p-Index From 2020 - 2025
0.751
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrotek Tropika
Muhammad Nurdin
Universitas Lampung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH APLIKASI ISI RUMEN SAPIDAN KELELAWAR TERHADAP INTENSITAS PENYAKIT AKAR GADA (Plasmodiophora brassicae Wor.) PADA TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) Muhammad Nurdin; Reza Baharsyah; Yohannes Cahya Ginting; Suskandini Ratih Dirmawati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i1.4796

Abstract

Penyakit akar gada disebabkan oleh patogen Plasmodiophora brassicaeWor.yang menimbulkan gejala berupa bintil-bintil pada akar yang bersatu menjadi bengkak memanjang yang mirip dengan gada. Pengendalian penyakit akar gada salah satunya dapat menggunakan fungisida.Penggunaan fungisida anorganik secara intensif ternyata dapat menimbulkan berbagai masalah yaitu pencemaran tanah dan air.Oleh karena ituperlu alteratif lainyaitu menggunakan isi rumen sapi dan rumen kelelawar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh aplikasi isi rumen sapi dan rumen kelelawar dalam menekan intensitas penyakit akar gada pada tanaman pakcoy.Hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian rumen sapi dan rumen kelelawar terhadap intensitas penyakit akar gada pada tanaman pakcoy.Penelitian ini dilakukan pada 3 April sampai 28 Mei 2019 di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Peubah yang digunakan dalam penelitian ini adalah keterjadian penyakit, keparahan penyakit, bobot segar tanaman dan bobot segar akar.Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan kontrol (P0), rumen sapi (P1) dan rumen kelawar (P2).Ulangan merangkap lebih dan sekaligus sebagai kelompok.Data diolah menggunakan analisis ragam dan diuji dengan BNT pada taraf nyata 5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan rumen sapi dan rumen kelelawar berbeda nyata dengan kontrol pada variabel keterjadian penyakit, namun tidak berbeda nyata dengan kontrol pada variabel pengamatan keparahan penyakit, bobot segar tanaman dan bobot segar akar.
PENGARUH APLIKASI PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK HAYATI TERHADAP INTENSITAS PENYAKIT MOLER DAN PERTUMBUHAN TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Lambang Kawilarang; Suskandini Ratih Dirmawati; Ivayani Ivayani; Muhammad Nurdin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i1.6842

Abstract

Penyakit layu fusarium adalah penyakit yang lebih dikenal sebagai penyakit moler. Penyakit tersLayu fusarium atau yang lebih dikenal sebagai penyakit moler merupakan salah satu penyakit penting pada bawang merah yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. cepae.. Alternatif pengendalian  F. oxysporum f.sp. cepae dapat menggunakan sistem pertanian organik yaitu menggunakan pupuk kandang sapi dan pupuk hayati .  Penggunaan pupuk kandang sapi dan pupuk hayati diharapkan dapat memperkuat ketahanan bawang merah terhadap F. oxysporum f.sp. cepae.  Selain itu senyawa anti patogen pada bakteri Paenybaccilus polymyxa dan Strenotophomonas sp. yang terkandung pada pupuk hayati diharapkan dapat membantu menekan intensitas penyakit moler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi dosis pupuk kandang sapi dan cara aplikasi pupuk hayati terhadap pertumbuhan bawang merah dan mengetahui pengaruh kombinasi dosis pupuk kandang sapi dan cara aplikasi pupuk hayati terhadap intensitas penyakit moler pada bawang merah. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, pada September hingga Desember 2019.  Perlakuan dalam penelitian ini disusun dalam  Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 7 perlakuan. Perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga total unit percobaan yang digunakan sebanyak 21. Perlakuan terdiri dari kombinasi taraf dosis pupuk kandang sapi 5, 10 dan 15 ton/ha dengan cara aplikasi pupuk hayati semprot 3x dan kombinasi rendam dan semprot 2x.  Hasil percobaan menunjukkan bahwa aplikasi pupuk kandang sapi pada berbagai taraf dosis dan cara aplikasi pupuk hayati tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan bawang merah. Aplikasi pupuk kandang sapi dosis 5 ton/ha dan aplikasi pupuk hayati dengan 3x semprot merupakan  perlakuan dengan intensitas penyakit paling rendah.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOMPOS DAN PUPUK HAYATI CAIR TERHADAP INTENSITASV MOLER (Fusarium oxysporum) DAN PERTUMBUHAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Muhammad Imam Suryadi; Suskandini Ratih Dirmawati; Muhammad Nurdin; Cipta Ginting
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 4 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, November 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i4.7525

