Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN KULIT BUAH KOPI TERFERMENTASI Trichoderma reesei YANG DITAMBAH Zn-Cu ISOLEUSINAT TERHADAP PRODUKSI AMONIA DAN VOLATILE FATTY ACIDS SECARA IN VITRO Lusia Wea; Erna Hartati; Ahmad Saleh
JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN Vol 2 No 1 (2015): Juni 2015
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/nukleus.v2i1.714

Abstract

The purpose of the study was to know the influence of fermented coffee husk Trichoderma reesei with addition of Zn-cu isoleusinat on the production of Ammonia (NH3) and Volatile Fatty Acids (VFA) in vitro. This study was conducted at the Laboratory of Food Chemistry Faculty of Animal Husbandry University Nusa Cendana Kupang for two months. This study used a completely randomized design (CRD) with three treatments and five replications. The results showed that the used of fermented coffee husk with Trichoderma reesei and also addition of Zn-Cu Isoleusinat improved coffee husk quality which was characterized by increasing of production of NH3 and VFA significantly (P <0.05). Based on the results of the study, it is concluded that the use of fermented coffee husk with Trichodrma reesei and addition of Zn-Cu isoleusinat improves NH3 and VFA. ABSTRAK Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Kimia Makanan Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana Kupang selama dua bulan. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu: persiapan alat dan bahan, pelaksanaan dan analisis data. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan kulit buah kopi terfermentasi Trichoderma reesei dengan penambahan Zn-cu isoleusinat terhadap produksi amonia (NH3) dan Volatile Fatty Acids (VFA) in vitro. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan P1 kulit buah kopi tanpa fermentasi, P2 kulit buah kopi terfermentasi Trichoderma reesei, P3 kulit buah kopi terfermentasi Trichoderma reesei dengan penambahan Zn-Cu Isoleusina pada setiap perlakuan diulang lima kali. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan kulit buah kopi terfermentasi jamur Trichoderma Reesei dengan penambahan Zn-Cu Isoleusinat berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap produksi NH3 dan VFA. Pada perlakuan P3 mampu meningkatkan kualitas kulit buah kopi yang ditandai dengan peningkatan produksi NH3 sebesar 6,6 mM/l dan VFA sebasar 98,08 mM/l. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan kulit buah kopi terfermentasi Trichodrma reesei dengan penambahan Zn-Cu isoleusinat dapat meningkatkan produksi NH3 dan VFA dibandingkan dengan kulit buah kopi tanpa fermentasi dan kulit kopi terfermentasi Trichoderma reesei.
Pengaruh Penambahan Berbagai Level Konsentrat Mengandung ZnSO4 dan Zn-Cu Isoleusinat terhadap Penggunaan Protein Kambing Kacang yang Mengkonsumsi Silase Sorgum – Kembang Telang Cesilia Wilfrida Seran; Erna Hartati; Gusti Ayu Yudiwati Lestari
JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN Vol 8 No 1 (2021): Juni
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/nukleus.v8i1.4231

Abstract

The purpose of this study was to determine the optimal addition of various levels of concentrate containing ZnSO4 and Zn-Cu isoleusinat against the use of protein that consumes sorghum-kembang telang silage in goats kacang. This study used 12 goats Kacang with an average body weight of 14.40 kg (KV = 14.93%). This study used a Randomized Block Design (RBD) with 4 treatments and 3 replications. The four treatments were T1 = Silage sorghum-kembang telang ad libitium, and T2, T3, T4 = T1 + concentrate with levels of 10%, 20% and 30% respectively containing 150 mg ZnSO4 and 2% Zn-Cu Isoleucine. The parameters observed were PK consumption, PK digestibility, and blood urea concentration. The results showed that the addition of various levels of concentrate containing ZnSO4 and Zn-Cu isoleusinat which was optimal for the use of protein that consumed sorghum-kembang telang silage in goats Kacang had a significant effect (P <0.05) on crude protein consumption, but had no significant effect (P <0.05) on crude protein digestibility and blood urea concentration. The conclusion is that the addition of various levels of concentrate containing ZnSO4 and Zn-Cu isoleusinat which is optimal for the use of protein that consumes sorghum-kembang telang silage in goats Kacang is found in T4 treatment as much as 30%.
