Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Implementasi Metode Propotional, Integral, Derifative (PID) Sebagai Kontrol Kapal Autonomous Dengan Sistem Waypoint Untuk Wahana Batimetri Dedy Prayogy Amsyafi Putra; Suryadhi Suryadhi; Rudi Siap Bintoro
Jurnal Ilmiah Telsinas Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1042.433 KB) | DOI: 10.38043/telsinas.v4i1.2881

Abstract

Indonesia is the world's largest island nation with many islands and more seas than land. Because of the size of the Indonesian sea, oceanographic science is needed. Oceanographic learning involves the study of the underwater depths of the batimetric sciences. Batimetric science is crucial because it studies underwater depth. Batimetric processes in Indonesia today generally employ large vessels with manual control, resulting in the skill required of drivers at risk for obtained track data. With the problem, it has been designed to disrupt the autonomous control system with a pid waypoint system that would provide stable direction for the ship. The control system USES the arduino microcontroller which is used for processing data. The data obtained are data coordinates obtained from the GPS and the ship's navigation data obtained from the compass sensors. The data obtained will be processed and applied to pid methods. Of the pid process can be generated the degree degree required to power the servo motor connected to the ship's rudder. In this research USES four coordinate points of starting point, first goal point, second point of destination, and third point of goal. Once it reaches the third point of destination, the ship will return to its starting point. From the results of the testing done, the result is a kostanta pid score of KP =8, ki =5, kd = 3.5. Tests enabled the system that kept the ship's course steady as it should. So the ship goes on track.
KARAKTER SIKLON TROPIK DAN PENGARUHNYA TERHADAP TINGGI GELOMBANG DI PERAIRAN PESISIR SELATAN JAWA Ovia Mahsunah; Supriyatno Widagdo; Rudi Siap Bintoro
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 1 No 2 (2019): November
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v1i2.30

Abstract

Siklon tropik yang terbentuk di wilayah Samudera Hindia menyebabkan Indonesia yang secara geografis berbatasan dengan daerah pembentukan dan lintasannya rawan terkena dampak dari siklon tropik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji karakter siklon tropik dan pengaruhnya terhadap tinggi gelombang di perairan pesisir Selatan Jawa. Data siklon diolah menggunakan ArcGIS untuk mengetahui karakter siklon. Data angin dan gelombang diolah menggunakan excel dan WR-Plot kemudian dianalisis untuk mengetahui perubahannya dari siklon tropik yang terjadi. Hasil analisis menunjukkan siklon tropik bertahan selama 3-9 hari dengan arah pergerakan berlawanan arah jarum jam dan cenderung bergerak ke Selatan Jawa. Kondisi gelombang saat Bakung lebih rendah dari pada saat siklon lainnya yaitu mencapai kurang lebih 2 m dengan terbentuknya siklon Bakung di Barat Daya Sumatera dan arah pergerakan siklon Bakung menjauhi Indonesia. Siklon Cempaka terbentuk di perairan Selatan Jawa dengan arah pergerakan sekitar Selatan Jawa di atas koordinat -8 LS dan 109 BT dan mempengaruhi perubahan tinggi gelombang di perairan pesisir Selatan Jawa mencapai kisaran 2-3 m. Perubahan tinggi gelombang di perairan pesisir Selatan Jawa mencapai kisaran 3-5 m saat terbentuknya siklon Dahlia di Selatan Bengkulu dengan arah pergerakan menuju perairan Selatan Jawa. Hal ini dikarenakan energi siklon Dahlia yang besar menyebabkan perubahan gelombang lebih tinggi dari siklon lainnya. Gelombang yang terbentuk di pusat siklon tropic menempuh waktu 1-4 hari untuk mencapai pesisir Selatan Jawa. Semakin jauh jarak yang ditempuh gelombang, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan gelombang untuk sampai ke pesisir.
PERUBAHAN GARIS PANTAI DI TELUK PRIGI, KABUPATEN TRENGGALEK, JAWA TIMUR Khairana Ayu Shabrina; Rudi Siap Bintoro; Giman
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 2 No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v2i1.36

