Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Pelatihan Kontrol Mental Terhadap Stres Pada Siswa MTs Negeri Model Samarinda Masayu Nandhia Dwiputri; Ririk Kusumaningrum; Sholidatul Latifah; Suryawati Utami
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2014): Volume 3, Issue 2, Desember 2014
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v3i2.2251

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh pelatihan kontrol mental terhadap stres. Subjek penelitian ini terdiri dari 40 remaja yang tingkat stres sedang sampai sangat parah. Metode pengumpulan data menggunakan tes DASS (Depression Anxiety Stress Scale). Teknik Analisa data menggunakan uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaaan antara sebelum dan sesudah pelatihan kontrol mental terhadap stress yang sangat signifikan dengan nilai F = 78.716 dan p = 0.000 (p < 0.050).
Hubungan Konformitas, Kepercayaan Diri, Locus Of Control, Strategi Coping dan Sensation Seeking Terhadap Intensi Menggunakan Ganja Masayu Nandhia Dwiputri
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 3, No 4 (2015): Volume 3, Issue 4, Oktober 2015
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikoborneo.v3i4.3877

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan konformitas, kepercayaan diri, locus of control, strategi coping dan sensation seeking terhadap intensi menggunakan ganja di kalangan mahasiswa di Samarinda. Data dikumpulkan dengan metode angket dan di analisis menggunakan korelasi kendall’s tau untuk mengetahui seberapa besar hubungan dan kemampuan prediksi kelima variabel bebas terhadap variabel terikat. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang mahasiswa di samarinda yang didapatkan menggunakan accidental sampling. Hasil analisis hubungan konformitas terhadap intensi menggunakan ganja dengan menggunakan uji korelasi didapatkan hasil r = 0.970 dan p = 0.000 (p < 0.05). Hal ini disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang sangat kuat dan signifikan. Antara variabel kepercayaan diri tehadap intensi menggunakan ganja yaitu r = 0.974 dan p = 0.000 (p < 0.05) menunjukkan bahwa terhadapat korelasi yang sangat kuat dan signifikan, hasil uji statistik antara variabel locus of control terhadap intensi menggunakan ganja didapatkan hasil r = -0.635 dan p = 0.000 (p < 0.05), variabel strategi coping terhadap intensi menggunakan ganja didapatkan hasil r = -0.420 dan p = 0.000 (p < 0.05) yang disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif yang cukup kuat dan signifikan, variabel sensation seeking terhadap intensi menggunakan ganja didapatkan hasil r = -0.550 dan p = 0.000 (p < 0.05) yang berarti terdapat hubungan negatif yang kuat dan signifikan.
Self-help group pada remaja dengan internet gaming disorder Masayu Nandhia Dwiputri
Procedia : Studi Kasus dan Intervensi Psikologi Vol. 11 No. 3 (2023): Procedia : Studi Kasus dan Intervensi Psikologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/procedia.v11i3.24321

Abstract

Internet Gaming Disorder refers to persistent and repeated involvement in video games that leads to clinically significant impairment or distress as demonstrated by five (or more) of the nine criteria over a 12-month period. The purpose of this study was to reduce the intensity of using mobile phones to play online games on teenage clients. The subjects in this study were four male adolescent subjects aged 13-15 years. The assessment methods used were clinical interviews, observations, graphic tests (BAUM, DAP (draw a person) and HTP (house tree person)) and the Game Addiction Scale (GAS). The intervention technique used was a self-help group. The results of the intervention showed a decrease in the intensity of using mobile phones to play online games. Internet gaming disorder mengacu pada keterlibatan terus-menerus dan berulang dalam video game yang menyebabkan gangguan atau tekanan yang signifikan secara klinis seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) dari sembilan kriteria selama periode 12 bulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi intensitas penggunaan telepon seluler untuk bermain game online pada klien remaja. Subjek dalam penelitian ini adalah empat orang subjek remaja laki-laki berusia 13-15 tahun. Metode penilaian yang digunakan adalah wawancara klinis, observasi, tes grafis (BAUM, DAP (menggambar orang) dan HTP (rumah pohon)) dan Game Addiction Scale (GAS). Teknik intervensi yang digunakan adalah self-help group. Hasil intervensi menunjukkan adanya penurunan intensitas penggunaan ponsel untuk bermain game online.
Maraknya Fear of Missing Out dan Media Sosial di Kalangan Remaja Dwiputri, Masayu Nandhia; Suryaningtyas, Dewi; Hertisyahrani, Eka; Hariyadi, Muhammad Husin
Jurnal Psikologi Perseptual Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Psikologi Perseptual
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/perseptual.v7i2.6703

