Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PARTISIPASI MASYARAKAT PEMAKAI AIR DALAM OPERASI DAN PEMELIHARAAN EMBUNG DI KABUPATEN KARANGASEM I G. Oka Wiradnyana; I N. Norken; I G. B. Sila Dharma
JURNAL SPEKTRAN Vol 1, No 1, Januari 2013
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.404 KB) | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2013.v01.i01.p04

Abstract

Karangasem regency is one area of dry areas in the province of Bali. This area has limited surface water resources in some area, and the rivers are partly a intermittent, which there is no water in the dry season, so as to meet the needs of raw water is very difficult. One alternative to overcome this, the government has built the small reservoir, called the Embung. In order to meet the embung system sustainable, the participation of water users in the operation and maintenance of Embung is required. This research aims to determine the influence of human resources (HR) factors, funding, ideas and effort, and organization in the operation and maintenance of Embung. Number of samples obtained in these research as many as 290 respondents is calculated by Slovin theory formulation of the total 1.045 family heads of water user population. Community participation is measured statistically using the independent variables, namely human resources (X1), funding (X2), ideas and effort (X3), organization (X4), as well as the operation and maintenance of embung as the dependent variable (Y). Data results of the questionnaire, scored into a Likert scale, further processing was carried out by multiple linear regression analysis. using statistical software Statistical Package for Social Science (SPSS) version 19. The results showed that there is participation of water user in the operation and maintenance of embung in the regency of Karangasem, which can be shown from the resulting regression equation model, where all the regression coefficients of each variable are positive. Independen variables also have a significant influence on the dependent variable, with Fhitung (= 2316,926) > Ftabel (= 1,96). While the most dominant variable effects on the operation and maintenance of embung is organization's variable, with the ? value of 0.382, followed by ideas and effort variable (? = 0.329), proceeded by funding (? = 0.302), and the lowest is the human resources (HR) variable (for ? = 0.283)
ANALISIS ASPEK TEKNIS, SOSIAL, LINGKUNGAN DAN EKONOMI DALAM PEMILIHAN LOKASI EMBUNG KECIL DI PULAU SABU, NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) I Gede Oka Wiradnyana
Jurnal Ilmiah Telsinas Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.987 KB)

Abstract

East Nusa Tenggara (NTT) province, especially in Sabu Island, is one of the mostfrequently drought areas, especially in the dry season, when the rainy season is relatively short eachyear (± 4 months per year). Thus, the government, both from the local government and centralgovernment keep on to program the implementation of small reservoirs development work in all islandsin NTT, including in Sabu Island. The government and the community hope that the development ofthe small reservoir is targeted, where the location is possible and indispensable, with efficient(economic) usage, technical qualifications, and no problem with land status.Data collection is done by observation and interview with some elements of prospective usersof small reservoir in nine locations. The data are classified into several aspects, namely technical, social,environmental, economic and land status aspects of each location. The data is given an assessment ofall aspects, then summarized all the results of the assessment.The results of data processing showed that the factors that influence the site selection of smallreservoir locations on Sabu Island are technical, social, environmental, economic and land status. 5 sitesof the most ideal small reservoirs location built on Sabu Island, so it is not redundant and can be utilizedwell by the community of water users of small reservoirs is Embung Kili with points (values) 84, HangaLui Hara (82), Hanga Kepaka (81), Lobala ( 81), Ketu Ke'bao (70).
ANALISIS PEKERJAAN RESERVOIR PADA PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI DESA NUNLEU I Gede Oka Wiradnyana
Jurnal Teknik Gradien Vol 15 No 02 (2023): JURNAL TEKNIK GRADIEN
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknik_gradien.v15i02.1088