Abstract

Teluk Prigi merupakan perairan di pesisir Samudera Hindia yang dikelilingi oleh bentang alam tebing yang tinggi sehingga wilayah pesisir yang memiliki kondisi dinamis dapat mengakibatkan terjadinya perubahan garis pantai apabila tidak dikelola dengan baik. Maka dari itu pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor oseanografi yang menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai. Metode yang digunakan terdiri dari pemisahan arus, peramalan gelombang, gelombang pecah, energi gelombang dan refraksi gelombang dengan menggunakan metode menurut Coastal Engineering Research Center (CERC). Selain itu ekstraksi garis pantai dengan metode NDWI (Normal Differential Water Index), dan analisis jenis sedimen menggunakan modul yang dikeluarkan oleh Pusjatan Balitbang PU. Faktor oseanografi yang dominan menjadi penyebab perubahan garis pantai adalah gelombang bangkitan angin yang pola gelombangnya mengalami perubahan arah yang cenderung tegak lurus pantai, selain itu arus pasang surut menjadi faktor pendukung dengan kecepatan 0,0037 m/s bergerak menuju Utara. Sehingga, kondisi garis pantai pada tahun 2003 dan 2014, 2014 dan 2018 luasan sedimentasi terbesar mencapai 28.949 m2 dan 52.020 m2 yang berada di Desa Prigi. Sedangkan Sedangkan lokasi abrasi pada tahun 2003 dan 2014, 2014 dan 2018 luasnya mencapai 4.204 m2 dan 3.326 m2.
POLA SEBARAN SEDIMEN DI KOLAM DERMAGA JAMRUD NILAM BERLIAN DAN MIRAH DI PELABUHAN TANJUNG PERAK,SURABAYA Gea Amara Sasi; Rudi Siap Bintoro; Supriyatno Widagdo
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 2 No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v2i1.38

Abstract

Tanjung Perak Surabaya, sebagai salah satu Pelabuhan yang sangat ramai berpotensi mengalami pendangkalan yang disebabkan oleh pengendapan atau penumpukan sedimen suspense maupun material sedimen lainnya yang terbawa oleh arus yang menuju masuk ke Pelabuhan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Pola sebaran sedimen. Data penelitian meliputi data utama dan data pendukung, data utama berupa sampel sedimen grab, sampel sedimen trap, peta batimetri, data pendukung berupa arus, pasut, dan konsentrsi TSS. Metode yang digunakan dalam penelitian metode sampling dan menganalisis hasil sampel sedimen di laboratorium. Hasil dari 9 stasiun pengamatan di Pelabuhan Tanjung Perak menunjukan Jenis sedimen yang didominasi oleh Silt Clay Loam,, nilai konsentrasi TSS 0.32-0.07 (g/l). Kecepatan laju sedimentasi yang terakumulasi berkisar antara 0.124-1.233(g/ml/hari). Overlay peta batimetri menunjukkan adanya sebaran endapan sedimen di area pintu masuk Pelabuhan tanjung Perak(tengah).
Pola Sedimentasi di Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur Fitri Indah Kuntari; Rudi Siap Bintoro; Nirmalasari Idha Wijaya
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 2 No 2 (2020): November
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v2i2.46

Abstract

This research to analyze sedimentation patterns in the waters of the Lamong Bay. This research was conducted in August 2018 until May 2019. The sampling of basic sediment were using sediment grab and the sampling of suspended sediment were using nansen bottle. The data used was tide data, river discharge, velocity and direction data of sediment data. The data which was obtained from survey would be processed in the Hidro – Oceanographic Laboratory of Hang Tuah University. The data includes data on grab sediment samples and until suspended sediment. For modeling sedimentation patterns was using software SMS using river discharge data and the results of processing suspended sediment. The result data from processing models in when the high tide the sediment concentration tends to be high and at low tide the concentration tends to be low. When the high tide ocean current would lead to the bay to the river and at low tide the ocean currents will flow into the river.
PENCEMARAN MINYAK DI PERAIRAN UTARA PULAU BAWEAN Sarah Nur Qowiyah; Mahmiah; Rudi Siap Bintoro
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 3 No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v3i2.40

