Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

TINGKAT NYERI NEONATUS YANG DIBERIKAN IMUNISASI DI PUSKESMAS BANJARBARU TAHUN 2013 Evy Marlinda; Syamsul Firdaus; Agus Rachmadi
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 2 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.432 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i2.20

Abstract

Perawatan neonatus, bayi dan balita di rumah sakit akan menimbulkan dampak hospitalisasi bagi anak. Stresor  berupa tindakan invasif seringkali dirasakan neonatus.  Salah satu tindakan untuk mengurangi nyeri adalah dengan pemberian analgetik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat nyeri neonatus yang mendapatkan imunisasi di Puskesmas Banjarbaru. Penelitian dengan rancangan deskriptif ini untuk menggambarkan tingkat nyeri pada neonatus yang diberikan imunisasi di Puskesmas Banjarbaru berdasarkan denyut jantung dan saturasi oksigen. Populasi adalah neonatus yang mendapatkan imunisasi di Puskesmas Banjarbaru. Sampel diambil menggunakan teknik Purposive Sampling dengan kriteria berat badan lahir > 2500 gram, menerima imunisasi pertama kali (Hepatitis B 0 atau BCG), imunisasi dilakukan di Puskesmas Banjarbaru dengan jumlah sampel 30 responden. Pengumpulan data dilakukan secara langsung kepada anak yang diberikan imunisasi menggunakan alat bantu pulse oxymetri  dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.Pada penelitian ini disimpulkan bahwa klasifikasi nyeri yang dialami neonatus yang diberikan imunisasi pertama kali di Puskesmas Banjarbaru berdasarkan saturasi oksigen sebagian besar pada kategori nyeri ringan yaitu sebanyak 16 orang (53,33%) dan berdasarkan denyut jantung sebagian besar pada kategori nyeri sedang yaitu sebanyak 20 orang (60 %)Diperlukan adanya variabel tambahan untuk mengkaji nyeri (secara fisiologis maupun perilaku bayi) agar lebih mudah dalam mengklasifikasikan tingkat nyeri dan perlunya penelitian lanjutan tentang penggunaan dekstrosa/ sukrosa untuk mengurangi efek nyeri akibat pelaksanaan imunisasi pada responden yang lebih banyak. Kata kunci : imunisasi, skala nyeri, denyut jantung, saturasi oksigen
PERBANDINGAN SELIMUT HANGAT DENGAN SELIMUT HANGAT DILAPISI SELIMUT ALUMINIUM FOIL TERHADAP KECEPATAN KEMBALINYA SUHU TUBUH NORMAL PADA PASIEN HIPOTERMIPOST SC (SECTIO CAESAR) DI RECOVERY ROOM RSUD ULIN BANJARMASIN Evy Marlinda; M.Rizky Ramdani; Evi Risa Mariana
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.16 KB)

Abstract

Hipotermi terjadi jika suhu tubuh < 36 ̊C. Penanganan hipotermi pada suhu antara 32 ̊C - 35 ̊C, dilakukan pemberian pemanasan eksternal pasif yaitu pemberian selimut hangat. Selimut aluminium foil digunakan untuk passive external rewarming pada kejadian hipotermi karena suhu lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan kembalinya suhu tubuh normal penggunaan selimut hangat dengan selimut hangat dilapisi selimut aluminium foil pada pasien hipotermi post SCdi Recovery Room RSUD Ulin Banjarmasin. Jenis penelitian ini bersifat Pre-Experimental dengan rancangan penelitian Static-group comparison design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 30 responden, yang dibagi menjadi 2, kelompok kontrol 15 responden dengan selimut hangat dan 15 responden kelompok perlakuan dengan selimut hangat dilapisi selimut aluminium foil. Pengambilan data menggunakan lembar observasi dan dianalisis dengan Uji Mann Whitney. Rata-rata waktu kembalinya suhu normal pada kelompok control selama 22.67 menit, sedangkan pada kelompok perlakuan menunjukkan ratarata waktu kembalinya suhu normal selama 10.07 menit. Ada perbedaan kecepatan waktu kembalinya suhu tubuh normal antara penggunaan selimut hangat dengan selimut hangat dilapisi selimut aluminium foil yaitu nilai p = 0. Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan kecepatan waktu kembalinya suhu tubuh normal penggunaan selimut hangat dengan selimut hangat dilapisi selimut aluminium foil pada pasien hipotermi post SC. Sehingga bisa dijadikan sebagai alternative penatalaksanaan pasien hipotermi di Recovery Room
Dukungan Keluarga Dalam Pembatasan Cairan Meningkatan IDWG Pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis Khairir Rizani; Evy Marlinda; Muhammad Suryani
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 7 No 1 (2019): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.72 KB) | DOI: 10.31964/jck.v7i1.99

Abstract

Abstrak: Dukungan Keluarga pasien GGK merupakan terapi konseptual dimana akan terjadi hubungan interaksi antara pasein dan keluarga karena pada pasien GGK akan mengalami sejumlah perubahan bagi hidupnnya sehingga menghilangkan semangat hidup pasien. Interdialytic Weight Gain (IDWG) merupakan peningkatan volume cairan yang dimanifestasikan dengan peningkatan berat badan sebagai dasar untuk mengetahui jumlah cairan yang masuk selama periode interdialisis. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan antara dukungan keluarga tentang batasan cairan dengan peningkatan IDWG pada pasien gagal ginjal gronik yang menjalani Hemodialisis di RSUD Ratu Zalecha Martapura. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasi dengan teknik Purposive Sampling pada 47 responden yang menjalani hemodialisis dengan analisis uji Spearman Rank Correlation. Dukungan yang baik dan sebagian besar pasien mengalami peningkatan IDWG normal. Hasil uji Spearman Rank Correlation menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan keluarga tentang batasan cairan dengan peningkatan IDWG pada pasien GGK yang menjalani Hemodialisis di RSUD Ratu Zalecha Martapura dengan hasil p-value 0.770. Kesimpulan : tidak ada hubungan antara dukungan keluarga tentang batasan cairan dengan peningkatan IDWG pada pasien GGK yang menjalani Hemodialisis di RSUD Ratu Zalecha Martapura.
GAMBARAN FAKTOR PENCAPAIAN IMUNISASI DPT/HB1 PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBANTU DESA PALAM KOTA BANJARBARU Muhammad Arif Rakhman; Syamsul Firdaus; Evy Marlinda
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 6 No 1 (2018): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.66 KB) | DOI: 10.31964/jck.v6i1.111

Abstract

Imunisasi merupakan salah satu upaya memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit. Salah satu dari imunisasi tersebut adalah imunisasi DPT/HB yang bertujuan untuk memberikan kekebalan aktif yang bersamaan terhadap penyakit difteri, pertuitis, dan tetanus. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan faktor pencapaian imunisasi DPT/HB1 pada bayi di wilayah kerja puskesmas pembantu Desa Palam Kota Banjarbaru. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 2 - 12 bulan yang berada diwilayah kerja puskesmas pembantu Desa Palam Kota Banjarbaru yang berjumlah 49 orang menggunakan teknik snowball sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner dan dianalisis dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian terlihat bahwa tingkat pendidikan yang tinggi, jangkauan pelayanan yang dekat dan peran kader kesehatan yang optimal cenderung membuat ibu memberikan imunisasi DPT/HB1 pada bayinya. Ibu yang memiliki bayi diharapkan dapat meluangkan waktu dan biaya untuk melakukan imunisasi rutin pada bayinya khususnya DPT/HB1 sehingga dapat terhindar dari penyakit-penyakit tertentu.