Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

IDENTIFIKASI TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA KUKU ANAK Sri Idayani; Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 13 No. 01 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v13i1.401

Abstract

Salah satu penyakit yang paling umum tersebar dan sering menjangkiti banyak manusia diseluruh dunia adalah kecacingan. Cacing secara umum tidak selalu menyebabkan penyakit berbahaya tetapi bisa mengakibatkan masalah kesehatan kronis yang ada keterkaitannya dengan faktor ekonomis. Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan cacing golongan nematoda usus yang menginfeksi manusia yang menelan telurnya melalui rute fekal oral. Dampak kecacingan dapat menimbulkan kerugian terhadap kebutuhan gizi karena berkurangnya kalori dan protein serta kehilangan darah. Selain itu, bisa menghambat perkembangan fisik, kecerdasan dan produktivitas kerja serta menurunkan ketahanan tubuh. Penelitian ini merupakan jenis deskriptif dengan jumlah responden sebanyak 17 anak usia 6-12 tahun. Identifikasi telur cacing Soil Transmitted Helminths (STH) pada kuku anak usia 6-12 tahun menggunakan metode apung (flotation method). Penelitian ini memberikan hasil bahwa semua sampel kuku anak usia 6-12 tahun tidak ditemukan adanya telur Soil Transmitted Helminths (STH).  Sebagian besar anak usia 6-12 tahun sudah memiliki personal hygiene baik dan cukup. Hasil tersebut diperoleh dari hasil wawancara yang meliputi  kebiasaan memotong kuku, mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum dan setelah makan serta bermain dan menggunakan alas kaki. Berdasarkan hasil identifikasi telur cacing pada seluruh sampel kuku anak usia 6-12 tahun diperoleh hasil negatif tidak ditemukan adanya telur Soil Transmitted Helminths (STH).
DETERMINATION CARBOHYDRATE LEVEL OF WHITE RICE IN THE RICE COOKER HEATING PROCESS WITH TIME VARIATION Luh Made Widhyasari; Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; Putu Ayu Parwati
Bali Medika Jurnal Vol 4 No 2 (2017): Bali Medika Jurnal Vol 4 No 2 Desember 2017
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v4i2.9

Abstract

Rice is the staple food of processed rice commonly consumed by the people of Indonesia. The content of rice consists of carbohydrates, protein, fat, and water. Carbohydrates have a role as a major energy source for humans to perform its activities. People tend to prefer to consume rice in a warm environment. Rice warmers are widely used in the community is a rice cooker. The purpose of this study is to determine the carbohydrate levels in rice heated in a rice cooker with a time variation of 0; 6; 12; 18 and 24 hours. This type of research is quantitative where the data is presented without statistics and described descriptively. This study was conducted in May 2017 using a sample of rice heated in a rice cooker with variations of time. Result: Obtained carbohydrate content from time variation 0 hours, 6 hours, 12 hours, 18 hours and 24 hours that is 16,87%, 14,22%, 10,26%, 9,30% and 8,97%. Based on the results of research can be concluded that the longer time the rice in the rice cooker, the lower the carbohydrate level. This research can be used as input matter for society to arrange healthy lifestyles in concuming carbohydrate everyday especially for diabetics is expected to not consume rice immediately after ripe, but wait a few minutes to decreas carbohydrate level. 
PENYULUHAN BAHAYA PENYALAHGUNAAN NAPZA SERTA PENGENALAN PENGELOLAAN SPESIMEN PEMERIKSAAN NAPZA PADA KELOMPOK SISWA PEDULI AIDS DAN NARKOBA DI SMAN 7 DENPASAR Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; Anak Agung Istri Dalem Hana Yundari; Ni Luh Putu Dewi Puspawati; I Nyoman Asdiwinata; Didik Prasetya
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 8: Agustus 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.502 KB)

