Buluh Cina memiliki potensi alam yang besar dan menunggu pengelolaan yang tepat. Masyarakat desa Buluh Cina sudah mengelola hutan alam menjadi tempat wisata alam. Lahan hutan dikelola dengan baik tanpa merusak ekosistem hutan alam. Wisata alam Buluh Cina sudah mulai berkembang dan menuntut peran pemerintah yang tepat untuk perkembangan lebih lanjut. Salah satunya adalah pengelolaan pada SDM yang ada. Namun, Kurangnya keahlian pemandu wisata dalam bidang public speaking membuat mereka kurang percaya diri untuk memberikan informasi atau menjelaskan mengenai jenis wisata yang terdapat di desa tersebut. Keterbiasaan menggunakan bahasa daerah juga membuat para pemandu wisata kesulitan untuk berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Ditambah lagi dengan pengelolaan SDM yang masih terbatas disebabkan minimnya pengetahuan tentang Human Resource Management. Hal ini lah mendorong tim untuk melakukan pengabdian di Desa Pariwisata Buluh Cina. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu dengan metode partisipatif dimana tim PkM ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, kemudian proses pengambilan data dilakukan melalui observasi secara langsung kepada pemandu wisata Desa Buluh Cina tersebut. Lokasi kegiatan ini berada di Desa Pariwisata Buluh Cina, yang di pusatkan di Valasta (Variasi alam semesta) Buluh Cina dengan pemandu wisata dari IP2ABC (Ikatan Pemuda Pencinta Alam). Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan lahirnya pemandu wisata yang terlatih sehingga dapat menghasilkan pelayanan mutu pariwisata sehingga dapat menunjang pengembangan desa pariwisata buluh cina.