Hery Noer Aly
Institut Agma Islam Negeri Bengkulu

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Akar Orientasi Keagamaan dalam Pemikiran Pendidikan Islam Hery Noer Aly
At-Ta'lim : Media Informasi Pendidikan Islam Vol 19, No 2 (2020): DESEMBER
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/attalim.v19i2.3784

Abstract

Abstract: The Root of Religious Orientation in Islamic Education Thought. This study is aimed at exploring the roots of religious orientation in Islamic education thought. The method used in this study is literature study; by exploring the similarities and differences in the thoughts of leading Muslim education experts, especially those listed in the book of Ihya Ulûm ad-Dîn and Ayyuhal Walad by al-Gazâli & Adâb al-Muta 'allimîn by Nasîr ad-Dîn aṭ-Ṭûsi. The result reveals that the principles of Islamic education that must be adhered to by educators must lead to the concept of religiosity, which is to seek the divine wisdom of Allah. Education is a moral responsibility and also a responsibility to Allah SWT. Hence, it emerges two sides of thought, namely the conservatives who underestimate worldly affairs and the modern side who are too concerned with the affairs of the world. The underlying causes of the two thoughts were born thinkers such as Ibn Sahnun, al-Qabisi (324-403 H), Ibn Miskawaih (d. 421 H), al-Gazali (450-505 H), at-Tusi (597-672 H) ), Ibn Jama'ah (639-733 H), Ibn Khaldun (732-808 H), and Ibn Hajar al-Haitami in Egypt (909-974 H). In the field, they have a different experiences in accordance with developing scientific studies, but they remain in one connecting line, namely religious orientation. Abstract: Akar Orientasi Keagamaan dalam Pemikiran Pendidikan Islam. Kajian ini bertujuan untuk mengeksplorasi akar orientasi keagamaan dalam pemikiran pendidikan Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, yakni dengan mengksplorasi kajian terhadap persamaan dan perbedaan dalam beragam pemikiran pakar pendidikan muslim terkemuka, terutama yang tercantum dalam kitab Ihya Ulûm ad-Dîn, dan Ayyuhal Walad karya al-Gazâli & Adâb al-Muta’allimîn karya Nasîr ad-Dîn aṭ-Ṭûsi. Hasil penelusuran mengungkapkan bahwa prinsip-prinsip pendidikan Islam yang harus dipegang oleh para pendidik harus bermuara pada konsep religiusitas, yakni mencari kiridaan Allah Swt. Pendidikan merupakan tanggung jawab moral dan juga tanggung jawab kepada Allah Swt. Dari sini muncullah dua sisi pemikiran, yakni kaum konservatif yang menganggap rendah urusan dunia dan kaum modern yang tertalu mengedepankan urusan dunia. Benang merah dari dua pemikiran itu lahirlah para pemikir seperti Ibn Sahnun, al-Qabisi (324-403 H), Ibn Miskawaih (w. 421 H), al-Gazali (450-505 H), at-Tusi (597-672 H), Ibn Jama’ah (639-733 H), Ibn Khaldun (732-808 H), dan Ibn Hajar al-Haitami di Mesir (909-974 H). Di lapangan, mereka mengalami perbedaan sesuai dengan kajian ilmu pengetahuan yang berkembang, tetapi mereka tetap berada dalam satu benang merah, yaitu orientasi keagamaan.
Pola Pendidikan Anak Pada Komunitas Salafi Di Desa Margasakti Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara Nurhadi Nurhadi; Hery Noer Aly; Dayun Riadi
At-Ta'lim : Media Informasi Pendidikan Islam Vol 21, No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/attalim.v21i2.10185

Abstract

Abstract: The Pattern of Children's Education in the Salafi Community in Margasakti Village, Padang Jaya District, North Bengkulu Regency.Each community has its own pattern of education based on the knowledge it already has. There is a salafi community that has a unique educational pattern that is implemented in their children. This study aims to determine the pattern of children's education in the Salafi community in Marga Sakti Village, Padang Jaya District, North Bengkulu Regency. This research uses a qualitative approach with the type of field study research. The subjects of this research are Salafi community leaders and religious leaders who are competent in this matter. The results of this study indicate that; 1) There is a Salafi community in Margasakti Village 2) There is a school or Islamic boarding school which is used as a center for children's education called Qawwamus Sunnah and other education 3). There is a pattern of children's education that can be said to be different from the normal education that has been carried out so far. 4) There are differences in the orientation of the education carried out..Abstrak: Pola Pendidikan Anak Pada Komunitas Salafi Di Desa Margasakti Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara.Setiap komunitas memiliki pola pendidikannya masing-masing berdasarkan pengetahuan yang telah dimilikinya. Terdapat komunitas salafi yang memiliki pola pendidikan yang unik yang diimplementasikan pada anak-anaknya. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pendidikan anak pada komunitas salafi di Desa Marga Sakti Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatifif dengan jenis penelitian Study Lapangan. Subjek penelitian ini adalah tokoh-tokoh komunitas Salafi dan pemuka agama yang berkompenten dalam masalah ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ; 1) Adanya komunitas Salafi di Desa Margasakti 2) Adanya sekolah atau pesantren yang dijadikan pusat pendidikan anak yang bernama Qawwamus Sunnah dan pendidikan pautnya 3). Terdapat pola pendidikan anak yang dilakukan yang dapat dikatakan memiliki perbedaan dengan pendidikan yang sebagaimana wajarnya pendidikan yang dilakukan selama ini 4) Terdapat perbedaan orientasi pendidikan yang dilakukan.