Abstract

  Marine pollution results in a decrease in the quality and quantity of coastal and marine resources. Most of the people in tambak sub-district have a livelihood as fishermen and work in the field of fish processing industry and seafood trade and the location of the waters are often passed by industrial vessels. This resulted in increased ship activity in the waters of Labuhan Beach, Tambak District, Tanjungori Village. As the activity increases it causes marine pollution. One of the sources of pollution produced is oil spills from former fuel boats or ships that cross the area of the water. This method can provide information about the condition of the waters according to their designation. The purpose of this study is to know the water quality based on the parameters of temperature, pH, salinity and brightness and know how much oil content in the waters of Labuhan Beach, Bawean Island. Sea water sampling was conducted at 4 stations, then the results were compared with sea water quality standards for biota based on KEPMEN LH No.51 Year 2004. The results showed that the oil content ranged from 0.0016%–0.0377%. As for the pH parameter, salinity and brightness in accordance with the quality standard, for the temperature parameter exceeds the standard value of quality. Based on this study, pollution index calculations show that the waters of Labuhan Beach, Bawean Island are in the category of lightly polluted.  
KARAKTER SIKLON TROPIK DAN PENGARUHNYA TERHADAP TINGGI GELOMBANG DI PERAIRAN PESISIR SELATAN JAWA Ovia Mahsunah; Supriyatno Widagdo; Rudi Siap Bintoro
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 1 No 2 (2019): November
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v1i2.30

Abstract

Siklon tropik yang terbentuk di wilayah Samudera Hindia menyebabkan Indonesia yang secara geografis berbatasan dengan daerah pembentukan dan lintasannya rawan terkena dampak dari siklon tropik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji karakter siklon tropik dan pengaruhnya terhadap tinggi gelombang di perairan pesisir Selatan Jawa. Data siklon diolah menggunakan ArcGIS untuk mengetahui karakter siklon. Data angin dan gelombang diolah menggunakan excel dan WR-Plot kemudian dianalisis untuk mengetahui perubahannya dari siklon tropik yang terjadi. Hasil analisis menunjukkan siklon tropik bertahan selama 3-9 hari dengan arah pergerakan berlawanan arah jarum jam dan cenderung bergerak ke Selatan Jawa. Kondisi gelombang saat Bakung lebih rendah dari pada saat siklon lainnya yaitu mencapai kurang lebih 2 m dengan terbentuknya siklon Bakung di Barat Daya Sumatera dan arah pergerakan siklon Bakung menjauhi Indonesia. Siklon Cempaka terbentuk di perairan Selatan Jawa dengan arah pergerakan sekitar Selatan Jawa di atas koordinat -8 LS dan 109 BT dan mempengaruhi perubahan tinggi gelombang di perairan pesisir Selatan Jawa mencapai kisaran 2-3 m. Perubahan tinggi gelombang di perairan pesisir Selatan Jawa mencapai kisaran 3-5 m saat terbentuknya siklon Dahlia di Selatan Bengkulu dengan arah pergerakan menuju perairan Selatan Jawa. Hal ini dikarenakan energi siklon Dahlia yang besar menyebabkan perubahan gelombang lebih tinggi dari siklon lainnya. Gelombang yang terbentuk di pusat siklon tropic menempuh waktu 1-4 hari untuk mencapai pesisir Selatan Jawa. Semakin jauh jarak yang ditempuh gelombang, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan gelombang untuk sampai ke pesisir.
PERUBAHAN GARIS PANTAI DI TELUK PRIGI, KABUPATEN TRENGGALEK, JAWA TIMUR Khairana Ayu Shabrina; Rudi Siap Bintoro; Giman
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 2 No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v2i1.36