Abstract

Masyarakat Desa Nunleu yang terletak di Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, mengalami kesulitan dalam mengakses air bersih. Pada Tahun 2020, pemerintah membantu kesulitan warga, melalui Program Pembangunan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Pengembangan SPAM ini meliputi pekerjaan jaringan pipa, bak penampung (reservoir), hidran umum, pemasangan pompa, dan pemasangan panel surya untuk sumber listrik pada pompa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan pekerjaan bak penampung (reservoir) dan menghitung nilai keamaan strukturnya terhadap tekanan dan gaya hidrostatis yang terjadi. Pengambilan data dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara dengan tenaga teknis proyek, dan literasi dari dokumen-dokumen pelaksanaan, seperti gambar-gambar dan spesifikasi teknis. Hasil dari pengamatan dan pengolahan data menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan reservoir terdapat beberapa proses yaitu pekerjaan pembersihan dan pemasangan bouwplank, galian dan urugan tanah, pasangan batu untuk pondasi, beton lantai kerja, beton bertulang untuk struktur lantai, dinding dan tutup reservoir, plesteran dan acian, pengecatan waterproofing, pemasangan pipa inlet, pipa outlet, pipa penguras dan overflow, tangga control, mainhole dan tutupnya. Analisis struktur menunjukkan bahwa tekanan dan gaya hidrostatis yang terjadi pada dinding dan lantai, dapat ditahan oleh baja tulangan yang terpasang, dimana gaya hidrostatis maksimum pada dinding (F= 100 kN) < gaya yang terjadi pada tulangan terpasang (Ts = 180 kN), serta luas tulangan akibat tekanan hidrostatis pada lantai (As perlu = 296,9 mm2) < luas tulangan yang terpasang (Ast = 753,6 mm2).
PENDEKATAN SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW DALAM ANALISIS KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI Ardana, Putu Doddy Heka; Kembarajaya, I Ketut; Pamungkas, Tri Hayatining; Kariyana, I Made; Wiradnyana, I Gede Oka; Indramanik, Ida Bagus Gede
Jurnal Teknik Gradien Vol 16 No 02 (2024): JURNAL TEKNIK GRADIEN
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknik_gradien.v16i02.1301

Abstract

Pengaturan air irigasi tidak dapat dilakukan sembarangan, air irigasi harus diberikan sesuai dengan kebutuhan serta mempertimbangkan potensi air yang ada. Perlu dilakukan analisa ketersediaan dan kebutuhan air irigasi untuk mengetahui apakah kebutuhan air irigasi mampu tercukupi berdasarkan potensi air yang tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi secara komprehensif sebagai bentuk identifikasi dan interpretasi dari penelitian terkait analisis ketersediaan dan kebutuhan air irigasi. Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Review, yaitu dengan mengumpulkan, mengidentifikasi, dan menilai penelitian-penelitian terkait untuk memberikan interpretasi lengkap dari hasil penelitian. Hasil dari studi literatur didapatkan kesimpulan bahwa pemenuhan dan pengaturan air irigasi mencakup aspek ketersediaan dan kebutuhan air irigasi, dimana aspek tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor dan parameter, diantaranya adalah debit sungai, curah hujan, evapotranspirasi, perkolasi dan pola tata tanam. Analisis ketersediaan dan kebutuhan irigasi dapat dilakukan dengan beberapa metode, tergantung pada lokasi penelitian dan data yang tersedia. Perhitungan neraca air penting dilakukan untuk merencanakan irigasi yang baik, terutama dalam pemberian dan pembagian air serta pemilihan pola tata tanam.
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA PEKERJAAN BEKISTING TRADISIONAL DENGAN BEKISTING SEMI SISTEM PADA PROYEK VILLA AQUAMARINE CANGGU Wiradnyana, I Gede Oka; Astrawan, I Komang Alit; Setiawan, I Gede Nik; Pamungkas, Tri Hayatining; Indramanik, Ida Bagus Gede; Partama, I Gusti Ngurah Eka; sumarda, gede
Jurnal Teknik Gradien Vol 17 No 01 (2025): JURNAL TEKNIK GRADIEN
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknik_gradien.v17i01.1404

