Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWAKELAS VIII SMP NEGERI 34 BATAM TAHUN 2014 Pamungkas, Tubagus; Sari, Dewi Revita
PYTHAGORAS : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2015): PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.122 KB) | DOI: 10.33373/pythagoras.v4i1.571

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan apakah terdapat hubungan yang signifikan dan seberapa besar pengaruhnya antara konsep diri dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 34 Batam Tahun Pelajaran 2013/2014. Alat pengukuran data dalam penelitian ini berupa angket dan tes. Angket yang diberikan adalah dengan bentuk silang (X) yang sudah valid dan reliabel sebanyak 24 item. Bentuk tes yang diberikan adalah tes objektif dengan materi pokok kubus dan balok yang sudah valid dan reliabel sebanyak 17 soal. Berdasarkan jenis dan metodenya, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian Ex Post Facto. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 34 Batam Tahun pelajaran 2013/2014 dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 138 siswa.Berdasarkan hasil analisis statistik, diperoleh koefisien korelasi  dan signifikan pada , serta dengan model regresi  dengan demikian terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara konsep diri dengan hasil belajar matematika dan konsep diri memiliki pengaruh sebanyak  terhadap hasil belajar matematika, sehingga dapat disimpulkan bahwa konstribusi konsep diri terhadap hasil belajar matematika adalah sebesar . Kata kunci: Konsep Diri, Hasil Belajar Matematika Abstract This study was conducted to prove whether there is a significant relationship and how much the influence of the self-concept and mathematics learning outcomes eighth grade students of SMP Negeri 34 Batam Academic Year 2013/2014. Based on the observation that the researcher do at the eighth grade students of SMP Negeri 34 Batam Academic Year 2013/2014 on the subjects of mathematics that have not achieve optimal results.Based on the types and methods, this research is a quantitative research study using Ex Post Facto. The population in this study were all eighth grade students of SMP Negeri 34 Batam school year 2013/2014 and the total sample in this study is 138 students. Correlation of data instruments used in the study is using a questionnaire consisting of 24 questions to measure students' self-concept and to obtain data on the student learning outcomes using mathematics subject test with cubes and beams.Based on the results of the statistical analysis, the researcher found correlation coefficient  and significant at , and also the regression model . Thus it can be concluded that there is a positive and significant relationship between self-concept and mathematics learning outcomes. The self-concept itself has  for the influence on the outcome of learning mathematics. While the coefficient of determination  and the presentation is . Then it can be concluded that the contribution of the self-concept of learning outcomes for mathematics is . Keywords: Self-Concept, Mathematics Learning Results
PENGEMBANGAN MODUL GEOMETRI ANALITIK BIDANG BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN (UNRIKA) Gusmania, Yessi; Pamungkas, Tubagus
JURNAL DIMENSI Vol 4, No 3 (2015): JURNAL DIMENSI (NOVEMBER 2015)
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.362 KB) | DOI: 10.33373/dms.v4i3.44

Abstract

Pursuant to class perception of at program of study of education of mathematics of University of Riau Archipelago ( UNRIKA) that student not yet owned the source learn adequate to support the study process in class. During the time, teaching materials used  not yet effective because amount of student of many and heterogeneous in character. For a while there is no practical teaching materials from lecturer as book of student hold in the lecturing. providing product in the form of Analytic geometry module of area base on the Contextual Teaching Learning (CTL) valid , praktikalitas, and effective to increase interest of student of Program of Study of Education of Mathematics of University of Riau Archipelago ( UNRIKA).This Research procedure use the model of Instruksional Development Institute ( IDI) consisted of by 3 phase, that is phase analyse the muka-belakang  At prototype phase conducted by two phase that is phase of validasi and praktikalitas.Tahap effectiveness is assessment phase, where [at] this phase is investigated to through the activity observation and result of learning student. This research in conducting at Program of Study of Education of Mathematics of University of Riau of Archipelago of Analytic eye kuliah Geometry of Area that is semester student 3 summed uply 37 student people.Result of this research indicate that the result validasi from validator show the module base on the CTL developed at Analytic Geometry lecturing of Area is valid, Praktikalitas Module base on the CTL can generate the enthusiasm learn and creativity berfikir of because is easy to comprehended and like hence it. Efektifitas perceived at lecturing execution by using this module is activity and result of learning student. From deskripsi of result of learning semester student 3 Program of Study of Education of generation Mathematics 2014 A obtained more than 70% student get the value more than 65. This means module can be told effective.
ESTIMASI DAN INFERENSI MODEL REGRESI SEMI-PARAMETRIK PROSES PRODUKSI Pamungkas, Tubagus
JURNAL DIMENSI Vol 1, No 2 (2012): JURNAL DIMENSI
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.492 KB) | DOI: 10.33373/dms.v1i2.173

