Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

METODE ESTIMASI PROPERTI KRITIS UAP-CAIR KOMPONEN MURNI ESTER Hartantoa, Dhoni; Rahayu, Ibnu Eka; Wibowo, Bayu Tri
Jurnal Bahan Alam Terbarukan Vol 2, No 2 (2013): December 2013
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jbat.v2i2.2796

Abstract

Biodiesel become eco-friendly renewable energy resources which is consisted of monoalkyl ester or long chain fatty acid from plants or animal. Biodiesel has more advantage than petrodiesel. Property of pure compound such as critical properties are the important thing to determine chemical mixtures behavior and also as base of equation of state. Joback method can show good results in estimating critical properties of monoalkyl ester.
Examine the quality of honey in the Tahura Lati Petangis area as an effort to increase market value Rahayu, Ibnu Eka; Kurnyawaty, Noorma; Wijayanti, Anik; Bastomy, Imam
Community Empowerment Vol 6 No 9 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.5969

Abstract

Tahura Lati Petangis has officially become a forest area through the Decree of the Minister of Environment and Forestry Number SK.4335/MenLHK-PKTL/KUH/2015. In accordance with the Lati Petangis Tahura Management Plan Document 2019-2028, the Utilization Block will be designated for the development of ecotourism, educational tourism, environmental services and appropriate plant development. The development of ecotourism in the Tahura area is the cultivation of pollinating insects, namely honey bees with Trigona sp. which produces kelulut honey products. Kelulut honey products will be more valuable in the market if their quality and safety are guaranteed in accordance with the quality requirements listed in SNI. This community service aims to assist community groups in the Tahura area by testing the resulting kelulut honey products, so as to increase market value. The test results show that in general, all the honey tested has met the standard honey parameters which guarantee the purity of the honey produced in the Tahura Lati Petangis area where kelulut honey has a sourer taste than forest honey. The typical honey produced in the Tahura Lati Petangis area has a sweet-sour taste that is very good for consumption to maintain and increase body stamina.
PEMBUATAN SEDIAAN BLUSH ON CREAM DENGAN VARIASI EKSTRAK DAUN JATI (TECTONA GRANDIS L.F) SEBAGAI PEWARNA ALAMI Yuliandari, Safitri; Fitriyana, Fitriyana; Rahayu, Ibnu Eka
Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 10 (2024): Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi
Publisher : Komunitas Menulis dan Meneliti (Kolibi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun jati merupakan salah satu bagian dari tanaman jati yang masih minim dalam pemanfaatannya. Salah satu pemanfaatan yang dapat dilakukan adalah dengan mengekstrak kandungan antosianin pigmen merah sehingga dapat digunakan sebagai pewarna alami pada sediaan kosmetik yaitu blush on cream. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak daun jati terhadap mutu fisik pada sediaan blush on cream dan memenuhi persyaratan sesuai SNI 16-4399-1996. Formulasi blush on cream dibuat dengan mencampurkan ekstrak daun jati dan bahan basis blush on cream. Konsentrasi ekstrak yang divariasikan dalam formula blush on cream adalah 0, 12, 14, 16, 18 dan 20%b/b. Seluruh formulasi yang telah dibuat memenuhi persyaratan uji homogenitas, viskositas, daya sebar dan daya oles. Namun, untuk uji pH tidak memenuhi persyaratan dikarenakan ekstrak yang terlalu asam sehingga mempengaruhi hasil pH dari sediaan. Uji organoleptis menunjukkan sediaan yang paling banyak disukai yaitu Formulasi 3 dengan konsentrasi ekstrak 16%b/b dan memiliki sifat fisik yaitu homogen, viskositas 7750 cP, daya sebar 3,246 cm dan daya oles kurang dari lima kali pengolesan. Akan tetapi nilai pH sebesar 3 tidak memenuhi persyaratan SNI 16-4399-1996.
PEMANFAATAN KULIT KACANG TANAH DAN BAMBU SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOBRIKET DENGAN METODE KARBONISASI Kusyanto, Kusyanto; Rahim, Marinda; Subakir, Muhammad Yahya; Rahayu, Ibnu Eka; Fitriyana, Fitriyana
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.504

Abstract

Kalimantan Timur menghasilkan kacang tanah sebanyak 654 ton pada tahun 2020, sementara itu produksi bambu di Indonesia pada tahun 2019 sekitar 17,1 miliar batang. Perlu pengolahan bahan agar dapat digunakan menjadi biobriket. Biobriket merupakan sumber energi terbarukan dan ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan pencampuran biomassa kulit kacang tanah dan bambu terhadap kualitas biobriket berdasarkan standar SNI 01-6235-2000. Karbonisasi dilakukan pada kulit kacang tanah 450°C dan bambu 500°C selama 60 menit. Arang dihaluskan kemudian diayak lebih kecil dari 70 mesh. Arang kulit kacang tanah (KK) dan bambu (B) ditimbang 20 gram dengan komposisi 100%KK, 80%KK : 20%B, 60%KK : 40%B, 50%KK : 50%B , 40%KK : 60%B, 20%KK : 80%B, 100%B. Arang dicampurkan dengan perekat kanji 5 % dari massa arang (1 gr kanji : air 25 ml). Dikeringkan pada suhu 80°C selama 24 jam. Hasil kombinasi terbaik didapatkan pada kulit kacang tanah 20% dan bambu 80% dengan nilai kalor 6908,6 kal/g, kadar air 3,95%, kadar abu 6,27%, kadar karbon terikat 73,2% telah memenuhi standar SNI 01-6235-2000, kecuali untuk kadar zat terbang 16,58% masih belum memenuhi standar SNI 01-6235-2000.