Hendrawani Hendrawani
Universitas Pendidikan Mandalika

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pembuatan Pestisida Nabati untuk Meningkatkan Keterampilan Petani Desa Duman Menuju Pertanian Organik Anisa Syafitri; Dewi Yuliatina; Hendrawani Hendrawani; Nur Azizah; Muhammad Roil Bilad; Siti Asmiati; Yusran Khery
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2: November 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v6i2.572

Abstract

Kegiatan PkM ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan petani, mengurangi tingkat penggunaan pestisida berbahan kimia berbahaya dan menurunkan biaya produksi pertanian di Desa Duman, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Pelatihan melibatkan tim KKN Tematik UNDIKMA yang didukung oleh Bidang Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa Duman dan bekerjasama dengan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Lingsar. Khalayak sasaran dari kegiatan pelatihan ini adalah masyarakat Desa Duman yang bekerja sebagai petani baik di area perkebunan maupun persawahan. Pelatihan dilaksanakan dengan metode ceramah dan pendampingan praktik tentang pemanfaatan dan pembuatan pestisida nabati. Penyampaian materi pelatihan dilakukan oleh Tim Penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Lingsar. Bahan baku utama pembuatan pestisida nabati ini terdiri dari daun sirsak dan daun papaya. Sedangkan bahan pendukungnya terdiri dari minyak tanah, detergent pencuci piring, dan air. Jumlah Peserta yang terlibat sebanyak 19 orang petani perkebunan dan 10 orang petani sawah. Ketercapaian tujuan kegiatan dievaluasi melalui survey respon peserta pelatihan menggunakan angket. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil observasi menunjukkan bahwa 100 % peserta memahami materi pelatihan dan mampu membuat pestisida nabati, sedangkan 79,31 % peserta lebih memilih untuk mencoba menggunakan pestisida nabati produk mandirinya sebagai zat tambahan pada pestisida sintetis kimia. Training on Making Vegetable Pesticides to Improve the Skills of Duman Village Farmers Towards Organic Farming Abstract  This PkM activity aims to improve farmers' skills, reduce the level of use of pesticides made from hazardous chemicals and reduce agricultural production costs in Duman Village, Lingsar District, West Lombok Regency, NTB. The training involved the UNDIKMA Thematic Community Service Team supported by the Duman Village Government Community Empowerment Division and in collaboration with the Lingsar District Agricultural Extension Center (BPP). The target audience of this training activity is the Duman Village community who work as farmers in both plantation and rice fields. The training was carried out using the lecture method and practical assistance on the use and manufacture of botanical pesticides. The delivery of training materials was carried out by the Extension Team from the Agricultural Extension Center (BPP) of Lingsar District. The main raw materials for making this vegetable pesticide consist of soursop leaves and papaya leaves. While the supporting materials consist of kerosene, dishwashing detergent, and water. The number of participants involved were 19 plantation farmers and 10 rice farmers. The achievement of the objectives of the activity was evaluated through a survey of participants' responses using a questionnaire. Data were analyzed descriptively. Observation results showed that 100% of participants understood the training material and were able to make vegetable pesticides, while 79.31% of participants preferred to try using their own self-made vegetable pesticides as additives to chemical synthetic pesticides.
Biointerprenership Skill Modal Sukses Pasca Pandemi Covid-19 Hulyadi Hulyadi; Muhali Muhali; Hendrawani Hendrawani; Taufik Samsuri; Baiq Mirawati; Muhammad Fuaddunazmi; Helmi Rahmawati
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2022): June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i2.724

