Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Perencanaan Rumah Susun di Kabupaten Tolitoli Dwi Purnomo
Jurnal Multidisiplin Madani Vol. 2 No. 5 (2022): May, 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/mudima.v2i5.327

Abstract

The purpose of this research is to design a condominium building with a modern architecture approach. The method used in this study is a qualitative descriptive method where in this method is carried out through a search for existing problems in the form of facts that occur in the field to identify the fulfillment of a place to live for low-income people. The data obtained are then analyzed to determine the need for the construction of flats with a Modern Architecture concept approach. In addition, the building is also more impressive with the use of fabricated materials, there are many openings in the building that function as ventilation, natural lighting, and the building is more impressive open so that the view from the building is very good. The total area of the site or location for the construction of this flat is 12,000 m² with planned BC.
PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN BARU RW 007 RT 006 KABUPATEN TOLITOLI Dwi Purnomo; Mansur S Pahude
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 7: Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i7.1061

Abstract

Permukiman kumuh merupakan suatu permasalahan yang erat kaitannya dengan kondisi fisik perumahan milik masyarakat berpenghasilan rendah yang selalu timbul di wilayah perkotaan. Karena minimnya penghasilan masyarakat sehingga mayoritas masyarakat beralih menempati lahan-lahan kosong milik Negara ataupun swasta yang kemudian melahirkan bangunan-bangunan liar yang cenderung kumuh dan tidak sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku dengan kondisi fisik bangunan yang berdempetan dan kualitas konstruksinya yang rendah. permasalahan permukiman kumuh, kajian KOTAKU (kota tanpa kumuh) Kabupaten Tolitoli tahun 2020, menghasilakan 37,5 Ha yang msih termasuk kawasan kumuh, berlandaskan data isian indikator dan parameter kekumuhan. salah satunya yaitu permukiman yang menjadi tempat hunian masyarakat RW 7, RT 6, Kel.Baru termasuk dalam kategori hunian padat, dengan kondisi lingkungan yang buruk, baik dari aspek fisik (kondisi fisik bangunan dan prasarana fisik lingkungannya), sosial, maupun ekonomi. Metode penelitian yang Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan konsep land sharing. Kemudian mengidentifikasi data-data yang berkaitan dengan penataan permukiman kumuh berupa data primer dan data sekunder. Data – data yang telah dikumpulkan kemudian di analisis dan menghubungkan antara data tersebut. Selanjutnya memberi tanggapan terhadap permasalahan dan potensi yang telah ditentukan dengan konsep perancangan sehingga menghasilkan sebuah rekomendasi desain. hasil pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa Kelurahan Baru memiliki potensi utama yaitu adalah sebagai pusat lingkungan. Selain itu pengembangan Kawasan permukiman kumuh RW 7 RT 6 Kelurahan Baru dapat di lakukan dengan pendekatan : Konsep penanganan permasalahan permukiman kumuh di Kelurahan Baru RW 7 RT 6 Kecamatan Baolan, maka dilakukan Model Land Sharing. Model land sharing dilaksanakan dengan cara menata kembali di atas lahan dengan status lahan yang masih didominasi milik masyarakat. Masyarakat akan mendapatkan kembali lahannya dengan luasan yang sama, sebagaimana selama ini dihuni secara sah. Dalam penataan Kembali, masyarakat akan mendapatkan Kembali lahannya dengan luasan sesuai kebutuhannya, dengan memperhitungkan kebutuhan untuk prasarana umum.
Karakter Visual Fasade Bangunan Koridor Jalan Cik Ditiro Yogyakarta Dwi Purnomo
Tolis Ilmiah: Jurnal Penelitian Vol 1, No 1: Mei
Publisher : LPPM Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jti.v1i1.8

