Fransisca Imelda Ice
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR Fransisca Imelda Ice; Imelda Ingir Ladjar; Mahpolah Mahpolah
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v1i1.11

Abstract

Masalah yang sering muncul pada pasien gangguan kardiovaskuler adalah kecemasan. Kecemasan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal.Sedangkan komunikasi terapeutik dianggap sebagai salah satu yang dapat menurunkan kecemasan pasien. Komunikasi terapeutik merupakan metode komunikasi yang dilakukan perawat untuk membantu penyembuhan pasien, melalui teknik komunikasi yang terencana sehingga terbentuknya rasa saling percaya antara perawat dan pasien. Komunikasi terapeutik bertujuan agar kecemasan dapat terkendali, dan pasien dapat mengembangkan konsep diri dengan baik, sehingga pasien kooperatif terhadap tindakan perawatan. Mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan pasien gangguan kardiovaskular yang dirawat diruangan Alamanda Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin Tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien yang dirawat diruangan Alamanda Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin, Menggunakan teknik purposive sampling dan menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil menunjukan komunikasi terapeutik perawat di ruangan Alamanda sebesar 52,6% baik. Kecemasan Pasien diruangan Alamanda sebesar 63,2 cemas sedang, Hasil statistik menunjukan hasil adanya korelasi lemah (rs=0,330) dengan nilai probabilitas p= 0,043, yang berarti terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan pada pasien kardiovaskular dengan korelasi lemah. Sehingga disarankan kepada Perawat untuk mempertahankan komunikasi terapeutik yang efektif kepada pasien.