Hasil Penelitian ini menemukan: Secara Parsial (a) hasil thitung menunjukkan bahwa variabel Gaya Kepemimpinan (X1) mempunyai nilai thitung sebesar 5,751 lebih besar dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf nyata sebesar 1,68385 atau dapat dikatakan Gaya Kepemimpinan (X1) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Guru (Y). Nilai Koefisien regresi gaya kepemimpinan sebesar b1=0,697 menyatakan bahwa setiap peningkatan gaya kepemimpinan sebesar satu satuan maka hal tersebut akan meningkatkan kinerja guru sebesar 0,697. Sebaliknya, setiap penurunan gaya kepemimpinan sebesar satu satuan maka hal tersebut akan menurunkan kinerja guru sebesar 0,697. Nilai koefisien korelasi R sebesar 0,682. Hal ini menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan (X1) dengan Kinerja Guru (Y) mempunyai hubungan kuat. (b) Hasil thitung menunjukkan bahwa variabel Motivasi (X2) mempunyai nilai thitung sebesar 5,614 lebih besar dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf nyata sebesar 1,68385 atau dapat dikatakan Motivasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Guru (Y). Koefisien regresi motivasi sebesar b2=0,919 menyatakan bahwa setiap peningkatan motivasi sebesar satu satuan maka hal tersebut akan meningkatkan kinerja guru sebesar 0,919. Sebaliknya, setiap penurunan motivasi sebesar satu satuan maka hal tersebut akan menurunkan kinerja guru sebesar 0,919. Nilai koefisien korelasi R sebesar 0,673. Hal ini menunjukkan bahwa Motivasi (X2) dengan Kinerja Guru (Y) mempunyai hubungan sangat kuat. Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai R positif. Secara simultan ditemukan : Fhitung (23,840) >Ftabel (3,25), artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja guru. Nilai koefisien regresi gaya kepemimpinan sebesar b1=0,436 menyatakan bahwa setiap peningkatan gaya kepemimpinan sebesar satu satuan maka hal tersebut akan meningkatkan kinerja guru sebesar 0,436. Sebaliknya, setiap penurunan gaya kepemimpinan sebesar satu satuan maka hal tersebut akan menurunkan kinerja anggota sebesar 0,436. Koefisien regresi motivasi sebesar b2=0,551 menyatakan bahwa setiap peningkatan motivasi sebesar satu satuan maka hal tersebut akan meningkatkan kinerja guru sebesar 0,551. Sebaliknya, setiap penurunan motivasi sebesar satu satuan maka hal tersebut akan menurunkan kinerja guru sebesar 0,551. Nilai koefisien determinasi atau R2 sebesar 0,563 atau 56,3%. Nilai tersebut memberi pengertian bahwa Gaya Kepemimpinan (X1) dan Motivasi (X2) memberikan sumbangan pengaruh sebesar 56,3% terhadap Kinerja Guru (Y). Sedangkan sisanya sebesar 43,7% dipengaruhi oleh variabel yang lain yang tidak masuk dalam penelitian ini seperti lingkungan kerja, kedisiplinan, semangat kerja, dll. Kata kunci : Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Kinerja.