Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemanfaatan Video Pembelajaran TOLIMTEK dalam Memperkenalkan Pelopor Teknologi Islam Kepada Siswa SD Ilham Permana; Nurul Inayah; Widia Rahmawati; Ani Nur Aeni
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol 16, No 3: Al Qalam (Mei 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v16i3.1030

Abstract

Perkembangan teknologi yang dapat dinikmati saat ini sangat memberi manfaat dan kemudahan bagi kehidupan sehari-hari, tidak hanya bagi dunia pendidikan saja tetapi hampir seluruh manusia juga merasakan perkembangan pesat teknologi. Tokoh muslim berperan penting mempelopori berbagai teknologi yang berkembang saat ini. Kecerdasan para ilmuwan muslim harus jadi contoh bagi kehidupan kita. Ilmu agama tidak luput dari benak pikiran para tokoh muslim yang menjadi pelopor teknologi. Karakteristik para ilmuwan muslim patut diteladani oleh generasi. Oleh karena itu, kami ingin memperkenalkan ilmuwan muslim kepada anak sekolah dasar (SD.) Dengan dipilihnya pembuatan media pembelajaran berbasis video karena alternatif sederhana yang mudah diakses oleh siswa. Tidak hanya itu, video pembelajaran yang disajikan bukan hanya sekadar video pembelajaran biasa namun “TOLIMTEK” ini merupakan video pembelajaran yang telah di inovasikan se-interaktif mungkin, sebab di dalamnya terdapat e-book digital serta kuis game menyenangkan yang dapat diakses oleh siswa di mana pun dan kapan pun selama 24 jam. Pada penelitian ini kami  mengumpulkan  data  dengan  melakukan  pengamatan  langsung  ketempat  yang  menjadi  objek  yaitu  satuan SD dan menyebarkan e-kuisoner yang akan diiisi oleh responden (stakeholder).
LITERASI DIGITAL: ANALISIS IMPLEMENTASINYA PADA PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR SEBAGAI INDIKATOR PENCAPAIAN SDGs 2030 Ilham Permana; Jajang Riana; Ichsan Fauzi Rachman
JIP: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 2 No. 6 (2024): Juni
Publisher : CV. Adiba Aisha Amira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Digital literacy is the ability of individuals to integrate writing, reading and thinking skills to process and understand information about technology in an ethical and accountable manner. Digital literacy education must be provided since elementary school education because students tend to be unstable and easily influenced by the environment so that they are at risk of being negatively affected by technology. Currently, the Government has integrated digital literacy content in the formal education curriculum at the elementary school education level. This study aims to examine the level of digital literacy skills of primary school students, the effectiveness of government efforts to improve digital literacy skills of primary school students, and analyse the possibility of achieving the 2030 SDGs Quality Education target. The research method used is a qualitative method of literature study and field study with a descriptive approach. The results show that digital literacy skills of primary school students have developed thanks to the implementation of digital literacy learning through ICT special subjects and digital literacy content in general subjects, indicating that digital literacy learning practices in formal education have been effective and the quality education target in SDGs 2030 is very likely to be achieved in the future.
ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PADA LEMBAGA YAYASAN MELAYU NUSANTARA Dillah S; Cornelia Handayani; Ilham Permana
Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 16 No. 1 (2025): Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v16i1.11832

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan akuntansi pada Yayasan Melayu Nusantara yang merupakan lembaga nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan formal dan nonformal. Berdasarkan hasil penelitian, Yayasan Melayu Nusantara belum sepenuhnya menerapkan standar akuntansi yang sesuai, seperti ISAK 35 dan PSAK 45. Proses pencatatan keuangan yang dilakukan masih sederhana, meliputi pendapatan dan pengeluaran harian, bulanan, dan tahunan. Namun, terdapat beberapa permasalahan, seperti keterlambatan pembayaran biaya pendidikan dan pencatatan pembayaran non tunai yang belum terorganisasi dengan baik. Permasalahan tersebut mengakibatkan laporan keuangan tahunan yang disusun kurang akurat dan tidak sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yayasan Melayu Nusantara perlu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan menerapkan sistem akuntansi berbasis teknologi untuk meningkatkan transparansi, akurasi, dan akuntabilitas laporan keuangan.
ANALISIS BIAYA PRODUKSI TERHADAP HARGA PENJUALAN SERABI BAYUR KARANG BAHAGIA Dillah S; Cornelia Handayani; Ilham Permana
Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 16 No. 1 (2025): Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v16i1.11838