Abstract

Perkembangan kawasan pusat kota cenderung menjadi kawasan komersial memicu terjadinya berbagai perubahan. Perubahan yang terjadi dilihat sebagai salah satu upaya penyesuaian dari berbagai masalah yang dihadapi oleh kota, salah satunya adalah meningkatnya kebutuhan fungsi komersial, tidak terkecuali kota Yogyakarta. Koridor Jalan Cik Ditiro merupakan salah satu koridor di mana perkembangan bangunan-bangunan komersial memicu terjadinya perubahan pada koridor tersebut. Perubahan itu berkembang dan tumbuh sangat cepat. karena adanya peningkatan aktivitas dan pemanfaatan ruang sebagai akibat pembangunan fisik. Dampak dari perubahan, yaitu munculnya bangunan-bangunan baru menggantikan bangunan lama dengan tampilan fasade yang berbeda mengikuti perkembangan masa kini. Fasade atau tampak bangunan merupakan bagian terpenting dari suatu karya arsitektur, karena elemen tampak inilah yang diapresiasi atau dilihat pertama kali. Penelitian ini menggunakan paradigma rasionalistik dengan metode deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah data mengenai komponen fasade dan komposisi fasade bangunan. Data dianalisis dan dibahas guna merumuskan karakter visual fasade bangunan. Secara umum, karakter visual fasade bangunan koridor jalan Cik Ditiro memiliki bentuk geometri fasade pada bidang atap mayoritas berbentuk segitig, sedangkan pada bidang dinding berbentuk persegi panjang. Fasade bangunan cenderung memiliki bentuk asimetri yang banyak ditunjukkan pada bangunan yang memiliki gaya bangunan moderen. Skala yang digunakan adalah skala norml dengan bentuk proporsi seimbang antara tinggi dan lebar bangunan.
Penataan Pemukiman Kampung Pajalah – Salamae Kabupaten Tolitoli Dwi Purnomo
Formosa Journal of Social Sciences (FJSS) Vol. 1 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/fjss.v1i3.1245

Abstract

The growth and development of the urban population that is not accompanied by an increase in people's income, so that it has an impact on the fulfillment of housing facilities that are less suitable for habitation. This condition occurs in Tolitoli Regency such as in Pajalah - Salamae Village where most of the people work in the informal sector, so there has been a decrease in the quality of the residential environment. This can be seen from the density of buildings / housing which is quite high and the placement is irregular, the condition of the housing is less suitable / does not meet the requirements for a healthy house. The purpose of this study was to obtain a formula for the design concept of the arrangement of residential buildings in the Kampung Pajalah - Salamae area based on environmental conditions by adhering to architectural principles and healthy housing requirements. The method used in planning is the Deductive Method where the discussion begins with Studies that are general in nature are then included in specific studies related to the existing conditions of settlements in Pajalah-Salamae village and their environmental facilities. The residential area of ​​Kampung Pajalah – Salamae is generally dominated by residents who work in the informal sector or who make a living as traders who are classified as low-income communities, 88 units of permanent buildings, 132 semi-permanent and 345 emergency units, residential neighborhoods in village settlement areas. Pajalah-Salamae is dominated by the condition of the building on stilts with the distance between the buildings very close / close together, so that the ventilation and lighting are inadequate, and the density of the building is quite high.
PERANCANGAN PUSAT INDUSTRI KREATIF DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR DI KABUPATEN TOLITOLI Dwi Purnomo; Mansur S Pahude
Media Bina Ilmiah Vol. 17 No. 6: Januari 2023
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.279 KB) | DOI: 10.33578/mbi.v17i6.212

Abstract

Indonesia Merupakan negara dengan perekonomian terbesar se asia tenggara.salah satu bidang perekonomian yang aktif di Indonesia yaitu bidang industri kreatif. Ekonomi kreatif telah menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional dan berhasil menurunkan angka pengangguran nasional. Pemerintah kabupaten Tolitoli sangat memperhatikan pelaku UMKM,hal ini dibuktikan dengan banyaknya program bantuan kepada pelaku UMKM salah satunya program bantuan Sertifikat Hak Atas Tanah (SHAT) Tahun 2021 bagi pelaku UMKM kabupaten Tolitoli. Pada perancangan pusat industri kreatif di kabupaten Tolitoli ini bertujuan meningkatkan sumber daya manusia di Kota Tolitoli melalui pelatihan subsektor industri kreatif unggulan yaitu kuliner,fashion,kriya dan desain produk.dan juga sebagai wadah peningkatan pendapatan masyarakat kota Tolitoli sekaligus menjadi area public yang dapat digunakan oleh semua elemen masyarakat. Pusat Industri kreatif di kabupaten Tolitoli ini didesain dengan konsep Neo Vernakular.dimana arti dari Neo Vernakular sendiri adalah kombinasi konsep modern dan lokalitas kabupaten Tolitoli.hal ini bertujuan untuk menjadikan pusat industri kreatif sebagai ikon kota tolitoli dimasa mendatang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif kualitatif dimana dalam metode ini dilakukan melalui penulusuran masalah terkait fakta-fakta intesitas kegiatan dibidang industry kreatif yang ada di Tolitoli. Data yang telah dikumpulkan kedian dianalisah untuk mengetahui terhadap perlunya perancangan pusat industry kreatif dengan pendekatan arsitektur Neo Vernakular. Pendekatan konsep arsitektur Neo Vernakular pada desain untuk mengakomodir kearifan lokal pada gagasan desain. Dengan konsep Neo Vernacular yang akan di terapkan, hal ini sangat cocok dengan citra yang akan dibangunan yaitu menjadikan Tolitoli creative center sebagai ikon kota Tolitoli dimasa mendatang.