Guru berprestasi memiliki kompetensi yang lebih dari guru lainnya, dalam melaksanakan tugasnya.Tes dalam pemilihan guru berprestasi adalah: CAT (Computer Acid Test), penilaian portofolio, wawancara, dan presentasi karya ilmiah. Permasalahan yang terjadi yaitu proses pemilihan guru berprestasi menerapkan sistem gugur, setiap guru terpilih mengikuti lomba pada tes berdasarkan tahapan, yaitu tes tahap awal (CAT), jika tidak berhasil maka guru tidak dapat mengikuti tahap selanjutnya. Hal lainnya masih adanya guru yang belum mampu secara sistematis merekapitulasi berkas penilaian portofolio. Solusinya adalah memberikan pelatihan berupa penerapan penilaian portofolio menggunakan program manajemen coaching dan memberikan rekomendasi kepada dinas pendidikan dengan tidak menerapkan sistem gugur dalam menyeleksi guru berprestasi. Metode implementasi yang digunakan adalah (1) menjelaskan konsep profesional guru, (2) menjelaskan mengapa guru harus berprestasi , (3) menjelaskan proses pemilihan guru berprestasi, (4) menjelaskan tujuan program pembinaan, (5) menjelaskan proses penyusunan portofolio, (6) memberikan penilaian dalam penyusunan portofolio. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat meningkatkan kemampuan guru merekap portofolio yang ditunjukkan dari nilai yang diperoleh dalam menyusun portofolio terhadap evaluasi yang diberikan.