Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Effect of Kangaroo Treatment Method on Temperature Body in Low Birth Weight Infants Ni Komang Ayu Resiyanthi; Ni Kadek Sulasih; A.A Istri Dalem Hana Yundari
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 3 No 2 (2021): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.551 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v3i2.418

Abstract

The prevalence of LBW in Indonesia is 6.2% of 47,011 births, while in Bali Province LBW is 5.6% of 786 births (Riskesdas, 2018). Data shows that more than 20 million babies worldwide are estimated to be born with LBW. Hypothermia is the most common problem found in babies with LBW, so nursing actions are needed that can overcome the problem of hypothermia in LBW. Kangaroo Mother Care (KMC) is one of the nursing actions that can be attempted to overcome this hypothermic problem. The purpose of this study was to determine the effect of the Kangaroo Mother Care (KMC) method on temperature stability in Low Birth Weight (LBW) infants in the Perinatology Room of the Gianyar Regional General Hospital. This type of research is pre experimental design with one-group pre-post test design. Sampling using quota sampling technique with a sample size of 17 babies. Samples were selected based on inclusion and exclusion criteria, where one of the inclusion criteria was LBW who did not have congenital abnormalities, babies who had reflexes and had good coordination of suction and swallowing. After the sample is selected, then a pretest is carried out by measuring the baby's body temperature, then the mother of the baby is taught about KMC for 15 minutes and then asked to repeat independently for 60 minutes, and after that do a posttest, namely measuring the temperature after giving the KMC method. Analysis of the effect of Kangaroo Mother Care (KMC) on the temperature stability of infants using the statistical test paired t-test results obtained p value = 0.000 so that p value <0.05. This shows that there is an effect of the Kangaroo Mother Care (KMC) method on temperature stability in LBW babies in the Perinatology Room of the Gianyar Regional General Hospital.
Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Perilaku Merokok Konvensional dan Elektrik Pada Remaja Di Kota Denpasar Ni Luh Putu Devhy; A.A Istri Dalem Hana Yundari
Bali Medika Jurnal Vol 4 No 2 (2017): Bali Medika Jurnal Vol 4 No 2 Desember 2017
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v4i2.5

Abstract

Latar Belakang: Jumlah remaja yang merokok elektrik khususnya pada siswa SMA semakin meningkat. Berdasarkan penelitian rokok elektrik memiliki bahaya yang sama dengan rokok konvensional, seperti menimbulkan kecanduan, penyakit berbahaya dan mengganggu perkembangan otak. Penelitian ini bertujuan menilai proporsi siswa SMA swasta yang merokok elektrik dan faktor yang memengaruhinya.Metode: Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional study yang dilaksanakan di  suatu SMA swasta di Kota Denpasar  selama 3 bulan dari Januari  sampai Maret  2017. Sampel dipilih secara keseluruhan sebanyak 174 orang. Data dikumpulkan menggunakan angket. Analisis data untuk menilai faktor yang memengaruhi perilaku merokok elektrik menggunakan poisson regresi.Hasil: Berdasarkan hasil penelitian rata-rata umur subyek adalah 16 tahun dan semuanya berjenis kelamin laki-laki. Proporsi siswa yang pernah mencoba-coba menggunakan rokok elektrik sebesar 61,38 % (72 orang) dan yang tetap atau aktif merokok elektrik sebesar 25,29% (44 orang).  Berdasarkan hasil analisis, faktor-faktor yang mempengaruhi merokok elektrik pada Siswa SMA swasta di Denpasar adalah siswa yang tidak percaya merokok berbahaya terhadap kesehatan berpeluang 2,8 kali untuk merokok elektrik secara aktif dibandingkan yang percaya (95%CI 1,6-4,8). Siswa yang mempunyai keluarga merokok berpeluang 2,5 kali untuk merokok elektrik dibandingkan yang tidak punya,  serta siswa yang mempunyai teman merokok berpeluang 2,6 kali untuk merokok elektrik dibandingkan yang tidak punya. Kesimpulan: Perilaku merokok elektrik secara aktif pada siswa SMA swasta di Denpasar tergolong tinggi. Ketidakpercayaan terhadap bahaya rokok terhadap kesehatan, adanya keluarga dan teman yang merokok terbukti sebagai faktor. Untuk itu penting edukasi yang dapat meyakinkankan mereka tentang bahaya rokok elektrik dan intervensi melalui pendekatan keluarga serta teman sebaya.
PENYULUHAN BAHAYA PENYALAHGUNAAN NAPZA SERTA PENGENALAN PENGELOLAAN SPESIMEN PEMERIKSAAN NAPZA PADA KELOMPOK SISWA PEDULI AIDS DAN NARKOBA DI SMAN 7 DENPASAR Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; Anak Agung Istri Dalem Hana Yundari; Ni Luh Putu Dewi Puspawati; I Nyoman Asdiwinata; Didik Prasetya
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 8: Agustus 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.502 KB)

