p-Index From 2020 - 2025
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrotek Tropika
Efri Efri
Universitas Lampung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK MIKRO DAN BEBERAPA GENOTIPE SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) TERHADAP INTENSITAS PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum sp.) DI LAHAN PETANI TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN Farastika Unjunan Muli; Efri Efri; Muhammad Syamsoel Hadi; Radix Suharjo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, No 2 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, MEI 2020
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.071 KB) | DOI: 10.23960/jat.v8i2.3902

Abstract

One of the diseases that often found in sorghum plants is anthracnose disease caused by Colletotrichum sp. The purposed of this study was to determine the effect of adding micro fertilizer and the use of several sorghum genotypes on the intensity of anthracnose disease. The study was conducted in Sukanegara, Tanjung Bintang, South Lampung in April 2017 - February 2018 and at the Laboratory of Plant Diseases and Pests, Faculty of Agriculture, University of Lampung. The treatments were arranged using a randomized block design in a split plot design (3 times replications), the main plot was micro nutrients (with micro addition and without micro addition) and 15 subgroups of sorghum genotypes (Numbu, Samurai 1, GH3, UPCA, GH4, P / I WHP, GH6, Super 2, GH13, P / F 51-93-C, Super 1, GH5, Mandau, GH7, and Talaga Bodas). The results showed that the addition of "ZincMicro" micro fertilizers to sorghum plants did not affect the intensity of anthracnose disease, however there were differences in the intensity of anthracnose diseases between sorghum genotypes. Numbu Genotype, GH 3, and GH 13 were relatively more resistant to anthracnose disease than the other genotypes.
PENGARUH BEBERAPA EKSTRAK TANAMAN OBAT TERHADAP PERTUMBUHAN KOLONI DAN PRODUKSI SPORA C. gloeosporioides PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI (Capsicum annuum L) Zakiah Selviani; Efri Efri; Ivayani Ivayani; Radix Suharjo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i1.4798

Abstract

Fungisida nabati merupakan zat yang berasal dari tanaman yang berpotensi menghambat dan mematikan jamur patogen.  Senyawa yang terkandung dalam tanaman obat seperti senyawa fitokimia alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, polifenol, minyak atsiri, dan steroid yang berpotensi sebagai fungisida nabati. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa ekstrak tanaman obat terhadap pertumbuhan dan produksi spora patogen secara In vitro.  Perlakuan dalam penelitian ini disusun dalam RancanganAcak Kelompok (RAK) menggunakan 11 perlakuan dengan empat ulangan.  Perlakuan terdiri dari kontrol, fraksi ketepeng, fraksi daun afrika, fraksi beluntas, fraksi teki, fraksi sambiloto, ekstrak segar ketepeng, ekstrak segar daun afrika, ekstrak segar beluntas, ekstrak segar teki, dan ekstrak segar sambiloto.  Data yang diperoleh diuji homogenitas ragam dan aditivitas dengan uji Tukey kemudian data dianalisis dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan perlakuan tidak berpengaruh nyata dalam menekan pertumbuhan dan kecepatan tumbuh C. gloeosporioides.  Namun fraksi yang mampu menekan produksi jumlah spora C. Gloeosporioides yaitu perlakuan fraksi ketepeng, fraksi daun afrika, fraksi beluntas, fraksi teki, fraksi sambiloto, ekstrak segar ketepeng, ekstrak segar daun afrika, ekstrak segar beluntas, dan ekstrak segar sambiloto.
PENGARUH TINGKAT KONSENTRASI DAN KEMATANGAN DAUN MANGGA TERHADAP PERTUMBUHAN Colletotrichum gloeosporioides PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PEPAYA Shintia Bella; Efri Efri; Tri Maryono; Muhammad Nurdin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i1.6843

Abstract

Antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum gloeosporioides merupakan penyakit utama pada budidaya pepaya.  Daun mangga berpotensi sebagai biopestisida  karena mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, polifenol, dan tanin yang bersifat antifungi.  Penelitian bertujuan mengetahui konsentrasi ekstrak dan kematangan daun mangga yang paling efektif  mengendalikan pertumbuhan C. gloeosporioides baik in vitro maupun in vivo.  Rancangan percobaan pada uji in vitro yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap tersarang, 15 perlakuan dan 3 ulangan.  Ekstrak daun mangga muda, tua, dan sangat tua diuji pada kosentrasi 0%, 15%, 30%, 45%, dan 60%.  Rancangan percobaan yang digunakan pada percobaan in vivo adalah Rancangan Acak Kelompok, 4 perlakukan dan 3 ulangan.  Perlakuan terdiri atas kontrol, ekstrak daun mangga muda 60%, ekstrak daun mangga tua 60% dan ekstrak daun mangga sangat tua 60%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun mangga sangat tua paling efektif dalam menghambat pertumbuhan C. gloeosporioides.   Peningkatan konsentrasi ektrak daun meningkatkan keefektivan menekan C. gloeosporioides.