Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Eka Murtoviana; Romdloni Romdloni; Muhamad Ikhsanudin
JURNAL PENDIDIKAN ISLAM AL I’TIBAR Vol 7 No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Islam: Al I'tibar
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jpia.v7i1.1086

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses serta hasil belajar pada mata pelajaran Fiqih di kelas VIII MTs Al Ikhlas Pemetung Basuki melalui penerapan Model Pembelajaran Double Loop Problem Solving. Penelitian menggunakan desain penelitian tindakan kelas dalam 3 siklus. Prosedur penelitian melalui empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Objek penelitian ini adalah proses pembelajaran Fiqih melalui penerapan model pembelajaran Double Loop Problem Solving. Subjek adalah siswa kelas VIII-3 berjumlah 28 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes, teknik analisa data menggunakan teknik holberman yaitu reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan pertama; Hasil belajar mata pelajaran Fiqih siswa sebelum penerapan model pembelajaran Double Loop Problem Solving adalah rendah yaitu dari 28 peserta didik hanya terdapat 6 siswa atau 21,43% mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata siswa 51,07. Kedua; Hasil belajar mata pelajaran Fiqih siswa setelah penerapan model pembelajaran Double Loop Problem Solving adalah baik yaitu dari 28 siswa terdapat 14 siswa atau 50% yang mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata 62,86 pada siklus 1, terdapat 23 siswa atau 82,14% mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata 73,57 pada siklus 2, dan 27 siswa atau 96,43% dapat mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata 81,07 setelah tindakan siklus 3. Ketiga; Terjadi peningkatan hasil belajar mata pelajaran Fiqih siswa melalui penerapan model pembelajaran Double Loop Problem Solving setiap siklus sebesar 25%.
Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Novel Api Tauhid Karya Habiburrahman El-Shirazy dan Relevansinya terhadap Materi Pendidikan Islam Muhammad Ali Masduki; Marlina Marlina; Muhamad Ikhsanudin
JURNAL PENDIDIKAN ISLAM AL I’TIBAR Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Pendidikan Islam: Al I'tibar
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan Islam adalah suatu komponen inti dalam dunia pendidikan. Pendidikan didapat tidak hanya melalui sekolah formal saja. Pendidikan didapat dari mana saja. Salah satunya melalui karya sastra yang bermutu dan berkualitas yaitu novel Api Tauhid karya Habiburrahman El-Shirazy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Gambaran umum Novel Api Tauhid 2) Nilai-nilai pendidikan Islam dalam novel Api Tauhid. 3) Relevansi pendidikan Islam novel Api Tauhid terhadap Materi Pendidikan Islam. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan deskriptif analisi (descriptif of analyze research), sedangkan dalam pengumpulan datanya menggunakan penelitian kepustakaan dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1) Novel Api Tauhid dapat memberikan inspirasi dalam banyak hal seperti menjawab dilemma hubungan agama dan negara, juga Islam dan modernitas. Novel yang dihasilkan oleh Habiburrahman El-Shirazy diakui sebagai novel pembangun jiwa yang syarat dengan pengajaran nilai-nilai pendidikan Islam 2) Nilai-nilai Pendidikan Islam yang terkandung dalam novel Api Tauhid, yaitu nilai pendidikan aqidah/keimanan, nilai pendidikan ibadah, nilai pendidikan akhlak. 3) Relevansi nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam novel Api Tauhid karya Habiburrahman El-Shirazy terhadap materi Pendidikan Agama Islam ternyata mampu dijadikan sebagai media pendukung dalam proses pembelajaran yang dikemas dalam bentuk visual.
Pengelolaan Zakat Pada Badan Amil Zakat Infaq dan Sodaqoh (BAZIS) Nurul Huda Ahmad Taufiq Yuliantoro; Muhamad Ikhsanudin; Nor Kholidin; Ahmad Zulfa Khotmi; Khatim All Fauzi
JURNAL PENDIDIKAN ISLAM AL I’TIBAR Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Islam: Al I'tibar
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jpia.v8i2.1094