Abstract

Badan Narkotika Nasional (2019) menyebutkan bahwa prevalensi penyalahgunaan NAPZA pada tahun 2019 mengalami kenaikan 0,03% jadi 3,6 juta orang di Indonesia. Bahkan saat masa pandemi covid 19 mengalami peningkatan kasus pengguna NAPZA yang cukup besar. Jumlah kasus NAPZA di Bali mengalami peningkatan selama tahun 2020. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMAN 7 Denpasar terhadap bahaya penyalahgunaan NAPZA, serta memberikan pengenalan pengetahuan pada siswa terhadap pengelolaan spesimen dalam pemeriksaan NAPZA. Metode Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan ceramah, diskusi, dan percobaan pemeriksaan. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan siswa terhadap bahaya penyalahgunaan NAPZA setelah dilakukannya penyuluhan, diketahui hasil kuesioner pada kategori baik sebanyak 90%, dan juga terjadi peningkatan pengetahuan siswa terhadap tahapan pengelolaan spesimen pemeriksaan NAPZA setelah dilakukannya penyuluhan, dimana hasil kuesioner pada kategori baik mencapai 15 orang (75%).
Deteksi Dini Gejala Dengue Shock Syndrome Pada Masyarakat Awam di Lingkungan Banjar Buana Desa Kelurahan Padangsambian I Nyoman Asdiwinata; Ni Luh Putu Dewi Puspawati; Anak Agung Istri Dalem Hana Yundari; Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; Didik Prasetya
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i11.7327

