Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENERAPAN PENILAIAN PORTOFOLIO MENGGUNAKAN PROGRAM MANAJEMEN COACHING TENAGA PENDIDIK DALAM PEMILIHAN GURU BERPRESTASI Rismita Rismita; Fetrimen Fetrimen; Istaryatiningtias Istaryatiningtias
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.075 KB) | DOI: 10.31949/jb.v2i2.994

Abstract

Guru berprestasi memiliki kompetensi yang lebih dari guru lainnya, dalam melaksanakan tugasnya.Tes dalam pemilihan guru berprestasi adalah: CAT (Computer Acid Test), penilaian portofolio, wawancara, dan presentasi karya ilmiah. Permasalahan yang terjadi yaitu proses pemilihan guru berprestasi menerapkan sistem gugur, setiap guru terpilih mengikuti lomba pada tes berdasarkan tahapan, yaitu tes tahap awal (CAT), jika tidak berhasil maka guru tidak dapat mengikuti tahap selanjutnya. Hal lainnya masih adanya guru yang belum mampu secara sistematis merekapitulasi berkas penilaian portofolio. Solusinya adalah memberikan pelatihan berupa penerapan penilaian portofolio menggunakan program manajemen coaching dan memberikan rekomendasi kepada dinas pendidikan dengan tidak menerapkan sistem gugur dalam menyeleksi guru berprestasi. Metode implementasi yang digunakan adalah (1) menjelaskan konsep profesional guru, (2) menjelaskan mengapa guru harus berprestasi , (3) menjelaskan proses pemilihan guru berprestasi, (4) menjelaskan tujuan program pembinaan, (5) menjelaskan proses penyusunan portofolio, (6) memberikan penilaian dalam penyusunan portofolio. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat meningkatkan kemampuan guru merekap portofolio yang ditunjukkan dari nilai yang diperoleh dalam menyusun portofolio terhadap evaluasi yang diberikan.
PELATIHAN MENGORGANISASIKAN BAHAN AJAR DAN PENGGUNAAN PENGELOLAAN DAFTAR RUJUKAN MENDELEY Rismita Rismita; Istaryatiningtias Istaryatiningtias; Fetrimen Fetrimen
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.175 KB) | DOI: 10.31949/jb.v3i2.1839

Abstract

Mengorganisasikan bahan ajar merupakan suatu system yang dirancang untuk mendukung terjadinya proses belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Permasalahannya guru yang mengajar mata pelajaran produktif merupakan kemampuan khusus yang diberikan kepada siswa sesuai dengan bidang keahlian mengalami kesulitan mengorganisasikan bahan ajar terkait dengan kurangnya sumber bahan ajar mengenai rujukan sebagai referensi dalam merancang silabus dan RPP disesuaikan dengan kurikulum SMK. Tujuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah membuat peta konsep bahan ajar, menyelaraskan kurikulum SMK dan kompetensi lulusan mata pelajaran melalui penyempurnaan bahan ajar, guru dapat mengoperasikan daftar rujukan otomatis dengan aplikasi mendeley. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan pelatihan pada guru dalam mengorganisasikan bahan ajar yang selaras dengan pengembangan SMK dan membuat daftar pustaka dengan software mendeley. Pengadian masyarakat ini diadakan di SMK Negeri 58 Jakarta Timur. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat, berdasarkan tahap : (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap evaluasi, dan (4) tahap hasil yang diharapkan. Pelaksanaan program kemitraan masyarakat ini, meningkatkan pengetahuan guru dalam membuat peta konsep, memahami secara jelas konsep kurikulum yang berkaitan dengan SKL, KI, KD dalam mengorganisasikan bahan ajar, dan menerapkan perubahan kurikulum baru yang berbasis Project Based Learning. Serta para guru sudah bisa menggunakan daftar rujukan mendeley.
Educational challenges for children with special needs in inclusive primary schools Connie Chairunnisa; Rismita Rismita
Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar Vol 6 No 1 (2022): February 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jisd.v6i1.39722

