Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Tingkat Kemampuan Literasi Sains Guru Pendidikan Anak Usia Dini Arlian Firda; Suharni Suharni
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 5 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i5.1928

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan guru PAUD se-Kecamatan Rumbai Pesisir mengenai pentingnya  kemampuan literasi sains Penelitian menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner/ angket. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah angket yang disebar terhadap  80 orang guru PAUD Se Kecamatan Rumbai, Pekanbaru. Riau. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan angket. Nilai setiap indikator literasi sains guru dilakukan dengan konversi sesuai kategori. Nilai Sangat Baik (81% - 100%), baik (61% - 80%), cukup (41%-60%), kurang(21% - 40%), sangat kurang (≤ 20%). Kemampuanliterasi sains berdasarkan aspek-aspek literasi sains memiliki rerata 63.85% dengan kategori baik. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa  pemahaman guru terhadap literasi sains berada pada kategori baik. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengkaitkan tingkat pemahaman guru PAUD Se-Kecamatan Rumbai Pesisir ini dengan Profil Guru PAUD tersebut
Pengetahuan Etnosains Guru Biologi di SMA Negeri Kota Pekanbaru Rikizaputra Rikizaputra; Festiyed Festiyed; Skunda Diliarosta; Arlian Firda
Journal of Natural Science and Integration Vol 4, No 2 (2021): Journal of Natural Science and Integration
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jnsi.v4i2.14257

Abstract

ABSTRACTThis research aims to find out the ethnoscience knowledge profile of biology teachers at Pekanbaru City State High School and the obstacles faced by biology teachers in implementing ethnoscience in learning. This study is a survey study at Pekanbaru City State High School using google form-based questionnaires and online interviews. The research population is a biology teacher who teaches at Pekanbaru City State High School with a sample of 40% of biology teachers taken randomly simply. The data is analyzed with descriptive percentage techniques.  The results showed that 27.30% of teachers knew ethnoscience concepts, 63.60% were unaware and 9.10% did not know.  Ethnoscience implementation in learning is carried out by 22.70% in a planned manner, 36.40 unplanned and 40.90% never implies ethnoscience. 27.70% felt the lack of application of curriculum demands became an obstacle in ethnoscience implentation, 63.60% of teachers lacked understanding in integrating, 13.60% felt due to environmental constraints. 60% of teachers say important ethnoscience is implemented in learning, 30% is less important and 10% of teachers feel unimportant. Thus it can be concluded that in general teachers are less aware of ethnoscience concepts and never apply because they lack understanding of integrating, whereas important ethnoscience is implemented.Keywords: ethnoscience, teacher, biologyABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pengetahuan etnosains guru biologi di SMA Negeri se Kota Pekanbaru  dan kendala yang dihadapi guru  biologi dalam mengimplementasikan etnosains dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian survei di SMA Negeri Se Kota Pekanbaru menggunakan angket berbasis google form dan wawancara online. Populasi penelitian merupakan guru biologi yang mengajar di SMA Negeri se Kota Pekanbaru dengan sampel 40 % guru biologi yang diambil secara acakmsederhana. Data dianalisis dengan teknik deskriptif persentase.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa 27,30% guru  mengetahui konsep etnosains, 63,60% kurang mengetahui dan 9,10% tidak mengetahui.  Implementasi etnosains dalam pemeblajaran dilakukan oleh 22,70% secara terencana, 36,40& tidak terencana dan 40,90% tidak pernah mengimplentasikan etnosains. 27,70% merasa kurang ekplisitnya tuntutan kurikulum menjadi kendala dalam implentasi etnosains, 63,60% guru kurang paham dalam mengintegrasikan, 13,60% merasa karena kendala lingkungan. 60% guru menyatakan etnosains penting diimplementasikan dalam pembelajaran, 30% kurang penting dan 10% guru measa tidak penting. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum guru kurang mengetahui konsep etnosains dan tidak pernah penerapkan karena kurang paham mengintegrasikan, padahal etnosains penting diimplementasikan.Kata kunci: etnosains, guru, biologi
ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI KULTUR JARINGAN TUMBUHAN Arlian Firda
Bio-Lectura : Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 6 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari studi ini untuk menentukan kesulitan murid pada materi pelajaran dari kultur jaringan tanaman negara. sma di pekanbaruPenelitian ini adalah sebuah penelitian menggunakan teknik random sampling survei dilakukan di kelas xi ipa sma. 14 pekanbaruJumlah responden dalam penelitian ini adalah siswa 62.Berdasarkan hasil analisis persentase tingkat kesulitan belajar siswa pada subjek dari kultur jaringan tanaman sebesar 2.57 berada di tengah kriteria tinggi sedangkan persentase adalah 63.74 %.Indikator yang kesulitan paling tinggi adalah faktor dari lingkungan keluarga 2.70 is in the kriteria tinggi sedangkan persentase adalah 69.91 %, sementara yang terendah kesulitan indikator adalah komunitas faktor lingkungan dari 2.17 adalah di tengah kriteria sedangkan persentase adalah 54.33 %.Berdasarkan hasil studi ini bisa disimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan belajar termasuk dalam kriteria tinggi.
PENGGUNAAN STRATEGI KWL DALAM MODEL SQ4R TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI PELESTARIAN LINGKUNGAN Arlian Firda; Siti Fatmawati
Bio-Lectura : Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 6 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/bl.v6i2.3571

