Indriyati Indriyati
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH APLIKASI BEBERAPA KONSENTRASI FORMULASI KERING JAMUR Beauveria bassiana (Bals.) Vuill. ISOLAT TEGINENENG TERHADAP MORTALITAS HAMA PENGISAP BUAH KAKAO (Helopeltis spp.) DI LABORATORIUM G. A. Oka Dwipayana; Purnomo Purnomo; Lestari Wibowo; Indriyati Indriyati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.984 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i3.2055

Abstract

Pemanfaatan musuh alami sebagai agensia pengendali hayati mempunyai beberapa keuntungan seperti mencegah resistensi hama, biaya relatif murah dan aman bagi lingkungan. Salah satu musuh alami yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama adalah jamur B. bassiana. Jamur B. bassiana dapat dibuat dalam bentuk formulasi kering. Keuntungan dari formulasi kering ini diantaranya dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama, praktis, dan mudah diaplikasikan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh beberapa konsentrasi formulasi kering jamur B. bassiana isolat Tegineneng terhadap mortalitas hama pengisap buah kakao (Helopeltis spp.). Pengujian dilakukan di laboratorium menggunakan enam perlakuan yaitu kontrol (aplikasi air steril), aplikasi formulasi kering berbahan aktif jamur B. bassiana dengan taraf konsentrasi 5 g l-1, 10 g l-1, 15 g l1, 20 g l-1 dan 25 g l-1 air. Percobaan ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Pengelompokan berdasarkan 3 waktu aplikasi yang berbeda. Serangga uji yang digunakan adalah pengisap buah kakao (Helopeltis spp.). Data yang didapatkan dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan Uji BNT dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur B. bassiana isolat Tegineneng yang dibuat dalam bentuk formulasi kering mampu menyebabkan kematian terhadap serangga uji pengisap buah kakao (Helopeltis spp.). Mortalitas Helopeltis spp. tertinggi terdapat pada perlakuan 25 g l-1 air formulasi kering jamur B. bassiana isolat Tegineneng sebesar 63,33%.
PENGUJIAN FORMULASI KERING Metarhizium anisopliae ISOLAT UGM DAN TEGINENENG SERTA Beauveria bassiana ISOLAT TEGINENENG UNTUK MEMATIKAN Helopeltis spp. DI LABORATORIUM DAN DI LAPANGAN Nazomi Irawan; Purnomo Purnomo; Indriyati Indriyati; Lestari Wibowo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.259 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1977

Abstract

Pemanfaatan musuh alami sebagai agensia pengendali hayati mempunyai beberapa keuntungan seperti  mencegah resistensi hama, biaya relatif murah,dan aman bagi lingkungan.  Salah satu musuh alami yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama adalah jamur entomopatogen. Jamur entomopatogen dapat dikemas dalam bentuk formulasi kering.  Keuntungan dari formulasi kering ini diantaranya dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama, praktis, dan mudah diaplikasikan.  Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh lama simpan formulasi kering M. anisopliae isolat UGM dan isolat Tegineneng serta B.bassiana isolat Tegineneng dalam mematikan Helopeltis spp.  di laboratorium dan mengetahui pengaruh formulasi kering dari 3 jenis jamur patogen tersebut dalam mematikan Helopeltis spp.  di lapangan.  Penelitian terdiri dari percobaan di laboratorium dan di lapangan.  Percobaan di laboratorium dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan dianalisis dengan menggunakan uji Duncan taraf nyata 5%.  Percobaan di lapangan dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)  dan dianalisis ragam serta dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf nyata 5%.  Hasil penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa kemampuan formulasi kering jamur M. anisopliae isolat UGM, M. anisopliae isolat Tegineneng serta B. Bassiana  isolat Tegineneng dalam menginfeksi Helopeltis spp.  semakin rendah dengan semakin lama penyimpanan formulasi kering tersebut.  Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan formulasi kering jamur M. anisopliae isolat UGM, M. anisopliae isolat Tegineneng serta B. bassiana isolat Tegineneng yang tidak mengalami masa simpan sangat efektif dalam menginfeksi Helopeltis spp.  yakni sebesar 83,3% dan 76,6%.  Selain itu aplikasi formulasi kering ketiga jamur entomopatogen di lapangan dapat mengurangi kerusakan pada buah kakao dengan mengurangi jumlah tusukan perbuah. 
EFIKASI Beauveria bassiana TERHADAP HAMA KUTU DAUN (Aphis glycines Matsumura) DAN PENGARUHNYA TERHADAP ORGANISME NONTARGET DAN PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI Rosma Hasibuan; Catur Yuniarsih; Indriyati Indriyati; Purnomo Purnomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.588 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2032