Pengaruh Pemberian Silase Pakan Komplit Berbasis Sorgum dan Clitoria Ternatea dengan Penambahan Berbagai Level Konsentrat ZnSO4 dan Zn-Cu Isoleusinat terhadap Konsentrasi Metabolit Darah Sapi Bali: The Effect of Feeding Complete Feed Based on Sorghum Clitoria Ternatea Silage with Added Concentrate Containing ZnSO4 and ZnCu Isoleucinate on The Concentration of Blood Metabolites In Bali Cattle Maria Oktaviani Jelamut; I Gusti Ngurah Jelantik; Erna Hartati
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study was conducted with the aim to determine the effect of feeding complete silage of sorghum-Clitoriaternatea to Bali cattle which was added concentrate containing zinc sulfate and zinc-copper isoleucinate on thelevels of metabolites found. in animal blood. In this study, four male Bali cattle aged one to one and a half yearswere used, weighing between 123 and 130 kg and a coefficient of variation (CV) of 26%. This study used a Latinsquare design, with four different treatments and four different time periods as replications. The four treatments areas follows: T0: Sorghum-Clitoria ternatea silage without added concentrate; T1: Complete feed made fromsorghum-Clitoria ternatea silage with the addition of 10% concentrate containing 150 mg ZnSO4 and 2% Zn-CuIsoleucinate; and T2: complete feed made from sorghum-Ci silage. T3:Sorghum-Clitoria ternatea Silage-BasedComplete Feed Clitoria ternatea with the addition of 20% concentrate containing 150 mg ZnSO4 and 2% Zn-CuIsoleucinate, and T3:Sorghum-Clitoria ternatea Silage-Based Complete Feed Clitoria ternatea with the addition of30% Concentrate containing 150 mg ZnSO4 and 2% Zn-Cu Isoleucinate. Analysis of variance was used tounderstand the collected data. Concentrations of glucose, urea, total plasma protein, and blood cholesterol are someof the parameters analyzed. The findings from the statistical analysis revealed that the therapy had no significanteffect (P>0.05) on blood metabolite concentrations in Bali cattle. The results of this study indicated that the addition of concentrates containing zinc sulfate and zinc copper isoleucinate to a complete feed consisting of Clitoria ternateasorghum silage did not increase the concentration of metabolites present in the blood of Bali cattle. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan silase lengkap sorgum-Clitoriaternatea pada sapi Bali yang ditambahkan konsentrat yang mengandung seng sulfat dan seng-tembaga isoleusinatterhadap kadar metabolit yang ditemukan dalam darah hewan. Dalam penelitian ini digunakan empat ekor sapi Balijantan berumur satu sampai satu setengah tahun, dengan bobot antara 123 sampai 130 kg dan koefisien variasi (26%. Penelitian ini menggunakan desain bujur sangkar latin, dengan empat perlakuan berbeda dan empat periodewaktu berbeda sebagai ulangan. Keempat perlakuan tersebut adalah sebagai berikut: T0: Sorgum-Clitoria ternateasilase tanpa penambahan konsentrat; T1: Pakan komplit berbahan dasar silase sorgum-Clitoria ternatea denganpenambahan konsentrat 10% mengandung ZnSO4 150 mg dan Isoleusinat Zn-Cu 2%; dan T2: pakan lengkapberbahan dasar silase sorgum-Ci. T3:Pakan Lengkap Berbasis Silase Sorghum-Clitoria ternatea Clitoria ternateadengan penambahan konsentrat 20% mengandung 150 mg ZnSO4 dan 2% Zn-Cu Isoleucinate, dan T3:PakanLengkap Berbasis Silase Sorghum-Clitoria ternatea Clitoria ternatea dengan penambahan Konsentrat 30%mengandung 150 mg ZnSO4 dan 2% Zn-Cu Isoleusinat. Analisis varians digunakan untuk memahami data yangdikumpulkan. Konsentrasi glukosa, urea, protein plasma total, dan kolesterol darah adalah beberapa parameter yangdianalisis. Temuan dari analisis statistik mengungkapkan bahwa terapi tidak memiliki dampak yang signifikan(P>0,05) terhadap konsentrasi metabolit darah pada sapi Bali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahankonsentrat yang mengandung seng sulfat dan seng tembaga isoleusinat pada pakan lengkap yang terdiri dari silasesorgum Clitoria ternatea tidak menyebabkan peningkatan konsentrasi metabolit yang terdapat dalam darah sapi Bali.