Abstract

Regresi berganda terdapat kasus khusus dalam sebuah analisa regresi, pada regresi berganda terdapat satu variabel tak bebas yang akan diprediksi, tetapi terdapat dua atau lebih variabel bebas, pemilihan model yang terbaik akan dilakukan dengan 3 metode, yaitu Metode Quadratic Mode Estimator (QME), Metode Symmetrically Trimmed Least Squares (STLS) dan Metode Left Truncated (LT).  Data yang digunakan adalah data polusi udara yang disebabkan oleh 7 variabel bebas yang meliputi jumlah kendaraan yang melewati, suhu udara, kecepatan angin, perbedaan temperatur, angin, jam aktif dan hari aktif, Pemotongan atau penyensoran dari suatu variabel respon dalam suatu model regresi adalah salah satu masalah yang sering muncul dalam banyak aplikasi.             Berdasarkan uraian dari pembahasan dan simulasi, terdapat beberapa hal penting yang dapat disimpulkan, dalam pemilihan model terbaik regresi semi-parametrik diperoleh model terbaik adalah dengan menggunakan metode QME, hal tersebut dapat dilihat dari nilai RMSE terkecil. Dalam uji parsial terdapat 2 variabel yang signifikan terhadap variabel dependent yaitu variabel yang berupa cars dan wind.speed dan juga konstanta yang berupa intercept. Dalam diagnostic checking dapat disimpulkan uji kenormalan menggunakan Kolmogorov Smirnov Test ternyata data tidak berdistribusi normal, namun karena data banyak sehingga kenormalan bisa diabaikan, sedangkan untuk uji autokorelasi menggunakan Durbin WatsonTest dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi pada residual, untuk uji Homoskesdastisitas menggunakan Breusch Pagan Test dapat disimpulkan residual bersifat homoskedastisitas.
PELATIHAN MENYUSUN MODUL AJAR SECARA HYBRID UNTUK PERSIAPAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA SECARA MANDIRI DI SEKOLAH SWASTA KOTA BATAM Nasution, Fauziah; Pohan, Albert Efendi; Harahap, Dahrul Aman; Pamungkas, Tubagus; Zulkifli, Zulkifli
MINDA BAHARU Vol 8, No 1 (2024): Minda Baharu
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jmb.v8i1.6294

Abstract

Kurikulum Merdeka Belajar merupakan kurikulum yang fleksibel untuk diterapkan sekolah yang berfokus pada materi pelajaran yang esensial untuk mendorong percepatan penguatan karakter dan peningkatan kompetensi siswa sesuai Profil Pelajar Pancasila. Atas dasar eksplanasi ini, maka seluruh satuan pendidikan diwajibkan oleh Kementerian Pendidikan Indonesia untuk menerapkan kurikulum merdeka secara serentak pada tahun ajaran 2024-2025 baik di sekolah negeri maupun di sekolah swasta. Melalui observasi di Kota Batam, banyak sekolah yang belum siap untuk menerapkan kurikulum merdeka, khususnya sekolah-sekolah swasta. Kegiatan PKM ini dilakukan secara hybrid di Sekolah Globe National Plus Batam dengan tujuan utama untuk memberikan pelatihan dan pendampingan secara intens kepada guru-guru yang mengajar di sekolah swasta untuk menyusun modul ajar sebagai dokumen inti yang harus disiapkan dalam menerapkan kurikulum merdeka. Pelatihan menyusun modul ajar ini dilakukan pada semester genap pada tahun ajaran 2023-2024 sebanyak 8 kali pertemuan yang melibatkan 80 guru mata pelajaran. Hasil evaluasi pelatihan ini menunjukkan: 1) Pelatihan menyusun modul ajar kurikulum merdeka berjalan dengan efektif, efisien, dan praktis. 2) Guru-guru mampu memahami struktur modul ajar dan mampu menyusun modul ajar kurikulum merdeka sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pelatihan ini mendorong Sekolah Globe National Plus Batam siap menerapkan kurikulum merdeka belajar untuk menghasilkan lulusan Profil Pelajar Pancasila.
Forecasting Batam City Secondary School Enrolments in 2035: Implementing Double Brown Exponential Smoothing Pamungkas, Tubagus; Prananto, Irfan Wahyu; Pohan, Albert Efendi; Abd. Ghani, Muhammad Faizal
Jurnal Prima Edukasia Vol. 13 No. 2 (2025): May 2025
Publisher : Asosiasi Dosen PGSD dan Dikdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpe.v13i2.84103