Abstract

Layu fusarium atau  penyakit moler merupakan salah satu penyakit penting pada bawang merah yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. cepae.  Alternatif pengendalian F. oxysporum f.sp. cepae dapat menggunakan sistem pertanian organik yaitu menggunakan pupuk kompos dan pupuk hayati cair.  Penggunaan pupuk kompos dan pupuk hayati cair diharapkan dapat memperkuat ketahanan bawang merah terhadap F. oxysporum f.sp. cepae dan dapat membantu menekan intensitas penyakit moler.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk kompos dan pupuk hayati cair terhadap penurunan intensitas penyakit moler pada bawang merah dan untuk mengetahui pengaruh pupuk kompos yang diberi pupuk hayati cair terhadap peningkatan pertumbuhan dan hasil bawang merah.  Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, pada Juni hingga Agustus 2020.  Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial yang terdiri dari 8 perlakuan dengan 3 ulangan sehingga total unit percobaan yang digunakan sebanyak 24.  Perlakuan pemberian pupuk kompos telah dilakukan 2 musim tanam sebelumnya, cara memberikan pupuk kandang (kompos) yaitu menebar pupuk kompos ke guludan tanah menggunakan dosis pupuk sebelum tanam adalah 10 ton, 15 ton dan 20 ton. Hasil percobaan menunjukkan bahwa aplikasi Pupuk kompos dan pupuk hayati cair dapat meningkatkan tinggi tanaman bawang merah di hari ke 42 dan 49 hari setelah tanam dan bobot umbi basah serta kering. Pupuk kompos dan pupuk hayati cair dapat menurunkan keterjadian penyakit moler dari 14 hingga 49 hst
PENGARUH TINGKAT KONSENTRASI DAN KEMATANGAN DAUN MANGGA TERHADAP PERTUMBUHAN Colletotrichum gloeosporioides PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PEPAYA Shintia Bella; Efri Efri; Tri Maryono; Muhammad Nurdin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i1.6843

Abstract

Antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum gloeosporioides merupakan penyakit utama pada budidaya pepaya.  Daun mangga berpotensi sebagai biopestisida  karena mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, polifenol, dan tanin yang bersifat antifungi.  Penelitian bertujuan mengetahui konsentrasi ekstrak dan kematangan daun mangga yang paling efektif  mengendalikan pertumbuhan C. gloeosporioides baik in vitro maupun in vivo.  Rancangan percobaan pada uji in vitro yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap tersarang, 15 perlakuan dan 3 ulangan.  Ekstrak daun mangga muda, tua, dan sangat tua diuji pada kosentrasi 0%, 15%, 30%, 45%, dan 60%.  Rancangan percobaan yang digunakan pada percobaan in vivo adalah Rancangan Acak Kelompok, 4 perlakukan dan 3 ulangan.  Perlakuan terdiri atas kontrol, ekstrak daun mangga muda 60%, ekstrak daun mangga tua 60% dan ekstrak daun mangga sangat tua 60%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun mangga sangat tua paling efektif dalam menghambat pertumbuhan C. gloeosporioides.   Peningkatan konsentrasi ektrak daun meningkatkan keefektivan menekan C. gloeosporioides.