RATNA FARIDA
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nasional

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EFEKTIVITAS LIMA HARI KERJA DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK RATNA FARIDA
Asia-Pacific Journal of Public Policy Vol 1 No 1 (2015): Formerly named: "HUMANIS: Jurnal Ilmu Administrasi Negara"
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini tentang efektivitas lima hari kerja dalam meningkatkan pelayanan publik yang berlokasi penelitiannya pada Kantor Camat Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan efektivitas pelaksanaan lima hari kerja dalam meningkatkan pelayanan publik di Kantor Camat Lhoksukon. Permasalahan yang terjadi bahwa efektivitas lima hari kerja bagi pegawai yaitu sejauh mana seseorang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan dalam mencapai suatu tujuan dalam organisasi, dalam hal ini efektivitas digunakan untuk melihat kebijakan lima hari kerja yang meliputi jam kerja disiplin dan insentif. Dan juga terlihat adanya gejala atau fenomena antara lain, kantor pada siang hari sudah sepi karena tidak ada lagi aktivitas yang harus dikerjakan. Sehingga penerapan lima hari kerja menjadi anggaran Negara lebih banyak dan menjadi pemborosan. Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Adapun prosedur memperoleh data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 14 orang yang ditentukan secara furposive dan snowboll. Teknik analisa data adalah deskriptif kualitatif yang menempuh langkah-langkah antara lain koleksi data, reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan (verifikasi data). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk efektivitas lima hari kerja memunculkan pengaruh positif yang memberikan kemajuan dalam pelayanan publik dan pengaruh negatif yang mengurangi implementasi kebijakan lima hari kerja di Kantor Camat Lhoksukon, kemudian faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam efektivitas lima hari kerja belum bisa meningkatkan pelayanan publik, dikarenakan tidak didukung oleh faktor lainnya seperti minimnya sumber daya aparatur yang berkualitas dan juga fasilitas kerja yang terbatas. Kesimpulan bahwa efektivitas lima hari kerja tidak mampu meningkatkan pelayanan publik, jika faktor pendukung seperti sumber daya aparatur yang berkualitas dan fasilitas kerja yang memadai belum tercukupi di Kantor Camat Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara.
PELAYANAN DAN PEMBINAAN SENTRA USAHA KECIL DAN MENENGAH RATNA FARIDA
Asia-Pacific Journal of Public Policy Vol 2 No 1 (2016): Formerly named: "HUMANIS: Jurnal Ilmu Administrasi Negara"
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang dilaksanakan ini membahas tentang Pelayanan dan Pembinaan sentral usaha kecil yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Lhokseumawe. Adapun penelitian yang dilaksanakan ini bertujuan untuk mengetahui pelayanan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koeperasi Kota Lhokseumawe dalam pembinaan usaha kecil menengah serta hambatan yang dihadapi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Lhokseumawe dalam pembinaan usaha kecil. Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan tiga cara yaitu : observasi, wawancara dengan informan dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan mulai dilaksanakan awal penelitian. Hasil penelitian menyebutkan bahwa pelayanan dan pembinaan bagi usaha kecil menengah yang dilaksanakan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Lhokseumawe dalam membina pelaku usaha kecil, terutama dalam meningkatkan hasil produksi usaha kecil bordir motif Aceh di Kemukiman Meuraksa Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe, yaitu peningkatan kemampuan finansial pelaku usaha dalam memproduksi bordir