Abstract

Batam City, an industrial hub in the Riau Kepulauan Province, Indonesia, boasts a significant immigrant population and occupies a strategic position along international shipping routes, bordering other nations. The city experiences one of the fastest population growth rates in Indonesia, including a surge in student numbers. The current number of elementary school students and the number of junior high and high school students in the next few years play an important role  for sustainable development, aligning with the government's Golden Indonesia Vision 2045, which aims to cultivate a high-quality and productive generation. To support this initiative, accurate projections of student numbers, particularly in high schools, are essential. This study focuses on forecasting the number of senior secondary school students in Batam City for 2035. Utilizing data from the Batam City Statistics Agency spanning 2019 to 2022. To achieve the research goals, the authors employed the Smoothing Exponential Brown Parameter to project figures for 2023-2035. The optimal projection was achieved with α=0.99, estimating 29,988 high school students in Batam City by 2030 and 34,775 by 2035. The research findings indicate that the Batam City government is highly recommended to formulating the policies and planning to establish 18 new secondary schools, addressing potential shortages in classrooms and educational institutions. Additionally, the study urges the local government need to ensure the availability of 1,879 teachers of secondary school by 2035 in Batam City. These projections can assist the administration in effectively planning for educational resources to deliver quality education by 2025, contributing to the realization of the Golden Indonesia Vision 2045
ARIAS (assurance, relevance, interest, assessment, and satisfaction) learning model and learning interest: How does it affect critical thinking? Wawan, Wawan; Pamungkas, Tubagus
Journal of Advanced Sciences and Mathematics Education Vol 1, No 1 (2021): Journal of Advanced Sciences and Mathematics Education
Publisher : CV. FOUNDAE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.4 KB) | DOI: 10.58524/jasme.v1i1.11

Abstract

This study aimed to determine whether 1) ARIAS learning model affected critical thinking skills; 2) students’ learning interest category (high, medium, and low) affected critical thinking skills; and 3) there is an interaction between the learning model groups and the learning interest groups on critical thinking skills. This research was a quasi-experimental research with a 2 X 3 factorial research design. The instruments used to collect the data were a critical thinking test and a learning interest questionnaire. The data analysis technique used in this research was the analysis of the two-way variance of two unequal cell paths. According to the results of research and discussion, it was found that 1) there was an effect of the ARIAS learning model on students’ critical thinking skills; 2) students’ learning interest did not affect their critical thinking skills; 3) there was no interaction between the ARIAS learning model and learning interest on critical thinking skills.
Implementation of forecasting methods to determine teaching and learning model policies during a pandemic in border areas Prananto, Irfan Wahyu; Pamungkas, Tubagus; Hidayat, Riyan
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 16 No. 1 (2023): March-May
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v16i1.52573