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah saat pembelajaran pelestarian lingkungan siswa kurang minat membaca, siswa kurang aktif dalam proses belajar, kurang tepatnya guru menggunakan strategi dan model pembelajaran hingga rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi KWL dalam Model SQ4R Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pelestarian Lingkungan Kelas X SMAN16. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap bulan April 2018. Penelitian ini menggunakan desain pretest – posttest Control Group Design. Sampel penelitian ini adalah kelas X.1 dan X.2 dengan jumlah masing-masing 37 siswa yang diambil secara keseluruhan. Pengumpulan data dilakukan melalui pretest, posttest dan lembar observasi siswa dan guru. Analisis data dilakukan dengan uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t. Rerata N-Gain pada kelas eksperimen adalah 0,57 termasuk kategori sedang. Rerata N-Gain pada kelas kontrol adalah 0,34 temasuk kategori sedang. Berdasarkan hasil N-Gain maka diperoleh data yang berbeda signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi KWL dalam model SQ4R berpengaruh terhadap hasil belajar siswa materi Pelestarian Lingkungan kelas X SMAN16.
ANALISIS HABITS OF MIND MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI Rikizaputra Rikizaputra; Arlian Firda
Bio-Lectura : Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 7 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/bl.v7i1.4006

Abstract

Dalam menjalankan proses perkuliahan bagi mahasiswa perlu menerapkan berbagai strategi dan upaya agar apa yang ditargetkan dapat tercapai secara maksimal. Strategi dan upaya tersebut harus dilatih agar menjadi sebuah kebiasaan yang positif. Setiap orang memiliki berbagai kebiasaan, salah satunya adalah kebiasaan berpikir. Kebiasaan berpikir yang diharapkan dimiliki oleh setiap orang adalah kebiasaan berpikir cerdas. Kebiasaan berpikir cerdas setiap individu disebut dengan habits of mind (HOM). HOM sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran agar mahasiswa mampu mengatasi masalah yang dihadapinya. Penelitian yang berjudul “Analisis Habits Of Mind Calon Guru Biologi” ini dilakukan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lancang Kuning yang berada pada tingkat I, II, III dan IV Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan teknik pengambilan sampel secara acak kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil HOM. Penelitian dilaksanakan pada bulan maret dengan menggunakan 40 butir angket sebagai isntrumen pengumpul data. Angket tersebut terdiri dari pernyataan positif dan negatif dengan 5 skala likert yang memiliki rentang dari sangat tidak setuju (STS) sampai sangat setuju (SS). Hasil penelitian menunjukkan HOM mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unilak berada pada kategori sedang yaitu 3,59. Rerata HOM mahasiswa semster 6 lebih tinggi dari pada HOM mahasiswa semester 4 dan 2 dengan masing masing 3,78, 3,51 dan 3,48. Dan 68,25% mahasiswa memiliki HOM sedang, 30,15 % rendah dan 1,59 % mahasiswa memiliki HOM tinggi.
PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR DAN PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA Loviana Rekha; Arlian Firda; Rikizaputra Rikizaputra; Rahmat Ramadansur
Bio-Lectura : Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 7 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/bl.v7i2.5306

Abstract

Mata kuliah bioteknologi khususnya pada materi kultur jaringan tumbuhan merupakan materi yang komplek sehingga mahasiswa kesusahan untuk memahami materi tersebut, sehingga mereka menjadi bosan, pasif dan malas untuk berpikir aktif dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbandingan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Kelas Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) dan Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP). Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa reguler semester VI Pendidikan Biologi Universitas Lancang Kuning Pekanbaru bulan Mei 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental dengan desain pretest-posttest non-equivalent group design. Sampel penelitian adalah mahasiswa semester VI1 dan VI2 dengan teknik pengambilan total sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pretest, posttest, dan lembar observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini berupa uji N-Gain, Normalitas, Homogenitas dan uji-t. Rerata N-Gain pada kelas SPPKB 0.28 (kategori rendah), sedangkan kelas PBMP 0.46 (kategori sedang). Hasil uji-t terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas PBMP dan kelas SPPKB. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbandingan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Kelas Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) dan Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP).
AKUMULASI LOGAM BERAT PADA DAUN Echinodorus palaefolius PADA VARIASI MEDIA PENYARING SELAMA REMEDIASI AIR LINDI Ermina Sari; Martala Sari; Raudhah Awal; Arlian Firda
Bio-Lectura : Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 8 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/bl.v8i1.6585