Abstract

Badan Narkotika Nasional (2019) menyebutkan bahwa prevalensi penyalahgunaan NAPZA pada tahun 2019 mengalami kenaikan 0,03% jadi 3,6 juta orang di Indonesia. Bahkan saat masa pandemi covid 19 mengalami peningkatan kasus pengguna NAPZA yang cukup besar. Jumlah kasus NAPZA di Bali mengalami peningkatan selama tahun 2020. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMAN 7 Denpasar terhadap bahaya penyalahgunaan NAPZA, serta memberikan pengenalan pengetahuan pada siswa terhadap pengelolaan spesimen dalam pemeriksaan NAPZA. Metode Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan ceramah, diskusi, dan percobaan pemeriksaan. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan siswa terhadap bahaya penyalahgunaan NAPZA setelah dilakukannya penyuluhan, diketahui hasil kuesioner pada kategori baik sebanyak 90%, dan juga terjadi peningkatan pengetahuan siswa terhadap tahapan pengelolaan spesimen pemeriksaan NAPZA setelah dilakukannya penyuluhan, dimana hasil kuesioner pada kategori baik mencapai 15 orang (75%).
Deteksi Dini Gejala Dengue Shock Syndrome Pada Masyarakat Awam di Lingkungan Banjar Buana Desa Kelurahan Padangsambian I Nyoman Asdiwinata; Ni Luh Putu Dewi Puspawati; Anak Agung Istri Dalem Hana Yundari; Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; Didik Prasetya
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i11.7327

Abstract

ABSTRAK Demam berdarah merupakan salah satu endemic yang teerjadi di Indonesia hampir setiap tahunnya. Kasus tahun 2021 mencapai 2.185 menderita demam berdarah hingga bulan Agustus 2021. Selain menghadapi pandemic COVID-19, masyarakat Kota Denpasar juga menghadapi permasalah Demam berdarah dengan jumlah kasus 35 sampai 45 orang setiap bulannya. Permasalahan bagi masyarakat awam yang paling ditakutkan adalah kondisi renjatan demam dengue atau Dengue Shock Syndrome. Kegiatan ini berupaya untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran terkait dengue shock syndrome agar mampu menjadi penolong dalam keluarga dengan cara mengindetifikasi gejala dengue shock syndrome dengan tepat. Pengadian Kepada Masyarakat ini menggunakan tiga metode yaitu survey lapangan untuk mengobservasi kondisi lingkungan dan kebiasaan masyarakat terkait Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), memberikan ceramah dan diskusi terkait dengue shock syndrome, dan melakukan demostrasi penggunaan bubuk abate. Survey lapangan ditemukan terdapat 29 Kepala Keluarga (KK) yang berada dilingkungan tersebut dan 58,6% menggunakan ember sebagai bak mandi. Setelah diberikannya penyuluhah dengue shock syndrome 85,3% masyarakat memiliki pengetahuan sedang dan masyarakat mampu melakukan demonstrasi penggunaan bubuk abate dengan benar. Pengetahuan dan keterampilan masyarakat terkait deteksi dini gejala dengue shock syndrome Sebagian besar memiliki pengetahuan sedang dan pemberian informasi dan peningkatan pengetahuan harus tetap digalakkan dengan teratur agar kesadaran masyarakat akan bahaya dengue shock syndrome tetap baik. Kata Kunci: Dengue Shock Syndrome, Deteksi Dini, Masyarakat Awam  ABSTRACT Dengue fever is one of the endemics that occurs in Indonesia almost every year. Cases in 2021 reached 2,185 suffering from dengue fever until August 2021. In addition to facing the COVID-19 pandemic, the people of Denpasar City are also facing the problem of dengue fever with 35 to 45 cases every month. The most feared problem for ordinary people is the condition of dengue fever shock or Dengue Shock Syndrome. This activity seeks to provide knowledge and awareness regarding dengue shock syndrome in order to be able to be a helper in the family by correctly identifying the symptoms of dengue shock syndrome. This Community Service uses three methods, namely field surveys to observe environmental conditions and community habits related to the Eradication of Mosquito Nests (PSN), giving lectures and discussions related to dengue shock syndrome, and demonstrating the use of abate powder. The field survey found that there were 29 households (KK) in the neighborhood and 58.6% used a bucket as a bath. After being given dengue shock syndrome counseling, 85.3% of the community had moderate knowledge and the community was able to demonstrate the use of abate powder correctly. Community knowledge and skills related to early detection of symptoms of dengue shock syndrome Most of them have moderate knowledge and the provision of information and knowledge improvement must be encouraged regularly so that public awareness of the dangers of dengue shock syndrome remains good. Keywords: Common People, Dengue Shock Syndrome, Early Detection
Gambaran Kecacingan Soil Transmitted Helminth (STH) Pada Kuku Perajin Batu Bata Sri Idayani; Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri
Surya Medika: Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 18, No 1 (2023)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/sm.v18i1.770

