Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Disiplin dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru Di SMP Negeri 2 Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang Rasman Rasman; Sofyan Sofyan; Dedy Suhery; Syarifah Hanim
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol 16, No 1: Al Qalam (Januari 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v16i1.836

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin terhadap kinerja Guru di SMP Negeri 2 Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang, (2) untuk mengetahui dan menganlisis pengaruh motivasi terhadap kinerja Guru di SMP Negeri 2 Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang, (3) untuk mengetahui pengaruh disiplin dan motivasi terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri 2 Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang. Dengan jumlah populasi di SMP Negeri 2 Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang adalah 32 orang. Sampel pada penelitian ditentukan dengan teknik total sampling, sehingga jumlah sampel adalah 32 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan metode non tes, dengan instrumen penelitian angket dan studi perpustakaan. Analisis data menggunakan SPSS dengan analisis deskriptif dan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin terhadap Kinerja Guru SMP Negeri 2 Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang sebesar 0,797 terhadap Kinerja Guru sehingga dapat di simpulkan Disiplin yang memadai  dapat  menentukan Kinerja Guru juga akan tinggi walaupun  ada variable lain yang mendukung untuk melihat hasil kinerja seorang Guru. Terdapat pengaruh  positif tetapi tidak  signifikan  Motivasi  terhadap Kinerja Guru SMP Negeri 2 Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang sebesar 0,022 terhadap Kinerja Guru sehingga dapat di simpulkan Motivasi  yang  memadai dapat menentukan Kinerja Guru juga akan tinggi walaupun ada variabel lain yang mendukung untuk melihat hasil kinerja seorang Guru. Secara simultan dapat dilihat bahwa variabel independen Disiplin dan  Motivasi memiliki nilai signifikan α (0,000 < 0,05 dan nilai fhitung > ftabel (89,277 > 3,32). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Disiplin dan Motivasi berpengaruh secara signifikan dan simultan terhadap Kinerja Guru. Sehingga hal ini berarti semakin tinggi Disiplin dan Motivasi semakin baik pula Kinerja Guru. Dan sebaliknya semakin rendah Disiplin dan Motivasi maka Kinerja Guru  semakin kurang baik.
Language attitude of Singkil students in the context of bilingualism: a study of sociolinguistics Dedy Suhery; Rahmatsyah Rangkuti; Zahratul Idami
Journal of Applied Studies in Language Vol. 6 No. 1 (2022): Jun 2022
Publisher : Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.92 KB) | DOI: 10.31940/jasl.v6i1.348

Abstract

This paper attempts to look at Singkil students’ attitudes towards their language (Singkil language) and their attitudes towards Bahasa Indonesia as the national language of the Indonesian country. Singkil language is an Austronesian language spoken by aboriginal speakers living dominantly in five districts, namely Kuta Baharu, Simpang Kanan, Suro, Gunung Meriah, and Singkil that are administratively under the Singkil regency of Aceh province, Indonesia. According to Ethnologue, Singkil is a dialect of Batak Alas-Kluet (btz). The method used in this research is descriptive. Data were obtained through a quantitatively analyzed questionnaire for each characteristic feature calculated the average number of values (mean) language attitudes, using a Likert technique. The language attitude of respondents here towards Singkil language is very positive. It can be seen from the 12 questions given are mostly in positive attitude from 2,7 – 4,8. Otherwise, question 8 and 9 are negative from 2 – 2, 5. Therefore, the Singkil students have a positive attitude toward the use of their language. On the other hand, the language attitude of Singkil students towards bahasa Indonesia from 12 questions given are mostly in positive attitude from 2,8 – 4,6. Otherwise, question 5, 12, and 12 are negative from 2 – 2, 3. Therefore, the Singkil students have a positive attitude toward the use of bahasa Indonesia. Thus this study hopefully may reveal how the people of Singkil in several areas extensively use bahasa Indonesia in their daily communication, and the government of Aceh Province should maintain the sustainability of language in Aceh Province especially Singkil language by showing the uniqueness and richness of linguistics diversity in the region.