Konsentrasi Asetat Propionat Butirat, Gas Metan In Vitro Silase Campuran Sorgum, Kelor Tanam pada Jarak Berbeda: Concentrations of Acetate, Propionate, Butyrate, Methane Gas Silage of a Mixture of Sorghum, Moringa Different Distance Plantings Denti Martiana Seran; Erna Hartati; Gusti Ayu Y. Lestari
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the effect of mixed silage of sorghum (Sorghum Bicolor L. Moench)and Moringa (Moringa Olifera Lam) rown at different distances on acetic acid (C₂), butyric acid(C₄), ad increasing propionic acid (C₃) as well as decreased production of Methane Gas (CH₄) invitro. The method used in this study was a completely randomized design (CRD), wuth 4 treatmentin question was sorghum silage grown without moringa (KO), sorghum- moringa silage at aspacing of 40 X 40 cm moringa (K40), sorghum – moringa silage at a spacing of 60 x 60 cm(K60), sorghum – moringa silage at a spacing of 80 x 80 cm (K80). The variables measured werwthe increase in concentration of acetic acid (C₂), propionic acid (C₃), and butyrat acid (C₄), aswell as the production of methane gas (CH₄) in a mixture of sorghum and moringa silage. Theresults of the treatment had no significant effect (P>0.05) on decreasing the concentrations ofacetic acid (C₂), butyrat acid (C₄), and increasing propionic acid (C₃), as well as decreasingmethane gas (CH₄) production. The conclusion was that the silage of a mixture of sorghum andmoringa grown at different spacing had no offect on the concentrations of acetic acid (C₂), butyricacid (C₄). Jurnal Peternakan Lahan Kering Volume 6 No.1 (Maret, 2024), 94 – 100 ISSN :2714-787894Konsentrasi Asetat Propionat Butirat, Gas Metan In Vitro Silase CampuranSorgum, Kelor Tanam pada Jarak BerbedaConcentrations of Acetate, Propionate, Butyrate, Methane Gas Silage of a Mixture ofSorghum, Moringa Different Distance PlantingsDenti Martiana Seran1*, Erna Hartati1, Gusti Ayu Y. Lestari11Fakultas Peternakan, Kelautan dan Perikanan Universitas Nusa CendanaJln. Adisucipto Penfui, Kode Pos 104 Kupang 85001Email Koresponden dentiseran23@gmail.comABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh silase campuran sorgum (Sorghum Bicolor (L)Moench) dan kelor ( Moringa olifera Lam) yang ditanam pada jarak berbeda terhadap konsentrasiasam asetat (C₂), asam butirat (C₄) dan peningkatan asam propionat (C₃) serta penurunan produksiGas Metan (CH₄) secara in vitro.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancanganacak lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, perlakuan yang dimaksud adalahsilasesorgum ditanam tanpa kelor (K0), silase sorgum-kelor pada jarak tanam kelor 40 x 40 cm (K40),silase sorgum-kelor pada jarak tanam kelor 60 x 60 cm (K60), silase sorgum-kelor pada jaraktanam kelor 80 x 80 cm (K80). Variabel yang diukur adalah peningkatan konsentrasiasam asetat(C₂), asam propionat (C₃), dan asam butirat (C₄), serta produksi Gas Metan (CH₄) pada silasecampuran sorgum dan kelor. Hasil analisis statistik menunjukan bahwa perlakuan tidakberpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsentrasi asam asetat (C₂), asam butirat (C₄), danpeningkatan asam propionat (C₃),serta penurunan produksi gas metan (CH₄). Kesimpulan bahwasilase campuran sorgum dan kelor yang ditanam pada jarak tanam berbeda tidak berpengaruhterhadap penurunan konsentrasi asam asetat (C₂), asam butirat (C₄) dan peningkatan asampropionat (C₃) dan penurunan produksi gas metan (CH₄).