Abstract

Background of Study: Worms are one type of infectious disease caused by parasitic animals, namely worms. Polluted soil is the cause of the transfer of worm eggs from the soil into the human body through hands or nails containing worm eggs, then the eggs enter the mouth with food. This condition often occurs in children who often play on the ground as well as in adults who work in the garden or in the fields. This study aims to determine the description of worms in brick craftsmen.Methods: This research is a descriptive type with 30 respondents. The sampling technique used was purposive sampling. Worm data was obtained by interviewing about personal hygiene and personal protective equipment as well as examining worm eggs on the nails of brick craftsmen. The results of the questionnaire and examination of worm eggs were analyzed descriptively.Results: The results showed that there was no infection with Soil Transmitted Helminths worms in brick craftsmen in X Village, Jembrana Regency. Most of the brick craftsmen already have personal hygiene in the good and sufficient category. These results are reinforced by the results of interviews about personal hygiene and personal protective equipment which includes nail hygiene, hand washing habits, the habit of using footwear and gloves.Conclusion: It is hoped that brick craftsmen will further increase awareness of maintaining personal hygiene and using Personal Protective Equipment while working so that they can prevent the danger of infection with Soil Transmitted Helminth worm eggs.Keywords: Nails; Soil Transmitted Helminths; Bricks crafters
STUDI KELAYAKAN MATA AIR SEBAGAI SUMBER AIR MINUM TANPA PENGOLAHAN DI DESA KUKUH, TABANAN Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; Nyoman Sudarma; Diah Prihatiningsih
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 1 (2018): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.957 KB)

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian terhadap kelayakan mata air sebagai sumber air minum tanpa pengolahan di Desa Kukuh, Kabupaten Tabanan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif tentang uji kelayakan kualitas air berdasarkan parameter fisika dan mikrobiologi pada air dari sumber mata air. Hasil identifikasi kelayakan kualitas air minum dalam tiga kali pengukuran secara berturut-turut memberikan hasil sebagai berikut: a). Parameter fisika menunjukkan suhu diatas standar ketetapan dengan rata-rata sebesar 24,43◦C, b). Parameter mikrobiologi menunjukkan adanya kandungan bakteri Coliform dengan jumlah rata-rata 124 Coliform/100 mL. Berdasarkan hasil identifikasi pada parameter fisika dan mikrobiologi menunjukkan bahwa hasil identifikasi pada parameter fisika dan mikrobiologi belum memenuhi standar kualitas air minum disebabkan suhu sampel air yang relatif tinggi dan adanya kandungan bakteri Coliform dalam sampel air.Kata Kunci: Kualitas sumber mata air, Parameter Fisika, Parameter Mikrobiologi.ABSTRACTThe research on the feasibility of springs as a source of drinking water without processing in Kukuh village, Tabanan regency has been conducted. This research used descriptive research on the feasibility of water quality based on physical and microbiological parameters on water from a spring source. The results of the identification of the feasibility of drinking water quality in three times were : a). physical parameters show relatively high temperatures with an average of 24,43oC. b). Microbiological parameters indicated the presence of Coliform Bacteria with an average number of 124 Coliform/100 mL. The results of the identification on physical and microbiological parameters showed that the identification results had not met drinking water quality standars, this is due to the relatively high temperature of the water sample and the presence of Coliform Bacteria in water samples.Keywords : Springs quality, Physical parameters, Microbiological parameters.
SCREENING TEST AMPHETAMIN PADA URINE MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; Nyoman Sudarma; Putu Gede Subhaktyasa
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 3 (2020): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.016 KB)