Abstract

Struktur bangunan gedung dewasa ini lebih didominasi oleh beton berupa beton bertulang. Untuk membentuk beton sesuai dengan yang diinginkan diperlukan cetakan beton. Cetakan beton itulah yang kemudian dikenal sebagai bekisting. Seiring berjalannya waktu, harga material bangunan semakin naik. Pihak perencana harus dapat mencari alternatif lain dalam pelaksanaan konstruksi agar proyek tetap berjalan sesuai dengan efisien dari segi biaya tanpa mengurangi mutu dalam pelaksanaanya. Pada beberapa elemen bangunan villa ada yang memiliki biaya besar salah satunya yaitu pada bekisting tradisional. Bekisting Semi Sistem sebagai salah satu alternatif pengganti dari bekisting kayu dapat memungkinkan mengurangi terjadinya waste material karena dapat digunakan berulang kali sesuai kebutuhan dan dapat dijadikan investasi bagi penyedia jasa konstruksi untuk dapat digunakan pada proyek selanjutnya. Metode Deskriptif Komparatif digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis metode pelaksanaan pekerjaan struktur dengan bekisting tradisional dengan semi sistem terhadap biaya. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat dilihat bahwa besar biaya keseluruhan pekerjaan bekisting tradisional kolom dan balok sebesar Rp 29.481.358,00 dan besar keseluruhan biaya pekerjaan bekisting kolom dan balok semi sistem sebesar Rp 53.945.784,00. Selisih biaya dari penggunaan bekisting tradisional dan bekisting semi sistem sebesar Rp 24.464.426,00. Akan tetapi jika penggunaan berapa kali pakai menggunakan bekisting semi sistem memperlihatkan lebih ekonomis dibandingkan dengan bekisting tradisional baik untuk pekerjaan kolom maupun balok.
ANALISIS ASPEK TEKNIS, SOSIAL, LINGKUNGAN DAN EKONOMI DALAM PEMILIHAN LOKASI EMBUNG KECIL DI PULAU SABU, NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) Wiradnyana, I Gede Oka
Jurnal Ilmiah Telsinas Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

East Nusa Tenggara (NTT) province, especially in Sabu Island, is one of the mostfrequently drought areas, especially in the dry season, when the rainy season is relatively short eachyear (± 4 months per year). Thus, the government, both from the local government and centralgovernment keep on to program the implementation of small reservoirs development work in all islandsin NTT, including in Sabu Island. The government and the community hope that the development ofthe small reservoir is targeted, where the location is possible and indispensable, with efficient(economic) usage, technical qualifications, and no problem with land status.Data collection is done by observation and interview with some elements of prospective usersof small reservoir in nine locations. The data are classified into several aspects, namely technical, social,environmental, economic and land status aspects of each location. The data is given an assessment ofall aspects, then summarized all the results of the assessment.The results of data processing showed that the factors that influence the site selection of smallreservoir locations on Sabu Island are technical, social, environmental, economic and land status. 5 sitesof the most ideal small reservoirs location built on Sabu Island, so it is not redundant and can be utilizedwell by the community of water users of small reservoirs is Embung Kili with points (values) 84, HangaLui Hara (82), Hanga Kepaka (81), Lobala ( 81), Ketu Ke'bao (70).
ANALISIS PENGELUARAN TRANSPORTASI RUMAH TANGGA DI KOTA DENPASAR Kariyana, I Made; Sumarda, Gede; Pamungkas, Tri Hayatining; Wiradnyana, I Gede Oka; Dewi, Ni Luh Okta Sari
Jurnal Teknik Gradien Vol 17 No 02 (2025): JURNAL TEKNIK GRADIEN (ON PROGRESS)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknik_gradien.v17i02.1631

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran transportasi rumah tangga di Kota Denpasar, sebagai salah satu kota metropolitan di Bali dengan tingkat mobilitas yang tinggi dan pola penggunaan transportasi yang semakin kompleks. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei terhadap 400 rumah tangga yang dipilih melalui metode proportionate stratified random sampling guna memastikan representasi dari seluruh wilayah administrasi Kota Denpasar. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner terstruktur yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan model regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap pengeluaran transportasi rumah tangga. Model regresi yang diperoleh adalah: ???? = ????. ???????????? + ????. ???????????????????? − ????. ???????????????????? + ????. ???????????????????? − ????. ???????????????????? − ????. ???????????????????? + ????. ???????????????????? + ????. ???????????????????????? di mana Y merupakan pengeluaran transportasi rumah tangga. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel moda transportasi (X₁), waktu tempuh (X₄), usia kepala rumah tangga (X₉), dan kepemilikan mobil (X₁₃) berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pengeluaran transportasi. Sebaliknya, variabel tujuan perjalanan (X₂), jenis kelamin (X₆), dan pekerjaan (X₈) berpengaruh negatif terhadap pengeluaran. Hasil uji F sebesar 60,775 dengan nilai signifikansi 0,000 (<0,05) menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan layak dan signifikan secara statistik. Nilai Adjusted R-square sebesar 0,512 menunjukkan bahwa 51,2% variasi pengeluaran transportasi rumah tangga dapat dijelaskan oleh variabel-variabel dalam model, sementara sisanya 48,8% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model. Temuan ini menegaskan pentingnya perencanaan transportasi berbasis karakteristik sosial ekonomi rumah tangga dalam mendukung kebijakan mobilitas berkelanjutan di Kota Denpasar.