Abstract

Teluk Prigi merupakan perairan di pesisir Samudera Hindia yang dikelilingi oleh bentang alam tebing yang tinggi sehingga wilayah pesisir yang memiliki kondisi dinamis dapat mengakibatkan terjadinya perubahan garis pantai apabila tidak dikelola dengan baik. Maka dari itu pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor oseanografi yang menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai. Metode yang digunakan terdiri dari pemisahan arus, peramalan gelombang, gelombang pecah, energi gelombang dan refraksi gelombang dengan menggunakan metode menurut Coastal Engineering Research Center (CERC). Selain itu ekstraksi garis pantai dengan metode NDWI (Normal Differential Water Index), dan analisis jenis sedimen menggunakan modul yang dikeluarkan oleh Pusjatan Balitbang PU. Faktor oseanografi yang dominan menjadi penyebab perubahan garis pantai adalah gelombang bangkitan angin yang pola gelombangnya mengalami perubahan arah yang cenderung tegak lurus pantai, selain itu arus pasang surut menjadi faktor pendukung dengan kecepatan 0,0037 m/s bergerak menuju Utara. Sehingga, kondisi garis pantai pada tahun 2003 dan 2014, 2014 dan 2018 luasan sedimentasi terbesar mencapai 28.949 m2 dan 52.020 m2 yang berada di Desa Prigi. Sedangkan Sedangkan lokasi abrasi pada tahun 2003 dan 2014, 2014 dan 2018 luasnya mencapai 4.204 m2 dan 3.326 m2.
POLA SEBARAN SEDIMEN DI KOLAM DERMAGA JAMRUD NILAM BERLIAN DAN MIRAH DI PELABUHAN TANJUNG PERAK,SURABAYA Gea Amara Sasi; Rudi Siap Bintoro; Supriyatno Widagdo
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 2 No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v2i1.38

Abstract

Tanjung Perak Surabaya, sebagai salah satu Pelabuhan yang sangat ramai berpotensi mengalami pendangkalan yang disebabkan oleh pengendapan atau penumpukan sedimen suspense maupun material sedimen lainnya yang terbawa oleh arus yang menuju masuk ke Pelabuhan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Pola sebaran sedimen. Data penelitian meliputi data utama dan data pendukung, data utama berupa sampel sedimen grab, sampel sedimen trap, peta batimetri, data pendukung berupa arus, pasut, dan konsentrsi TSS. Metode yang digunakan dalam penelitian metode sampling dan menganalisis hasil sampel sedimen di laboratorium. Hasil dari 9 stasiun pengamatan di Pelabuhan Tanjung Perak menunjukan Jenis sedimen yang didominasi oleh Silt Clay Loam,, nilai konsentrasi TSS 0.32-0.07 (g/l). Kecepatan laju sedimentasi yang terakumulasi berkisar antara 0.124-1.233(g/ml/hari). Overlay peta batimetri menunjukkan adanya sebaran endapan sedimen di area pintu masuk Pelabuhan tanjung Perak(tengah).
Pola Sedimentasi di Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur Fitri Indah Kuntari; Rudi Siap Bintoro; Nirmalasari Idha Wijaya
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 2 No 2 (2020): November
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v2i2.46

Abstract

This research to analyze sedimentation patterns in the waters of the Lamong Bay. This research was conducted in August 2018 until May 2019. The sampling of basic sediment were using sediment grab and the sampling of suspended sediment were using nansen bottle. The data used was tide data, river discharge, velocity and direction data of sediment data. The data which was obtained from survey would be processed in the Hidro – Oceanographic Laboratory of Hang Tuah University. The data includes data on grab sediment samples and until suspended sediment. For modeling sedimentation patterns was using software SMS using river discharge data and the results of processing suspended sediment. The result data from processing models in when the high tide the sediment concentration tends to be high and at low tide the concentration tends to be low. When the high tide ocean current would lead to the bay to the river and at low tide the ocean currents will flow into the river.