motif Aceh, merupakan salah satu program perioritas. Kemudian pengembangan pasar yang tersedia dalam menyerap hasil produksi pengrajin bordir motif Aceh, selanjutnya dilaksanakan pembinaan usaha kecil dalam pengembangan sumber daya manusia, karena kebanyakan pengrajin bordir motif Aceh di Kemukiman Meuraksa Kecamatan Blang Mangat merupakan keahlian kerajinan yang dilaksanakan secara tradisional dari orang tua, sehingga perlu diberikan pelatihan yang mampu membekali pengetahuan bordir yang kreatif dalam menghasilkan motif-motif cantik yang laku dijual. Kendala yang dihadapi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Lhokseumawe dalam menjalankan tugas pembinaan sentra usaha kecil di Kemukiman Meuraksa Kecamatan Blang Mangat diantaranya masih rendahnya ketersediaan sarana dan prasarana usaha yang membuat kegiatan pembinaan tidak mencapai target yang diharapkan. Selain itu masih kurangnya promosi membuat produk yang telah dihasilkan oleh pengrajin bordir motif Aceh di Kemukiman Meuraksa Kecamatan Blang Mangat tidak memperoleh pangsa pasar yang dapat meningkatkan nilai penjualan atas produk kerajinan bordir motif Aceh di Kota Lhokseumawe
EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER DI KOTA LHOKSEUMAWE Ratna Farida; Syarida Syarida; Zamzami Zainuddin; Yusrizal Yusrizal
Asia-Pacific Journal of Public Policy Vol 4 No 2 (2018): Formerly named: "HUMANIS: Jurnal Ilmu Administrasi Negara"
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini tentang “Efektivitas Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer di Kota Lhokseumawe”dengan mengambil lokasi penelitian pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe. Pertimbangan dipilihnya lokasi penelitian tersebut, karena timbul fenomena bahwa pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer belum terwujud secara efektif. Tujuan penelitian ini untuk memahami dan mendeksripsikan efektivitas bersama hambatannya dalam pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer di Kota Lhokseumawe. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan teknik memperoleh data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisa data ditempuh melalui koleksi data, mereduksi data, penyajian data dan mengambil kesimpulan (verifikasi). Informan yang digunakan sebanyak 10 orang yang ditentukan secara purposif terdiri dari Kepala. Sekretaris dan Kepala Bidang pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Kepala sekolah bersama guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer melalui ujian mata pelajaran yanhg telah ditentukan serta memiliki tujuan untuk meningkatkan suber daya manusia bagi 2088 siswa dalam Kota Lhokseumawe. Kesimpulan bahwa program nasional ujian nasional berbasis komputer sudah dilaksanakan pada SMA, MA dan SMK di Kota Lhokseumawe, namun belum terwujud secara efektif, karena masih terdapat berbagai hambatan, sehingga masih memerlukan perbaikan dan peningkatan. Hambatannya adalah agar sekolah dapat mengadakan sarana komputer sebagai media ujian nasional berbasis komputre. Haambatan lain adalah rendahnya pengetahuan, keterampilan dan keahlian serta minimnya motivasi siswa untuk belajar ilmu komputer. Upaya yang dilakukan adalah agar Kepala sekolah dapat mengadakan sarana komputer sebagai media ujian nasional. Selain itu agar kepala sekolah selalu memberikan pembinaan, arahan dan motivasi sehingga siswa dapat menambah pengethauan, keterampulan dan keahlian serta minat pengembangan dirinya untuk mempelajari ilmu komputer sebagai media ujian nasional.
Implementasi Peraturan Menteri Agama RI Nomor 11 Tahun 2007 Tentang Pencatatan Nikah Lisriani Utami; Ratna Farida; Anwar Abdullah
Asia-Pacific Journal of Public Policy Vol 5 No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52137/humanis.v6i1.04