Abstract

Mitra pengabdian ini adalah kelompok tani jamur sekecamatan pringgarata. Masalah yang paling banyak dikeluhkan petani jamur khususnya jenis merang dan tiram adalah produksi yang tidak menentu dan kualitas jamur yang sulit dipertahankan. Ada tiga komponen utama yang harus diperhatikan petani jamur untuk dapat menghasilkan panen jamur yang maksimal. Pertama jamur merupakan tumbuhan yang tidak berklorofil sehingga tidak dapat memproduksi makanannya sendiri. Jamur memperoleh maknannya dari media tumbuhnya. Jadi kualitas media tumbuh merupakan kunci untuk mendapatkan jamur dengan jumlah dan kualitas yang diharapkan. Kedua jamur rentan dengan perubahan iklim jadi petani harus mampu menciptakan lingkungan yang ideal untuk tumbuh kembang jamur. Faktor terahir yang biasanya berpengaruh dalam budidaya jamur adalah kontaminan penggangu yang biasanya hadir karena media tanam dan lingkungan yang kurang bersih atau tidak seteril. Ketiga faktor ini masih kurang dipahami oleh klompok tani jamur Desa Taman Indah Kecamatan Pringgarata sehingga hasil panennya masih belum maksimal. Ketiga faktor tersebut yang menjadi fokus tim pengabdian untuk diberikan kepada mitra untuk mendapatkan hasil panen jamur yang maksimal. Target dalam pengabdian ini adalah klompok tani dapat membuat media tanam yang ideal untuk tumbuh kembang jamur. Klompok tani juga mampu membuat larutan formalin untuk sterilisasi lingkungan media tanam jamur. Hasil kegiatan ini petani jadi lebih mehami teknik pengomposan dan kontaminan yang harus diatasi. Petani jamur memiliki keterampilan dalam merekayasa ikilim kumbung jamur untuk dapat menghasilkan produk jamur yang maksimal. Produksi maksimal ekonomi petani jamur terangkat ditengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. Iointerprenership Skill Capital Success Post-Covid-19 Pandemic This service partner is a mushroom farmer group in the Pringgarata sub-district. The problem that most mushroom farmers complain about, especially the types of straw and oysters is the erratic production and the quality of the mushrooms that are difficult to maintain. There are three main components that must be considered by mushroom farmers to be able to produce maximum mushroom harvests. First, fungi are plants that do not contain chlorophyll, so they cannot produce their own food. Mushrooms derive their meaning from their growing medium. So the quality of the growing media is the key to getting mushrooms with the expected quantity and quality. Both mushrooms are vulnerable to climate change so farmers must be able to create an ideal environment for mushroom growth. The last factor that usually affects mushroom cultivation is nuisance contaminants which are usually present due to the planting media and an environment that is not clean or not sterile. These three factors are still poorly understood by the mushroom farmer group in Taman Indah Village, Pringgarata District so the harvest is still not optimal. These three factors are the focus of the dedicated team to give to partners to get maximum mushroom yields. The target of this service is that farmer groups can make ideal planting media for mushroom growth. Farmer groups are also able to make formalin solutions for the environmental sterilization of mushroom growing media. As a result of this activity, farmers have a better understanding of composting techniques and the contaminants that must be overcome. Mushroom farmers have skills in engineering the lumbung mushroom climate to be able to produce maximum mushroom products. The maximum economic production of mushroom farmers is raised amid uncertain economic conditions. 
Pelatihan Pengolahan Nilai Dan Analisis Butir Soal Dan Hasil Belajar Berbasis Ms. Office Excel di SMP Islam Al-Azhar NW Kayangan Dahlia Rosma Indah; Hendrawani Hendrawani; Yusran Khery; Suryati Suryati; Husnul Hatimah
Abdi Masyarakat Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.877 KB) | DOI: 10.36312/abdi.v1i1.906

Abstract

Melakukan pengelolaan nilai, analisis butir soal dan hasil belajar siswa merupakan kewajiban setiap guru. Dengan begitu, guru akan dapat melakukan diagnosa masalah dalam pembelajaran, menyimpulkan tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran, dan memutuskan program tindak lanjut. Permasalahan yang ada di SMP Islam Al-Azhar NW Kayangan adalah, hanya sebagian kecil guru yang melakukan analisis butir soal dan hasil belajar siswa yang dibuktikan dengan dokumen analisis hasil belajar yang ada. Hal tersebut disebabkan oleh sebagian besar guru menganggap anlisis butir soal dan hasil belajar sebagai kegiatan yang rumit dan memeerlukan waktu yang sangat banyak. Hampir semua guru tidak menguasai program yang dapat digunakan untuk mengolah data angka. Masalah ini dapat diatasi jika guru memiliki kemampuan mengoperasikan program Ms. Office Excel sehingga proses pengolahan nilai, anlaisis butir soal dan hasil belajar dapat dilakukan dengan lebih efisien. Kegiatan telah terselenggara dengan baik. Respon peserta kegiatan sangat baik dengan skor rata-rata penilaian total yakni 82.5