PT ISPAT Indo, produsen baja wire rod, menghadapi tantangan dalam menjaga kualitas produk di era persaingan industri yang ketat. Pengendalian kualitas (QC) menjadi prioritas untuk meminimalisir kecacatan dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Dengan menerapkan metode Six Sigma, perusahaan melakukan analisis terhadap cacat produk yang terjadi, seperti rolling defect yang mencapai 298 ton. Hasil pengukuran menunjukkan nilai DPMO (Defects Per Million Opportunities) sebesar 485, dengan level sigma 5, menandakan bahwa variasi dan cacat produk telah diminimalkan. Analisis penyebab cacat menggunakan diagram fishbone mengidentifikasi faktor-faktor seperti mesin, metode, material, dan manusia sebagai penyebab utama. Langkah perbaikan yang diambil mencakup peningkatan standar pemilihan pemasok bahan baku, pelatihan intensif bagi pekerja mengenai prosedur operasi standar (SOP), serta penerapan sistem pemeliharaan preventif pada mesin. Dengan upaya ini, PT ISPAT Indo berkomitmen untuk mencapai zero defect dalam proses produksi dan meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan.