Sugi Rahayu
Universitas Negeri Yogyakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELAYANAN PUBLIK BAGI PEMENUHAN HAK-HAK DISABILITAS DI KOTA YOGYAKARTA Dewi, Utami; Rahayu, Sugi
NATAPRAJA Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : NATAPRAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.263 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan dan pelayanan publik yang diterapkan kepada masyarakat berkebutuhan khusus atau difabel. Penelitian ini sangat penting dan menarik mengingat minimnya perhatian pemerintah dalam memenuhi hak kaum difabel, padahal dalam UU no 25 tahun 2009 telah jelas menyebutkan bahwa setiap warga negara tak terkecuali kaum difabel untuk mendapatkan pelayanan publik yang adil dan tanpa pandang bulu. Di Yogyakarta sendiri, sudah ada kebijakan yang mengatur kelompok rentan dan termarjinalkan ini yaitu Perda No 4 tahun 2012 tentang Perlindungan Dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas . Selama ini, masyarakat berkebutuhan tersebut sangat sulit mendapatkan pelayanan yang setara dengan masyarakat “normal” atau bukan penyandang cacat.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Metode wawancara, observasi dan dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang valid dan reliable. Data dalam studi ini didapatkan melalui wawancara kepada dinas terkait yaitu Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; Dinas Pendidikan; Dinas Perhubungan; Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah dan lembaga swadaya masyarakat pemerhati kelompok difabel yaitu SABDA Jogja. Peneliti juga menggunakan data sekunder yang berasal dari data dokumentasi yang terdapat pada dinas-dinas terkait dan media massa serta sumber kepustakaan lain seperti buku dan jurnal. Teknik analisis data menggunakan metode trianggulasi, yaitu menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Triangulasi dilakukan melalui tiga cara, triangulasi sumber data, triangulasi antar peneliti (peer review) dan triangulasi teori.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta telah berupaya memberikan pelayanan publik yang ramah difabel. Dinas Pendidikan telah meluncurkan program pendidikan inklusi untuk memberikan kesempatan bagi kaum difabel dalam mendapatkan pendidikan yang setara dan tanpa pembedaan dengan non difabel. Selain itu keberadaan Blind Corner di Arpusda menunjukkan upaya Pemerintah Kota dalam menyetarakan kelompok berkebutuhan khusus ini. Dalam bidang kesehatan, terdapat Jamkesmas khusus difabel, meskipun dalam praktiknya belum banyak digunakan oleh kelompok masyarakat ini. Dalam bidang sosial, Dinas Sosial, Tenaga Kera dan Transmigrasi telah memberikan serangkaian bantuan dan pendampingan modal per bulan bagi keluarga penyandang difabel serta berusaha menyalurkan mereka pada lapangan kerja yang membutuhkan. Keberadaan Transjogja dan kendaraan khusus difabel merupakan wujud upaya menyamakan kaum difabel dengan masyarakat yang tidak mengalami kekurangan fisik. Namun demikian, program-program penyediaan pelayanan yang ramah difabel tersebut belum optimal karena program kurang berjalan atau disalahgunakan dengan kegiatan lain. Kendala sumber daya manusia, anggaran dan stigma atau pandangan masyarakat terhadap kelompok difabel menjadikan implementasi pelayanan publik yang adil menjadi kurang efektif.Kata kunci: pelayanan publik, difabel, Kota Yogyakarta
PELAYANAN PUBLIK BAGI PEMENUHAN HAK-HAK DISABILITAS DI KOTA YOGYAKARTA Rahayu, Sugi; Dewi, Utami
NATAPRAJA Natapraja No.1 Vol. 1 2013
Publisher : NATAPRAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to analyze public policy and service implemented to people with disability. This research is important and interesting because of lack of government’s attention in fulfilling the rights of people with disability.This qualitative descriptive research shows that Yogyakarta City Government has made serious effort to give friendly public service to people with disability. Education Office has launched inclusive education program to give them opportunity to access equal and indiscriminative education. Furthermore, the presence of Blind Corner in Arpusda shows City Government’s effort to equalize them. In term of health, there is Jamkesmas special for people with disability, even though in its practice it is still rarely used by the group. In term of social, Social, Labor, and Transmigration Office has given some aids and capital mentoring every month to families with disability and employed them. The presence of Transjogja and special vehicle for them is effort to equalize them in society. However, programs to make friendly service have not been optimum because of the obstacles in its implementation. Human resource barrier, budget and people’s stigma toward people with disability make fair public service implementation is less effective. Keywords: public service, disability, Yogyakarta City.
UPAYA PENGGEMUKAN SAPI MELALUI TEKNOLOGI PEMBUATAN SUPLEMEN PAKAN TERNAK RUMINANSIA MENGGUNAKAN UMMB (UREA MOLASES MULTINUTRIENT BLOCK) DENGAN METODE PERUNUT RADIOISOTOP Purwaningsih, Dyah; Pujianto, Pujianto; Yuliati, Yuliati; Rahayu, Sugi
INOTEKS: Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan,Teknologi, dan Seni Vol 17, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.978 KB) | DOI: 10.21831/ino.v17i1.3096

Abstract

This IbM activity aims to: (1) improve knowledge and understanding of the participants on the basic concepts and principles on how to manufacture cattle feed supplements UMMB, (2) improve the skills of the trainees (breeders) in producing animal feed supplements UMMB; (3) increase the motivation of participants to develop the business of making cattle feed supplements in the village UMMB partners. The training was conducted by lecturing, discussion-information, workshops, and limited dissemination. This activity involves four lecturers, 3 students and 45 cattle breeders from 55 targeted participants. The cattle ranchers are from Jatisarono and Wijilan Villages, Nanggulan District, Kulonprogo. This program also involved Local Supervisor for Agriculture and Animal Husbandry (PPL) and village officials. Implementation activities began on June 26, 2012 and went on to the workshop stage. In general, the training was successful and on target. It can be seen from the increasing knowledge and understanding of cattle ranchers to manufacture cattle feed supplements UMMB at each stage of the PPM so that the workshop stage. The implementation of UMMB on cattle has fattened up the cattle by 10-12 pounds per week on a sample test cows.Key words: UMMB, fattening, supplements, and cattle