Abstract

This is a case study at the Office of Religious Affairs (KUA) in North Aceh District. The research is expected to obtain valid information regarding the implementation of the Regulation of the Minister of Religion of the Republic of Indonesia Number 11 of 2007 concerning Marriage Registration and obstacles or obstacles in its implementation. Besides, it aims to understand and observe closely the process of implementing this regulation so that the marriage service process can be carried out in accordance with the contents of the PMA (Regulation of the Minister of Religion). The descriptive qualitative method was employed in collecting the data in this study. The results revealed that the registration of marriages had adopted the regulations stipulated in PMA No. 11 of 2007, although there were still deficiencies and obstacles in the field, both internal and external problems. However, all obstacles and challenges can still be overcome and controlled, so that the implementation of PMA No. 11 of 2007 can still be carried out even though it is not as perfect as expected.
PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DARING FLIPPED LEARNING BERBASIS GAMIFIKASI PADA ERA NEW NORMAL COVID-19 Ratna Farida; Cut Muftia Keumala; Zamzami Zainuddin
Pedagogik : Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol 8, No 2, Oktober (2021)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (21.977 KB) | DOI: 10.37598/pjpp.v8i2, Oktober.1162

Abstract

Strategi pembelajaran digital dengan flipped learning (kelas terbalik) dan gamifikasi telah banyak dipraktikkan di berbagai institusi pendidikan di berbagai negara untuk menciptakan kegiatan belajar-mengajar yang inovatif dan interaktif, serta untuk membangun motivasi belajar mahasiswa. Meskipun demikian, studi tentang kombinasi model pembelajaran flipped learning dan gamifikasi masih sangat jarang dipraktikkan di Indonesia terutama pada perguruan tinggi. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran terbaru yaitu kombinasi flipped learning dan gamifikasi pada satu mata kuliah, yaitu Pengantar Ilmu Administrasi. Metode Design-Based Research (Desain Berbasis Penelitian) digunakan dalam studi ini dengan tujuan menghasilkan sebuah produk penelitian berupa model dan strategi pembelajaran dengan metode flipped learning berbasis gamifikasi. Pada tahapan implementasi dan evaluasi, pemberian angket dan pelaksanaan wawancara dilakukan kepada mahasiswa untuk mendapatkan masukan dari mahasiswa terhadap kekurangan-kekurangan dan masalah yang dihadapi. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa perancangan strategi pembelajaran berbasis flipped learning dan gamifikasi telah sukses dilaksanakan mulai dari tahapan rancangan sampai pada implementasi dan evaluasi. Hasil studi ini juga menunjukkan bahwa penggunaan video pembelajaran dan sistem gamifikasi kahoot membawa dampak positif bagi mahasiswa dalam kelas online, terutama di masa pandemi Covid-19. Kelas menjadi lebih aktif, menyenangkan, tidak membosankan dan inovatif.
Human Capital dan Pertumbuhan Ekonomi di Negara Berpenduduk Muslim Cut Muftia Keumala; Ratna Farida; Neni Triana; Mulia Andirfa
Asia-Pacific Journal of Public Policy Vol 9 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52137/apjpp.v9i1.147

Abstract

This report aims to empirically investigate the relationship between economic growth based on the theory of Shultz and Kuznets and human capital through health and education in Muslim nations. The results will then be compared between countries. Then, analyze it considering Al-Quran interpretations as a contributor to human capital development. The empirical findings are based on examining a panel data set for Muslim countries from 1990 to 2020. This study interprets Qur'anic verses to explain how Islam characterizes human capital using content analysis methodology. In developing Muslim nations, life expectancy, infant mortality, and population growth are significant determinants of Gross domestic product (GDP) per capita. In contrast, education variables, such as literacy rate and gross enrollment, have a negligible impact on per capita GDP. In contrast to the case with output in developed nations, education level significantly impacts per capita GDP, whereas health variables have no effect.
KEBIJAKAN BUMG DALAM MENDUKUNG GAMPONG MANDIRI MELALUI KAPASITAS GAMPONG WISATA MANEE KAREUNG KOTA LHOKSEUMAWE Nurmasyahyati Nurmasyahyati; Fidhia Aruni; Ratna Farida; Nurzamli Nurzamli
Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi dan Pelayanan Publik Vol 10 No 1 (2023): Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi dan Pelayanan Publik
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37606/publik.v10i1.547