Abstract

ABSTRAKBerdasarkan hasil survey Badan Narkotika Nasional tahun 2016 menyatakan bahwa adakecenderungan semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi angka prevalensipenyalahgunaan narkotika. Penyalahgunaan NAPZA pada kelompok mahasiswa rentang usia 16-24tahun di Provinsi Bali meningkat setiap tahun (Suarjana, 2018). Penyalahgunaan NAPZA ini sangatberpengaruh terhadap kesehatan, dapat megubah fungsi fisik dan psikologis, mempengaruhikesadaran seseorang bahkan mengakibatkan kematian. Penyalahgunaan NAPZA pada kelompokmahasiswa menjadi permasalahan yang harus ditindaklanjuti secara serius mengingat kelompok inimerupakan generasi muda penerus bangsa (Hidayat, 2016). Tujuan dilakukannnya kegiatanpengabdian masyarakat ini adalah: 1. Menambah pengetahuan mahasiswa angkatan XIII ProdiTeknologi Laboratorium Medis STIKes Wira Medika Bali terkait bahaya dan dampak PenyalahgunaanNAPZA. 2. Melakukan screening test Amphetamine dengan menggunakan Rapid Test pada urinemahasiswa angkatan XIII Prodi Teknologi Laboratorium Medis STIKes Wira Medika Bali. Metodekegiatan yang dilakukan adalah pemberian kuisioner sebagai survey terhadap pemahaman terkaitNAPZA dan selanjutnya dilakukan Screening Test pada urin mahasiswa dengan metode Strip Testmenggunakan Rapid Test Amphetamin. Berdasarakan hasil survey tingkat pengetahuan mahasiswadengan penyebaran kuisioner menunjukkan bahwa mahasiswa yang menjawab soal dengan hasil100% benar adalah sejumlah 90% siswa. Hasil screening test NAPZA golongan Amphetaminmenunjukkan bahwa keseluruhan mahasiswa sebanyak 22 mahasiswa memberikan hasil negatif.Kata kunci: penyuluhan, screening test, Amphetamine, mahasiswa, urine.
IDENTIFIKASI RESIDU PESTISIDA ORGANOFOSFAT DAN KARBAMAT PADA BUAH DAN SAYUR YANG DIJUAL DI PASAR BADUNG DESA DAUH PURI KANGIN DENPASAR BALI TAHUN 2019 Nyoman Sudarma; Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; Diah Prihatiningsih
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 4, No 1 (2020): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.308 KB)

Abstract

Pestisida memiliki peranan penting dalam bidang pertanian.Jenis pestisida yang banyak digunakan adalah pestisida golongan organofosfat dan karbamat. Pestisida mengkontaminasi tanaman hasil pertanian berupa residu yang dapat terkonsumsi oleh konsumen. Residu pestisida tidak hanya menempel pada tanaman hasil pertanian, akan tetapi dapat diserap oleh akar dan batang dari tanah sehingga dapat terakumulasi pada umbi, batang, daun, dan buah. Residu pestisida dapat menyebabkan efek tidak langsung terhadap konsumen, akan tetapi dapat menimbulkan efek jangka panjang terhadap kesehatan, diantaranya gangguan syaraf dan metabolisme enzim.Pasar Badung merupakan pasar terbesar di Bali dan merupakan pusat perdagangan termasuk sayur dan buah yang didatangkan berbagai daerah baik dalam Bali maupun luar Bali. Mengingat sayur dan buah merupakan kebutuhan pangan masyarakat sehingga perlu dilakukan analisis terhadap residu pestisida yang menempel karena dapat mempengaruhi kesehatan bagi yang mengkonsumsinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi residu pestisida golongan organofosfat dan karbamat pada sayur dan buah yang dijual di pasar Badung sehingga kadarresidu pestisida dapat dibandingkan sesuai dengan Batas Maksimum Residu (BMR) yang diijinkan menurut SNI 7313:2008 mengenai Batas maksimum residu pestisida pada hasil pertanian. Sampel sayur dan buah yang diidentifikasi sebanyak 15 yaitu sawi hijau, sawi putih, brokoli, kembang kol, wortel, kacang panjang, bayam, buncis, tomat, pokcay, selada, lemon, kentang, apel, dan anggur. Identifikasi residu pestisida dilakukan dengan alat GC-MS. Berdasarkan hasil identifikasi, ke lima belas sampel sayur dan buah tidak ada mengandung pestisida baik golongan organofosfat maupun karbamat.Kepada masyarakat disarankan agar masyarakat tetap waspada dalam mengkonsumsi maupun mengolah sayur maupun buah.
Penyuluhan pencegahan peningkatan penyalahgunaan napza di masa pandemi covid-19 pada remaja sekaa teruna teruni banjar padang sumbu kelod denpasar: Counceling on the prevention of drugs abuse during the covid-19 pandemic on adolescent in denpasar Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; A.A.Istri Dalem Hana Yundari; Ni Luh Putu Dewi Puspawati; I Nyoman Asdiwinata
Bhakti Community Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Bhakti Community Journal
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.486 KB) | DOI: 10.36376/bcj.v1i1.9