Abstract

There is no specific curriculum for inclusive students, and there is also no assessment guide for inclusive students. It causes students with special needs to have difficulty learning, and learning does not run optimally. This study aimed to analyze the learning completeness of ABK students in inclusive elementary schools and various challenges in managing inclusive schools. This type of research is qualitative. The method used in this study is a qualitative method with phenomenology. The design used in this study using Miles and Huberman. The subjects in this study amounted to 8 people. Methods of data collection using the method of observation, interviews, and triangulation. The research instrument is a questionnaire. The technique used to analyze the data is descriptive qualitative analysis. The data analysis method uses framing analysis. The research method used is the descriptive qualitative method with framing analysis. The results of this study are that first, the learning completeness of ABK students is still not optimal. Second is the unpreparedness of the teacher in teaching ABK students. Third, the limitations of special assistant teachers for inclusive students. Fourth, inadequate facilities and infrastructure for inclusive students. Fifth, there are differences in perceptions of ABK students between schools, the community and the government. The general conclusion is that students with special needs learning mastery will succeed if there is a common perception between inclusive schools, the environmental community and the local government.
Pelatihan Pemberdayaan Guru dalam Merancang Modifikasi Kurikulum bagi Siswa ABK di SD Negeri Sudimara Timur 2 Connie Chairunnisa; Rismita Rismita
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.348 KB) | DOI: 10.31949/jb.v4i2.4842

Abstract

Pemberdayaan guru dalam merancang modifikasi kurikulum bagi siswa ABK perlu dilakukan penyesuaian untuk mengurangi permasalahan dalam mengelola sekolah inklusi, dan ketuntasan belajar siswa ABK. Metode yang digunakan adalah Klasikal dengan protokol kesehatan (PSBB), selama 1(satu) hari dan 2 (dua) hari menggunakan metode daring(dalam Jaringan) online dengan menggunakan zoom cloud meeting dan WA group, serta strategi pembelajaran yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotorik, relevan dengan pencapaian tujuan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan guru tentang pendidikan inklusif . Hasil akhir yang diperoleh dari pelatihan pemberdayaan guru ini, terdapat sedikit keterbatasan pengetahuan dalam mengatasi dan mendampingi siswa ABK, dan ada sebagian guru yang mampu mengidentifikasi siswa ABK sehingga sebagian guru tersebut memiliki kemampuan dalam merancang kurikulum yang akomodatif bagi siswa ABK, serta para guru dapat mempresentasikan rancangan modifikasi kurikulum bagi siswa ABK dengan baik dan benar yang terbagi atas 8 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 2-3 orang guru. Harapan dari tim PKM UHAMKA  adalah para guru dapat menerapkan semua pelatihan yang sudah diberikan.
Pelatihan Pemberdayaan Guru dalam Merancang Modifikasi Kurikulum bagi Siswa ABK di SD Negeri Sudimara Timur 2 Connie Chairunnisa; Rismita Rismita
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i2.4842

Abstract

Pemberdayaan guru dalam merancang modifikasi kurikulum bagi siswa ABK perlu dilakukan penyesuaian untuk mengurangi permasalahan dalam mengelola sekolah inklusi, dan ketuntasan belajar siswa ABK. Metode yang digunakan adalah Klasikal dengan protokol kesehatan (PSBB), selama 1(satu) hari dan 2 (dua) hari menggunakan metode daring(dalam Jaringan) online dengan menggunakan zoom cloud meeting dan WA group, serta strategi pembelajaran yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotorik, relevan dengan pencapaian tujuan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan guru tentang pendidikan inklusif . Hasil akhir yang diperoleh dari pelatihan pemberdayaan guru ini, terdapat sedikit keterbatasan pengetahuan dalam mengatasi dan mendampingi siswa ABK, dan ada sebagian guru yang mampu mengidentifikasi siswa ABK sehingga sebagian guru tersebut memiliki kemampuan dalam merancang kurikulum yang akomodatif bagi siswa ABK, serta para guru dapat mempresentasikan rancangan modifikasi kurikulum bagi siswa ABK dengan baik dan benar yang terbagi atas 8 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 2-3 orang guru. Harapan dari tim PKM UHAMKA  adalah para guru dapat menerapkan semua pelatihan yang sudah diberikan.