Abstract

ABSTRAK Demam berdarah merupakan salah satu endemic yang teerjadi di Indonesia hampir setiap tahunnya. Kasus tahun 2021 mencapai 2.185 menderita demam berdarah hingga bulan Agustus 2021. Selain menghadapi pandemic COVID-19, masyarakat Kota Denpasar juga menghadapi permasalah Demam berdarah dengan jumlah kasus 35 sampai 45 orang setiap bulannya. Permasalahan bagi masyarakat awam yang paling ditakutkan adalah kondisi renjatan demam dengue atau Dengue Shock Syndrome. Kegiatan ini berupaya untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran terkait dengue shock syndrome agar mampu menjadi penolong dalam keluarga dengan cara mengindetifikasi gejala dengue shock syndrome dengan tepat. Pengadian Kepada Masyarakat ini menggunakan tiga metode yaitu survey lapangan untuk mengobservasi kondisi lingkungan dan kebiasaan masyarakat terkait Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), memberikan ceramah dan diskusi terkait dengue shock syndrome, dan melakukan demostrasi penggunaan bubuk abate. Survey lapangan ditemukan terdapat 29 Kepala Keluarga (KK) yang berada dilingkungan tersebut dan 58,6% menggunakan ember sebagai bak mandi. Setelah diberikannya penyuluhah dengue shock syndrome 85,3% masyarakat memiliki pengetahuan sedang dan masyarakat mampu melakukan demonstrasi penggunaan bubuk abate dengan benar. Pengetahuan dan keterampilan masyarakat terkait deteksi dini gejala dengue shock syndrome Sebagian besar memiliki pengetahuan sedang dan pemberian informasi dan peningkatan pengetahuan harus tetap digalakkan dengan teratur agar kesadaran masyarakat akan bahaya dengue shock syndrome tetap baik. Kata Kunci: Dengue Shock Syndrome, Deteksi Dini, Masyarakat Awam  ABSTRACT Dengue fever is one of the endemics that occurs in Indonesia almost every year. Cases in 2021 reached 2,185 suffering from dengue fever until August 2021. In addition to facing the COVID-19 pandemic, the people of Denpasar City are also facing the problem of dengue fever with 35 to 45 cases every month. The most feared problem for ordinary people is the condition of dengue fever shock or Dengue Shock Syndrome. This activity seeks to provide knowledge and awareness regarding dengue shock syndrome in order to be able to be a helper in the family by correctly identifying the symptoms of dengue shock syndrome. This Community Service uses three methods, namely field surveys to observe environmental conditions and community habits related to the Eradication of Mosquito Nests (PSN), giving lectures and discussions related to dengue shock syndrome, and demonstrating the use of abate powder. The field survey found that there were 29 households (KK) in the neighborhood and 58.6% used a bucket as a bath. After being given dengue shock syndrome counseling, 85.3% of the community had moderate knowledge and the community was able to demonstrate the use of abate powder correctly. Community knowledge and skills related to early detection of symptoms of dengue shock syndrome Most of them have moderate knowledge and the provision of information and knowledge improvement must be encouraged regularly so that public awareness of the dangers of dengue shock syndrome remains good. Keywords: Common People, Dengue Shock Syndrome, Early Detection
Effect of Kangaroo Treatment Method on Temperature Body in Low Birth Weight Infants Ni Komang Ayu Resiyanthi; Ni Kadek Sulasih; A.A Istri Dalem Hana Yundari
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 3 No 2 (2021): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.551 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v3i2.418

Abstract

The prevalence of LBW in Indonesia is 6.2% of 47,011 births, while in Bali Province LBW is 5.6% of 786 births (Riskesdas, 2018). Data shows that more than 20 million babies worldwide are estimated to be born with LBW. Hypothermia is the most common problem found in babies with LBW, so nursing actions are needed that can overcome the problem of hypothermia in LBW. Kangaroo Mother Care (KMC) is one of the nursing actions that can be attempted to overcome this hypothermic problem. The purpose of this study was to determine the effect of the Kangaroo Mother Care (KMC) method on temperature stability in Low Birth Weight (LBW) infants in the Perinatology Room of the Gianyar Regional General Hospital. This type of research is pre experimental design with one-group pre-post test design. Sampling using quota sampling technique with a sample size of 17 babies. Samples were selected based on inclusion and exclusion criteria, where one of the inclusion criteria was LBW who did not have congenital abnormalities, babies who had reflexes and had good coordination of suction and swallowing. After the sample is selected, then a pretest is carried out by measuring the baby's body temperature, then the mother of the baby is taught about KMC for 15 minutes and then asked to repeat independently for 60 minutes, and after that do a posttest, namely measuring the temperature after giving the KMC method. Analysis of the effect of Kangaroo Mother Care (KMC) on the temperature stability of infants using the statistical test paired t-test results obtained p value = 0.000 so that p value <0.05. This shows that there is an effect of the Kangaroo Mother Care (KMC) method on temperature stability in LBW babies in the Perinatology Room of the Gianyar Regional General Hospital.
Effects of Progressive Mobilization on Hemodynamic Status of Bedridden Patients in the Intensive Care Unit (ICU) A.A Istri Dalem Hana Yundari; Ni Luh Putu Thrisnadewi; Ni Made Nopitawati
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 10 No 2 (2023): MAY 2023
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v10i2.702