Abstract

Pemahan tentang melaksanakan zakat dilingkungan Masyarakat secara umum telah mengetahui tentang hukum kewajibannya, namun tidak semua masyarakat memahami tentang takaran dan ukuran yang harus dikeluarkan dalam melaksanakan zakat pada harta yang dimilikinya terkhusus pada wilayah padi atau gabah. hal ini tidak lepas dari latar belakang pendidikan dari masyarakat itu sendiri dan peran dari para tokoh yang ada dilingkungan sangat dibutuhkan dalam rangka memberikan pemahaman dan penjelasan yang kaitannya dengan perzakatan. Berdasarkan hal tersebut diatas kemudian kami selaku tim peneliti mencoba memberikan pendampingan terkait dengan kewajiban untuk mengeluarkan zakat dari harta hasil panen padi yang dimilikinya dengan bentuk pemahaman bahwa ketika sebidang tanah yang berukuran 1 bahu saja sudah dipastikan mencapai hasil 1 ton padi bahkan lebih maka, ketika petani memiliki luas lahan 1 bahu (700 m2) harus memperhatikan hasil panen tanaman padinya karena tidak menutup kemungkinan ketika musim tanam raja (rojo istilah jawa) hasilnya melimpah, namun pada hasil tanam kedua dan ketiga memerlukan kejelian dalam penghitungannya.
Pengaruh Pembelajaran Kitab Ta’lim Muta’alim Terhadap Pembentukan Sikap Tawadhu’ Siswa MA Nurul Huda Marlina Marlina; Suhartono Suhartono; Sholeh Hasan; Muhamad Ikhsanudin
JURNAL PENDIDIKAN ISLAM AL I’TIBAR Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Islam: Al I'tibar
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jpia.v8i2.1101

Abstract

Tujuan Penelitian untuk mengetahui Proses pembelajaran, proses pembentukan sikap tawadhu’ dan pengaruh pembelajaran Kitab Ta’limul Muta’allim terhadap pembentukan sikap tawadhu’ siswa. penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskrptif kuantitatif Pengajaran Ta’limul Muta’allim atau yang sering dikenal dengan pengajaran akhlak yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim yang berakhlak tinggi dan mulia dalam arti hubungannya dengan Allah SWT maupun hubungannya sesama manusia. Sikap tawadhu’ merupakan wujud dari sikap manusia terdidik. Siswa MA Nurul Huda Sukaraja Buay Madang OKU Timur memperoleh pembelajaran kitab Ta’limul Muta’allim pada pengajaran Diniyah untuk seluruh siswa wajib mengikuti pembelajaran Kitab Ta’lim Muta’alim tersebut baik siswa yang berasrama maupun siswa yang tidak berasrama.
Peran Komunkasi Interpersonal Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Wahyu Sanjaya; Muhamad Ikhsanudin; Ahmad Sodikin
JURNAL PENDIDIKAN ISLAM AL I’TIBAR Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Pendidikan Islam: Al I'tibar
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui peran komunikasi interpersonal guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian qualitatif field research dengan metode penelitian bersifat deskriptif. Pengumpulan data, menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiannya bahwa Peran komunikasi interpersonal PAI di MA Al-Falaah Lekis Rejo melaksanakan empat peran pokoknya sebagai pendidik, pembimbing, manajer, administrator. Motivasi belajar peserta didik diketahui bahwa berbagai motivasi yang diberikan oleh guru guru PAI akan membuat motivasi belajar dan disiplin peserta didik akan meningkat sehingga prestasi belajar juga semakin meningkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik dapat berasal dari dalam maupun dari luar. Faktor pendukung meliputi iklim komunikasi, adanya kebersamaan dan saling menghargai antara guru dengan peserta didik, sikap saling terbuka antara guru dengan peserta didik, mampu memberikan kelancaran dan kemudahan dalam berkomunikasi terkait pelaksanaan kemajuan kelas, Memberikan pengahargaan pada peserta didik yang berprestasi. Faktor penghambat meliputi, hambatan fasilitas, dan hambatan eksternal. Hambatan pekerjaan misalnya masih kurangnya waktu guru PAI di sekolah maupun di kelas sehingga sangat sulit untuk menyampaikan informasi yang bersifat mendadak. Hambatan fasilitas yaitu masih terdapatnya peserta didik yang tidak mempunyai alat komunkasi serta letak geografis peserta didik yang sulit dijangkau. Hambatan eksternal yaitu misalnya terdapat gangguan sinyal pada telepon celuler. .
Peran Kepala Madrasah dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik di MTs Darussalamah Muda Sentosa Fitri Rohdianti; Sholeh Hasan; Muhamad Ikhsanudin
JURNAL PENDIDIKAN ISLAM AL I’TIBAR Vol 10 No 1 (2023): : Jurnal Pendidikan Islam: Al I'tibar
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jpia.v10i1.1847

