p-Index From 2020 - 2025
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrotek Tropika
Eko Pramono
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

VIABILITAS BENIH DAN VIGOR KECAMBAH EMPAT GENOTIPE SORGUM (Sorghum bicolor [L.] Moench) PASCA PENYIMPANAN 16 BULAN Muhammad Afriansyah; Ermawati Ermawati; Eko Pramono; Yayuk Nurmiaty
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i1.4779

Abstract

Sorgum merupakan tanaman serealia yang memiliki potensi sebagai sumber karbohidrat dan bahan pangan.  Penyediaan benih bermutu merupakan upaya untuk mendukung diversifikasi pangan.  Salah satu kriteria benih bermutu adalah benih yang tetap mempunyai viabilitas dan vigor yang tinggi setelah periode penyimpanan.  Tujuan penelitian ini adalah untuk megetahui viabilitas benih dan vigor kecambah empat genotipe sorgum pasca penyimpanan 16 bulan pada kondisi suhu simpan ±26oC dan ±18oC.  Penelitian ini terdiri dari dua percobaan perlakuan tunggal tidak terstruktur dengan empat genotipe sorgum yaitu Super 1 (g1), P/F-5-193C (g2), GH 3 (g3), dan GH 10 (g4).  Percobaan I menggunakan suhu ruang simpan ± 26oC (T1), dan Percobaan II menggunakan suhu ruang simpan ± 18oC (T2).  Penelitian ini menggunakan Rancangan Kelompok Teracak Sempurna sebanyak 3 ulangan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan pada percobaan I suhu simpan ±26oC  dan percobaan II suhu simpan ±18oC  viabilitas dan vigor benih Genotipe  P/F-5-193C dan GH 10 paling tinggi dari pada genotipe lainnya.  Hasil ini ditunjukkan kecambah normal total, kecepatan perkecambahan, kecambah normal kuat, panjang tajuk kecambah normal, panjang akar primer kecambah normal, dan bobot kering kecambah normal.
PENGARUH PRIMING PADA BENIH CABAI YANG SUDAH KEDALUWARSA DAN BELUM KEDALUWARSA YANG DISEMAI PADA MEDIA TANAH MASAM Agustiansyah Agustiansyah; Paul B Timotiwu; Eko Pramono
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i2.5520

Abstract

Priming merupakan teknik yang dapat digunakan untuk memperbaiki perkecambahan benih pada kondisi sub optimum.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh priming dan mutu benih terhadap vigor benih cabai yang disemai pada media  tanah masam. Penelitian  ini terdiri dari 2 percobaan yaitu Percobaan 1 yang menggunakan benih yang telah kedaluwarsa  dan Percobaan II yang menggunakan benih yang belum kedaluwarsa. Percobaan ini merupakan percobaan faktorial dalam Rancangan Acak lengkap (RAL) yang diulang sebanyak tiga kali.  Faktor pertama yaitu priming yang terdiri atas lima taraf  yaitu : perendaman dalam air,  PEG 30%, GA3 50 ppm, dan KNO3 1%.  Faktor kedua pada percobaan I  adalah benih varietas Tanjung 2 dan Kencana yang sudah kedaluwarsa berdasarkan masa simpan label.  Pada percobaan II faktor keduanya yaitu benih  varietas Tanjung 2  dan Kencana yang belum kedaluwarsa.  Data yang diperoleh  dianalisis menggunakan program statistik R studio dengan uji BNJ pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada benih yang telah kedaluwarsa perlakuan priming dengan  KNO3 dan GA3 50 ppm merupakan perlakuan terbaik untuk memperbaiki perkecambahan pada media tanah masam.  Pada benih yang belum mengalami  kedaluwarsa perlakuan priming dengan air merupakan perlakuan terbaik untuk memperbaiki perkecambahan benih.  Varietas Tanjung 2 lebih toleran dalam pertumbuhan awal pada media tanah masam  dan varietas Kencana lebih responsif pada fase perkecambahan awal di media tanah masam.
RESPON VIABILITAS BENIH KEDELAI (Glycine max L.) VARIETAS DEGA-I TERHADAP BERBAGAI PROPORSI KAPUR TOHOR SELAMA PENYIMPANAN EMPAT BULAN Izzati Iswara; Ermawati Ermawati; Sri Ramadiana; Eko Pramono
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 2 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, Mei 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i2.8946

Abstract

Penyimpanan benih yang tepat untuk mempertahankan mutu benih kedelai selama periode simpan selama mungkin hingga benih kedelai siap ditanam pada periode musim tanam selanjutnya.  Tujuan penelitian ini adalah menentukan proporsi kapur tohor optimum menghasilkan viabilitas benih kedelai tertinggi pascasimpan empat bulan.  Penelitian ini dilakukan pada Juli sampai dengan November 2021 di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.  Penelitian ini menggunakan faktor tunggal yaitu proporsi kapur tohor.  Proporsi bobot kapur tohor per bobot benih 0,0 g (b0); 7,5 g (b1); 15,0 g (b2); 22,5 g (b3); dan 30,0 g (b4) per 100 g benih dalam volume wadah simpan 3.000 ml.  Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari lima perlakuan dan lima ulangan sehingga diperoleh 25 satuan percobaan.  Homogenitas ragam perlakuan diuji dengan uji Bartlett dan aditivitas data diuji dengan uji Tukey; jika asumsi anara terpenuhi, pemisahan nilai tengah perlakuan dilanjutkan dengan perbandingan polinomial pada taraf α 5%.  Wadah simpan tersebut disimpan di ruang laboratorium benih selama empat bulan.  Pengamatan suhu dan kelembaban wadah simpan menggunakan hygrometer tipe HTC-1 pada masing-masing perlakuan.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi kapur tohor per bobot benih menghasilkan viabilitas benih tidak berbeda selama penyimpanan empat bulan.  Viabilitas benih tinggi pada proporsi kapur tohor per bobot benih didukung dengan viabilitas yang tinggi dengan nilai rata-rata daya berkecambah (DB) 91,16%; potensi tumbuh maksimum (PTM) 98,23%; kecepatan perkecambahan (KP) 23,56%/hari; kecambah normal kuat (KNK) 83,22%; panjang hipokotil (PH) 8,55 cm; bobot kering kecambah normal (BKKN) 36,07 mg serta kadar air (KA) 7,11% dan daya hantar listrik 0,18 mS/cm g rendah.