Masyithoh Masyithoh
Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN PROGRAM DAKWAH ROHANI ISLAM MENURUT SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS TINGKAT SMA/SEDERAJAT (Studi Kasus MAN 2 Kota Bogor) Masyithoh Masyithoh; Abas Mansur Tamam; Wido Supraha
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 9, No 01 (2020): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v9i01.651

Abstract

Remaja saat ini tengah mengalami pola hidup yang permissive (serba boleh), maka derdampak pada kebebasan remaja dalam memilih pergaulan. Banyak sisi negatif dari hal ini, yaitu ikhtilat, premanisme, narkoba, westernisasi. Sehingga sekarang ini  banyak berlangsung kejadian-kejadian tindak kenakalan remaja. Bermacam-macam perbuatan negatif  yang menyimpang dilakukan oleh remaja dan mereka mengira hal  yang dilakukan adalah hal yang wajar dan  biasa-biasa saja, bahkan ada yang menganggapnya sebagai sesuatu kebanggaan. Padahal, masyarakat beranggapan perilaku tersebut sebagai suatu sikap yang amat memprihatinkan bagi kalangan remaja di Indonesia.Fokus masalah dalam penelitian ini adalah pengembangan program dakwah rohani Islam tingkat SMA/Sederajat. Pengembangan program ini difokuskan pada pemikiran Syed Muhammad Naquib al-Attas tentang dakwah pada remaja. dan program kegiatan rohis (Sun Three) di MAN 2 Kota Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan (libraby reseach) serta dipadukan dengan penelitian lapangan (field research).Hasil dari penelitian ini adalah pengembangan program dakwah rohani Islam yang dapat menjadi acuan di setiap SMA/Sederajat dalam melaksanakan kegiatan rohani Islam. Program-program ini terukur atas kecemasan Syed Muhammad Naquib al-Attas mengenai berkurangnya adab pada remaja, westernisasi, hingga krisis identitas. Sehingga peneliti menjadikan MAN 2 Bogor sebagai standar tersusunnya pengembangan program ini.
PENGEMBANGAN PROGRAM DAKWAH ROHANI ISLAM MENURUT SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS TINGKAT SMA/SEDERAJAT (Studi Kasus MAN 2 Kota Bogor) Masyithoh Masyithoh; Abas Mansur Tamam; Wido Supraha
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 9 No. 01 (2020): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v9i01.651

Abstract

Remaja saat ini tengah mengalami pola hidup yang permissive (serba boleh), maka derdampak pada kebebasan remaja dalam memilih pergaulan. Banyak sisi negatif dari hal ini, yaitu ikhtilat, premanisme, narkoba, westernisasi. Sehingga sekarang ini  banyak berlangsung kejadian-kejadian tindak kenakalan remaja. Bermacam-macam perbuatan negatif  yang menyimpang dilakukan oleh remaja dan mereka mengira hal  yang dilakukan adalah hal yang wajar dan  biasa-biasa saja, bahkan ada yang menganggapnya sebagai sesuatu kebanggaan. Padahal, masyarakat beranggapan perilaku tersebut sebagai suatu sikap yang amat memprihatinkan bagi kalangan remaja di Indonesia.Fokus masalah dalam penelitian ini adalah pengembangan program dakwah rohani Islam tingkat SMA/Sederajat. Pengembangan program ini difokuskan pada pemikiran Syed Muhammad Naquib al-Attas tentang dakwah pada remaja. dan program kegiatan rohis (Sun Three) di MAN 2 Kota Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan (libraby reseach) serta dipadukan dengan penelitian lapangan (field research).Hasil dari penelitian ini adalah pengembangan program dakwah rohani Islam yang dapat menjadi acuan di setiap SMA/Sederajat dalam melaksanakan kegiatan rohani Islam. Program-program ini terukur atas kecemasan Syed Muhammad Naquib al-Attas mengenai berkurangnya adab pada remaja, westernisasi, hingga krisis identitas. Sehingga peneliti menjadikan MAN 2 Bogor sebagai standar tersusunnya pengembangan program ini.