Abstract

Penelitian ini dilakukan di MTs Darussalamah Muda Sentosa, pada bulan Maret sampai Juli 2022. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mengetahui Apa saja karakter-karakter yang diharapkan di MTs Darussalamah Muda Sentosa; (2) Untuk mengetahui bagaimana peran kepala madrasah dalam membentukkarakter peserta didik di MTs Darussalamah Muda Sentosa; (3) Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukankarakter peserta didik di MTs Darussalamah Muda Sentosa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif,data dan hasil penelitian yang diperoleh diolah dan dijelaskan berdasarkan deskripsi penulis. Sumber data yang diambil melalui sumber data primer yakni daripengasuh, dewan asatidz, santriwati, dan sumber sekunder yakni diperoleh dari dokumen dan foto-foto yang berkaitan dengan Pondok Pesantren Darussalamah, Berdasarkan hasil dari penelitian yang disusun oleh Fitri Rohdiantimenunjukkan bahwa:(1) Karakter-karakter yang ditanamkan kepada peserta didik yaitu karakter berakhlakul karimah seperti berbicara yang sopan, Karakter berjiwa sosial tinggi seperti saling tolong menolong, dan karakter taat beragama Islam seperti mengagendakan ibadah sholat Dhuha setiap pagi. (2) Peran Kepala Madrasah dalam pembentukan karakter peserta didiknya yaitu: kepala madrasah merumuskan dan menentukan konsep karakter yang akan ditanamkan ke peserta didiknya yaitu konsep karakter berakhlakuk karimah, kepala madrasah melakukan sosialisasi dan peningkatan tentang karakter berakhlakul karimah dengan menyampaikan pengarahan tentang karakter akhlakul karimah pada forum atau kegiatan yang dijadwalkan madrasah. (3) Faktor pendung dan faktor penghambat dalam proses berjalannya, yaitu faktor pendukung dalam pembentukan karakter peserta didik di MTs Darussalamah Muda Sentosa yaitu Sumber Daya Manusia yang baik, lingkungan madrasah yang berada di lingkungan pondok pesantren menjadi salah satu pendukung dalam pembentukan karakter peserta didik, dan sarana prasarana yang memadai. Sedangkan faktor penghambatnya kurangnya peran serta pengawasan orang tua dalam mengawasi anaknya dalam membentuk karakter yang berakhlakul karimah, terkhususnya untuk peserta didik yang tidak tinggal di asrama.
Kompetensi Pedagogik Guru PAI dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Romdloni, Romdloni; Ikhsanudin, Muhamad; Nafisa, Ikrimatun
JUPIN (Jurnal Pendidikan Islam Nusantara) Vol. 3 No. 02 (2024): EDISI DESEMBER 2024
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jupin.v3i02.1015

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mengetahui Kompetensi Pedagogik guru dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MA NU Yosowinangun, (2) Untuk mengetahui dampak kompetensi pedqgogik Guru dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada terhadap kompetensi pedagogik guru terhadap pelajaran Aqidah Akhlak pada siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deksriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dianalisis dengan langkah yaitu :reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik Kredibilitas, Dependabilitas. Konfirmabilitas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di MA NU yosowinangun guru aqidah akhlak mampu menerapkan kompetensi pedagogik dengan baik Karena mempunyai prinsip mendidik bukan memaksa. Setelah melakukan penelitian peneliti menemukan bahwa di kelas X maupun kelas XI guru mampu memahami peserta didik dalam membuat perencanaan pembelajaran, mengevaluasi pembelajaran dan pengembangan peserta didik. Perbedaan yang peneliti ditemukan yaitu diproses pembelajaran yang mana di kelas X guru menggunakan sarana penayangan video untuk mengaktifkan siswa dan berdampak baik, yaitu siswa mampu menjadi lebih semangat, tidak mengantuk lebih mudah dipahami, dan belajar untuk public speaking.  Sedangkan di kelas XI guru mengaktifkan siswa dengan  sabar  dalam menjelaskan materi dan secara mendetail dalam penjelasan serta tidak lupa selalu memberikan contoh yang guru terapkan dalam pembelajaran, hal ini berdampak kepada siswa yaitu dapat menerapkan pelajaran aqidah akhlak dalam kehidupan sehari-hari dengan tahu cara berakhlak yang baik kepada siapapun dan di manapun. Dalam hal ini peneliti menemukan penambahan yaitu pentingnya teknologi dan pembiasaan untuk publik speaking yang berdampak baik pada peserta didik sehingga peserta didik mampu lebih semangat, tidak mengantuk, dan aktif bertanya dalam pembelajaran. Selanjutnya perbedaan ada pada evaluasi pembelajaran yakni pada kelas X menggunakan evaluasi dengan soal di LKS setiap 1 BAB, sedangkan dikelas XI menggunakan ujian lisan setelah 1 BAB. Keduanya berdampak sama yaitu sisiwa mampu menghafal materi yang diberikan dan membuat siswa jsdi lebih aktif, semangat dan mendapatkan nilai yang baik. Kata kunci : Kompetensi Pedagogik Guru, Keaktifan Belajar  
Implementasi Metode Active Debate Learning Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Nurul Huda Sukaraja Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Muhamad Ikhsanudin
JURNAL PENDIDIKAN ISLAM AL I’TIBAR Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Islam Al I'tibar
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jpia.v5i2.528