Abstract

Salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya produksi kedelai di Indonesia adalah serangan hama mulai dari awal pertumbuhan hingga panen. Aphis glycines (Homoptera: Aphididae) merupakan salah satu hama penting tanaman kedelai. Salah satu jamur entomopatogen yang potensial sebagai agen pengendali hama adalah Beauveria bassiana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jamur B. bassiana dalam menurunkan populasi hama A. glycines dan pengaruhnya terhadap organisme nontarget dan pertumbuhan tanaman kedelai. Pengujian dilakukan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Kebun Percobaan Lapangan Terpadu, Fakultas Pertanian Universitas Lampung, menggunakan empat perlakuan yaitu kontrol, aplikasi B. bassiana asal isolat Tegineneng, aplikasi B. bassiana asal isolat Sumberjaya, dan aplikasi B. bassiana komersial. Percobaan ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Data yang didapatkan dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua isolat yang diuji mampu menginfeksi dan menyebabkan kematian pada A. glycines. Mortalitas A. glycines tertinggi terdapat pada perlakuan B. bassiana komersial yang mencapai 78,33 ekor/4 rumpun tanaman.Hasil penelitian tentang organisme nontarget menunjukkan bahwa aplikasi B. bassiana tidak mempengaruhi jumlah famili dan total organisme nontarget. Selain itu hasil penelitian jugamenunjukkan bahwa aplikasi B. bassiana tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, dan jumlahpolong tanaman kedelai.
POPULASI HAMA DAN MUSUH ALAMI PADA PERTANAMAN PADI VARIETAS CIHERANG YANG DIKELOLA SECARA PHT VERSUS KONVENSIONAL (NON-PHT) Septian Hutagalung; F. X. Susilo; Indriyati Indriyati; I. Gede Swibawa
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.57 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i3.2052

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan populasi hama dan musuh alami pada pertanaman padi Varietas Ciherang yang dikelola secara PHT versus non-PHT. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sinar Pasemah, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Juni-Oktober 2012. Perlakuan terdiri atas petak pertanaman padi Ciherang yang dikelola secara PHT dan non-PHT masing-masing dengan enam ulangan (sampel) tetap yang diamati setiap minggu. Penentuan titik sampel diperoleh melalui pengacakan pada seluruh baris tanaman untuk memperoleh dua baris tanaman sampel. Pada baris ini kemudian ditentukan tiga titik sampel, yaitu di dekat pematang, tengah, dan dekat pematang pada arah yang berlawanan sehingga dari dua baris jajar legowo diperoleh enam titik sampel yang masing-masing terdiri dari satu rumpun tanaman padi. Pada masing-masing sampel tetap ini diamati populasi hama dan musuh alami yang dapat dilihat secara langsung. Data populasi yang diperoleh diuji dengan uji F pada taraf 1% atau 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi hama dan musuh alami pada pertanaman padi Varietas Ciherang yang dikelola secara PHT secara umum lebih tinggi dibandingkan dengan pada pertanaman padi yang dikelola secara non-PHT.
INVENTARISASI PARASITOID HAMA PENGGULUNG DAUN PISANG (Erionota thrax L.) DI KOTA METRO DAN SEKITARNYA PROVINSI LAMPUNG Yudi Des Yulian; Lestari Wibowo; Indriyati Indriyati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.625 KB) | DOI: 10.23960/jat.v4i1.1871

Abstract

Kota Metro merupakan salah satu daerah penghasil pisang di Provinsi Lampung, dan mempunyai potensi yang menjanjikan apabila dikembangkan secara maksimal. Dalam budidaya tanaman pisang banyak faktor yang dapat menjadi kendala, diantaranya adalah serangan hama. Salah satu hama yang sering menyerang tanaman pisang adalah hama penggulung daun pisang (Erionota thrax L). Saat ini pengendalian organisme pengganggu tanaman (opt) yang ramah lingkungan terus dikembangkan, antara lain adalah dengan memanfaatkan musuh alami dalam penerapan pengendalian hayati. Penelitian ini bertujuan untukmenginventarisasi parasitoid hama penggulung daun pisang (E. thrax) serta menghitung persentase parasitasinya di Kota Metro dan sekitarnya, Provinsi Lampung. Pada penelitian ini digunakan metode survei lapang dengan mengambil sampel hama pada 4 kecamatan dengan tiap kecamatan diambil 2 desa pengamatan. Hasil penelitian yang didapat adalah ditemukannya berbagai jenis parasitoid di Kota Metro dan sekitarnya yaitu Brachymeria sp., Xanthopimpla sp. dan Famili Tachinidae.Tingkat parasitasi berbagai jenis parasitoid tertinggi ditemukan di Kecamatan Metro Pusat sebesar 25 %.
UJI PATOGENISITAS JAMUR Beauveria bassiana YANG DIISOLASI DARI Hypothenemus hampei PADA Sitophilus oryzae DI TINGKAT LABORATORIUM Yosua Adi Aeng Raya; I Gede Swibawa; Indriyati Indriyati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.323 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i1.1940

