Nurzamli Nurzamli
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nasional

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Implementasi Peraturan Walikota Lhokseumawe Nomor 25 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Terminal Barang Nurzamli Nurzamli
Asia-Pacific Journal of Public Policy Vol 3 No 2 (2017): Formerly named: "HUMANIS: Jurnal Ilmu Administrasi Negara"
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Peraturan Walikota Lhokseumawe tentang penyelenggaraan terminal barang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan truk barang tidak mematuhi peraturan walikota tersebut, sehingga banyak truk yang menurunkan barang dalam kota dan bahkan dipinggiran jalan nasional.
AKTUALISASI PERILAKU APARATUR DALAM PELAYANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN NURZAMLI NURZAMLI
Asia-Pacific Journal of Public Policy Vol 4 No 1 (2018): Formerly named: "HUMANIS: Jurnal Ilmu Administrasi Negara"
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil penelitian diketemukan bahwa aktualisasi aparatur dalam pelayanan Izin Mendirikan Bangunan di Kota Lhokseumawe diwujudkan melalui perilaku adil, perilaku kualitas kerja, perilaku kompetensi, perilaku berinisiatif, perilaku komunikasi dan perilaku standar kerja. Kesimpulan penelitian bahwa walaupun perilaku aparatur sudah diwujudkan dalam perilaku tersebut di atas, namun belum diaktualisasikan seluruhnya secara optimal dalam pelayanan Izin Mendirikan Bangunan, karena masih banyak hambatan internal maupun eksternal. Hambatan internal seperti terbatasnya sumber daya arapatur, pelayanan belum transparan dan belum akuntabel, belum ada kepastian waktu, belum memiliki standar operasional kerja, dan menempuh jalur birokrasi yang panjang. Hambatan ekternal adalah minimnya kesadaran hukum masyarakat, dan sebagian besar belum memenuhi kelengkapan berkas administrasi. Disarankan agar aparatur dapat mengaktualisasi perlaku dalam pelayanan IMB secara optimal. Upaya yang dilakukan adalah pendidikan formal dan Diklat, Sosialisasi, penegakan hukum, membentuk tim khusus untuk mengawasi dan mengevaluasi IMB.
PERENCANAAN KEPEGAWAIAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) TNI AD PADA KANTOR KOREM 011/LILAWANGSA LHOKSEUMAWE Muliana Muliana; Nurzamli Nurzamli; Yusrizal Yusrizal
Asia-Pacific Journal of Public Policy Vol 4 No 2 (2018): Formerly named: "HUMANIS: Jurnal Ilmu Administrasi Negara"
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52137/apjpp.01

Abstract

Penelitian ini tentang “Perencanaan kepegawaian dalam meningkatkan kualitas kinerja aparatur sipil negara (ASN) TNI AD” dengan mengambil lokasi penelitian pada Kantor Korem 011/Lilawangsa di Lhokseumawe. Pertimbangan dipilihnya lokasi penelitian tersebut, karena timbul fenomena bahwa perencanaan kepegawaian belum terwujud secara efektif, walaupun perencanaan dimaksud sudah dilaksanakan dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan perencanaan kepegawaian bersama hambatannya dalam meningkatkan kinerja aparatur sipil negara TNI AD pada Korem 011/Lilawangsa Jenis pendekatan yang digunakan termasuk jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik memperoleh data ditempuh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisa data ditempuh melalui empat langkah yaitu koleksi data, mereduksi data, penyajian data dan mengambil kesimpulan (verifikasi). Informan ditentukan berdasarkan purposf yang dipilih sebanyak 10 orang terdiri Kasi Personalia, Kepala Ajenrem 011/Lilawangsa bersama jajrannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan kepegawaian dalam meningkatkan kualitas kinerja aparatur sipil negara TNI AD, diwujudkan melalui analisasi kebutuhan pegawai, rekruitmen yaitu seleksi secara objektif, pemanfaatan pegawai sesuai dengan latar belakng pendidikannya, peningkatan tanggiungjawab dan disiplin kerja dan pembinaan serta pengembaggan pegawai melalui Diklat. Kesimpulan bahwa perencanaaan kepegawaian dalam meningkatkan kualitaskinerja aparatur sipil negara sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun belum efektif, karena masih ada hambatan, sehingga memerlukan peninhkatan. Hambatannya adalah analisa kebutuhan pegawai belum terlaksana dengan baik, rekruitmen dan seleksi belum terwujud secara objektif, penempatan aparatur sipil negara belum sesuai dengan latar belakng pendidikannya, tingkat tanggungjawab dan disiplin yang masih rendah, dan rendahnya peluang aparatur untuk mengikuti Diklat. Upaya yang dilakukan adalah peningkatan sumber daya manusia petugas perencana dan aparatur sipil negara, menempatkan aparatur sesuai dengan kemampuan dan pendidikannya serta pembinaan dan arahan pimpinan secara konsisten dan berkesinambungan.
EVALUASI KINERJA PROFESIONALISME GURU TERHADAP ANAK DIDIK (Studi Di SMA Negeri 1 Samudera) Saiful Bahri; Nurzamli Nurzamli; Abdul Mutaleb
Asia-Pacific Journal of Public Policy Vol 8 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52137/apjpp.v8i2.130

Abstract

The purpose of this study is to explain the performance evaluation of teacher professionalism toward students at SMA Negeri 1 Samudera, North Aceh, Indonesia, as well as the factors that become obstacles in efforts to improve teacher professionalism's performance toward students. This research is important to do because the phenomenon that occurs is that teachers are models for their students so students want to learn that a teacher must always introspect about what his students expect, and it is hoped that teacher professionalism must be improved. The research method used is the qualitative method. The data collection technique used is direct interviews and documentation or literature research. Findings reported that the evaluation of learning outcomes is carried out through observations during the implementation of the learning process and through monitoring, discipline in the learning process, and class mastery. Besides that, the inhibiting factors in increasing teacher professionalism at this school are a lack of mastery of the material, low knowledge about technology, and a lack of motivation. Other inhibiting factors for professional performance are low discipline, a lack of skills or arts in learning, and still low knowledge of technology.
KEBIJAKAN BUMG DALAM MENDUKUNG GAMPONG MANDIRI MELALUI KAPASITAS GAMPONG WISATA MANEE KAREUNG KOTA LHOKSEUMAWE Nurmasyahyati Nurmasyahyati; Fidhia Aruni; Ratna Farida; Nurzamli Nurzamli
Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi dan Pelayanan Publik Vol 10 No 1 (2023): Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi dan Pelayanan Publik
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37606/publik.v10i1.547

Abstract

BUMG is one of the forces that can encourage the creation of economic improvement for villagers or gampongs based on the variety of potentials they have and BUMG management must be able to manage and develop businesses by looking at existing opportunities and understanding the demands of the community. The BUMG policy in Manee Kareung supports Gampong’s economic independence through the development of Tourism Villages. The research method used is descriptive qualitative. Implementing BUMG policies in the development of Tourism Villages is the focus of research. Sources of data obtained through literacy studies are available online and offline, such as scientific journals, books, and news from trusted sources. The results show that at the organizational level, BUMG Manee Kareung has not shown functional capacity in aspects of external partnerships, aspects of tourism development potential, and aspects of tourism village promotion. Likewise in the aspects of leadership and coordination, it shows a lack of capacity and individuals also do not have the functional capacity to spearhead the development of tourism potential. Therefore, this study provides several recommendations for further research, especially regarding institutional capacity at the system level. At the system level, research on the relationship between individuals, informal groups, and formal organizations that generate social capital and policies carried out by the Tourism Office and the Gampong Government related to the development of tourism villages.