Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS COMMUNICATION PRIVACY MANAGEMENT KAUM LESBIAN “FEMME” DENGAN MASYARAKAT LINGKUNGANNYA (STUDI KASUS DI KOTA MEDAN) Angga Tinova Yudha
Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jikq.v4i1.59

Abstract

Penelitian ini berawal dari rasa penasaran tentang kaum lesbian dalam bersosialisasi. Apalagi secara umum keberadaan mereka belum bisa diterima. Lesbian dianggap sebagai aib dalam agama, adat dan sosial budaya masyarakat di Kota Medan. Setelah ditelusuri lebih lagi, ternyata lesbian sendiri terbagi dalam tiga jenis. Femme, butchy, dan andro. Dalam kasus ini kami berfokus meneliti tentang lesbian “femme.” Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus dengan Paradigma Konstruktivisme melalui teori manajemen privasi (CPM) untuk memperkuat penelitian. Pengumpulan data menggunakan metode snowball dan studi dokumentasi, kemudian disajikan dalam bentuk narasi. Peneliti mendapati individu menutup rapat informasi privat dari masyarakat lingkunganya tentang penyimpangan seksual sebagai lesbian femme. Namun, terbuka dalam interaksi dan aktivitas sehari-hari. Masyarakat lingkungannya sulit mengenali penyimpangannya tersebut. Pengungkapan identitas diri dilakukan kepada sahabat atau komunitasnya dan masyarakat yang bisa memaklumi perilakunya. Penelitian ini merupakan kerahasiaan informasi penyimpangan orientasi seksual kaum lesbian femme kepada lingkungan sekitarnya, sehingga harus dijaga dan penuh kehati-hatian.
KOMUNIKASI PERSUASIF GURU DALAM PEMBENTUKKAN KARAKTER ANAK USIA DINI DI RA TEBUIRENG An Nisa Dian Rahma; Marlina Deliana; Angga Tinova Yudha; Selamat Riadi; Armansyah Matondang
Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.013042/jikq.v5i2.200

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai komunikasi persuasif antara Guru dan Siswa di RA Tebuireng. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) bagaimana teknik komunikasi persuasif guru dalam pembentukkan karakter anak usia; 2) untuk mengetahui faktor yang menunjang dan menghambat proses komunikasi persuasif yang dilaksanakan oleh guru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Informan penelitian ini berjumlah 3 guru dan 1 kepala sekolah dengan 52 siswa terbagi dalam 3 kelas. Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun sumber data yaitu data primer, angket dan data hasil wawancara dan data sekunder. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa komunikasi persuasif guru dan cara guru dalam berkomunikasi terhadap anak cukup baik dan respon anak juga sudah cukup baik. Para guru menggunakan perkataan lemah-lembut, tutur kata yang baik dan benar, memberikan perhatian, keteladanan dan kebiasaan atau sikap yang baik dalam sehari-hari. Faktor-faktor yang menunjang ataupun menghambat proses komunikasi persuasif yang dilakukan guru dalam membentuk karakter anak usia dini yaitu berdasarkan faktor intern, instink, keluarga dan kebiasaan. faktor ekstern lingkungan pergaulan, lingkungan bermain anak dan lingkungan sekolah. Keywords: Komunikasi Persuasif, Psikologi Komunikasi, Pembentukkan Karakter Anak Usia Dini
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN ARTA DURIAN MELALUI INSTAGRAM DI KOTA MEDAN Angga Tinova Yudha; An Nisa Dian Rahma; Achmad Rifai
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/komunikologi.v7i1.17014

Abstract

AbstrakKemajuan teknologi dan informasi pada era sekarang tentu membawa banyak manfaat bagi masyarakat salah satunya bagi para pelaku usaha dalam melakukan promosi dan penjualan produknya di media sosial dan instagram salahsatunya. Kehadiran media sosial yang sangat efektif untuk melakukan promosi penjualan dikarenakan tidak membutuhkan biaya promosi yang sangat besar dan bisa dilakukan promosi sepuasnya. Penelitian ini adalah peneitian kualitatif yang sumber datanya diperoleh langsung dari informan kunci yaitu pemilik toko Arta, operator sosial media, dan konsumen Arta Durian sebagai informan tambahan. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi teknik dengan menyilangkan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persaingan penjualan durian kupas beku di Kota Medan bisa dinilai sengit terutama ketika berhadapan dengan competitor yang sudah lama dan memiliki nama besar dalam bidang usaha ini. Pemilik Arta Durian dalam meningkatkan penjualan duriannya menggunakan teori AIDDA yaitu pemilik Arta Durian dengan mempromosikan produknya dengan cara berintegrasi dengan konsumen. Konsumen yang mengunggah foto sedang makan durian dan men-tag 5 teman serta memberikan caption positif akan diberikan potongan harga sebesar 10 %.  Pemilik Arta Nusantara bersama dengan timnya mengemas iklan dengan semenarik mungkin dengan pemilihan warna yang sinkron untuk latar belakang gambar dan copywriting yang persuasif. AbstractAdvances in technology and information in the current era certainly bring many benefits to society, one of which is for business people in promoting and selling their products on social media and Instagram, one of them. The presence of social media is very effective for carrying out sales promotions because it does not require very large promotional costs and promotions can be done as much as you want. This research is a qualitative research where the data sources were obtained directly from key informants, namely Arta store owners, social media operators, and Arta Durian consumers as additional informants. The data validity technique used is the triangulation technique with cross-interview and observation techniques. The results of the study show that the competition for selling frozen peeled durians in Medan City is quite tight, especially when dealing with competitors who are old and have big names in this business field. The owners of Arta Durian in increasing sales of their durians use the AIDDA theory, namely the owners of Arta Durian by promoting their products by integrating with consumers. Consumers who upload photos of eating durian and tag 5 of their friends and provide positive captions will receive a 10% discount. The owner of Arta Nusantara and his team packaged the advertisement as attractively as possible by selecting the right colors for the background image and persuasive copywriting.
Metakomunikasi dalam Fenomena Mengemis Online di Media Sosial Tiktok Angga Tinova Yudha; An Nisa Dian Rahma; Syafruddin Pohan
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 6, No 2 (2023): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), November
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jehss.v6i2.1964

Abstract

This article aims to see how metacommunication in the phenomenon of online begging on TikTok social media. TikTok is one of the social media that is currently popular. Like other social media, TikTok should be used to interact virtually between one person and another. Researchers found the phenomenon of changes in meaning in the use of TikTok social media by several individuals. Some of the people in question use TikTok to beg online. This of course makes the meaning of social media change meaning. The problem is focused on the metacommunication that occurs on TikTok social media, which is currently found in many online begging phenomena. The method used in this research is descriptive qualitative using literature studies from several journals. This study concludes that metacommunication has occurred on TikTok social media where TikTok, which is known as a social media for interacting in cyberspace, has changed its meaning to become a place to carry out begging activities. The things that online begging actors do are dancing, sleeping in the garden and even taking a mud bath if someone gives a gift with various characters as a form of digital substitute for money with different amounts. Researchers also found that the mention of online begging activities with "Challenge Merchants" or "Non-Playable Character live streaming".