Abstract

Indonesia is an archipelagic country with more than seventeen thousand islands, both in the interior and border areas. The border area is directly or indirectly a barrier to other countries. The purpose of this study is to provide an overview for readers to conduct forecasting method research. This study aims to describe the profile of the spread of the virus and provide input on education policies in border areas for forecasting. This research may need to be more thematically up-to-date and slow in publication. Still, researchers believe this is useful for policymakers to determine policies from reading existing patterns using equations in forecasting methods. Especially in the era of disruption, which is full of uncertainty, knowledge like this is needed to make predictions. In this study, the characterization is divided into gender, age, occupation, and interaction. The results showed that the gender of COVID-19 patients in the border areas had the same proportion of both men and women, the age range of twenty to forty-eight years had a greater probability of being affected, employees/private sector were more dominant to be involved, groups and the most prevalent cause of transmission of COVID-19 is family interaction. In addition, using Brown's double smoothing exponential method shows that predictions for July, August, and November for suspects and patients with COVID-19 will increase. Thus, the recommendation from this research for the Education Office as a policy maker in border areas is that school learning activities should be postponed until conditions are feasible. Implementasi metode peramalan guna menentukan kebijakan model belajar mengajar saat pandemic di daerah perbatasanIndonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri lebih dari tujuh belas ribu pulau, baik yang berada di pedalaman maupun di daerah perbatasan. Daerah perbatasan secara langsung atau tidak langsung menjadi pembatas dengan negara lain. Tujuan penelitian ini secara umum memberikan gambaran kepada para pembaca untuk melakukan sebuah penelitian metode peramalan. Secara kusus, dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan profil sebaran virus, dan memberikan masukan kebijakan pendidikan di daerah perbatasan atas peramalan yang dilakukan. Penelitian ini mungkin tidak up to date secara tema dan lambat dalam publikasi, namun peneliti berkeyakinan ini berguna bagi pengambil kebijakan untuk menentukan kebijakan dari membaca pola-pola yang ada menggunakan persamaan dalam metode peramalan. Apalagi di era disrupsi yang penuh dengan ketidak pastian, pengetahuan seperti ini sangat diperlukan untuk memprediksi. Dalam penelitian ini, karakterisasi dibagi menjadi empat yaitu jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan interaksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin pada pasien COVID-19 di daerah perbatasan memiliki proporsi yang sama baik laki-laki maupun perempuan, rentang usia dua puluh sampai empat puluh delapan tahun memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena, pegawai/swasta lebih dominan untuk terkena, kelompok lain dan juga penyebab paling dominan penularan COVID -19 adalah interaksi keluarga. Selain itu dengan menggunakan metode double smoothing exponential Brown menunjukkan bahwa prediksi Juli, Agustus hingga November kondisi suspek dan pasien COVID -19 akan naik. Dengan demikian, rekomendasi dari penelitian ini  untuk Dinas Pendidikan sebagai pengambil kebijakan di daerah perbatasan adalah kegiatan belajar di sekolah sebaiknya ditunda hingga keadaan sudah bisa dikatakan layak.
MANAJEMEN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DI INDONESIA: A QUALITATIVE APPROACH BASED ON HINTERLAND CONTEXT Pohan, Albert Efendi; Pamungkas, Tubagus; Susanto, Alpino; Susanti, Reny Tri; Purwatiningsih, Suci; Soraya, Farah; Barus, Nonita; Hammas, Mubik Ihtajuddin; Setiawan, Agus; Susanto, Wisnu Febri
JURNAL DIMENSI Vol 14, No 3 (2025): JURNAL DIMENSI (NOVEMBER 2025)
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/dms.v14i3.8308

Abstract

Di Indonesia, manajemen peningkatan kompetensi guru telah menjadi isu kontemporer setiap kali terjadi reformasi kurikulum nasional karena pelaksanaan program pelatihan belum diselenggarakan secara konsisten, terutama di wilayah hinterland. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi guru harus dilakukan secara adil dan berkelanjutan melalui manajemen pelatihan yang efektif dan efisien. Studi ini mengkaji isu-isu terkini dalam manajemen pelatihan guru di wilayah hinterland. Penelitian ini penting dilakukan untuk mendapatkan informasi akurat yang dapat digunakan sebagai masukan positif bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan baru. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain analisis data triangulasi secara komprehensif dengan menerapkan Teknik penguumpulan data melalui survei online, wawancara mendalam kepada 3.140 guru, dan observasi lapangan melalui kegiatan supervisi akademik di sekolah yang berlokasi di wilayah hinterland Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Manajemen peningkatakn kompetensi guru dilakukan melalui pelatihan dengan menerapkan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. (2) Fungsi manajemen pelatihan guru tersebut belum berjalan secara efektif dan efisien. (3) Permasalahan utama dalam pelaksanaan pelatihan guru terdapat pada fungsi pelaksanaan yang belum merata, tuntas, adil, berkelanjutan, dan terintegrasi dengan kebutuhan guru dan peserta didik di wilayah hinterland. (4) Kompetensi guru masih rendah karena jarang mengikuti pelatihan disebabkan akses yang sulit dan kondisi lingkungan kerja yang belum mendukung. Temuan ini memberikan kontribusi yang sangat penting bagi pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan, untuk menyusun kebijakan peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan guru yang efektif, adil, berkelanjutan, dan terintegrasi dengan kondisi guru di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah hinterland. Studi ini membuka jalan bagi arah penelitian selanjutnya untuk mengembangkan model manajemen pelatihan guru berdasarkan konteks wilayah hinterland atau wilayah tertinggal lainnya di Indonesia.