Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

DETEKSI DINI DAN PENGELOLAAN SUMBER MAKANAN GIZI SEIMBANG UNTUK MENGURANGI RESIKO TERJADINYA STUNTING DI DESA SLARANG Titin Kartiyani; Tri Fitri Yana Utami; Tri Budiarti Budiarti
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.943 KB) | DOI: 10.31949/jb.v2i1.583

Abstract

Kasus stunting di kabupaten Cilacap menurut Dinas kesehatan Tahun 2019 sekitar 6.647 balita. Jumlah kasus ini mencapai sekitar 5,19% dari jumlah balita di Cilacap yang mencapai 128.013 balita. Sebaran kasusnya hamper disemua wilayah kecamatan. Angka gizi buruk di Indonesia terhitung tinggi dengan hasil pemantauan status gizi yang dilakukan kementerian kesehatan pada tahun 2016, status gizi buruk sebesar 3,4% dan gizi kurangsebesar 14,4%.Berdasarkan hal tersebut penulis bertujuan untuk melakukan pengabdian tentang deteksi dini tumbuh kembang dan sadar gizi untuk mengurangi resiko terjadinya stunting dan Gangguan tumbuh kembang di Desa Slarang. Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi : 1). Survey lokasi dan Pengurusan perijinan serta koordinasi dengan pihak kader ,2) melakukan pemeriksaan deteksi dini dengan pengukuran antropometri ,3) pemberian materi tentang stunting, 4) pengenalan makanan dan pengolahan gizi makanan seimbang . setelah dilakukan pengukuran antopomtri di wilayah rt 02/15 tidak didapatkan hasil adanya anak yang terindikasi stunting. Pengukuran tingkat pengetahuan menggunakan kuesioner yang harus dijawab oleh peserta. Setelah penyuluhan dilakukan pengukuran akhir. Pengukuran akhir menggunakan pengisian kuesioner dengan daftar pertanyaan yang sama seperti pengukuran awal. Dengan hasil adanya peningkatan yang baik pada pengetahuan pada peserta. Setelah penyuluhan dilakukan pengukuran akhir. Dari hasil kuisioner didapatkan peningkatan hasil kearah nilai baik yaitu 91,07%.hasil pengukuran antopometri tidak didapatkan anak yang mengalami stunting didesa slarang 92,86%
Peresepan Obat Antihipertensi dan Antidiabetik Oral Beserta Analisis Ketepatan pada Pasien Lansia Dewi Saraswati; Yuhansyah Nur Fauzi; Tri Fitri Yana Utami
Jurnal Ilmiah JOPHUS : Journal Of Pharmacy UMUS Vol. 2 No. 01 (2020): Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jophus.v2i01.273

Abstract

Program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) ditujukan kepada peserta usia diatas 60 tahun. Jenis penyakit yang termasuk dalam prolanis diantaranya hipertensi dan diabetes. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (DINKES) Kabupaten Cilacap tahun 2018, hipertensi esensial menduduki urutan ke 5 dari 10 penyakit terbanyak dengan jumlah kasus hipertensi sebanyak 18.016 kasus. Jumlah kasus diabates melitus di Kabupaten Cilacap tahun 2018 sebanyak 4.806 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengatahui pola peresepan obat diabetes melitus dan obat hipertensi pasien lansia peserta prolanis, mengetahui obat-obat yang berpotensi menimbulkan ketidaktepatan bila digunakan pada lansia berdasarkan kriteria beers 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif non analitik, data dikumpulkan secara retrospektif. Hasil penelitian menunjukan pola peresepan obat diabetes melitus oral yaitu metformin 47 resep (16,85%), glimepirid 38 resep (13,62%). Terapi kombinasi obat diabetes melitus yaitu metformin dengan glimepirid 136 resep (48,75%). Pola peresepan obat hipertensi oral yaitu amlodipin 184 resep (66,95%), Irbesartan 10 resep (3,58%), captopril 10 resep (3,58%). Terapi kombinasi terbanyak yaitu amlodipin dengan irbesartan sebanyak 18 resep (6,45%). Hasil analisis berdasarkan kriteria beers 2019 yaitu glimepirid 221 resep (98,23%), clonidin 2 resep (0,89%), glibenklamid 1 resep (0,44%) dan glimepirid dengan clonidin 1 resep (0,44%).
Uji Antioksidan Sediaan Stick Balm Ekstrak Daun Rhizophora Mucronata Dengan Metode Dpph Maziyatul Faiqoh; Tri Fitri Yana Utami; Yuniariana Pertiwi
Jurnal Ilmiah JOPHUS : Journal Of Pharmacy UMUS Vol. 2 No. 01 (2020): Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jophus.v2i01.277

