Matius I Totok Dwikoryanto
Sekolah Tinggi Teologi Kadesi, Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sekolah Kristen dan Pendidikan Agama Kristen dalam Persiapan Menghadapi Era Society 5.0 Matius I Totok Dwikoryanto; Yudi Hendrilia; Carolina Etnasari Anjaya
Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 6, No 2: September 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46307/rfidei.v6i2.102

Abstract

Society 5.0 perlu dihadapi dengan persiapan yang serius dan matang dari Sekolah Kristen sebagai penyelenggara PAK.  Sekolah Kristen melalui PAK dituntut mampu melahirkan generasi unggul yang berkarakter Kristus  untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia berkualitas pada society 5.0. Dibutuhkan upaya keras untuk dapat mencapai hal ini.  Metode riset mempergunakan jenis kualitatif deskriptif dengan dilengkapi studi pustaka. Hasil dari riset ditemukan bahwa meskipun gagasan society 5.0 saat ini masih terasa sebatas konsep namun persiapan ke arah masa itu tetaplah menjadi suatu tuntutan yang harus dipenuhi. Dalam hal ini diperlukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan PAK mengingat PAK memegang peranan sangat penting dalam menyiapkan peserta didik yang unggul tidak hanya secara intelektual namun dalam karakter, mental dan spiritual. Upaya sekolah Kristen untuk menyiapkan society 5.0 adalah dengan cara: pertama,  merumuskan ulang visi dan misi sekolah.Kedua,  sekolah Kristen perlu mengembalikan orientasi atau fokus pelayanan kepada Tuhan semata. Ketiga, secara serius membangun budaya sekolah dan mengaktualisasikan secara nyata sehingga seluruh anggota keluarga sekolah dapat mengalami transformasi kehidupan serupa dengan Tuhan.   Keempat, peningkatan mutu PAK melalui pengembangan kualitas dan profesionalitas guru, pengembangan materi dan metode pembelajaran yang fleksibel dan kontekstual, peningkatan literasi bagi guru dan peserta didik serta peningkatan kesejahteraan guru.Kelima,  menyediakan sarana dan perlengkapan pembelajaran sesuai kebutuhan.Keenam, sekolah perlu membangun sinergi dengan semua pihak, yaitu gereja, masyarakat, keluarga dan dunia usaha. Salah satu program bersama yang dapat dilakukan adalah melakukan penelitian demi perkembangan ilmu PAK, ilmu sosial maupun ilmu lain. Hasil penelitian dapat membantu mengatasi permasalahan sosial dan membangun kehidupan masyarakat yang berkualitas
Pengajaran Tuhan Yesus tentang Prinsip Melayani Anak Berdasarkan Markus 7:27-28 dan 9:35-42 Matius I Totok Dwikoryanto
DIDAKTIKOS: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Duta Harapan Vol 4, No 1: Juni 2021
Publisher : STIPAK Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.722 KB) | DOI: 10.32490/didaktik.v4i1.33

Abstract

Many Christian families experience problems, the economy, unharmonious marriages, bad relationships, social media challenges, which result in children's spiritual formation often being prioritized to the church rather than the role of the family itself. Therefore, the church must be ready to be a place to prioritize teaching and child formation so that there is spiritual growth. From this, the education of children is important and the church must be able to form its mentality from childhood. By using a descriptive qualitative method and through a literature study approach to the text about the teaching of Jesus in the Gospel of Mark, it can be concluded that the teaching of the Lord Jesus must be carried out by providing maximum service to children's ministry, also paying attention to children's needs, and taking care of the physical child. The teaching of the Lord Jesus also gives meaning in the ethics of teaching faith. Even parents or the church must welcome children in every activity, especially preparing to be God's servants, this must be done as a priority for children.AbstractBanyaknya keluarga Kristen yang mengalami permasalahan, ekonomi, perkawinan yang tidak harmonis, pergaulan buruk, tantangan sosial media, yang berakibat pembinaan rohani anak seringkali diprioritas kepada gereja dari pada peran keluarga sendiri. Maka itu  gereja  harus siap menjadi tempat dalam memprioritaskan pengajaran dan pembentukan anak sehingga ada pertumbuhan rohani. Dari hal itu pendidikan kepada anak-anak merupakan hal yang  penting dan gereja harus mampu membentuk mentalitasnya dari sejak anak-anak. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dan melalui pendekatan studi pustaka terhadap teks tentang pengajaran Yesus dalam Injil Markus, dengan demikian dapat disimpulkan pengajaran Tuhan Yesus harus dilaksanakan dengan memberikan pelayanan maksimal terhadap  pelayanan Anak-anak, juga memperhatian terhadap kebutuhan anak, serta  memeliharaan jasmani Anak. Pengajaran Tuhan Yesus juga memberikan makna dalam etika pengajaran Iman bahkan Orangtua atau gereja harus Menyambut Anak dalam setiap kegiatan terlebih  mempersiapkan Menjadi Pelayan Tuhan hal itu harus dilakukan sebagai prioritas bagi anak.