Abstract

Patients treated in ICU generally last for an extended period due to the severity of the patient’s suffering. One of the efforts made by nurses to improve the functional and hemodynamic status of patients is to mobilize. Progressive mobilization given to the patient is expected to cause an excellent hemodynamic response. In the upright sitting position, the performance of the lungs, both in the distribution of ventilation and perfusion, will improve during mobilization. This study contributed to knowing the effectiveness of progressive mobilization on hemodynamic status in bedridden patients in the ICU. The design used Pre-Experiment research with one group pre-test and post-test design. Thirty samples were selected in the ICU for 21 days. Data analysis used Paired T-Test analysis. There is an effect of progressive mobilization on the hemodynamic status of patients in ICU (pulse: p-value 0.000, respiratory rate p-value 0.000, systolic blood pressure p-value 0.000, diastolic blood pressure p-value 0.004, MAP p-value 0.000, and SaO2 p-value 0.000). There is an effect of progressive mobilization on the hemodynamic status of patients in the ICU. It is expected that nurses and physiotherapists in hospitals would continue to apply progressive march in an effort to overcome the problem of hemodynamic disorders in the ICU
PENYULUHAN BAHAYA LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) SERTA PENGENALAN PENGELOLAAN SPESIMEN URINE DALAM PEMERIKSAAN TIMBAL KEPADA SISWA-SISWI SMK KESEHATAN BALI MEDIKA DENPASAR Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; Anak Agung Istri Dalem Hana Yundari; Ni Luh Putu Dewi Puspawati; I Nyoman Asdiwinata; Didik Prasetya
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 7: Juli 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Polusi logam berat timbal (Pb) berkaitan dengan asap kendaraan. Organ tubuh yang menjadi sasaran keracunan timbal adalah sistem peredaran darah, sistem saraf, sistem saluran kemih, sistem reproduksi, sistem endokrin, dan jantung. Ekskresi timbal melalui urin sebanyak 75-80%. Urine merupakan sisa metabolisme tubuh yang dapat memberikan gambaran keadaan kesehatan tubuh kita. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan yang paling dianjurkan sebagai screening test keracunan timbal. Tujuan dilakukan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar terhadap bahaya logam berta timbal serta memberikan pengenalan pengetahuan pada siswa terhadap pengelolaan spesimen urine dalam pemeriksaan logam berat timbal. Metode Pengabdian masyarakat dilakukan dengan ceramah, diskusi, dan percobaan pemeriksaan. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan siswa terhadap bahaya logam berat timbal setelah dilakukannya penyuluhan, diketahui hasil kuesioner pada kategori baik sebanyak 94%, dan juga terjadi peningkatan pengetahuan siswa terhadap tahapan pengelolaan spesimen urine dalam pemeriksaan logam berat timbal setelah dilakukannya percobaan, dimana hasil kuesioner pada kategori baik mencapai 89%.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) TENTANG MANAJEMEN KLINIS PASIEN COVID–19 DI RSUD SANJIWANI GIANYAR Hana Yundari
Jurnal Insan Cendekia Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Insan Cendekia
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jic.v8i1.798

Abstract

Manajemen klinis COVID-19 adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk menegakkan diagnosis, melaksanakan tata laksana pengobatan dan tindakan terhadap pasien COVID-19. Perawat menjadi petugas kesehatan pertama yang kontak dengan pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2, Oleh karena itu perlu memahami tanda dan gejala penyakit secara sistematis untuk memastikan penerapan segera tindakan pencegahan tambahan untuk menghentikan transmisi penularan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang tingkat pengetahuan perawat IGD RSUD Sanjiwani Gianyar tentang manajemen klinis pasien COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif, pada 30 sampel melalui teknik total sampling. Instrumen yang digunakan berupa tes kuesioner diolah secara univariat. Pendekatan pengambilan data dengan digital karena pandemi. Penelitian dilakukan tanggal 16 November 2020 sampai 30 November 2020 di IGD RSUD Sanjiwani Gianyar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 27 responden atau 90% memiliki pengetahuan baik, 1 responden atau 3,3% memiliki pengetahuan cukup dan 2 responden atau 6,7% memiliki pengetahuan kurang. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua tenaga kesehatan untuk meningkatakan perkembangan pengetahuan tentang COVID-19 dan dapat memberikan kontribusi dalam mengevaluai program pelayanan kesehatan.