Salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya produksi kedelai di Indonesia adalah serangan hama mulai dari awal pertumbuhan hingga panen. Aphis glycines (Homoptera: Aphididae) merupakan salah satu hama penting tanaman kedelai. Salah satu jamur entomopatogen yang potensial sebagai agen pengendali hama adalah Beauveria bassiana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jamur B. bassiana dalam menurunkan populasi hama A. glycines dan pengaruhnya terhadap organisme nontarget dan pertumbuhan tanaman kedelai. Pengujian dilakukan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Kebun Percobaan Lapangan Terpadu, Fakultas Pertanian Universitas Lampung, menggunakan empat perlakuan yaitu kontrol, aplikasi B. bassiana asal isolat Tegineneng, aplikasi B. bassiana asal isolat Sumberjaya, dan aplikasi B. bassiana komersial. Percobaan ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Data yang didapatkan dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua isolat yang diuji mampu menginfeksi dan menyebabkan kematian pada A. glycines. Mortalitas A. glycines tertinggi terdapat pada perlakuan B. bassiana komersial yang mencapai 78,33 ekor/4 rumpun tanaman.Hasil penelitian tentang organisme nontarget menunjukkan bahwa aplikasi B. bassiana tidak mempengaruhi jumlah famili dan total organisme nontarget. Selain itu hasil penelitian jugamenunjukkan bahwa aplikasi B. bassiana tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, dan jumlahpolong tanaman kedelai.