Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN PENERAPAN RETRIBUSI TERMINAL LANDUNGSARI DITENGAH PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENDAPATAN SOPIR ANGKOT Poppy Indri Hastuti; Sri Indah
JIM (Jurnal Ilmu Manajemen) Vol 6, No 3 (2020): JURNAL ILMU MANAJEMEN
Publisher : BADAN PENERBITAN UNIVERSITAS WIDYAGAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jim.v6i3.1893

Abstract

ABSTRACTThe terminal is a place for stopping public transportation, both city and intercity, where potential passengers meet. with an angkot that takes him to his destination. People tend to choose urban and inter-city transportation as a means of transportation to the target area. To review retribution at the Landungsari terminal in Malang City as a service to use a parking space for transportation vehicles while waiting for departure, amidst the Corona Covid-19 virus epidemic. The fact is that public transportation drivers accept the application of terminal fees imposed by the Malang City government, the stipulation is Rp. 1,000 (one thousand rupiah). During the Corona Covid-19 Pandemic, the activities of the drivers were disturbed so that the income level decreased due to the absence of passengers. The government implements terminal fees in order to expect remuneration for the location of the terminal provided by the government for the community, especially public transportation drivers looking for income. It is recommended for drivers to comply with tax retribution payments in a timely manner so that they can help and participate in increasing regional tax results in the city of Malang in the midst of the Corona Covid-19 pandemic, by following the health protocols of both drivers and public transportation passengers such as washing hands, wearing masks and maintaining distance. Keywords: Public transportaition, corona, retribution, stationABSTRAKTerminal merupakan tempat pemberhentian kendaraan umum, baik kota maupun antarkota, tempat calon penumpang bertemu. dengan angkot yang membawanya ke tempat tujuannya. Masyarakat cenderung memilih transportasi perkotaan dan antar kota sebagai alat transportasi menuju daerah sasaran. Meninjau retribusi di terminal Landungsari Kota Malang sebagai pelayanan penggunaan tempat parkir kendaraan angkut sambil menunggu pemberangkatan, di tengah wabah virus Corona Covid-19. Faktanya, para sopir angkot menerima pemberlakuan retribusi terminal yang diberlakukan oleh Pemerintah Kota Malang, ketentuannya Rp. 1.000 (seribu rupiah). Pada saat Pandemi Corona Covid-19, aktivitas para pengemudi terganggu sehingga tingkat pendapatan menurun akibat tidak adanya penumpang. Pemerintah menerapkan biaya terminal dengan harapan adanya remunerasi bagi lokasi terminal yang disediakan oleh pemerintah bagi masyarakat, khususnya para pengemudi angkot yang sedang mencari penghasilan. Disarankan bagi para pengemudi untuk mematuhi pembayaran retribusi pajak secara tepat waktu sehingga dapat membantu dan berpartisipasi dalam meningkatkan hasil pajak daerah di kota Malang di tengah pandemi Corona Covid-19, dengan mengikuti protokol kesehatan keduanya. pengemudi dan penumpang angkot seperti mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Kata kunci: Angkutan umum, korona, retribusi, stasiun 
PELATIHAN PEMBUATAN MIKRO ORGANISME LOKAL BONGGOL PISANG UNTUK PERTANIAN BERLANJUT DI KELURAHAN GADINGKASRI KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG: Training on Making Local Microorganism of Banana Buds for Sustainable Agriculture in Gadingkasri Village Klojen District Malang City Indawan*, Edyson; I Made Indra Agastya; Reza Prokoso Dwi Julianto; Kgs. Ahmadi; Poppy Indri Hastuti
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/jms.v2i2.95

Abstract

Allah SWT menciptakan manusia sebagai khalifah atau pengelola bumi, oleh karena itu manusia telah dibekali lingkungan yang dibutuhkan yaitu tanah dan air, namun manusia sering memandang dirinya tidak sebagai pengelola tetapi pengusaha di bumi, akibatnya manusia lupa akan kaedah-kaedah pengelolaan yang benar sehingga menimbulkan berbagai kerusakan dan petaka. Apakah alam bergantung pada manusia atau manusia yang bergantung alam ?. Secara fisik alam tidak butuh penanganan langsung dari manusia, tetapi secara Oktafisik alam dipengaruhi oleh tindakan manusia. Secara fisik manusia bergantung pada alam, tetapi secara Metafisik manusia bukan bergantung pada alam, tetapi kepada pencipta alam semesta. Mikro Organisme Lokal (MOL) adalah kumpulan mikroorganisme yang bisa diperbanyak dan berfungsi sebagai starter. Larutan hasil fermentasi berbahan dasar dari berbagai sumber daya yang tersedia, mengandung unsur hara mikro dan makro, mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organik dari bonggol pisang dan sisa tanaman sebagai perangsang pertumbuhan, dan sebagai agen pengendali hama dan penyakit tanaman, sehingga berfungsi sebagai dekomposer, pupuk hayati dan pestisida organik. Bioaktif yang diproduksi dengan bantuan mikrobia unggul yang tetap bertahan di dalam bahan dan berperan sebagai agensia hayati dalam pertanian berlanjut di kelurahan Gadingkasri kecamatan Klojen kota Malang.