Ermawati Ermawati
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

VIABILITAS BENIH DAN VIGOR KECAMBAH EMPAT GENOTIPE SORGUM (Sorghum bicolor [L.] Moench) PASCA PENYIMPANAN 16 BULAN Muhammad Afriansyah; Ermawati Ermawati; Eko Pramono; Yayuk Nurmiaty
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i1.4779

Abstract

Sorgum merupakan tanaman serealia yang memiliki potensi sebagai sumber karbohidrat dan bahan pangan.  Penyediaan benih bermutu merupakan upaya untuk mendukung diversifikasi pangan.  Salah satu kriteria benih bermutu adalah benih yang tetap mempunyai viabilitas dan vigor yang tinggi setelah periode penyimpanan.  Tujuan penelitian ini adalah untuk megetahui viabilitas benih dan vigor kecambah empat genotipe sorgum pasca penyimpanan 16 bulan pada kondisi suhu simpan ±26oC dan ±18oC.  Penelitian ini terdiri dari dua percobaan perlakuan tunggal tidak terstruktur dengan empat genotipe sorgum yaitu Super 1 (g1), P/F-5-193C (g2), GH 3 (g3), dan GH 10 (g4).  Percobaan I menggunakan suhu ruang simpan ± 26oC (T1), dan Percobaan II menggunakan suhu ruang simpan ± 18oC (T2).  Penelitian ini menggunakan Rancangan Kelompok Teracak Sempurna sebanyak 3 ulangan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan pada percobaan I suhu simpan ±26oC  dan percobaan II suhu simpan ±18oC  viabilitas dan vigor benih Genotipe  P/F-5-193C dan GH 10 paling tinggi dari pada genotipe lainnya.  Hasil ini ditunjukkan kecambah normal total, kecepatan perkecambahan, kecambah normal kuat, panjang tajuk kecambah normal, panjang akar primer kecambah normal, dan bobot kering kecambah normal.
RESPON VIABILITAS BENIH KEDELAI (Glycine max L.) VARIETAS DEGA-I TERHADAP BERBAGAI PROPORSI KAPUR TOHOR SELAMA PENYIMPANAN EMPAT BULAN Izzati Iswara; Ermawati Ermawati; Sri Ramadiana; Eko Pramono
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 2 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, Mei 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i2.8946

Abstract

Penyimpanan benih yang tepat untuk mempertahankan mutu benih kedelai selama periode simpan selama mungkin hingga benih kedelai siap ditanam pada periode musim tanam selanjutnya.  Tujuan penelitian ini adalah menentukan proporsi kapur tohor optimum menghasilkan viabilitas benih kedelai tertinggi pascasimpan empat bulan.  Penelitian ini dilakukan pada Juli sampai dengan November 2021 di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.  Penelitian ini menggunakan faktor tunggal yaitu proporsi kapur tohor.  Proporsi bobot kapur tohor per bobot benih 0,0 g (b0); 7,5 g (b1); 15,0 g (b2); 22,5 g (b3); dan 30,0 g (b4) per 100 g benih dalam volume wadah simpan 3.000 ml.  Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari lima perlakuan dan lima ulangan sehingga diperoleh 25 satuan percobaan.  Homogenitas ragam perlakuan diuji dengan uji Bartlett dan aditivitas data diuji dengan uji Tukey; jika asumsi anara terpenuhi, pemisahan nilai tengah perlakuan dilanjutkan dengan perbandingan polinomial pada taraf α 5%.  Wadah simpan tersebut disimpan di ruang laboratorium benih selama empat bulan.  Pengamatan suhu dan kelembaban wadah simpan menggunakan hygrometer tipe HTC-1 pada masing-masing perlakuan.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi kapur tohor per bobot benih menghasilkan viabilitas benih tidak berbeda selama penyimpanan empat bulan.  Viabilitas benih tinggi pada proporsi kapur tohor per bobot benih didukung dengan viabilitas yang tinggi dengan nilai rata-rata daya berkecambah (DB) 91,16%; potensi tumbuh maksimum (PTM) 98,23%; kecepatan perkecambahan (KP) 23,56%/hari; kecambah normal kuat (KNK) 83,22%; panjang hipokotil (PH) 8,55 cm; bobot kering kecambah normal (BKKN) 36,07 mg serta kadar air (KA) 7,11% dan daya hantar listrik 0,18 mS/cm g rendah.
PENGARUH BEDA WAKTU TANAM TUMPANGSARI SINGKONG-SORGUM PADA PERTUMBUHAN, PRODUKSI, DAN VIABILITAS BENIH PASCASIMPAN DELAPAN BULAN EMPAT GENOTIPE SORGUM (Sorghum bicolor [L.] Moench) Eko Pramono; Muhammad Syamsoel Hadi; Ermawati Ermawati; Lutfiatul Maula
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 2 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, Mei 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i2.9007

Abstract

Salah satu faktor yang berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi pada pertanaman sistem tumpangsari adalah beda waktu tanam antara dua jenis tanaman.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beda waktu tanam dari tumpangsari sorgum-singkong pada pertumbuhan, produksi, dan viabilitas benih pascasimpan dari empat genotipe sorgum.  Penelitian dilaksanakan di Desa Karang Endah, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan (5.28°LS 105.27°BT) dengan ketinggian 82,3 mdpl dan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada Januari 2019 sampai Juni 2020.  Percobaan menggunakan rancangan perlakuan faktorial 2x4 yang diacak secara lengkap dalam petak berjalur (strip plot) dengan tiga ulangan dalam tiga blok.  Petak utama yaitu beda waktu tanam yang terdiri dari nol minggu  dan dua minggu.  Anak petak yaitu empat genotipe sorgum yang terdiri dari Super 1, GH-6, Suri dan GH-12.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa beda waktu tanam berpengaruh nyata pada pertumbuhan, produksi dan viabilitas pascasimpan pada variabel bobot kering brangkasan atas, bobot benih per malai, jumlah benih per malai dan kecambah normal kuat.  Genotipe berpengaruh nyata pada viabilitas benih pascasimpan kecambah normal total dan kecambah normal kuat.  Pengaruh genotipe sorgum terhadap produksi tergantung dari waktu tanam.