Abstract

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. UMKM Serabi Bayur Karang Bahagia menghadapi tantangan dalam mengelola biaya produksi dan menetapkan harga jual yang kompetitif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perhitungan biaya produksi, strategi penetapan harga, serta dampaknya terhadap profitabilitas usaha. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan data diperoleh melalui wawancara dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMKM Serabi Bayur menggunakan metode variable costing dalam perhitungan harga pokok produksi (HPP), dengan biaya produksi harian Rp. 243.000 untuk 30 box serabi. Harga jual ditetapkan menggunakan metode Cost-Plus Pricing, dengan harga Rp. 15.000 untuk Serabi Spesial, Rp. 12.000 untuk Serabi Gula Nangka, dan Rp. 10.000 untuk Serabi Gula Biasa. Total pendapatan bulanan mencapai Rp. 10.710.000, dengan total biaya operasional Rp. 7.890.000, menghasilkan laba bersih Rp. 2.820.000 atau keuntungan 26,33%. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa strategi penetapan harga sudah cukup menguntungkan, tetapi masih terdapat peluang peningkatan profitabilitas. Rekomendasi utama adalah pencatatan keuangan yang lebih sistematis, pengurangan biaya produksi, serta strategi pemasaran digital untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha.
Tinjauan Yuridis Hak Cipta Sebagai Objek Jaminan Fidusia Menurut Uu No 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia Ilham Permana
INVENTION: Journal of Intellectual Property Law Vol 2 No 1 (2025): INVENTION: Journal of Intellectual Property Law
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Pusat Kajian - Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70358/invention.v2i1.1437

Abstract

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah Hak Cipta boleh dijadikan sebagai Objek Jaminan Fidusia menurut Undang-undang No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia dan mengetahui faktor penyebab belum terlaksananya Hak Cipta Sebagai Jaminan Fidusia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Normatif Empiris yang merupakan penelitian yang mengkaji pelaksanaan ketentuan hukum positif (perundang-undangan) dan dokumen tertulis secara in action (faktual) pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat. Dengan tujuan untuk memastikan apakah hasil penerapan hukum telah sesuai atau tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Adapun hasil penelitian ini adalah Hak Cipta boleh dijadikan sebagai objek Jaminan Fidusia menurut Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia dimana hak cipta dapat dibebani jaminan dalam bentuk fidusia, tetapi bukan pada benda yang dibebani Hak Cipta tersebut, melainkan nilai ekonomi yang melekat pada hak cipta tersebut. Selain itu, hak cipta tersebut harus dicatatkan terlebih dahulu ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM sebelum dapat dijaminkan. Hal ini penting karena sebagai bukti kepemilikan dan terdaftarnya pemegang hak cipta tersebut Dan mengenai pengimplementasian akan hak cipta sebagai jaminan fidusia masih terkendala beberapa faktor yang membuat regulasi ini belum bisa untuk diterapkan diantaranya yakni, kendala regulasi dimana pada peraturan bank Indonesia menunjukkan bahwa Kekayaan Intelektual belum terdaftar sebagai agunan, penilaian properti, yang mana pada peraturan pemerintah No. 24 tahun 2022 tentang Ekonomi Kreatif belum mengatur secara teknis terhadap perlindungan dan tata cara penerimaan agunan, dan penghargaan masyarakat indonesia terhadap hak cipta yang masih sangat kurang dan bahkan masih banyak yang belum tahu bahwa hak cipta bisa dijadikan sebagai objek jaminan Fidusia.