Abstract

Self-esteem and self-regulation in a person play an important role in overcoming the desire to keep up with life that is constantly "up to date" and people want to always keep up with the times. This study was conducted to determine the effect of self-regulation and self-esteem on fear of missing out moderated by gender on adolescents. The subjects used in this study were 100 social media users spread across various cities using purposive sampling technique. The method used is quantitative correlation with the analysis technique of moderation with Hayes. From the research results, it was found that there are 33 men and 67 women. From the moderated regression analysis, it was found that the effect of self-esteem on the fear of missing out was 5% and the effect of self-regulation on the fear of missing out was 2%, moderated by gender. Recommendations for further research are this research can be reviewed further using other moderating variables such as smartphone addiction, compulsive buying levels, conformity and anxiety.Harga diri dan regulasi diri pada seseorang berperan penting dalam mengatasi rasa ingin terus tidak ketinggalan dengan kehidupan yang terus mengalami pembaharuan dan orang ingin selalu mengikuti perkembangan zaman. Sehingga dilakukanlah penelitian ini untuk mengetahui pengaruh regulasi diri dan harga diri pada fear of missing out yang dimoderasi oleh jenis kelamin. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini merupakan remaja pengguna media sosial berjumlah 100 orang yang tersebar di berbagai kota dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode yang digunakan adalah kuantitatif korelasional dengan teknik analisis moderasi dengan Hayes. Dari hasil penelitian dapat ditemukan bahwa terdapat 33 orang laki-laki dan 67 orang perempuan. Dari hasil analisa regresi moderasi didapatkan pengaruh harga diri terhadap fear of missing out sebesar 5% dan pengaruh regulasi diri terhadap fear of missing out sebesar 2% yang dimoderasi oleh jenis kelamin. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah penelitian ini dapat ditinjau lebih lanjut menggunakan variabel moderasi lain seperti adiksi pada smartphone, tingkat compulsive buying, konformitas maupun kecemasan.
Persepsi Mahasiswa Terhadap Flaming pada Teman Sebaya di Media Sosial: Analisis Kualitatif Nabil, Muhammad Bahrul; Wibowo, Moersito Wimbo; Dwiputri, Masayu Nandhia
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol. 6 No. 3 (2025): Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (April - Mei 2025)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jmpis.v6i3.4517

Abstract

Flaming di media sosial, yaitu perilaku mengirimkan pesan dengan nada kasar atau menyerang yang telah menjadi fenomena yang marak di kalangan pengguna internet, termasuk mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi mahasiswa terhadap flaming di media social kepada teman sebayanya, serta dampak yang ditimbulkannya terhadap interaksi online. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan melakukan wawancara mendalam pada mahasiswa dari berbagai jurusan di Universitas Gajayana Malang untuk mendapatkan pemahaman mengenai pandangan mereka tentang flaming, alasan di balik terjadinya flaming, serta bagaimana mereka merespons perilaku tersebut terutama pada teman sebayanya. Data dianalisis dengan pendekatan analisis tematik untuk mengidentifikasi pola persepsi dan pengalaman mahasiswa terkait flaming. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa umumnya memandang flaming sebagai perilaku negatif yang dapat merusak hubungan interpersonal dan menurunkan kualitas komunikasi online. Beberapa faktor pemicu flaming yang teridentifikasi meliputi perbedaan pendapat yang tajam, anonimitas di media sosial, dan kurangnya kontrol emosional. Penelitian ini juga menemukan bahwa mahasiswa sering merasa tertekan atau terganggu oleh flaming, namun sebagian cenderung mengabaikan atau memblokir pelaku flaming sebagai strategi penanganan. Kesimpulan penelitian ini adalah flaming di media sosial merupakan isu serius yang memengaruhi interaksi mahasiswa secara online, dan diperlukan pendekatan yang lebih bijaksana dalam berkomunikasi di dunia maya.
The Relationship Between Self-Esteem And Social Support On Cyber Bullying Behavior Kurniawan, Benny; Dwiputri, Masayu Nandhia; Wibowo, Moersito Wimbo
JHSS (JOURNAL OF HUMANITIES AND SOCIAL STUDIES) Vol 9, No 2. (2025): Journal of Humanities and Social Studies
Publisher : UNIVERSITAS PAKUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jhss.v9i2.11577

Abstract

This research aims to explore the relationship between self-esteem and social support on cyberbullying behavior among students. The research participants consisted of 120 students aged 18–22 years, 55 women and 65 men selected using purposive sampling techniques. Data collection was carried out using three instruments, namely the Rosenberg Self-Esteem Scale to measure the level of self-esteem, the Social Support Questionnaire to assess social support, and the Cyberbullying Behavior Scale to measure the intensity of cyberbullying behavior. The regression analysis results show that self-esteem has a significant negative effect on cyberbullying behavior (β = -0.202, t = -2.091, p = 0.039), which means that the higher an individual's self-esteem, the lower their tendency to commit cyberbullying. In contrast, social support had a significant positive effect on cyberbullying (β = 0.196, t = 2.031, p = 0.045), indicating that in some cases, certain social supports can increase involvement in cyberbullying. The simultaneous regression test shows that both variables contribute significantly to cyberbullying (F = 3.115, p = 0.048). The results of this research emphasize the importance of developing intervention programs that focus on increasing self-esteem and positive social support as preventive measures in reducing cyberbullying behavior among students.