Abstract

Dampak negatif pestisida yang merugikan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup mendorong berkembangnya pengendalian hama secara hayati. Pengendalian hama menggunakan musuh alami, seperti jamur patogen serangga diketahui efektif dan aman bagi lingkungan. Salah satu spesies jamur patogen serangga yang potensial sebagai agen pengendali hayati hama adalah Beauveria bassiana Balsamo. Penelitian ini bertujuan untuk menguji patogenisitas jamur entomopatogen B. bassiana yang diisolasi dari hama penggerek buah kopi sakit terhadap Sitophilus oryzae. Pengujian terpisah dilakukan di laboratorium, yaitu pengujian isolat jamur dari Lampung Barat dan isolat dari Tanggamus, menggunakan 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu kontrol (akuades), suspensi jamur pada tingkat pengenceran 10-2, 10-3, dan10-4. Satuan percobaan yaitu 20 individu kumbang S. oryzae disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya patogenisitas jamur B. bassiana pada S. oryzae masih rendah. Persentase mortalitas S.oryzae sebesar 52% tersebab B. bassiana isolat Lampung Barat pada konsentrasi spora 24,6x106 spora ml-1 dan sebesar 59% tersebab isolat Tanggamus pada konsentrasi spora 64,8x106 spora ml-1. Periode letal serangga uji terinfeksi B. bassiana isolat Lampung Barat yaitu 5,38 hari dengan virulensi 0,24 pada konsentrasi spora 24,6x106 spora ml-1 dan pada isolat Tanggamus yaitu 7,42 hari dengan virulensi 0,23 pada konsentrasi spora 64,8x106 spora ml-1.
KOMPATIBILITAS JAMUR ENTOMOPATOGEN Beauveria bassiana Vuill. DAN PESTISIDA NABATI EKSTRAK DAUN BABADOTAN UNTUK MENGENDALIKAN HAMA KEPIK HIJAU DI LABORATORIUM Susi Susanti; Lestari Wibowo; Indriyati Indriyati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.19 KB) | DOI: 10.23960/jat.v4i1.1900

Abstract

Kompatibilitas jamur entomopatogen Beauveria bassiana Vuill. dan pestisida nabati ekstrak daun Ageratum conyzoides untuk mengendalikan hama Nezara viridula. Hama N. viridula merupakan hama penting yang menyerang tanaman kedelai, kacang panjang, dan padi. Hama ini dapat dikendalikan dengan menggunakan agensia hayati jamur B. bassiana, yang berfungsi sebagai bioinsektisida. Selain jamur entomopatogen, bahan aktif lainnya yang dapat digunakan sebagai bioinsektisida adalah ekstrak tumbuhan seperti ekstrak daunA. conyzoides. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompatibilitas jamur entomopatogen B. bassiana dan pestisida nabati ekstrak daun A. conyzoides terhadap nimfa instar 4 atau 5 N. viridula. Rancangan percobaan yang digunakan untuk menguji daya kecambah, pertumbuhan koloni, dan sporulasi adalah acak lengkap (RAL) dengan 4 ulangan, sedangkan untuk aplikasi kompatibilitas jamur entomopatogen dengan ekstrak daun A. conyzoides menggukan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase mortalitas N. viridula pada aplikasi tunggalA. conyzoides sebesar 91%, aplikasi tunggalB. bassiana 73%, aplikasiB. bassiana dicampur 1 mlA. conyzoides sebesar 47%, aplikasiB. bassiana dicampur 2 mlA. conyzoides sebesar 64%, aplikasiB. bassiana dicampur 3 ml A. conyzoides sebesar 60% dan kontrol 0 %. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa jamur entomopatogen B. bassiana dengan ekstrak daun A. conyzoides tidak kompatibel.