Abstract

Daun mangrove (Rhizophora mucronata) mengandung senyawa karotenoid yang merupakan senyawa poliena isoprenoid yang bersifat lipofilik, mudah diisomerisasi dan dioksidasi, menyerap cahaya, meredam oksigen, memblok reaksi radikal bebas dan dapat berikatan dengan permukaan hidrofobik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak metanol daun mangrove (Rhizophora mucronata) setelah dalam bentuk sediaan Stick balm. Metode ekstraksi dalam penelitian ini yaitu maserasi dan partisi. Hasil skrining fitokimia sebelum partisi ekstrak metanol daun mangrove (Rhizophora mucronata) mengandung alkaloid,flavonoid, steroid, terpenoid, saponin, dan tanin, sedangkan setelah partisi mengandung steroid, terpenoid, saponin, dan tanin. Hasil analisis panjang gelombang maksimal adalah 415 nm. Sediaan Stick balm dilakukan evaluasi mutu fisik berupa uji homogenitas, uji suhu lebur, uji pH, dan uji stabilitas. Hasil pengujian menunukkan bahwa ketiga formula sediaan homogen, memiliki nilai suhu lebur 58oC, memiliki nilai pH 5 dan stabil pada suhu 40oC dengan tidak menunjukkan adanya perubahan dari sisi organoleptis. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH. Hasil nilai IC50 yang diperoleh untuk formula 1, formula 2, dan formula 3 berturut-turut adalah 57,40 ppm, 57,14 ppm,da 77,32 ppm. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ketiga formula termasuk kedalam kategori antioksidan kuat. Sediaan Stick balm dilakukan uji iritasi dengan hasil bahwa sediaan tidak menimbulkan iritasi.
Analisis Biaya Pengobatan Pasien Penyakit Jantung Koroner Dengan Penyakit Penyerta Di Rumah Sakit Ikhwan Dwi Wahyu Nugroho; Lilian Pingky Sukmawati; Tri Fitri Yana Utami
Jurnal Ilmiah JOPHUS : Journal Of Pharmacy UMUS Vol. 2 No. 02 (2021): Februari
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jophus.v2i02.428

Abstract

Adanya keterkaitan Penyakit Jantung Koroner(PJK) dengan faktor resiko dan penyakit penyerta menyebabkan kompleksnya terapi yang diberikan sehingga membutuhkan biaya yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan obat, profil biaya pengobatan dan hubungan biaya pengobatan dengan jumlah penggunaan obat kardiovaskular pada pasien PJK di instalasi rawat jalan RS X periode bulan Januari – Desember 2019. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode cross sectional dengan pengambilan data secara retrospektif terhadap 55 data rekam medik pasien PJK rawat jalan yang memenuhi kriteria inklusi dan esklusi. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik pasien PJK menunjukkan jumlah pasien laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan yaitu sebesar 51 pasien (92,7%) dan jumlah pasien terbanyak pada kelompok usia 56 – 65 tahun sebesar 35 pasien (63,6%). Penyakit hipertensi merupakan penyakit penyerta terbanyak yang ditemukan pada 28 pasien (51,0%) dan 6 – 10 jenis obat diresepkan pada 24 pasien (43,6%). Total biaya terapi penggunaan obat kardiovaskular pada seluruh pasien penyakit jantung koroner dengan penyakit penyerta selama menjalani rawat jalan di RS X sebesar Rp 35.367.890 dengan penggunaan obat paling banyak pengeluarannya yaitu clopidogrel sebesar Rp 8.567.307 dan obat paling sedikit yang digunakan adalah captopril sebesar Rp 224. Adanya hubungan yang kuat antara biaya pengobatan yang dikeluarkan dengan jumlah penggunaan obat kardiovaskular.
Ekstrak Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten).Steenis) Sebagai Kandidat Terapi Antiinflamasi pada Inflamasi Kolon: Binahong Leaf Extract (Anredera Cordifolia (Ten).Steenis) as A Candidate of Anti-Inflammatory Therapy in Colon Inflammationolia Tri Fitri Yana Utami; Nikmah Nuur Nikmah; Melinda Prahesti
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 6 No. 01 (2023): Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.403 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v6i01.2221

Abstract

Inflammatory Bowel Disease (IBD) is a chronic inflammatory disease that occurs in the gastrointestinal tract, remitting and relapsed with definite causes that are not yet clearly known. Binahong leaf extract (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis ) has been shown to provide anti-inflammatory effects. The aim of this study was to determine the effect of binahong leaf extract on colon inflammatory conditions in mice with 3% acetic acid-induced UC. The research method used is pure experimental research. The test animals used were 30 male mice (mus musculus), randomly divided into 6 groups which were given different treatments. Normal group (CMC-Na 1%), negative control group (3% acetic acid and 1% CMC-Na), positive group (3% acetic acid and dexamethasone 2 mg/kg BW s.c), and 0.728 mg binahong leaf extract , 1,456 mg, 2,912 mg. UCinduction was given for 5 days and continued with extra treatment variations which were observed for 7 days. The results showed that there was an improvement starting from the 4th day after giving the treatment. The conclusion of this study showed that there was an effect of binahong leaf extract on UC conditions. There was an increase in body weight, normal stool consistency, and no presence of blood (significant p<0.05) ABSTRAK Inflammatory Bowel Disease (IBD) ialah penyakit inflamasi kronis yang terjadi didalam  saluran cerna, bersifat remisi dan relaps dengan penyebab pasti yang sampai saat ini belum diketahui secara jelas. Ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis ) terbukti mampu memberikan efek antiinflamasi. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh ekstrak daun binahong terhadap kondisi inflamasi kolon pada mencit kondisi KU yang diinduksi asam asetat 3%. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimental murni. Hewan uji yang digunakan yaitu 30 ekor mencit jantan ( mus musculus ), dibagi menjadi 6 kelompok secara acak yang diberi perlakukan berbeda. Kelompok normal (CMC-Na 1%), kelompok kontrol negatif (asam asetat 3 % dan  CMC-Na 1%), kelompok positif (asam asetat 3 % dan dexametason  2 mg/kg BB s.c), dan ekstrak daun binahong dosis 0,728 mg, 1,456 mg, 2,912 mg. Induksi KU diberikan selama 5 hari dan dilanjutkan perlakuan variasi ekstrak diamati selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perbaikan dimulai dari hari ke 4 setelah pemberian perlakuan. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa adanya pengaruh ekstrak daun binahong pada kondisi KU. Terjadi kenaikan berat badan, konsistensi feses normal, dan tidak ada keberadaan darah (siginfikan p<0,05)