Abstract

BUMG is one of the forces that can encourage the creation of economic improvement for villagers or gampongs based on the variety of potentials they have and BUMG management must be able to manage and develop businesses by looking at existing opportunities and understanding the demands of the community. The BUMG policy in Manee Kareung supports Gampong’s economic independence through the development of Tourism Villages. The research method used is descriptive qualitative. Implementing BUMG policies in the development of Tourism Villages is the focus of research. Sources of data obtained through literacy studies are available online and offline, such as scientific journals, books, and news from trusted sources. The results show that at the organizational level, BUMG Manee Kareung has not shown functional capacity in aspects of external partnerships, aspects of tourism development potential, and aspects of tourism village promotion. Likewise in the aspects of leadership and coordination, it shows a lack of capacity and individuals also do not have the functional capacity to spearhead the development of tourism potential. Therefore, this study provides several recommendations for further research, especially regarding institutional capacity at the system level. At the system level, research on the relationship between individuals, informal groups, and formal organizations that generate social capital and policies carried out by the Tourism Office and the Gampong Government related to the development of tourism villages.
JEJARING SOSIAL PERLINDUNGAN BURUH MIGRAN DI HONGKONG Ratna Farida; Ana Zahara; Fidhia Aruni; Teuku Muzaffarsyah
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v9i2.12502

Abstract

In the research, the relationship between the social networks of migrant domestic workers from Indonesia in Hong Kong and the accessibility of medical care and legal protection is investigated. To help others and support the struggle of BMI organizations and groups in Hong Kong, the Coalition of Indonesian Labor Organizations in Hong Kong (KOTKIHO) was founded out of concern and solidarity.. Similarly, participant observations from formal and informal activities were used in this research, which also drew on field notes. In order to control risk and gain access to resources for their health and well-being, KOTKIHO strategically use their strong and weak ties, deciding within their social network who and what to discuss with reference to medical issues. For characterizing and assessing the continuous dynamic social integration process, researchers suggest using social network analysis. Their employers, who can also provide them with access to institutional and social resources, are carefully negotiated with regarding their rights and opportunities. Participate in online discussions and debates regarding the health policies of their native and host nations. To better comprehend the complexity and intricacy of social integration, social network analysis must be done using a mixed-methods approach due to its limitations as a relatively new tool in the field of social integration research. It also demonstrates the establishment, activation, and mobilization of migrant social networks around discourses on state-designed immigration-related health policy.Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jaringan sosial pekerja migran asal Indonesia di Hong Kong dengan aksesibilitas perlindungan hukum. Kelompok pekerja migran membantu sesama, mendukung perjuangan organisasi dan kelompok BMI di Hong Kong, sehingga didirikanlah Koalisi Organisasi Buruh Indonesia di Hong Kong (KOTKIHO) atas dasar kepedulian dan solidaritas. Demikian pula observasi partisipan dari kegiatan formal dan informal digunakan dalam kegiatan ini. penelitian, yang juga mengacu pada hasil studi lapangan. Untuk mengendalikan risiko dan mendapatkan akses ke sumber daya kesehatan dan kesejahteraan mereka, KOTKIHO secara strategis menggunakan ikatan kuat dan lemah mereka, memutuskan dalam jejaring sosial mereka siapa dan apa yang harus didiskusikan dengan mengacu pada masalah medis. Untuk mengkarakterisasi dan menilai proses integrasi sosial dinamis yang berkelanjutan, peneliti menyarankan untuk menggunakan analisis jaringan sosial. Majikan mereka, yang juga dapat memberi mereka akses ke sumber daya kelembagaan dan sosial, dinegosiasikan secara hati-hati mengenai hak dan peluang mereka. Berpartisipasi dalam diskusi dan debat online mengenai kebijakan kesehatan negara asal dan tuan rumah mereka. Untuk lebih memahami kompleksitas dan kerumitan integrasi sosial, analisis jaringan sosial harus dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode campuran karena keterbatasannya sebagai alat yang relatif baru di bidang penelitian integrasi sosial. Ini juga menunjukkan pembentukan, aktivasi, dan mobilisasi jaringan sosial migran seputar wacana kebijakan kesehatan terkait imigrasi yang dirancang negara.