Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DESAIN ALAT PENANAM JAGUNG MANUAL DI KAMPUNG KALI SEMEN DISTRIK NABIRE BARAT KABUPATEN NABIRE Errol Lesly Tokoro
Jurnal FATEKSA : Jurnal Teknologi dan Rekayasa Vol 6 No 2 (2021): Jurnal FATEKSA, Jurnal Teknologi dan Rekayasa
Publisher : Fakultas Teknologi dan Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desain Alat penanam jagung manual ini sangat membatu bagi petani jagung dalam melakukan kegiatan penananam jahung pada lahan pertanian dan juga alat ini dapat menguraki tenaga kerja dalam proses penanaman jagung karna hanya membutuhkan satu orang dalam melakukan kegiatan penenaman, alat ini juga berfundi sebagi jarak ukur dari titik atau lobang benih jagung yang serasi, kelebihan dari alat penanam jagung manual ini menguragi proses penenaman dari dua orang menjadi satu orang , kekurangan alat penanam jagung manual ini tidak adapat di aplikasikan pada areal perkebunan jagung yang bertanah liat atau berbatuan karna akan menagakibatkan penyumbatan pada alur pipa penanam jagung. Lahan di pilir jangan terlalu dalam, tanam satu lubang satu benih jagung, jarak antara baris 75 cm, jarak antara lubang yang satu dan yang lain 15-20 cm. Dengan adanya alat desain penanam jagung sederhana ini, dapat memberikan kemudahan bagi petani jagung dalam lakukan pekerjaannya di lahan perkebunan jagung
ANALISA PEWARNAAN ALAMI SERAT KAYU MELINJO (Gnetum Gnemon Linn) DENGAN UJI TAHAN LUNTUR WARNA TERHADAP PENCUCIAN Wardhana Wahyu Dharsono; Errol Lesly Tokoro
Jurnal FATEKSA : Jurnal Teknologi dan Rekayasa Vol 6 No 2 (2021): Jurnal FATEKSA, Jurnal Teknologi dan Rekayasa
Publisher : Fakultas Teknologi dan Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Papua pulau timur Indonesia, menyimpan banyak keistimewaan seperti melimpahnya bahan-bahan alami yang dapat digunakan sebagai komponen industri kreatif. Bahan yang saat ini banyak dijumpai pada masyarakat Papua adalah beberapa serat benang alami dari kulit kayu,daun,sampai batang pohon. Penelitian ini fokus pada Material Maju yang bermanfaat untuk inovasi bidang seni dan pengembangan produk lokal dimana pemanfaat bahan serat alami dengan teknologi tepat guna dengan didukung inovasi produksi diharapakan terciptanya kreasi-kreasi baru dalam industri yang berbahan baku benang alami dari serat kayu.Kendala yang ada pada serat kayu adalah pada pewarnaan.Warna asli yang ditimbukan kadang tidak sesuai dengan keinginan konsumen atau peminat produk alami karena warna-warna serat kulit kayu cenderung pucat dan monoton satu warna. Oleh sebab itu pada penelitian ini dilakukan pewarnaan serat kulit kayu Kayu Melinjo (Gnetum gnemon Linn.) dengan mengunakan pewarnaan pewarnaan mengunakan kunyit (Curcuma domestica val), buah pinang (Areca catechu),Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil pewarnaan alami pada serat kayu genemo dengan uji tahan luntur warna terhadap pencucian.
DESAIN ALAT PROSES PELEPAS BIJI JAGUNG SECARA SEDERHANA DI KABUPATEN NABIRE Sthevwn Wakey; Errol Lesly Tokoro; Wardhana Wahyu Dharsono
Jurnal FATEKSA : Jurnal Teknologi dan Rekayasa Vol 7 No 1 (2022): Jurnal FATEKSA, Jurnal Teknologi dan Rekayasa
Publisher : Fakultas Teknologi dan Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung dalam bahasa latinya ( Zea mayes) merupakan komoditas tanaman pangan yang banyak di usahakan petani karena merupakan bahan pokok ke dua setelah beras. Pemamfaatan jagung sebagai bahan subtitusi beras juga dapat di gunakan untuk pakan ternak dan bahan baku industri. Penggunaan jagung sebagai bahan baku industry petani lebih luas dari beras. Hampir semua Bhan bagian tanaman jagung mempunyai kegunaan. Batang dan daun dapat digunakan untuk kertas dan papan dinding. Tongkol jagung dapat digunakan untuk bahan bakar, silosa dan furfural. Sendangkan biji jagung dapat diolah menjdi tepung dan pati jagung. Selanjutnya patil jagung dapat diolah lebih lanjut menjadi dekstrin, sirop gula, dan bahan lainya. Peningkatan produksi jagung melalui perbaikan teknologi budidaya dapat dikatakan cukup berhasil. Selama kurun waktu lima tahun terakhir produksi jagung terus meningkat. Berdasarkan latarbelakang yang telah di kemukakan diatas dengan judul Desain Alat Pelapas Biji Jagung secara Sederhana dengan melakukan 3 kali pegujian dengan hasil pegujian pertama dari 25 jagung yang siap dirontokan degan hasil rontokan 2 kg / 11,11 menit dan pengujian ke 4 kg dari 25 buah jagung yang siap dirintikan dalam 19,44 menit degan hasil 2 kg dan pada pengujian terahir atau pengujian ke 3 degan jumlah jagung yang siap dirintikan 9 buah jagung degan hasil rintokan 2 kg ,5,40 menit. Dengan mengunakan alat pelapas biji jagung secara sederhana ini dapat membantu dan meringankan beben petani jagung dalam aktifitas pemisahan biji jagung dari tongkolnya serta tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak untuk pelepas biji jagung serta mengurangi waktu kerja saat perontokan biji jagung.