Permasalahan pokok kualitas air sungai adalah belum memenuhi baku mutu air bersih, terutama musim hujan. Hasil laboratorium menunjukan kualitas air sungai fluktuatif yaitu suhu 28,6-29,1 OC; pH 5,9-6,1; kekeruhan 375-388 NTU; nitrat 1,44-6,86 mg/l; total coliform 2.000-24.000 CFU/100ml. Jika dibanding baku mutu air bersih pH belum memenuhi 6,5-8,5; kekeruhan belum memenuhi 25 NTU; total coliform belum memenuhi 50 CFU/100ml. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kemampuan kain pada reaktor Upflow Roughing Filter (URF) dan Downflow Roughing Filter (DRF) untuk pengolahan air sungai. Tahapan penelitian ini adalah membuat reaktor URF dan DRF dari pipa PVC 4”, menyiapkan media kain. Parameter yang dianalisis meliputi suhu, pH, kekeruhan, nitrat, total coliform. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji coba reaktor URF media kain 25 cm rerata suhu 28,8 OC menjadi 28,83 OC; pH 6,37 menjadi 6,57; kekeruhan 183,3 NTU menjadi 90,8 NTU (50,46%); nitrat 5,73 mg/l menjadi 3,66 mg/l (36,13 %); total coliform 24.000 CFU/100ml menjadi 18.667 CFU/100ml (22,22 %). Sedangkan uji coba reaktor DRF media kain 25 cm: rerata suhu 28,8 OC menjadi 28,63 OC; pH 6,37 menjadi 6,57; kekeruhan 183,3 NTU menjadi 73 NTU (60,18 %); nitrat 5,73 mg/l menjadi 2,37 mg/l (58,64 %); total coliform 24.000 CFU/100ml menjadi 21.667 CFU/100ml (9,72 %). Reaktor DRF lebih baik terhadap penurunan kekeruhan dan nitrat, sedangkan reaktor URF terhadap penurunan total coliform. Perlu dilakukan uji coba kembali dengan menambah ketebalan kain sekaligus kombinasi reaktor DRF dengan URF agar memenuhi baku mutu air bersih. Reaktor ini dapat digunakan sebagai pretreatment dalam pengolahan air bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai. Perlu pengujian jangka panjang untuk penilaian performa dan kemungkinan clogging filter. Kata kunci: DRF-URF, media kain, air sungai, pretreatment