Bella Fadhilatus Sanah
Universitas Negeri Malang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MELALUI PELATIHAN PEMASARAN PRODUK UMKM OMAH JENANG BLITAR DI MASA PANDEMI COVID-19 Joan Hesti Gita Purwasih; Kiki Amelia Sari; Luhita Rizkiyana Madhanni; Anugrah Mahirah Al Kharisma; Rita Arsyantie; Bella Fadhilatus Sanah; Munti Kurnia Ningsih
Jurnal Abdimasa Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2021): Jurnal ABDIMASA Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa UMKM Rejowinangun ialah salah satu desa di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar yang terdapat berbagai macam usaha mikro kecil dan menengah. Salah satunya adalah Omah Jenang Blitar yang memproduksi berbagai jenis jenang ketan khas Blitar secara mandiri. Namun, semenjak mewabahnya COVID-19 di Indonesia pendapatan mereka mengalami penurunan karena adanya berbagai kebijakan selama pandemi, seperti penerapan PSBB oleh pemerintah setempat yang menyebabkan berkurangnya jumlah pengunjung Omah Jenang Blitar sebagai pusat oleh-oleh dan wisata edukasi. Adanya permasalahan tersebut memerlukan sebuah strategi agar produk UMKM tetap laku di pasaran meskipun terhambat pandemi COVID-19. Sehingga strategi pemasaran produk UMKM perlu digencarkan. Metode yang dilakukan yaitu dengan pemetaan media sosial, sosialisasi, praktik fotografi produk UMKM, evaluasi kegiatan, monitoring dan pemasaran. Program pengabdian bertujuan untuk memberikan solusi mengenai strategi pemasaran yang dapat memulihkan perekonomian masyarakat. Hasilnya UMKM Omah Jenang semakin dikenal masyarakat luas sehingga produk yang ada semakin laku di pasaran.
Tradisi Methik Pari dalam bingkai realitas sosial-keagamaan masyarakat tani Dusun Ngadirejo Blitar Bella Fadhilatus Sanah; Nur Hadi
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (831.552 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i4p494-503

Abstract

Abstrak Tradisi merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang lahir dan melekat di tengah kehidupan masyarakat. Tradisi yang masih hidup di kalangan masyarakat khususnya petani di Pulau Jawa adalah tradisi methik pari. Tradisi tersebut masih dapat dijumpai di Dusun Ngadirejo, Blitar. Tradisi ini kemudian menjadi sebuah realitas sosial keagamaan masyarakat yang sudah ada sejak zaman dahulu. Dalam perkembangan masyarakat digital, tradisi tersebut masih mengakar pada masyarakat. Peneliti menggunakan teori tindakan sosial tradisional Max Weber sebagai pisau analisis pada penelitian ini. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi methik pari telah menjadi kepercayaan dan kebiasaan yang dilaksanakan secara turun temurun oleh masyarakat tani Dusun Ngadirejo. Tradisi methik pari memiliki tujuan untuk mengucap syukur dan memanjatkan doa kepada Tuhan. Doa tersebut berupa ungkapan syukur atas anugerah kekayaan alam dan kelancaran bercocok tanam. Tradisi ini juga dilakukan sebagai wujud kepedulian lingkungan dan penghormatan atas perjuangan para leluhur. Dalam prakteknya, tradisi-tradisi tersebut menerapkan serta mengajarkan nilai-nilai agama pada masyarakat. Oleh karena itu, tradisi methik pari kemudian menjadi sebuah realitas sosial keagamaan dalam kehidupan masyarakat.
IMPLEMENTASI KEADILAN GENDER DI PONDOK PESANTREN SABILURROSYAD KOTA MALANG Bella Fadhilatus Sanah; Ika Wildah Nafisah; Maulidina Zahrah Mukmina; Satria Adli Cholid; Taufan Adi Prayoga
Jurnal Sosiologi Reflektif Vol 16, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jsr.v16i1.1774

Abstract

Gender equality still becomes a sensitive issue in Islamic educational institutions, especially in pesantren, a traditional Islamic educational institution. There is a strong assumption that in the socio-religious tradition of pesantren, women's subordination still practices widely. However, some pesatren take serious attention to overcome this issue through their daily activities within pesantren. One of which is Pesantren Sabilurrosyad in Malang, East Java. This article aims to elaborate on the realization of gender justice in the pesantren. This research uses a qualitative approach through observation and in-depth interviews with the board members of pesantren, as well as its male and female students. The results showed that the Pesantren Sabilurrosyad had implemented the values of gender justice in their socio-religious activities. The implementation forms include providing opportunities for female students to become head of student association; female students are given freedom to recite the Koran directly to the kyai; and female teachers (ustadzah) are given the opportunity to share in one forum with male students.Kesetaraan gender masih menjadi isu sensitive di lembaga pendidikan Islam, khususnya di pondok pesantren. Terdapat anggapan bahwa dalam tradisi sosial-keagamaan di pesantren  subordinasi perempuan masih terjadi. Hal ini menjadi perhatian bagi beberapa pesantren yang ingin menjadikan isu ini sebagai bagian dari aktivitas pesantren, salah satunya adalah Pondok Pesantren Sabilurrosyad di Malang. Artikel ini bertujuan untuk mengelaborasi perwujudan keadilan gender di pondok tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi dan wawancara mendalam terhadap para pengurus ponpes dan santri putra dan santri putri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pondok pesantren Sabilurrosyad telah mengimplementasikan nilai-nilai keadilan gender dalam tradisi sosial-keagamaan pesantren. Wujud implementasi tersebut diantaranya adalah memberikan kesempatan kepada santri putri untuk menjadi ketua pondok, santri putri diberikan kebebasan untuk mengaji langsung kepada kyai, serta pengajar putri (ustadzah) diberikan peluang untuk bersama 1 (satu) forum dengan santri putra.