Abstract

Persoalan sampah di Pekanbaru merupakan salah satu hal yang sangat diresahkan masyarakat sekitar. Karena, jumlah peningkatan sampah yang melebihi kapasitas dapat mencemari lingkungan dan akan menjadi substansi cairan yang dihasilkan dalam proses pembusukan sampah yang baunya sangat menyengat, yang disebut dengan air lindi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa kadar logam berat Fe dan Cr yang terakumulasi di daun melati air (Echinodorus palaefolius) selama remediasi air lindi (leachate). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 kali pengulangan setiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar logam berat Fe dan Cr yang terakumulasi pada daun melati air (Echinodorus palaefolius) paling banyak terdapat pada perlakuan 1 (P1) hari ke 30 dengan menggunakan media penyaring Podzolik Merah Kuning (PMK) dengan tumbuhan melati air (Echinodorus palaefolius), nilai efektivitas akumulasi logam berat Fe pada daun melati air (Echinodorus palaefolius) sebesar 32,843% mg/L sedangkan nilai efektivitas akumulasi logam berat Cr pada daun melati air (Echinodorus palaefolius) sebesar 10,242% mg/L. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media penyaring PMK dengan melati air (Echinodorus palaefolius) pada perlakuan 1 (P1) sangat berpengaruh terhadap akumulasi logam berat Fe dan Cr pada daun melati air (Echinodorus palaefolius) selama remediasi air lindi.
Sosialisasi Pemanfaatan Aplikasi Laboratorium Virtual Dalam Pembelajaran Arlian Firda; Mar’atul Afidah; Sri Wahyuni
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2021): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i4.3495

Abstract

Permasalahan yang dihadapi oleh mitra saat ini yaitu: Guru dan siswa belum mengetahui manfaat laboratorium virtual dalam kegiatan pembelajaran, serta Guru dan siswa belum memanfaatkan laboratorium virtual dalam kegiatan pembelajaran. Tim pengabdian menawarkan solusi permasalahan yang dihadapi mitra memberikan bimbingan teknis menggunakan aplikasi laboratorium virtual bagi guru dan siswa yang menjadi mitra tersebut. Sebagai upaya mengembangkan kualitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan revolusi industri 4.0. Target dalam kegiatan ini adalah mitra mendapatkan peningkatan pemahaman terkait pentingnya pengintegrasian laboratorium virtual dalam aktivitas pembelajaran dan keterampilan guru dan siswa dalam mengoperasikan perangkat laboratorium virtual dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan ini peserta juga diberikan angket untuk menilai sejauh mana penilaian mitra terhadap penerapan virtual lab. dalam pembelajaran.
KAJIAN ETNOSAINS TAPAI KETAN HIJAU MAKANAN KHAS INDRAGIRI HILIR SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI Rikizaputra Rikizaputra; Arlian Firda; Mega Elvianasti
Bio-Lectura : Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 9 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/bl.v9i2.11563

Abstract

ABSTRAK. Keberadaan lingkungan sekitar merupakan sumber belajar yang tidak bisa diisahkan dari pembelajaran IPA khususnya biologi. Tardisi pembuatan tapai ketan hijau di Indragiri Hilir merupakan wujud kearifan masyarakat setempat mengelola dan melestarikan makanan khas daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan merekonstruksi pengetahuan ilmiah (scientific knowledge) dari kearifan lokal bidang makanan khas tapai ketan hijau. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara dan studi literature atau dokumen. Sumber data yang digunakan yakni masyarakat setempat yang biasa membuat tapai ketan hijau. Data dianalisis melalui tahapan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan asli masyarakat dalam proses pem buatan tapai ketan hijau dapat dikonstruksi menjadi pengetahuan ilmiah dan terdapat keterkaiatan dengan komptensi dasar dalam pembejaran biologi sehingga sesuai untuk dijadikan sumber belajar IPA.
PENGARUH MODEL SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY (SETS) BERMUATAN ETNOSAINS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI LINGKUNGAN Rikizaputra Rikizaputra; Arlian Firda; Safira Safira; Mega Elvianasti
Bio-Lectura : Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 10 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/bl.v10i1.13586

Abstract

Environmental learning that contains ethnoscience or local wisdom really needs to be implemented in the classroom in terms of culture and science that students can understand, for learning it is necessary to use appropriate learning models, one of which is the SETS model. This study aims to determine the effect of the SETS model on students' mastery of concepts in biology material. This research was conducted at SMAN 13 Pekanbaru in the 2021/2022 Academic Year. The population in this study were students of class X with a sample of class X4 as the experimental class (using the SETS model) and X5 as the control class (conventional learning) taken by simple random sampling technique. Quasi-experimental research, with the matching only pretest posttest control group design. Data collection through pretest, posttest and observation. In the research results, it was found that the average N-Gain in the control class was 0.25 (low), while in the experimental class it was 0.51 (medium). The results of the N-Gain t-test showed a significant difference between control and experimental class mastery of concepts. Thus it can be concluded that learning the SETS model.