Abstract

Di dalam dunia Pendidikan, Pembelajaran akan ketinggalan zaman apabila masih memposisikan pengajar (guru) sebagai pusat segala-galanya (teacher oriented). Tetapi pembelajaran harus menjadikan siswa sebagai subyek (actor) pembelajaran yaitu pembelajaran berbasis pada siswa (active learning). Diantara satu metode pembelajran berbasis active learning adalah metode active debate learning. Oleh karena itu pokus pemasalahannya Sebagai berikut: Bagaimanakah persiapan metode active debate learning dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. Bagaimanakah pelaksanaan metode active debate learning dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. Apakah faktor pendukung dan penghambat penerapan metode active debate learning dalam pendidikan agama Islam berlokasi di SMK Nurul Huda Sukaraja dengan tujuan mendeskripsikan implementasi metode active debate learning pada pembelajaran pendidikan agama Islam di SMK Nurul Huda Sukaraja Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan objek penelitian sesuai dengan apa adanya, dalam bentuk kata-kata tanpa menggunakan rumus-rumus berdasarkan angka-angka. Dengan menggunakan alat pengumpul data Obsesvasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah itu di analisis dengan menggunakan analisis deskriptif, karena bertujuan untuk mendeskripsikan implemantasi metode active debate learning pada pembelajaran pendidikan agam Islam di SMK Nurul Huda Sukaraja. Dari teori ini dapat di tarik suatu kesimpulan, Pertama, Kedua Guru Pendidikan Agama Islam pada ketiga kelas yang diteliti, sebelum mengajar telah mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan berbagai aktifitas seperti membuat perangkat pembelajaran meliputi; Program Tahunan (Prota), Program Semester (Promes), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan bahan ajar yang akan diperdebatkan di kelas. Kedua. Dalam pelaksanaan pembelajaran, pada aspek Tarikh dan SKI di kelas XII Administrasi Perkanntoran dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu pro/penyaji, kontra dan pembela. kelompok penyaji bertugas menyampaikan materi dan di tanggapi oleh kelompok kontra dan kelompok pembela bertugas untuk meluruskan jalannya perdebatan, begitu juga pada aspek Akhlak di kelas XI Multimedia dan aspek Akidah di kelas X Akuntansi. Dalam mengevaluasi kedua guru Pendidikan Agama Islam tersebut sudah cukup baik, karena sudah menggunakan instrumen dalam pola yang baru yaitu instrumen soal uraian tertulis untuk menilai aspek kognitif, instrumen pengamatan sikap dan minat untuk menilai aspek afektif dan instrumen penugasan untuk menilai aspek psikomotorik. Ketiga. Faktor pendukung dalam pelaksanaan metode Active Debate ini barasal dari ‘guru, siswa dan sarana prasarana’. Kedua guru Pendidikan Agama Islam sudah tersertifikasi sehingga keduanya sudah sering mendapatkan diklat tentang pembelajaran, semua siswa sudah terbiasa dengan debat tatkala belajar diasrama, ‘Sarana prasarana’ terutama bangku dan meja yang mudah di susun dalam formasi debate dan didukung adanya waifi, materi pelajaran didukung dari pelajaran yang diajarkan dipesantren, dan metode yang di gunakan di pesantren adalah metode sawir (musyawarah) juga bisa di katakana metode Devate. Dan faktor penghambat dalam pelaksanaan metode debat aktif ini adalah tidak semua guru mendukung, tidak ada respon yang positif dari pengurus yayasan dan adanya intimidasi dari siswa yang merasa tersudut. Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan pada peneliti untuk melanjutkan penelitian ini dan kepada pengelola sekolah (Kepala sekolah dan guru) agar tidak melakukan pembelajaran monoton di dalam kelas saja, tetapi memanfaatkan ruang multimedia dengan segala fasilitasnya, bahkan bila perlu di luar kelas.