Sunyoto Sunyoto
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH DOSIS BATUAN FOSFAT ALAM (BFA) YANG TELAH DIASIDULASI DENGAN LIMBAH CAIR TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) Sunyoto Sunyoto; Garcia Rahmadita; Sri Yusnaini; Kuswanta Futas Hidayat
Jurnal Agrotek Tropika Vol 7, No 3 (2019): JAT September 2019
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.64 KB) | DOI: 10.23960/jat.v7i3.3551

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan dosis terbaik dari batuan fosfat alam (BFA) yang diasidulasi limbah cair tahu yang dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max L.). Penelitian dilakukan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Kebun Percobaan Natar Kabupaten Lampung Selatan dan Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada Mei hingga September 2017. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan meliputi : P 0 = tanpa Batuan Fosfat Alam (BFA), P 1 = BFA 300 kg ha -1 (tanpa asidulasi), P 2 = BFA 150 kg ha -1 (diasidulasi dengan limbah tahu), P 3 = BFA 300 kg ha -1 (diasidulasi dengan limbah tahu),P 4 = BFA 450 kg ha -1 (diasidulasi dengan limbah tahu), P 5 = BFA 600 kg ha -1 (diasidulasi dengan limbah tahu), dan P 6 = BFA 750 kg ha -1 (diasidulasi dengan limbah tahu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian BFA yang telah diasidulasi dengan menggunakan  imbah cair tahu dapat meningkatkan bobot brangkasan kering dibandingkan dengan BFA yang tidak diasidulasi limbah cair tahu. Pemberian BFA yang diasidulasi limbah cair tahu dengan dosis 600 kg ha -1 dan 750 kg ha -1 mampu memberikan bobot brangkasan kering sebesar 3,28 grampetak -1 dan sebesar 3,14 gram petak -1 .
PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG KAMBING DAN PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays L.) Mercia Devana Safitri; Kus Hendarto; Kuswanta Futas Hidayat; Sunyoto Sunyoto
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.286 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i2.1830

Abstract

Permintaan akan jagung (Zea mays L.) yang semakin meningkat menyebabkan petani kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Semakin langka dan tingginya harga pupuk anorganik saat ini, menimbulkan masalah sendiri bagi petani. Penggunaan bahan organik seperti pupuk hayati merupakan salah satu cara untuk mengatasi masalah di atas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh pemberian pupuk kandang kambing; (2) pengaruh pemberian pupuk hayati; (3) pengaruh interaksi anatara dosis pupuk kandang kambing dan pupuk hayati dalam mempengaruhi pertumbuhan dan hasil jagung. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran pada bulan Februari sampai Mei 2016.Penelitian menggunakan rancangan perlakuan berpola faktorial (5 x 2) dalam Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS) dengan tiga ulangan dengan 10 perlakuan. Faktor pertama adalah dosisi pupuk kandang kotoran kambing (B), terdiri lima taraf yaitu : tanpa pupuk kandang (b 0 ), dosis 10 ton/ha (b 1 ), 20 ton/ha (b 2 ), 30 ton/ha (b 3 ) dan 40 ton/ha (b 4 ). Faktor kedua adalah pupuk hayati (H) terdiri atas dua taraf yaitu tanpa pupuk hayati (h 0 ) dan dengan pupuk hayati (h 1 ). Konsentrasi pupuk hayati yang digunakan adalah 10 ml/l. Jika hasil uji F nyata pada taraf 5%, selanjutnya dilakukan uji lanjut polinomial ortogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Dosis pupuk kandang kambing yang diberikan pada dosis 40 ton/ha meningkatkan seluruh variabel pengamatan; (2) Aplikasi pupuk hayati memberikan pengaruh nyata terhadap seluruh variabel pengamatan; (3) Pemberian pupuk kandang kambing pada berbagai dosis dipengaruhi oleh aplikasi pupuk hayati (terjadi interaksi) pada variabel pengamatan tinggi tanaman, diameter tongkol, panjang tongkol, bobot tongkol per tanaman, dan bobot 100 butir.
PENGARUH KERAPATAN TANAMAN TERHADAP PRODUKSI BIOMASSA DAN NIRA TIGA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) RATOON I Desi Anggraeni; Agus Karyanto; Sunyoto Sunyoto; Muhammad Kamal
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.196 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1955

Abstract

Kerapatan tanaman dapat menyebabkan terjadinya kompetisi antar tanaman, sehingga pengaturan kerapatan tanaman yang tepat sangat diperlukan dalam produksi tanaman sorgum.Penelitian ini bertujuan untuk; mengetahuikerapatan tanaman yang terbaik untuk produksi biomassa dan nira pada tanaman sorgum ratoon I,; mengetahuivarietas sorgum ratoon I yang terbaik untuk produksi biomassa dan nira; mengetahuipengaruh interaksi kerapatan tanaman dan varietas terhadap produksi biomassa dan nira.Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaaan BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Natar, Lampung Selatan, pada bulan September 2013 sampai Desember 2013.Perlakuan disusun secara faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok, dengan 3 ulangan.Faktor pertama adalah varietas yang terdiriatas varietas Numbu, Keller, dan Wray.Faktor kedua adalah kerapatanan tanaman yang terdiri atas kerapatan satu, dua, tiga, dan empat tanaman per lubang. Petak percobaan pada penelitian ini berukuran 4 m x4 m.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kerapatan tiga tanaman per lubang memiliki bobot basah tanaman dan volume nira paling tinggi pada umur 12 mst. Perbedaan produksi nira dan bobot tanaman basah antar kerapatan tersebut yaitu 42,66 – 81,47% dan 29,84-71,33%, pada varietas Keller dengan populasi tanaman 187.500 tanaman ha1 dan jarak tanamnya adalah 80x20 cm; varietas Numbu mampu menghasilkan biomassa dan nira tertinggi pada fase vegetatif, sedangkan varietas Keller menghasilkan biomassa dan nira tertinggi pada fase generatif; kombinasi perlakuan antara kerapatantanaman dan varietas mempengaruhi produksi biomassa dan nira tanaman sorgum. Kerapatan tiga tanaman per lubang tanam dengan varietas Keller mampu memproduksi biomassa dan nira tertinggi pada sorgum umur 12 mst ratoon I yaitu sebesar 390,00 g per tanaman dan 85,94 ml pertanaman, setara dengan 25.350,62 l per hadan 73,125ton ha-1.