Abstract

Pandemi Covid 19 sangat rentan memicu stres. Kondisi ini dikhawatirkan dengan mudah mempengaruhi seseorang untuk terjerumus menggunakan dan bahkan mengedarkan NAPZA. Pada masa pandemi seluruh pelajar melaksanakan pembelajaran secara daring, tidak sedikit dari pelajar yang menggunakan waktunya untuk keluar rumah untuk berbagai kegiatan. Hal tersebut tentunya sangat rawan dimanfaatkannya menjadi pengedar atau kurir narkoba. Pencegahan terhadap penyalahgunaan NAPZA di kalangan remaja sangat penting untuk dilakukan melalui kegiatan penyuluhan. Pengetahuan yang di dapat oleh remaja diharapkan dapat memperkuat keyakinan dan mental remaja dan masyarakat untuk dapat dengan tegas menolak penyalahgunaan NAPZA. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terhadap bahaya penyalahgunaan NAPZA. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan terjadinya peningkatan pengatahuan remaja sekaa teruna-teruni Banjar Padangsumbu Kelod Denpasar terhadap bahaya penyalahgunaan NAPZA.
Edukasi pencegahan penyakit infeksi saluran kencing pada pedagang pasar agung peninjoan denpasar : Education for the prevention of urinary tract infections in traders of market agung, peninjoan denpasar Didik Prasetya; Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; A.A. Istri Dalem Hana Yundari; Ni Luh Putu Dewi Puspawati; I Nyoman Asdiwinata
Bhakti Community Journal Vol. 1 No. 2 (2022): Bhakti Community Journal
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.058 KB) | DOI: 10.36376/bcj.v1i2.10

Abstract

Indonesia sedang menggalakkan program   peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup sehat. Kesuksesan suatu pembangunan yang dijalankan bergantung dari kualitas sumber daya manusia. Kesehatan merupakan unsur penting dalam menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif. Depkes RI (2019) menyebutkan bahwa prevalensi Infeksi saluran kemih (ISK) di Indonesia masih cukup tinggi dan diperkirankan jumlah penderita ISK di Indonesia adalah 90-100 kasus per 100.000 penduduk pertahunnya atau sekitar 180.000 kasus baru pertahun. Pedagang pasar termasuk kategori rawan terkena infeksi saluran kemih dikarenakan banyak pedagang cenderung menahan ketika terasa buang air kecil (BAK) dikarenakan lapak masih ramai oleh pembeli, disamping itu juga kebersihan toilet pasar yang kurang terjaga dan penggunaannya secara bergantian oleh para warga pasar. Metode Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan ceramah, diskusi, pengisisan kuisioner, serta pembagian paket hygiene. Melalui kegiatan ini terlihat bahwa terjadi peningkatan pengetahuan kader pedagang pasar terhadap penyakit ISK setelah dilakukannya edukasi, hasil kuesioner menunjukkan pada kategori baik sebanyak 80%, cukup 15% dan kurang 5%. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan kader pedagang tentang penyakit ISK, cara pencegahan, dan pemeriksaan secara medis. Harapannya informasi yang didapat bisa diteruskan kepada para pedagang pasar dan keluarga.   Indonesia is promoting a program to improve the quality of human resources (HR) and increasing public awareness about the importance of healthy living. The success of a development that is carried out depends on the quality of human resources. Health is an important element in making quality and productive human resources. The Indonesian Ministry of Health (2019) states that the prevalence of Urinary Tract Infections (UTI) in Indonesia is still quite high and it is estimated that the number of UTI sufferers in Indonesia is 90-100 cases per 100,000 population per year or around 180,000 new cases per year. Market traders are categorized as prone to urinary tract infections because many traders tend to hold back when they feel they urinate, because the stalls are still crowded by buyers, besides that the cleanliness of market toilets is not maintained and they are used alternately by market residents. This community service method is carried out through lectures, discussions, filling out questionnaires, and distributing hygiene packages. Through this activity, it was seen that there was an increase in the knowledge of market traders cadres about UTI disease after education, the results of the questionnaire showed that in the good category as much as 80%, 15% enough and 5% less. The purpose of the activity is to increase the knowledge of merchant cadres about UTIs, prevention methods, and medical examinations. It is hoped that the information obtained can be passed on to market traders and their families.